Penggolongan Biaya Operasional PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA OPERASIONAL 1. Pengertian Biaya Operasional

beban penjualan dan beban administrasi dan umum, dimana semua biaya ini dibebankan pada penghasilan revenue di periode mana biaya tersebut terjadi”. Dari defenisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa biaya operasional digunakan untuk mengukur pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan pendapatan.

2. Penggolongan Biaya Operasional

Penggolongan biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik pada perusahaan. Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis dalam perusahaan. Biaya dapat digolongkan dengan berbagai cara untuk keperluan data yang dapat memenuhi kebutuhan pimpinan perusahaan. Ada empat kategori biaya operasional, yaitu: 1 Biaya Penjualan dan Administratif, berkenaan dengan penjualan produk atau jasa dan berkaitan dengan manajemen bisnis. Biaya tersebut meliputi gaji, sewa, asuransi, prasarana, perlengkapan. 2 Biaya Iklan, merupakan suatu biaya utama dalam anggaran perusahaan-perusahaan di mana pemasaran adalah elemen keberhasilan yang penting. 3 Biaya Penyusutan dan Amortisasi, Penyusutan digunakan untuk mengalokasikan biaya aktiva tetap berwujud, seperti bangunan, mesin, Universitas Sumatera Utara peralatan, perlengkapan kantor, dan kendaraan bermotor. Sedangkan Amortisasi merupakan proses yang diterapkan kepada sewa guna usaha modal, bangunan yang belum selesai, dan biaya kadaluarsa aktiva tidak berwujud, seperti paten, hak cipta, merek dagang, lisensi, franchise, dan goodwill. 4 Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan, merupakan biaya perbaikan dan pemeliharaan tahunan atas property, pabrik, dan peralatan. Biaya operasional yang terjadi dalam kegiatan operasi pada PT. PLN Persero Cabang Medan terbagi atas: 1. Biya Operasional Biaya operasional pada PT. PLN Persero Cabang Medan terdiri dari: a. Biaya Pemeliharaan, berupa : 1 Biaya Pemakaian Material 2 Biaya Jasa Borongan b. Biaya Kepegawaian, berupa : 1 Gaji dan Lainnya 2 Cuti dan Lainnya 3 Diklat dan Lainnya c. Biaya Administrasi d. Biaya Penyusutan Universitas Sumatera Utara 2. Biaya Di Luar Operasional Biaya di luar operasional pada PT. PLN Persero Cabang Medan terdiri dari : a. Biaya Tunjangan Kesehatan Pensiunan. b. Biaya Lain-lain. B. PERENCANAAN BIAYA OPERASIONAL Perencanaan merupakan langkah awal perusahaan yang akan menentukan tujuan perusahaan, berupa target atau hasil yang terukur dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Abas Kartadinata 2000 : 17 mengatakan bahwa “Perencanaan merupakan suatu proses yang akan membuat perusahaan peka, dalam pengertian mampu menyesuaikan diri terhadap ancaman-ancaman dan kesempatan- kesempatan”. Sedangkan menurut William Carter dan Milton F. Usry 2004 : 37, “Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang ada. Perencanaan ini dapat disusun untuk jangka pendek dan jangka panjang dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. Selanjutnya, R. Supriono 2002 : 7 mengatakan bahwa “Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan. Perencanaan ini dapat disusun jangka pendek, jangka Universitas Sumatera Utara panjang, dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan- kegiatan perusahaa n”. Perencanaan berarti penyusunan suatu program kegiatan yang cukup menyeluruh yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Perencanaan perusahaan yang efektif hanya dapat dilakukan berdasarkan fakta dan analisis. Berpikir secara berekesinambungan, imajinasi, kemampuan memperhitungkan sebab dan akibat serta kemampuan memandang ke masa depan merupakan hal-hal yang sangat diperlukan dalam perencanaan. Dengan disusunnya perencanaan, maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah : 1. Perencanaan dapat menetapkan kegiatan di masa yang akan datang dengan membandingkannya dengan masa yang lalu. 2. Perencanaan dapat memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi yang jauh lebih lagi. 3. Perencanaan dapat membantu penempatan tanggung jawab lebih lanjut. Perencanaan biaya operasional sangat penting dalam suatu perusahaan, sebab biaya operasional merupakan salah satu elemen yang penting dalam pembentukan laba perusahaan. Selain itu, perencanaan biaya operasional merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan yang menunjukkan rencana perusahaan yang harus dicapai untuk masa yang akan datang. Dalam merencanakan biaya operasional perlu memperhatikan faktor- faktor berikut ini : a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan. Universitas Sumatera Utara b. Informasi mengenai data-data tahun yang lalu. c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan yang akan memberikan manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana yang dilaksanakan. Seluruh biaya operasional yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan operasional dihadapkan dengan anggaran untuk mengetahui diambil tindakan perbaikan dengan tujuan untuk meminimalisir biaya-biaya yang dapat merugikan perusahaan. Pada dasarnya anggaran disusun melalui analisa yang cermat dan teliti berdasarkan data periode tahun yang lalu, sehingga mencerminkan tindakan terperinci untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan perusahaan di masa mendatang dan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian. Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus yakin akan kemampuannya mengendalikan berbagai relevan variabel untuk mencapai tujuan, mampu melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mampu berkomunikasi secara efektif dan dapat memberikan motivasi kepada anggaran serta mendorong adanya sikap partisipasi. Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penetapan atau pelaksanaan biaya operasional adalah pimpinan tertinggi suatu perusahaan itu sendiri. Namun, dalam hal ini perencanaan biaya operasional tidak dilakukan sendiri, pimpinan dapat mendelegasikannya kepada bawahan yang berkompeten. Tetapi pada dasarnya, pimpinan tetap harus mengawasi dan membimbing bawahannya dalam menetapkan biaya operasional tersebut. Universitas Sumatera Utara C. PERENCANAAN BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN Pada PT PLN Persero Cabang Medan, untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya, terlebih dahulu melakukan perencanaan terhadap biaya yang mungkin terjadi di lapangan yang ditujukan pada masing-masing bagian yang akan menggunakan biaya tersebut. Penyusunan perencanaan ini dipimpin oleh Manajer dan Tim RKA Rencana Kerja Anggaran. Perencanaan ini dimulai dengan mengambil keputusan apa yang disajikan dan dibutuhkan oleh tiap bagian dalam perusahaan yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data perusahaan mengenai situasi dan kondisi di masa yang akan datang dengan melihat hasil operasional lalu. Kemudian rencana tersebut dilanjutkkan dengan pembuatan anggaran biaya operasi untuk satu periode akuntansi yang dilaksanakan oleh bagian keuangan dan pembukuan untuk kemudian disahkan oleh Manajer.Selanjutnya, rencana tersebut diajukan ke PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara untuk dapat disetujui oleh Kepala Wilayah dalam hal ini General Manajer.Biaya yang telah disetujui tersebut merupakan besarnya biaya yang dialokasikan perusahaan sebagai pedoman kinerja perusahaan. Dalam merencanakan beban operasional PT PLN Persero Cabang Medan telah memperhatikan factor-faktor berikut ini : a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan. b. Informasi mengenai data-data tahun yang lalu. c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. d. Pengetahuan tentang teknik, strategi pesaing dan gerak-gerak pesaing. e. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintah. Universitas Sumatera Utara f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan. Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis terhadap data yang telah diinformasikan oleh manajemen perusahaan berkaitan dengan perencanaan biaya operasional, penulis beranggapan perusahaan telah melakukan perencanaan biaya operasional dengan baik.Hal ini dapat dilihat pada laporan laba-rugi perusahaan dimana PT PLN Persero Cabang Medan telah menetapkan perencanaannya melalui biaya operasional guna mencapai sasaran yang diinginkan. Penyusunan perencanaan tersebut dilakukan dengan cermat dan teliti agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan hasil-hasil yang akan dicapai dapat direalisasikan. D. PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL Pengawasan merupakan kegiatan penilaian dan perbaikan mengenai sejauh mana pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.Melalui pengawasan, perusahaan dapat menghindari kemungkinan kegagalan yang terjadi dan mendorong keberhasilan terhadap kinerja perusahaan serta membandingkannya dengan standard kerja. Abas Kartadinata 2000 : 18 mengatakan bahwa “Pengawasan adalah usaha sistematis yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk membandingkan hasil-hasil yang dicapai dengan rencana yang telah ditentukan”. Menurut Sofyan Syafri 2001 : 10, “Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan tugas sesuai dengan yang sebenarnya. Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua yang terjadi sesuai dengan Universitas Sumatera Utara rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agara dapat dihindari kejadian di kemudian hari”. Malts dan Usry 2003 : 5 mengemukakan bahwa “Pengawasan adalah usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja secara terus-menerus diawasi dan jika manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas keteraturan yang telah digariskan, hasil nyata dari setiap kegiatan dibandingkan dengan rencana dan bila terdapat perbedaan besar akan diambil tindakan perbaikan. Dari defenisi tersebut, pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses penetapan pekerjaan, menilai dan mengoreksi dengan maksud agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana. Menurut Sofyan dalam William Travers Jerome III Belkaoui, 1998menjelaskan penggunaan pengawasan sebagai berikut : 1 Pengawasan digunakan untuk membuat standar prestasi yang dimaksudkan untuk menaikkan efisien dan menekan biaya. 2 Pengawasan digunakan untuk membuat standar kulaitas untuk menjamin kualitas yang diinginkan langganan. 3 Pengawasan digunakan untuk mengukur prestasi kerja. Sofyan dalam Duncan, 1975 mengemukakan beberapa sifat pengawasan yang efektif sebagai berikut: a. Pengawasan harus dipahami sifat dan kegunaannya. Oleh karena itu harus dikomunikasikan. Universitas Sumatera Utara b. Pengawasan harus mengikuti pola yang dianut. c. Pengawasan harus dapat mengidentifikasi masalah. d. Pengawasan harus fleksibel. e. Pengawasan harus ekonomis. Pengawasan yang lebih efektif lagi adalah adanya komitmen yang besar dikalangan pimpinan terhadap perusahaan.Artinya, pimpinanlah yang pertama-tama memberikan teladan, menunujukkan kebersihan dirinya jauh dari penyelewengan-penyelewengan atas peraturan yang dibuatnya baru kemudian bawahannya. Pengawasan biaya operasional diperlukan untuk membandingkan kegiatan operasional dan prestasi yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga dapat diketahui efisiensi dan efektivitas biaya operasional serta kinerja perusahaan. Sistem pengawasan yang paling efekif digunakan oleh suatu perusahaan adalah melalui sistem pengawasan intern atau disebut juga struktur pengendalian intern. Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain entitas di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini : a. Keandalan laporan keuangan b. Efektivitas dan efisiensi operasi, dan c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Pengawasan biaya operasional dapat dilaksanakan oleh satuan pengawasan intern perusahaan dengan dua aspek, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Pengawasan Operasional Pengawasan operasional merupakan pengawasan yang dilakukan pimpinan melalui kegiatan operasi perusahaan.Tetapi dengan berkembangnya perusahaan apabila sasaran hendak dicapai, pengawasan operasional tidak dapat dipertahankan karena hal tersebut merupakan pemborosan dan kurang efisien, maka pengawasan operasional sebaiknya ditambah dengan pengawasan akuntansi. 2. Pengawasan Akuntansi Pengawasan akuntansi merupakan pengawasan yang dilakukan melalui prosedur akuntansi dan pencatatan-pencatatan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK, sebab sasaran pokok tertuju pada pengelompokkan biaya.Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu system pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban biaya-biaya arus pekerjaan, serta memberikan laporan singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengawasan dan laporan statistik untuk mengetahui perkembangan orang-orang yang bertanggung jawab atas biaya, apakah mereka melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan atau tidak. Pengawasan terhadap biaya operasional tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya perencanaan yang telah digariskan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perlu diperhatikan hal-hal berikut : a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya tersebut memang benar-benar diperlukan. Universitas Sumatera Utara b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang member wewenang. E. PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional PT PLN Persero Cabang Medan telah memperhatikan hal-hal berikut ini : a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya tersebut memang benar-benar diperlukan. b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang memberi wewenang. Pengawasan biaya operasional pada PT PLN Persero Cabang Medan diawasi oleh Manajer Cabang dan Bagian Keuangan dan tidak ada suatu sistem pengawasan khusus yang digunakan oleh PT PLN Persero Cabang Medan. Dalam pengawasannya, PT PLN Persero Cabang Medan menggunakan anggaran dimana pada awal periode ditentukan jenis anggaran biaya operasional untuk setiap jenis yang kemudian didistribusikan untuk setiap jenis bagian yang fungsional.Dalam hal ini, PT PLN Persero Cabang Medan melakukan pengawasan melalui prosedur serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan dan catatan-catatan finansial lainnya. F. PENYIMPANGAN BIAYA OPERASIONAL Penyimpangan varians merupakan suatu sinyal.Varians yang besar baik menguntungkan maupun tidak menguntungkan sebaiknya diinvestigasi dan dianalisis. Suatu varians dapat disebabkan oleh kejadian acak yang tidak diharapkan akan terulang kembali, atau oleh masalah sistematis yang dapat diperbaiki. Universitas Sumatera Utara Analisa varians melibatkan penggunaan hubungan antara dua variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data untuk memantau sebab-sebab terjadinya penyimpangan.Analisa varians digunakan secara luas dalam laporan keuangan dan sering diaplikasikan apabila terdapat penyimpangan antara realisasi tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu, serta penyimpangan antara realisasi dengan anggaran, dimana anggaran diperlakukan sebagai dasar perbandingan. Penyimpangan biaya operasional dapat diartikan sebagai perbedaan yang diperoleh dari perbandingan antara perencanaan anggaran dengan realisasi biaya operasional yang terjadi. Penyimpangan tersebut dapat terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu : a. Penyimpangan yang menguntungkan Favorable Variance Penyimpangan yang menguntungkan terjadi apabila perencanaan biaya lebih besar dibandingkan dengan realisasinya. b. Penyimpangan yang tidak menguntungkan Unfavorable Variance Penyimpangan yang tidak menguntungkan terjadi apabila realisasi biaya lebih besar dibandingkan dengan perencanaannya. G. PENYIMPANGAN BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN Penyimpangan-penyimpangan biaya operasional yang terjadi pada PT PLN Persero Cabang Medan adalah sebagai berikut : a. Biaya Pemeliharaan berupa Pemakaian Material dianggarkan sebesar Rp. 18.976.786.332, realisasinya sebesar Rp. 18.776.896.816, dengan selisih sebesar Rp. 199.889.516. Universitas Sumatera Utara b. Biaya Pemeliharaan berupa Jasa Borongan dianggarkan sebesar Rp. 23.581.860.574, realisasinya sebesar Rp. 23.781.880.974, dengan selisih sebesar Rp. 200.020.400. c. Biaya Administrasi dianggarkan sebesar Rp. 21.486.859.285, realisasinya sebesar Rp. 21.432.071.643, dengan selisih sebesar Rp. 54.787.642. Dari perbandingan antara anggaran dengan realisasi di atas, dapat dilihat bahwa dari biaya pemeliharaan berupa jasa material dapat diperoleh keuntungan sebesar Rp. 199.889.516. Dari biaya pemeliharaan berupa jasa borongan dapat diperoleh kerugian sebesar Rp. 200.020.400. Sedangkan dari biaya administrasi dapat diperoleh keuntungan sebesar Rp. 54.787.642. Berdasarkan analisa yang dilakukan berkaitan dengan pengawasan biaya operasional terhadap pelaksanaan kegiatan pada PT PLN Persero Cabang Medan, dapat dikatakan bahwa secara umum PT PLN Persero Cabang Medan mengalami realisasi yang lebih kecil dibandingkan dengan perencanaan anggarannya. Realisasi yang lebih kecil tersebut mengakibatkan adanya penyimpangan yang menguntungkan favorable variance. Hal ini dapat menunjukkan bahwa perencanaan dan pengawasan yang dilakukan oleh PT PLN Persero Cabang Medan dapat dikatakan telah berjalan dengan efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara 39 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan