8
B. Jenis Penggunaan dan Sisa Material
Material yang digunakan dalam konstruksi dapat digolongkan dalam dua bagian besar Gavilan dan Bemold, 1994, yaitu:
1. Consumable material, merupakan material yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari struktur fisik bangunan, misalnya: semen, pasir, kerikil, batu bata,
besi tulangan, baja, dan lain-lain. 2. Non-consumable material, merupakan material penunjang dalam proses
konstruksi, dan bukan merupakan bagian fisik dari bangunan setelah bangunan tersebut selesai, misalnya: perancah, bekisting, dan dinding penahan sementara.
Alur penggunaan
Consumable material mulai sejak pengiriman dilokasi,proses konstruksi sampai pada posisinya yang terakhir akan berakhir pada
salah satu dari keempat posisi yaitu struktur fisik, kelebihan material, pemakaian ulang pada proyek yang lain, sisa material. Kelebihan material sangat sering
terjadi, bagaimanapun juga berakhir menjadi sisa, oleh karena dua pilihan lain yaitu dijual lagi atau disimpan, sehingga bukan hal yang dipertimbangkan. Selain
itu pemasok material kebanyakan tidak akan membeli balik material tersebut bila kondisi barang sudah dalam keaadaan rusak.Antara jenis consumable material dan
non-consumable material, keduanya dapat menuju ke sisa setelah proses konstruksi selesai. Kesimpulannya, penjelasan tersebut menunjukkan contoh
gambaran dasar tentang aliran material, namun tidak disebutkan alasan materal menjurus ke bagian sisa.
Menurut Tchobanoglous et al, 1976, sisa material konstruksi yang timbul selama pelaksanaan konstruksi dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:
bagian besar Gavilan dan n
Be Bemold, 1994, yaitu:
: 1. Consumable m
m a
aterial, merupa p
kan material yang pada a
a a
khirnya akan menjadi bagian d
d a
ari struktur fisik ban n
gu gu
na a
n, n,
m mis
is a
alny ny
a: a:
s s
emen, pasir, k
k er
e ikil, batu bata,
be e
si si tulanga
a n,
n baja,
a, d
d a
an lain-lain. 2.
2. Non-co cons
nsum um
able e
m at
erial, meru pa
kan materi al
l p p
enunja ja
ng ng
dalam p
p roses
ko o
ns nstr
truk u
si, ,
d da
n buka n
me rupakan
ba gian fisik dar
i bang
un n
an a
set etel
elah ah b
bangun nan
te ters
r ebut
ut sel
esai, misalnya :
perancah ,
bekisting, d
an dinding p
en n
ah a
an n
s sem
m en
en tara
a .
A A
lur peng
gunaan Co
nsum ab
le m at
erial mulai se
ja k
k pe
eng ngir
ir iman
diloka s
si ,proses kons
tr uk
si sampa i pa
da p
os isin
ya yan g te
rakhir akan be
erakhir pa ad
a a
sa salah s
sa tu dari keempat posi
si yai
tu struk
tu r fisi
k, kelebihan materia
l, ,
pem m
a akaian
n ulang pa
da p
ro ro
ye ye
k k ya
y ng
g lain,
s s
is i
a materi ri
al al. Kelebiha
h n
n ma
ma te
rial s
angat seri ri
ng ng
te terjadi, bagaimanapun juga berakhir
r me
m njadi sisa, oleh karena dua piliha
han n
la la
i in
ya yait
it u
u di
di ju
ju al
al l
l ag
ag i
i at
at au
au d
d is
is im
im pa
pa n,
n, sehingga buka
a n
n ha
ha l
l ya
ya ng
ng d
d ip
ip er
er ti
ti mb
mb a
angk gk
an an
. Se
Sel lain
it itu
u pe
pema m
sok ma a
te te
ri ri
al al
k keb
b an
an ya
ya ka
k n
ti ti
da da
k k
ak akan m
m em
em be
b li
i b
bal al
ik ik
material te te
rs rseb
eb u
ut bila kondisi
b barang sudah dalam keaad
d a
aan rusa ak.Antara jenis consum
b ab
l le material dan
non-consumable material, ked duanya dap
pat menuju ke sisa setelah proses konstruksi selesai. Kesimpulanny
nya, pen n
j jelasan tersebut menunjukkan contoh
gambaran dasar tentang aliran mate eri
r al
al, namun tidak disebutkan alasan materal
9
1. Demolition waste adalah sisa material yang timbul dari hasil pembongkaran atau penghancuran bangunan lama.
2. Construction waste adalah sisa material konstruksi yang berasal dari pembangunan atau renovasi bangunan milik pribadi, komersil dan struktur
lainnya. Sisa material tersebut berupa sampah yang terdiri dari beton, batu bata, plesteran, kayu, sirap, pipa dan komponen listrik. Construction Waste dapat
digolongkan ke dalam dua kategori berdasarkan tipenya yaitu: direct waste dan indirect waste. Direct waste adalah sisa material yang timbul di proyek karena
rusak dan tidak dapat digunakan lagi yang terdiri dari: a. Transport and delivery waste sisa transportasi pengiriman
Semua sisa material yang terjadi pada saat melakukan transport material di dalam lokasi pekerjaan, termasuk pembongkaran dan penempatan pada
tempat penyimpanan seperti membuang melempar semen, keramik pada saat dipindahkan.
b. Site storage waste sisa penyimpanan Sisa material yang terjadi karena penumpukanpenyimpanan material pada
tempat yang tidak aman terutama untuk material pasir dan batu pecah. atau pada tempat dalam kondisi yang lembab terutama untuk material semen.
c. Conversion waste sisa perubahan bentuk Sisa material yang terjadi karena pemotongan bahan dengan bentuk yang
tidak ekonomis seperti material besi beton, keramik, dsb. 2. Construction waste adal
al ah
ah sisa mate te
ri ri
al a
konstruksi yang berasal dari pembangunan at
t au
au renovasi bangunan milik priba badi
di , komersil dan struktur
lainnya. S S
is isa material tersebu
u t
t be
be ru
ru pa
pa s
s am
am pa
a h
h yang terdiri d
d ar
ari beton, batu bata, ples
s te
teran, kayu, s sir
irap ap
, pi p
pa dan komponen l
list stri
rik. k. C
Construction Waste dapat
d digolong
ng ka
ka n
n ke
k dalam
am d
d ua kategori berdasarkan
ti ti
pe pe
nya ya ya
it itu:
u: di
d rect w
was a
te dan indi
di re
re ct
ct waste
te .
Di rect waste adalah
s isa material
y an
g ti
imb m
ul d
di pr
pr oy
oy ek
e kar
arena ru
r sa
a k
k da a
n n
tidak dapat digunakan la gi
yang terd ir
i da
ri: a.
a. Tra
an sport and delivery
w aste s
is a
transp or
ta si
pengiriman S
Se mua sisa
m at
er ial yang
ter ja
di pad
a sa at mel
ak ukan transpo
rt rt material di
d d
da lam lokasi peker
ja an,
te rm
asuk pem
bo ng
ka ran dan pene
m mpatan
p ad
a te
te mp
at pen yi
mp mp
an an
an an
s s
ep ep
er e
ti membuan n
g g
me me
le le
mp mp
ar semen,
ke kera
ramik pa a
da da
saat dipindahkan. b.
b Si Si
te storage waste sisa penyimpanan Sisa m
t ater
i ia
l l ya
ya ng
ng t terjadi
i k
k ar
aren ena
a pe penu
numpuk k
an an
p p
en enyi
yimpan an
mater eria
ial l
pada te
te mp
mp at y
y an
an g
g ti
ti d
dak aman terut utama un
n tu
tuk material pas s
ir ir
d d
an bat at
u u
p pecah. atau
pada tempat dalam kondisi y yang lembab
b terutama untuk material semen. c. Conversion waste sisa peru
b bahan bent
ntuk Sisa material yang terjadi kar
r ena
pemotongan bahan dengan bentuk yang tidak ekonomis seperti material be
b si beton keramik dsb
10
d. Fixing waste sisa pemasangan Material yang tercecer, rusak atau terbuang selama pemakaian di lapangan
seperti pasir. semen, batu bala. dsb. Indirect waste adalah sisa material yang terjadi dalam bentuk sebagai suatu
kehilangan biaya, terjadi kelebihan pemakaian volume material dan yang direncanakan, dan tidak terjadi sisa material secara fisik di lapangan.
a. Substitution waste sisa hasil pergantian Sisa material yang terjadi karena penggunaannya menyimpang dari tujuan
semula, sehingga menyebabkan terjadinya kehilangan biaya yang dapat disebabkan karena tiga alasan;
a Terlalu banyak material yang dibeli
b Material yang rusak
c Makin bertambahnya kebutuhan material tertentu
f. Production waste sisa hasil produksi Sisa material yang disebabkan karena pemakaian material yang berlebihan
dan kontraktor tidak berhak mengklaim atas kelebihan volume tersebut karena dasar pembayaran berdasarkan volume kontrak, contoh pasangan
dinding bata tidak rata menyebabkan pemakaian mortar berlebihan karena plesteran menjadi tebal.
g. Negligence waste sisa karena kelalaian Sisa material yang terjadi karena kesalahan di lokasi site error, sehingga
kontraktor menggunakan material lebih dari yang ditentukan, misalnya: penggalian pondasi yang terlalu lebar atau dalam yang disebabkan
seperti pasir. semen, batu tu
b bala. dsb.
Indirect waste ad ad
al alah sisa material yang terjadi da
dala la
m bentuk sebagai suatu kehilangan b
b i
iaya, terjadi kele le
bi i
ha ha
n n
pe pe
ma m
ka ka
ian volume m mat
a erial dan yang
direncan anakan, dan tida
da k
k te
te r
rjadi sisa material seca a
ra ra
f fis
isik ik di lapangan.
a. Substi ti
tu tu
ti tion
on waste
e s
s i
isa hasil perg
an tian
Si Si
sa sa m
mater r
ia ial
ya ng
terjadi karen a
penggunaannya me
e ny
ny impa
a ng
ng d
d ar
a i tu
u ju
ju an
se se
mula la
, sehingga menyebabkan terjadiny
a ke
hilangan b
b ia
i ya
y y
an ang dapa
at dise
se ba
bk an karena tiga
a lasan;
a a
Terlalu ba
ny ak mater
ia l
ya ng
dib el
i b
b Material yang ru
sa k
c c
Maki n
be rt
rt am
am ba
ba hn
hn ya
ya kebutuhan m
m at
at er
er ia
ia l
l te
te rt
rt en
e tu
f. Production waste sisa hasil pr od
oduk uk
si si
Si Si
sa s
material yang disebabkan karena pemakaian material yang ng
b ber
r le
lebi bih
han dan
k ko
t ntra
kt ktor
or t
t id
idak ak berha
hak k me
meng ngkl
kl i aim at
t as
as k
kel el
eb eb
ih ihan volume
e te
te r
rsebut ka
ka re
re na das
as ar
ar pembayaran be
be rdasarka
kan volume kon n
tr tr
ak ak
, ,
cont t
oh oh pasangan
dinding bata tidak rata men nyebabkan
pemakaian mortar berlebihan karena plesteran menjadi tebal.
g. Negligence waste sisa karena k
k elal
l a
aian Sisa material yang terjadi karena
a kesalahan di lokasi site error sehingga
11
kesalahankecerobohan pekerja, sehingga mengakibatkan kelebihan pemakaian volume beton pada waktu pengecoran pondasi.
Terjadinya sisa material konstruksi dapat disebabkan oleh satu atau kombinasi dari beberapa sumber dan penyebab. Gavilan dan Bemold 1994, membedakan
sumber-sumber sisa material konstruksi atas enam kategori: a Desain
b Pengadaan Material c Penanganan Material
d Residual e Pelaksanaan
f Lain-lain Sisa material konstruksi telah menjadi subjek penelitian seluruh dunia
dalam tahun-tahun terakhir ini.Penelitian-penelitian tersebut difokuskan pada kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh sisa material Al-Moghany, 2006.
Menurut Farmoso
et al.,
2002 Construction waste dapat digolongkan ke
dalam dua kategori berdasarkan tipenya 1. Direct waste adalah sisa material yang timbul di proyek karena
rusak,hilang dan tidak dapat digunakan lagi. 2. Indirect waste adalah sisa material yang terjadi di proyek karena volume
pemakaian melebihi volume yang direncanakan, sehingga tidak terjadi sisa material seccara fisik di lapangan dan mempengaruhi biaya secara
tersembunyi hidden cost. Terjadinya sisa material kon
on st
struksi dapat t
di di
se s
babkan oleh satu atau kombinasi dari beberapa sumb
b e
er dan penyebab. Gavilan dan Bem mol
o d 1994, membedakan
sumber-sum m
be ber sisa material ko
o n
nstr tr
uk uk
si i
a a
ta ta
s s
en n
am a
kategori: a Desai
ain b
b Penga a
da daan
an M
Materia ia
l l
c P P
en en
an a
gana a
n n
Material d
d R
R esidu
ua l
e Pela ak
sanaan f
f L
L ain
n- lain
Sisa m m
at at
er er
ia ia
l l
ko ko
ns ns
tr tr
uk uk
si si
t t
el e
ah m m
en enja
ja di
di s
s ub
ub je
je k
k pe
pe ne
neli l
ti an seluruh d
d un
unia a
da dala
l m tahun-tahun terakhir ini.Penel
l itian-penelitian tersebut difokuskan
an p
p ad
ad a
ke keru
rusa sa
ka ka
n n
li i
ng g
ku kung
ng an
an y
y an
an g
g di
di ak
ak ib
ib at
a kan ol
l eh
eh s
s is
isa a
ma ma
te te
ri ri
al al
Al Al
M -Mog
og ha
ha ny
ny ,
, 20
2006 06
. M
M en
en ur
ur ut
ut F
F a
armo mo
so so et
al al.,
, 2002
02 Cons
s tr
truction n
w w
as te
te d d
ap ap
at at
d d
ig ig
ol olon
on g
gkan ke dalam dua kategori berdasarkan tip
ipenya 1. Direct waste adalah s
sisa materi ial yang timbul di proyek karena
rusak,hilang dan tidak dapat at digun
n a
akan lagi. 2. Indirect waste adalah sisa ma
ate erial yang terjadi di proyek karena volume
12
C. Pengelolaan Sisa Material