PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YUSHITO USUI

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA
PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YUSHITO USUI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Lambang Prasetyo Utomo
NIM 201210080311091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA
PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YUSHITO USUI

SKRIPSI


Oleh:

Lambang Prasetyo Utomo
NIM 201210080311091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Lambang Prasetyo Utomo

NIM


: 201210080311091

Jurusan

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas akhir dengan judul :
Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa Pada Komik Crayon
Shinchan Karya Yushito Usui adalah hasil karya saya dan dalam naskah
tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi
dan tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara
tertulis dikutip dalam naskahini dan disebutkan dalam sumber kutipan

dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI
DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH
DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang
berlaku
3. Tugas akhir ini dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK
BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya
Malang,10 Juni 2016
Yang menyatakan

Lambang Prasetyo Utomo

ABSTRAK
Lambang Prasetyo Utomo, 2016. Pelanggaran Prinsip Kesantunan
Berbahasa pada Komik Crayon Shinchan Karya Yushito Usui. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas
Muhammadiyah Malang, Pembimbing: (1) Dr. Ribut Wahyu Eriyanti, M.Si.,

M.Pd (2) Musaffak, M.Pd
Kata Kunci : analisis, Prinsip Kerjasama, Prinsip Kesopanan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kerja
sama dan prinsip kesopanan yang digunakan sebagai sarana penciptaan humor
dalam komik Crayon Shinchan Karya Yushito Usui. Subjek penelitian ini
adalah komik Crayon Shinchan Karya Yushito Usui., objek penelitiannya
adalah pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik baca, catat dan memberi kode.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik
deskriptif kualitatif.
Dalam penelitian ini pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip
kesopanan ada dalam setiap cerita pada komik Crayon Shinchan Karya Yushito
Usui. Pelanggaran prinsip kerja sama meliputi maksim kuantitas, kualitas,
relevansi, dan pelaksanaan, selanjutnya pelanggaran prinsip kesopanan meliputi
maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim
kerendahan hati, maksim kecocokan dan maksim kesimpatian.
Pada prinsip kerja sama berupa maksim kuantitas yang harus
memberikan informasi secukupnya, maksim kualitas harus memberikan
informasi yang sebenarnya sesuai dengan bukti, maksim relevansi harus
memberikan informasi yang relevan, maksim pelaksanaan harus memberikan

informasi secara langsung, jelas, dan tidak kabur, jika di dalam empat maksim
tersebut terjadi suatu pelanggaran maka termasuk dalam pelanggaran prinsip
kerja sama.
Prinsip kesopanan berupa maksim kebijaksanaan yang meminimalkan
kerugian terhadap orang lain, maksim kemurahan yang meminimalkan
keuntungan diri sendiri, makism penerimaan yang memaksimalkan rasa hormat
terhadap orang lain, maksim kerendahan hati memaksimalkan ketidakhormatan
terhadap diri sendiri, maksim kecocokan memaksimalkan kesetujuan antara diri

sendiri dan orang lain, maksim kesimpatian memaksimalkan rasa simpati
terhadap diri sendiri dan orang lain. jika di dalam enam maksim tersebut terjadi
suatu pelanggaran maka termasuk dalam pelanggaran prinsip kesopanan.

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya, tak
junjungan besar Nabi Muhammad

lupa selawat serta salam pada


S A W. sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “PELANGGARAN PRINSIP
KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN
KARYA YUSHITO USUI” ini digunakan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar sarjana.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, baik material maupun spiritual yang mendukung terselesainya
penelitian ini. Untuk itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Drs. Fauzan M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
3. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Purwati Anggraini, S.S., M.Hum, selaku Sekertaris Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
5. Dr. Ribut Wahyu Eriyanti, M.Si., M.Pd selaku Dosen Pembimbing 1
6. Musaffak, M.Pd selaku Dosen Pembimbing 2
7. Bapak Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta
dorongan kepada penulis.
Penulis juga meenrima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 10 Juni 2016

