Skema Kerja Prosedur Pengambilan Data

23 3.3.2 Bahan Adapun bahan yang digunakan pada penelitian adalah larutan CuSO 4 . Yang terbuat dari kristal CuSO 4 yang kemudian dilarutkan menggunakan aquades. Kristal CuSO 4 sebanyak 3 kg dan 10 liter aquades. Konsentrasi dari larutan CuSO 4 adalah 25 dari aqudes. Larutan ini digunakan sebagai cairan elektrolit yang kemudian dituangkan sebanyak 500 ml pada porous pot.

3.4 Skema Kerja

Dalam penelitian terdapat beberapa langkah yang harus dilaksanakan. Langkah tersebut dapat digambarkan melalui skema kerja yang ditunjukkan oleh Gambar 3.6 : 24 Gambar 3.6 Skema Kerja Penelitian

3.5 Prosedur Pengambilan Data

3.5.1 Kalibrasi Alat Sebelum melakukan pengukuran self potential, perlu dilakukan kalibrasi alat. Pengkalibrasian alat adalah untuk memperoleh data lapangan yang baik. Kalibrasi Studi literatur Survei lokasi penelititan dan penentuan lokasi Menentukan titik pengambilan lintasan Menyusun alat Mencatat nilai potensial yang terukur pada multimeter Pengolahan data hasil pengukuran Analisa data Penyusunan laporan tahap akhir 25 porous pot dengan cara menanam kedua porous pot dengan elektroda telah dimasukan ke dalam porous pot tersebut ke tanah dengan jarak yang dekat sekitar 10 cm. Pada keadaan tersebut diukur beda potensialnya dengan penunjukkan harus lebih kecil atau sama dengan 2 millivolt, apabila ternyata lebih besar dari 2 millivolt, maka kemungkinannya dikarenakan porous pot tidak bersih. Oleh karena itu kedua porous pot harus dibersihkan lebih dahulu, kemudian dapat dituangkan dengan larutan CuSO 4 dengan konsentrasi sama di kedua porous pot. Gambar 3.7 Kalibrasi porous pot 3.5.2 Pengambilan Data Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan multimeter. Konfigurasi yang digunakan adalah konfigurasi potensial gradien. Pada konfigurasi potensial gradien, elektroda yang digunakan sebanyak dua buah. Elektroda dimasukan ke dalam porous pot yang telah berisi larutan CuSO 4 yang telah didiamkan selama 24 jam didalam porous pot. Untuk mendapatkan nilai beda potensial pada titik selanjutnya, kedua porous pot tersebut dipindahkan sepanjang jalur yang akan diukur menggunakan multimeter dengan jarak spasi tetap yang 26 ditentukan. Multimeter tersebut telah dihubungkan dengan kabel pada kedua elektroda. Pengambilan data pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.4. 3.5.3 Pengolahan Data Dari hasil pengukuran akan didapatkan data latitude, longitude, elevasi dan nilai potensial. Kemudian dibuat grafik hubungan antara nilai potensial dan jarak lintasan pada masing masing lintasan dengan menggunakan spread sheet. Dan peta kontur diperoleh dari nilai latitude, longitude, elevasi dan nilai potensial. Tahap pengolahan data untuk memperoleh peta kontur dilakukan dengan menggunakan Surfer 9.0. 3.5.4 Analisa Data Data self potential yang telah diolah menggunakan Surfer 9.0 untuk memperoleh keluaran peta kontur. Peta kontur berfungsi untuk mengetahui persebaran aliran air yang terjadi pada daerah penelitian. Pada peta kontur akan terdapat tanda panah yang terlihat nilai potensial tinggi menuju potensial rendah dimana tanda panah menunjukan aliran air bawah permukaan tanah.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN