Umur Hasil Illionist Agility Test

6 Test setelah diberikan perlakuan Nebraska Agility Drill. Dapat dilihat ada perbedaan waktu pada pretest dan posttest yaitu mengalami peningkatan.

3.1.4 Uji beda pengaruh latihan Shuttle Run dan Nebraska Agility Drill terhadap

kelincahan Tabel 4.7 Hasil uji selisih beda pengaruh pemberian latihan Shuttle Run dan Nebraska Agility Drill Kelompok Selisih P Kesimpulan Shuttle Run 0,32 0,784 Tidak Signifikan Nebraska Agility Drill 0,31 Hasil uji selisih beda pengaruh pemberian latihan Shuttle Run dan Nebraska Agility Drill terhadap kelincahan diperoleh nilai p=0,784 p0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan pengaruh antara latihan Shuttle Run dan Nebraska Agility Drill terhadap peningkatan kelincahan pada pemain sepakbola di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga FC. Tetapi dilihat dari uji Wilcoxon Signed Test , latihan pada kedua kelompok berpengaruh terhadap kelincahan. Kelompok 1 kelompok latihan Shuttle Run terdapat pengaruh yang signifikan dilihat dari nilai mean pretest sebesar 14,89 dan nilai mean posttest sebesar 14,57. Sedangkan pada kelompok 2 kelompok latihan Nebraska Agility Drill terdapat pengaruh yang signifikan dengan nilai mean pretest sebesar 14,93 dan nilai mean posttest sebesar 14,62.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Umur

Distribusi subyek menurut usia diperoleh hasil terbanyak pada usia 18 dan 19 tahun yang berjumlah 18 orang. Pada remaja menjelang 20 tahun mengalami pembentukan tulang yang pesat yang merupakan masa persiapan untuk mencapai puncak pertumbuhan masa tulang. Masa tulang inilah yang akan mempengaruhi tingkat kelincahan pada seseorang Mann dan Traswel dalam Hardiansyah, 2008. Menurut Marjana 2014 saat usia remaja laki-laki pada rentan usia 12 sampai 20 tahun, kemampuan fisik yang menonjol adalah kekuatan, kecepatan maupun kelincahan. Kekuatan meningkat sejalan dengan perkembangan jaringan otot yang cepat, kecepatan berkembang sejalan dengan meningkatnya jaringan-jaringan otot 7 dan memanjang pada tulang-tulang rangka yang berperan sebagai organ penggerak tubuh.

3.2.2 Hasil Illionist Agility Test

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peningkatan yang signifikan terhadap kedua kelompok yang diteliti. Pemberian perlakuan selama 12 kali pertemuan dengan frekuensi 3 kali seminggu memberikan pengaruh terhadap peningkatan kelincahan terhadap kedua kelompok penelitian. Kelincahan berlari saat Illionist Agility Test pemain Salatiga FC pada kelompok metode latihan Shuttle Run memiliki rata-rata 14,89 detik. Setelah diberi perlakuan dengan metode Shuttle Run, kelincahan berlari saat Illionist Agility Test memiliki rata-rata 14,57 detik. Sedangkan kelincahan berlari pemain Salatiga FC pada kelompok Nebraska Agility Drill memiliki rata-rata 14,93 detik. Setelah diberi perlakuan dengan metode Nebraska Agility Drill, kelincahan berlari saat Illionist Agility Test memiliki rata-rata 14,63 detik. Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa metode latihan pada kedua kelompok tersebut berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kelincahan saat melakukan Illionist Agility Test. Peningkatan kelincahan berlari saat melakukan Illionist Agility Test dengan metode Shuttle Run dan Nebraska Agility Drill berpengaruh signifikan dikarenakan di kedua latihan tersebut sama-sama berlari dengan cepat dengan konsentrasi tinggi kemudian berbalik arah langsung menuju bagian selanjutnya yang berada pada jarak tertentu. Hal tersebut tentunya akan melatih untuk bergerak spontan untuk berbalik arah maupun bergerak ke arah lainnya dengan cepat dan tidak mengalami kendala.

3.2.3 Pengaruh latihan Shuttle Run terhadap peningkatan kelincahan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DAN LATIHAN Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise Dan Latihan Shuttle Run Terhadap Peningkatan Agility Pemain Futsal.

0 3 15

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DAN LATIHAN Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise Dan Latihan Shuttle Run Terhadap Peningkatan Agility Pemain Futsal.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Core Stability Exercise Dan Latihan Shuttle Run Terhadap Peningkatan Agility Pemain Futsal.

3 11 5

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 3 17

PENDAHULAN Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 3 5

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL DAN LATIHAN BOOMERANG RUN TERHADAP AGILITY ATLET KLUB FUTSAL LIGASU TAHUN 2014.

1 7 19

PENGARUH BENTUK LATIHAN HEXAGON DRILL DAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE INTERVAL INTENSIF TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA.

12 45 23

PENGARUH METODE LATIHAN PERMAINAN BALAP ZIG–ZAG DAN METODE LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA USIA DINI (USIA 10 SAMPAI 12 TAHUN) DI PROBAYA FC.

0 0 29

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN LATIHAN LATERAL RUN TERHADAP PENINGKATAN AGILITY PADA PEMAIN FUTSAL

0 6 11

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SKIPPING ROPE DAN LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL SISWA SMP MUHAMMADIYAH 2 GAMPING NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SKIPPING ROPE DAN LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL SISWA

2 4 17