Maka k dapat ditentukan dengan pendekatan lebih sederhana, pendekatan yang dapat digunakan untuk nilai k adalah dengan menggunakan rumus :
=
.
2.5 Dengan :
: Parameter bentuk : Standart devisiasi
: Kecepatan rata-rata ms
Dengan demikian, c dapat diperkirakan sebagai =
2.6 Dengan :
: Parameter skala : Kecepatan rata-rata ms
: Standart devisiasi
2.3 Parameter Perhitungan Potensi Energi Angin
Perhitungan potensi energi angin dihitung dengan menggunakan analisis weibull. Analisis ini digunakan untuk mengolah data angin untuk
mengetahui karakteristik kecepatan angin dengan melihat kepadatan probabilitas dan probabilitas kumulatif. Kepadatan probabilitas digunakan untuk mendapatkan
data kecepatan angin yang sering muncul. Sedangkan probabilitas kumulatif digunakan untuk mengetahui interval kecepatan angin selama pengambilan data
dilakukan. Perhitungan dengan analisis weibull ini dapat diaplikasikan untuk mendapatkan potensi daya angin dan daya listrik beserta energinya untuk dapat
dibangunnya pembangkit listrik tenaga angin.
2.3.1 Distribusi Kecepatan Angin
Distribusi kecepatan angin dapat diketahui dari data kecepatan angin hasil pemantauan langsung yang kemudian dihitung secara statistik. Data hasil
penelitian yang dilakukan yaitu data kecepatan angin dengan frekuensi satu bulan
dengan kecepatan ang mendapatkan data ke
hari. Hasil data yan analisis weibull untuk
angin pada lokasi yan Kecepatan angi
memilih jenis turbin a angin yang dapat me
turbin angin membua membangkitkan daya l
2.3.2 Distribusi Arah
Distribusi arah a arah angin dominan y
paling dominan digun turbin angin permane
yang dikeluarkan unt wind rose diperlihatka
Sumber : Wind E angin pada tiap-tiap jam. Dengan hal ini memun
kecepatan angin yang lebih akurat dalam jang ang telah dikumpulkan akan diolah dengan
untuk mengetahui dominasi dan variabilitas dari ang sedang diteliti.
ngin yang paling rendah dan paling tinggi di n angin. Nilai cut in dari turbin angin menunjukka
embangkitkan daya pada turbin angin. Sema buat kecepatan angin paling kecil bisa dima
ya listrik.
Arah Angin
rah angin atau biasa disebut dengan wind rose i n yang terjadi selama pemantauan pada lokasi. A
unakan sebagai acuan pemasangan turbin ang nen tanpa adanya pengubah arah turbin angin
untuk pembangunan turbin angin semakin mur tkan pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Wind rose nd Energy Fundamentals, Resource Analysis and E
Sathyajith Mathew, 2006 13
mungkinkan untuk jangka waktu satu
ngan menggunakan ari nilai kecepatan
digunakan untuk nunjukkan kecepatan
makin kecil cut in manfaatkan untuk
rose ini menunjukkan si. Arah angin yang
ngin. Pemasangan in membuat biaya
murah. Gambaran
s and Economics
2.3.3 Distribusi En
Berdasarkan berdasarkan arah ang
paling tinggi dapat m digambarkan pada g
dihasilkan. Gambaran
Sumber : Wind E
2.3.4 Daya Angin
Daya angin di penelitian yang dilakuka
perhitungan daya angi
Dengan: P
V :
Daya angin w ρ
: Densitas udar v
: Kecepatan an
Energi Berdasarkan Arah Angin
an wind rose dapat diketahui juga potensi ngin dominan. Arah angin dominan dengan ke
t menghasilkan energi listrik paling optimal gambar tersebut sesuai dengan arah dan ke
ran energy rose diperlihatkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Energy rose nd Energy Fundamentals, Resource Analysis and E
Sathyajith Mathew, 2006
n
n didapatkan dari data kerapatan udara yan lakukan. Dengan adanya data kerapatan udara
ngin sesuai dengan rumus :
n wattm
2
s udara kgm
2
n angin ms 14
nsi energi angin n kecepatan angin
al. Energi listrik n kecepatan yang
2.4.
s and Economics
ang ada dilokasi udara akan membuat
2.7
Untuk nilai energi angin juga dapat ditentukan dengan analisis weibull yaitu menggunakan persamaan berikut :
= 2.8
Dengan : : Energi angin Joule
P
V :
Daya angin wattm
2
: Kerapatan probabilitas
2.3.5 Energi Listrik