sistem ini termasuk kurs mengambang terkendali managed floating exchange rate.
Jenis sistem kurs tertambat yaitu suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau kelompok mata uang negara lainnya yang
merupakan negara mitra dagang yang utama dari negara yang bersangkutan, ini berarti mata uang negara tersebut bergerak mengikuti mata uang dari negara yang
menjadi tambatannya. Jenis sistem tertambat merangkak yaitu dimana suatu negara melakukan
sedikit perubahan terhadap mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam rentang waktu yang telah ditentukan.
Keuntungan utama dari sistem ini adalah suatu negara dapat mengukur penyelesaian kursnya dalam periode yang lebih lama jika dibanding dengan
sistem kurs tertambat. Jenis sistem sekeranjang mata uang yaitu mempunyai keuntungan sebagai
sistem yang menawarkan stabilisasi mata uang suatu negara karena pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata uang. Mata uang yang dimasukkan
dalam keranjang biasanya ditentukan oleh besarnya peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu.
Jenis sistem kurs tetap yaitu dimana negara menetapkan dan
mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata uangnya dan menjaga kurs dengan cara membeli atau menjual valas dalam jumlah yang tidak terbatas dalam kurs
tersebut. Bagi negara yang sangat rentan terhadap gangguan eksternal, misalnya memiliki ketergantungan tinggi terhadap sektor luar negeri maupun gangguan
internal, seperti yang sering terkena bencana alam, mereka menetapkan kursnya dan merupakan suatu kebijakan yang beresiko tinggi.
2.2 Hubungan Antara Variabel-Variabel Independen dan Variabel Dependen
Menurut febriananda 2011 Variabel independen merupakan variabel bebas yang dapat memengaruhi variabel dependen. Variabel dependen yaitu
variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Pengeluaran Pemerintah, Penanaman Modal Asing,
Inflasi dan Kurs RpUS. Sedangkan variabel dependennya adalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia.
2.2.1 Hubungan antara Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pengeluaran pemerintah adalah salah satu kegiatan yang berpengaruh terhadap pembangunan nasional. Pembangunan nasional yang tinngi dapat
mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula. Pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi menurut penelitian Yunan 2009 yang berjudul
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah berdampak positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dapat disimpulkan ketika laju pertumbuhan ekonomi meningkat maka diiringi dengan pengeluaran pemerintah
yang meningkat pula. 2.2.2
Hubungan antara Investasi Asing Langsung terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Investasi Asing Langsung atau Foreign Direct Investment FDI merupakan sumber pembiayaan luar negeri yang digunakan oleh negara-negara
sedang berkembang salah satunya Indonesia, karena pembiayaan luar negeri berguna untuk melaksanakan pembangunan ekonomi. Salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara yaitu Investasi. FDI terhadap pertumbuhan ekonomi menurut Kholis 2012 dalam penelitiannya yang berjudul
Dampak Foreign Direct Investment terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia : Studi Makroekonomi dengan Penerapan Data Panel menunjukkan bahwa
pertumbuhan FDI berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan menurut hasil dari penelitian Indrawati 2012 Hubungan FDI dengan
pertumbuhan ekonomi berdampak positif. 2.2.3
Hubungan antara Inflasi dengan Pertumbuhan Ekonomi Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum. Penurut penelitian
yang dilakukan oleh Acyuninda 2013 yang berjudul Analisis hubungan antara Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia menggunakan pendekatan
kointegrasi dan kausalitas granger pada periode 2000-2012 menyatakan bahwa inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia.
2.2.4 Hubungan antara Nilai Tukar Kurs terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Nilai tukar kurs yaitu harga mata uang suatu negara terhadap negara lain atau harga mata uang dari sebuah negara yang diukur dan dinyatakan dengan nilai
mata uang lain. Hubungan nilai tukar kurs terhadap pertumbuhan ekonomi menurut Kurniasari 2011 memiliki pengaruh yang tidak signifikan.
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya diukur dengan presentase dari PDB. Dalam perekonomian terbuka, tingkat pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi juga oleh
nilai tukar Galati dan Micu, 2005. Pergerakan nilai tukar yang tidak stabil akan berdampak negatif yang luas bagi perekonomian.
2.3 Penelitian Terdahulu