Penulis

HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua saya Ayah Wahyu Utomo dan Ibu Hartiwik yang
mendengarkan curahan isi hati waktu pelaksanaan skripsi ini dan tidak
lupa memberikan doa.
2. Kakak saya Nur Zuyina Septiani yang selalu memberikan semangat
setiap hari.
3. Nenek Sumilah dan Tente Ninik Irawati, Selalu Memberikan dukungan
moril dan materil selama saya kuliah di malang .
4. Kakak sepupu saya Shara Permata Sany dan Ainun Afni yang selalu
mengingatkan saya agar mengerjakan skripsi dan cepat lulus.
5. Sahabat saya yang selalu ada buat saya Halim Suwandi yang selalu

memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.
6. Mbak Pita Rozalia yang banyak membantu mengerjakan skripsi ini serta
memberikan banyak referensi.

7. Kakak-kakak saya yang selama saya dimalang Ari Rindawati dan
Muhammad Mukhlis Saktiyawan.
8. Bundaku tercinta yang selama di malang Nela Dian Octora yang selalu
memberikan semangat dan memberikan literature tentang skripsi ini.
9. Teman part time di Jurusan dan karyawan Denok Ayu Putri Wulandari,
Cuti Rahayu Hestuningrum, Kiki Rizqy Fatmawati S.Pd yang selalau
memperingati untuk mengerjakan skripsi.
10. Teman part time di PMB Novita Adi Wilujeng, Lathifah Anggraini
Fahrun Nissa, dan Imroatus Sholihah. Semoga skripsi kalian diperlancar
dan cepat lulus.
11. Ibu Fida Pangesti, Ibu Hidayah Budi Qur’ani, Bapak Arif Setiawan
yang selalu memberikan masukan skripsi saya dan memebrikan
literature tentang skripsi ini.
12. Mega Yulia, Feby Nur Fitriana, Nurwhardani, Bungah Wijayanti,
Fauzia Fajar, Terima kasih banyak atas perhatian dan dorongan untuk
cepat melaksanakan tugas akhir ini.

13. Keluarga besar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2012
kelas B terima kasih cerita selama 4 tahun ini dan mungkin temanteman yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang memotivasi
untuk terus maju.

MOTTO

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh
jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha
mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”
(Al-Baqarah: 216)

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul…………………………………………………………...….i
Lembar Persetujuan….…………………………………………………..…ii
Halaman Pengesahan……………………………………………………....iii
Halaman Pernyataan…………………….………….……………………....iv
Abstrak…………………………………………………………………..…v
Kata Pengantar…………………………………………………………......vi
Halaman Persembahan......................................................................................viii

Motto……………………………………………….……..……………….……x
Daftar Isi……………………………………………………………….….xi
Daftar Lampiran…………………………………………………….……xiv
Daftar Tabel………………………………………………………………….xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………….…………..…..1
1.2 Batasan Masalah………………………………………………….….5
1.3 Rumusan Masalah………………………………………………..…..6
1.4 Tujuan Penelitian………………………………………………..…...6
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………..…….7
1.6 Penegasan Istilah….…………………………………….……….…..7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pragmatik………………………………………………………....…..9
2.2Prinsip Kerja Sama………………………………………...……….12
2.2.1 Maksim Kuantitas……………………………..…………..13
2.2.2 Maksim Kualitas…………………………………..............14
2.2.3 Maksim Relevansi………………………………..............15
2.2.4 Maksim Pelaksanan………………………………............15


2.3Prinsip Kesopanan……………………………………………..............16
2.3.1 Maksim Kebijaksanaan…………………………...............17
2.3.2 Maksim Kemurahan……………………………...………..19
2.3.3 Makim Penerimaan…………………………...………...20
2.3.4 Maksim Kerendahan Hati………………………………21
2.3.5 Maksim Kecocokan…………………………………….22
2.3.6 Maksim Kesimpatian………………………………...23
2.4 Ilokusi ………………………………………………………26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian……………………………………….………26
3.2 Jenis Penelitian……………………………………….……………..26
3.3 Data dan Sumber Data………………………………………………27
3.4 Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Data…………………......28
3.5 Teknik Pengolahan Data…………………………………….............31
3.6 Indikator Penelitian…………………...……….…………….……..31

BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1.1 Pelanggaran Prinsip Kerjasama dan Kesopanan…………………...…34
1.1.1 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama ………………………...……....34
4.1.1.1 Pelanggaran Maksim Kuantitas………..…...…………...34
4.1.1.2 Pelanggaran Maksim Kualitas……………………..…...36
4.1.1.3 Pelanggaran Maksim Relevansi………………………...38
4.1.1.4 Pelanggaran Maksim Pelaksanaan…………………..…40
4.1.2 Pelanggaran Prinsip Kesopanan………………………………..42
4.1.2.1 Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan…………..43
4.1.2.2 Pelanggaran Maksim Kemurahan……………...43
4.1.2.3 Pelanggaran Maksim Penerimaan……………...44
4.1.2.4 Pelanggaran Maksim Kerendahan Hati……..……45
4.1.2.5 Pelanggaran Maksim Kecocokan………..…......47
4.1.2.6 Pelanggaran Maksim Kesimpatian……………..49
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulam……………………………………………………...50
5.2 Saran…………………………….……...………………………..51
.DAFTAR PUSTAKA…………...……………………………..………..…52

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 Korpus Data .………………………………………………...……58
Lampiran 2 Klasifikasi Pelanggaran…………………………………………..82

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 : Instrumen Penelitian……………………………………………30
Tabel 3.2 : Pelanggaran Prinsip Kerjasama………………………………….33
Tabel 3.3 : Pelanggaran Prinsip Kesopanan………………………………..34

DAFTAR PUSTAKA
Djajasudarma, Fatimah. 2006. Metode Linguistik. Bandung : Refika Aditama
Jumsari Jusuf, A. Ibrahim, Nikmah A. Sunardjo.1984. Aspek Humor dalam
Sastra Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Leech,

Geoffrey

(terjemahan

M.D.D.Oka,M.A).1993.Prinsip-prinsip

Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Nababan. 1987.

Ilmu

Pragmatik (Teori

dan Penerapanya). Jakarta:

DEPDIKBUD
Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Rukmi, Maria Indra. 1978. Pak Belalang: suatu cerita humor melayu. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Rahmanadji, Didiek. 2007. Sejarah Teori Jenis dan Fungsi Humor. Malang:
Universitas Negeri Malang
Soeparno. 2002. Dasar-Dasar Linguistik Umum, Yogyakarta : PT Tiara
Wacana Yogyakarta.
Tarigan, Henry Guntur. 1957. Pengajaran Pragmatik. Bandung. Angkasa Jaya.
Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Wijana. I Dewa Putu. 2003.kartun . Yogyakarta: Penerbit Ombak
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

52

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya melakukan komunikasi dengan manusia lainnya
untuk menyampaikan pesan dan menjalin hubungan sosial. Dalam kaitannya dengan
lingkup hubungan sosial, komunikasi antar manusia dibatasi oleh nilai-nilai yang
disepakati dalam masyarakatnya. Bahasa yang santun merupakan alat yang paling
tepat digunakan dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan sosial tersebut. Hal
tersebut karena bahasa santun memperhatikan kaidah kebahasaan dan tatanan nilai
yang berlaku di dalam masyarakatnya. Berbahasa santun seharusnya mendapatkan
perhatian khusus bagi pengguna bahasa dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Jika
bahasa santun tersebut digunakan dalam interaksi antar manusia satu dengan yang
lainnya dapat berjalan konsisten, maka akan tercipta suatu kondisi masyarakat yang
damai, tenang dan harmonis. Untuk mewujudkan kondisi masyarakat tersebut, maka
salah satu faktor yang sangat menentukan dalam proses pelestarian dan pewarisan
budaya berbahasa santun di masa depan terletak pada generasi muda saat ini.
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki setiap
individu sejak kecil. Anak-anak perlu dibina dan dididik dalam menggunakan bahasa
santun ketika sedang berkomunikasi dengan sesamanya, sebab mereka inilah generasi
penerus yang mengarahkan bangsa ini di masa yang akan datang. Jika anak tidak

1

dididik untuk dapat berbahasa santun, maka tradisi berbahasa santun tersebut akan
memudar dalam kehidupan bermasyarakat. Sama halnya seperti di kartun anak-anak
saat ini banyak yang mengandung bahasa yang kurang santun namun ada juga yang
menggunakan bahasa yang santun.
Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan simbol-simbol
untuk menyampaikan pesan secara cepat dan ringkas, situasi atau kejadian-kejadian
tertentu.

