Tipe Penelitian Metode Penelitian

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Di dalam menjawab permasalahan penelitian, metodologi penelitian yang dipakai bersifat type multidemensi lihat Maria Soemardjono, 2000 . Penelitian ini melibatkan metode kualitatif dan kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini diklasifikasikan penelitian hukum yang menggabungkan sifat penelitian non doctrinal dan doctrinal untuk mendapatkan hasil penelitian yang jelas, pandangan yang komprehensif, alur pemikiran yang systematis, dan temuan penelitian yang signifikan, maka ada kebutuhan untuk menggunakan pendekatan kualitatif, khususnya di dalam menganalisis dokumen legislasi yang relevan, kasus-kasus yang mendukung, dan bahan hukum sekunder yang berkaitan dengan topik penelitian. Oleh karenanya sebelum melakukan penelitian empiris atas hukum dan implementasi system administrasi pertanahan, maka dipandang perlu untuk memaparkan teori umum dan kerangka hukum yang berkaitan dengan topik penelitian. 1

B. Metode Penelitian

Secara rinci elemen metodologi penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Obyek dalam penelitian ini adalah meliputi bahan-bahan hukum: a. Bahan Hukum Primer 1 Peraturan Perundang-undangan mengenai pertanahan 2 Peraturan hukum tidak tertulis berupa kebiasaan b. Bahan Hukum Sekunder 1 Mahfudz MD, 2008, Introduction of Legal Policy, Gadjah Mada Press, pages 120. 1 Jurnal-jurnal ilmiah mengenai pertanahan 2 Makalah-makalah pertanahan 3 Buku-buku mengenai pertanahan c. Bahan Hukum Tersier 1 Kamus Hukum 2 Kamus Bahasa Inggris 2. Penelitian lapangan, penelitian ini untuk mendapatkan data primer yang meliputi: a. Lokasi penelitian di DIY dengan alasan bahwa di DIY terdapat pengalamanan pengelolaan wakaf dan penyelesaian kasus-kasus penyelesaian pertanahan wakaf yang relatif terbaik the success experience secara nasional berdasarkan peringkat yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional tahun 2010 b. Responden: 1 Kepala Kantor Wilayah Pertanahan DIY 2 Anggota DPRD Komisi Pertanahan 3 Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten dan Kota di DIY 4 Tokoh masyarakat 5 LSM c. Nara Sumber 1 Pakar dan Pengamat hukum pertanahaN 2 Pakar mengenai eksistensi wakaf d. Alat Pengumpulan Data 1 Pedoman Wawancara terstruktur 2 Check List Daftar Inventaris Permasalahan

C. Teknik Pengumpulan Data