15 b.
Sejauh mana para penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan, dan menawarkan bimbingan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan pekerjaan. c.
Sejauh mana individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat itu.
d. Sejauh mana pertemuan-pertemuan diatur dengan baik, pengarahan
tertulis singkat dan jelas, komunikasi dalam organisasi cukup. e.
Sejauh mana terjadinya desas-desus dan komunikasi horizontal yang cermat dan mengalir bebas.
f. Sejauh mana para bawahan responsif terhadap komunikasi ke bawah dan
memperkirakan kebutuhan penyelia. g.
Sejauh mana pegawai mengetahui bagaimana mereka dinilai dan bagaimana kerja mereka dihargai.
2. Komunikasi Downward
Menurut Sopiah 2008 : 149, komunikasi dari atas ke bawah downward merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam suatu
organisasi. Bentuk aliran komunikasi dari atas ke bawah berupa sebuah prosedur organisasi, intruksi tentang bagaimana melakukan tugas, umpan balik
terhadap prestasi bawahan, penjelasan tentang tujuan organisasi, dan lain sebagainya.
Menurut menurut Lewis Muhammad, 2005 : 108 komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk
pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah
16 informasi,
mencegah kesalahpahaman
karena kurang
informasi dan
mempersiapkan anggota oganisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
2.a. Tujuan Komunikasi Downward
Menurut Katz dan Kahn Purwanto, 1996 : 24, komunikasi ke bawah mempunyai lima tujuan pokok, yaitu:
1. Memberi pengarahan atau instruksi kerja
2. Memberi informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
3. Memberi informasi tentang prosedur dan praktek organisasional
4. Memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan
5. Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi yang dapat membantu
organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
2.b. Tipe Komunikasi Downward
Secara umum, komunikasi ke bawah dapat diklasifikasikan ke menjadi lima tipe yaitu Muhammad, 2005 : 108-110 :
1. Instruksi Tugas
Instruksi tugas atau pekerjaan yaitu pesan yang disampaikan kepada bawahan mengenai apa yang diharapkan dilakukan mereka dan bagaimana
melakukannya. Pesannya mungkin bervariasi seperti perintah langsung, deskripsi tugas, prosedur manual, program latihan tertentu, alat-alat bantu
melihat dan mendengar yang berisi pesan-pesan tugas dan sebagainya.
17 2.
Rasional Rasional pekerjaan adaah pesan yang menjelaskan mengenai tujuan
aktivitas dan bagaimana kaitan aktivitas lain dalam suatu organisasi atau objektif organisasi.
3. Ideologi
Pesan mengenai ideologi ini merupakan perluasan dari pesan rasional. Pesan rasional ditekankan pada penjelasan tugas dan kaitannya
dengan perspektif organisasi. Sedangkan pada pesan ideologi, pesan lebih menekankan pada mencari sokongan dan antusias dari anggota organisasi
guna memperkuat loyalitas, moral, dan motivasi.
4. Informasi
Pesan informasi dimaksudkan untuk memperkenalkan bawahan dengan
praktek-praktek organisasi,
peraturan-peraturan organisasi,
keuntungan, kebiasaan dan data lain yang tidak berhubungan dengan instruksi dan rasional.
5. Balikan
Balikan merupakan pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan individu dalam melakukan pekerjaannya. Salah satu bentuk dari balikan
adalah pembayaran
gaji karyawan
yang telah
siap melakukan
pekerjaannya.
18
2.c. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Downward
Arus komunikasi dari atasan ke bawahan tidaklah selalu berjalan lancar, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut
Muhammad, 2005 : 110-112 : 1.
Keterbukaan Kurangnya sifat terbuka diantara pimpinan dan karyawan akan
menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan gangguan dalam pesan.
2. Kepercayaan pada pesan tulisan
Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan dan metode difusi yang menggunakan alat-alat elektronik daripada pesan yang
disampaikan secara lisan dengan tatap muka. Hal ini mengakibatkan para pimpinan lebih banyak menyampaikan pesan secara tertulis kepada
bawahannya.
3. Pesan yang berlebih
Karena banyaknya pesan yang dikirim secara tertulis maka karyawan dibebani dengan memo-memo-memo, buletin, surat-surat
pengumuman, majalah, dan pernyataan kebijaksanaan, sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh karyawan.
19 4.
Timing Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi
komunikasi ke bawah. Pimpinan harus mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial bagi tingkah laku para
karyawan. Pesan seharusnya dikirimkan pada saat saling menguntungkan kepada dua belah pihak yaitu pimpinan dan karyawan. Tetapi bila pesan
yang dikirimkan tersebut tidak pada saat yang dibutuhkan oleh karywan, maka hal ini mungkin akan berpengaruh pada efektivitas dari pesan itu
sendiri.
5. Penyaringan
Pesan yang dikirimkan oleh atasan, tidak semuanya diterima oleh para bawahan atau karyawan. Para karyawan melakukan penyaringan
terhadap pesan-pesan
yang diterimanya.
Penyaringan pesan
ini diakibatkan oleh bermacam-macam faktor, diantaranya: perbedaan
persepsi, jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi, maupun perasaan kurang percaya terhadap supervisor.
3. Tingkat Komitmen Organisasional