9
2.2 Karakteristik Suara Jantung
Suara jantung dihasilkan oleh gerakan-gerakan mekanis yang terjadi selama jantung berdetak. Suara ini terjadi karena gerakan dinding jantung, menutupnya dinding dari
aliran darah. Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan, dapat dilihat pada gambar 2.1. Sebagai alat pemompa darah,
jantung mempunyai otot-otot yang kuat. Dinding jantung bagian bilik mempunyai otot yang lebih tebal dari pada dinding jantung bagian serambi. Otot dinding jantung
bagian bilik lebih tebal karena kerja bilik lebih berat, yaitu memompa darah ke
seluruh tubuh.
Gambar 2.2
Bagian Jantung Amrullah, 2012
Diantara serambi dan bilik terdapat semacam pintu turun yang disebut katup jantung. Katup jantung yang sehat dapat menutup rapat sekali sehingga darah dari bilik tidak
bercampur dengan darah dari serambi. Katup-katup itu membuka dan menutup seirama dengan denyutan jantung.
Universitas Sumatera Utara
10
Pembuluh darah adalah saluran yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung atau sebaliknya. Berdasarkan arah aliran darah
pembuluh darah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuluh nadi arteri dan pembuluh balik vena.
Berdasarkan dari bagian-bagian jantung terdapat beberapa jenis suara jantung normal dan tidak normal, diantaranya :
a. Normal Heart Sound
Menghasilkan dua suara yang dapat didengarkan pada stetoskop. Sering dinyatakan dengan lub-dub atau disebut suara jantung pertama S1 dan suara jantung kedua
S2. Suara lub S1 muncul akibat dua penyebab yaitu : penutupan katub atrioventrikular katub mitral dan trikuspidalis dan kontraksi otot-otot jantung.
Sedangkan suara dub S2 disebabkan dari penutupan katub semilunaris katub aorta dan pulmonal.
b. Aortic Stenosis
Penyempitan pada lubang katup aorta yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta. Faktor yang menyebabkan
menyempitnya katup aorta pada seseorang seperti; jantung reumatik, kelainan katup bawaan, termasuk di dalamnya ketidakteraturan metabolisme, hiperkolesterolemia,
dan penumpukan kalsium pada katup.
c. Aortic Regurgitation
Suatu kerusakan katup jantung yang ditandai dengan penutupan yang salah dari katup aorta sehingga menyebabkan terjadinya aliran balik darah dari aorta pembuluh arteri
terbesar yang menerima darah dari ventrikel kiri dan mengalirkannya keseluruh tubuh masuk ke ruang jantung kiri bawah ventrikel kiri.
Universitas Sumatera Utara
11
d. Mitral Stenosis
Suatu kerusakan katup jantung yang ditandai dengan penyempitan katup mitral. Katup mitral adalah adalah katup yang terdiri dari dua kelopak yang terletak diantara ruang
jantung kiri atas atrium kiri dan ruang jantung kiri bawah ventrikel kiri. Katup ini membantu untuk meregulasi aliran darah dari atrium ke ventrikel dengan cara
membuka ketika atrium berkontraksi dan menutup ketika ventrikel berkontraksi untuk mencegah darah mengalir kembali kedalam atrium.
e. Mitral Regurgitation
Suatu kerusakan katup jantung yang ditandai dengan adanya aliran balik darah dari ruang jantung kiri bawah ventrikel kiri ke ruang jantung kiri atas atrium kiri
dikarenakan penutupan katup mitral yang salah. Ada dua jenis regurgitasi katup mitral tergantung lamanya kondisi ini berlangsung: Regurgitasi Katup Mitral Akut dan
Regurgitasi Katup Mitral Kronis. f.
Midsystolic Click
Midsystolic Click adalah suara frekuensi yang tinggi pada pertengahan systole yang dihasilkan dari penghentian mendadak katup prolaps mitral ke atrium oleh korda.
g. Ventricular Septal Defect
Merupakan suatu keadaan adanya lubang disekat jantung yang memisahkan ruang ventrikel bilik kiri dan kanan. Ventricular Septal Defect terjadi bila sekat septum
ventrikel tidak terbentuk sempurna, akibatnya darah dari bilik kiri mengalir ke bilik kanan pada systole.
Universitas Sumatera Utara
12
h. Atrial Septal Defect
Merupakan salah satu kelainan jantung bawaan. Atrial septal defect ditandai dengan kecacatan pada interatial septung yang memungkinkan pulmonary venous kembali
dari atrium kiri untuk secara langsung menuju katup kanan.
2.3 Phonocardiogram