dengan pelaku usaha kemungkinan terjadinya kerugian bagi konsumen dimulai sejak barang dirancangdiproduksi oleh produsen pelaku usaha
Kewajiban konsumen membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati dengan pelaku usaha adalah hal yang sudah biasa dan sudah
semestinya dilakukan oleh konsumen. Kewajiban seperti ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dianggap tepat, sebab kewajiban
ini adalah untuk mengimbangi hak konsumen untuk mendapatkan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
5. Pengertian Tentang Pelaku usaha, Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
a. Pelaku Usaha
Sebelum membahas mengenai Hak dan Kewajiban Pelaku usaha, disebutkan dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan hukum, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-
sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Penjelasan Undang-Undang yang termasuk
dalam pelaku usaha adalah perusahaan, korporasi, BUMN, koperasi, Importir, pedagang, distributor dan lain-lain Az Nasution, 2001: 17.
b. Hak Pelaku Usaha
Seperti halnya konsumen, pelaku usaha juga memiliki hak dan kewajiban. Hak pelaku usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Undang-
undang perlindungan konsumen adalah: a
Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang
danatau jasa yang diperdagangkan b
Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik
c Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam
penyelesaian hukum sengketa konsumen d
Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh
barang danatau jasa yang diperdagangkan e
Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya.
c. Kewajiban Pelaku Usaha
Sedangkan kewajiban pelaku usaha menurut ketentuan Pasal 7 Undang-undang perlindungan konsumen adalah:
a Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya
b Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
c Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif d
Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu
barang danatau jasa yang berlaku; e
Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta
memberi jaminan danatau garansi atas barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan;
f Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas
kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang danatau jasa yang diperdagangkan
g Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian
apabila barang danatau jasa yang dterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pelaku usaha diwajibkan beriktikad baik dalam melakukan
transaksi pembelian barang danatau jasa. Tampak itikad baik lebih ditekankan pada pelaku usaha, karena semua tahapan dalam melakukan
kegiatan usahanya, sehingga dapat diartikan bahwa kewajiban pelaku usaha untuk beritikad baik dimulai sejak barang dirancangdiproduksi
sampai pada tahap purna penjualan. Sebaliknya konsumen hanya diwajibkan beriktikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang
danatau jasa. Hal ini tentu saja disebabkan kemungkinan terjadinya kerugian bagi konsumen dimulai sejak barang dirancangdiproduksi oleh
produsen pelaku usaha, sedangkan bagi konsumen, kemungkinan untuk dapat merugikan produsen mulai pada saat melakukan transaksi dengan
produsen Ahmadi M dkk, 2004: 54-55. Tentang kewajiban kedua pelaku usaha yaitu memberikan
informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta member penjelasan penggunaan, perbaikan,
dan pemeliharaan, disebabkan karena informasi di samping merupakan hak konsumen, juga karena ketiadaan informasi yang tidak memadai dari
pelaku usaha merupakan salah satu jenis cacat produk cacat informasi, yang akan sangat merugikan konsumen.
Pentingnya penyampaian informasi yang benar terhadap konsumen mengenai suatu produk, agar konsumen tidak salah terhadap
gambaran mengenai suatu produk tertentu.
d. Tanggung Jawab Pelaku Usaha