Kartun

mempunyai

kemampuan

besar

untuk

menarik

perhatian,

mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun mengungkap esensi pesan yang
disampaikan dalam gambar yang sederhana, serta karakter yang mudah dikenal dan
dimengerti secara cepat, selain itu kartun juga merupakan gambar yang bersifat dan
bertujuan sebagai humor satir, jadi kartun tidak hanya pernyataan rasa seni untuk
kepentingan seni semata-mata, melainkan mempunyai maksud melucu, bahkan
menyindir dan mengkritik (Wijana, 2003: 4).
Di samping itu kartun tulis pun, seperti dalam cerita komik, bentuk-bentuk
percakapan yang mencerminkan pola sikap dan tingkah laku berbahasa banyak
ditemukan. Sebuah komik, bentuk percakapan berperan menghidupkan cerita.
Percakapan yang digunakan dalam komik percakapan yang sesuai dengan konteks
pemakaian dan seperti situasi nyata penggunaan bahasa oleh masyarakat sehari-hari.
Oleh karena itu, bentuk-bentuk percakapan dalam komik sebagai cermin percakapan
bahasa masyarakat sehari-hari, terutama dalam kaitannya dengan pemakaian prinsip
kesantunan berbahasa.

2

Menurut Wijana, (2003:3), kartun memiliki peranan sentral dalam kehidupan
manusia, sebagai sarana hiburan dan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas
hidup manusia. Masyarakat mengatakan bahwa, membaca wacana kartun, baik yang
bersifat erotis dan protes sosial, berfungsi sebagai pelipur lara. Kartunis berusaha agar
wacana yang diciptakan dalam kartun sedapat mungkin dapat menarik dan menghibur
pembaca. Cara yang dibuat oleh kartunis menghasilkan sesuatu yang aneh atau unik
yang dapat menimbulkan reaksi yang membuat orang tertawa atau tersenyum saat
membaca wacana tersebut, sedangkan humor adalah suatu unsur yang sangat
diperlukan dalam proses penciptaan karya tersebut.
Menurut Yule (2006: 3-4), dalam linguistik teori yang membahas bagaimana
bahasa itu digunakan adalah pragmatik. Pragmatik adalah ilmu bahasa yang
mempelajari makna ujaran si penutur, makna kontekstual, dan makna yang
dikomunikasikan melebihi ujaran yang diucapkan. Selain prinsip kerjasama
pragmatik juga mempunyai teori lain yakni prinsip kesantunan teori Leech (1993), ini
dibagi menjadi enam maksim yaitu maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan,
maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, maksim
kesimpatian dalam berkomunikasi yang harus dipatuhi oleh penutur dan lawan tutur
masih harus dilengkapi dengan prinsip kesantunan. Prinsip kesantunan ini
berhubungan dengan dua peserta percakapan yakni diri sendiri dan orang lain. Diri
sendiri adalah penutur, orang lain adalah lawan tutur, dan orang ketiga yang
dibicarakan penutur dan lawan tutur. Dalam hal ini, penutur harus menunjukkan
kesopanannya terhadap pihak ketiga.
3

Menurut Wijana (2003: 20), dalam kartun tulis salah satunya komik di
dalamnya pengarang atau kartunis berusaha agar komik yang diciptakan pada kartun
sebanyak mungkin dapat menyimpang dari aturan yang telah ada. Salah satu wacana
kartun yaitu Crayon Shinchan karya Yushito Usui. komik ini dikenal oleh masyarakat
dari anak-anak sampai dewasa, di dalamnya tidak hanya ditampilkan pada bentuk
tulis tetapi televisi juga, karena cerita yang ditampilkan berubah-ubah dan menarik
perhatian pembaca dan penonton. Dengan alasan itulah penulis tertarik meneliti
kartun tulis Crayon Shinchan karya Yushito Usui Selain merupakan bacaan yang
mudah dipahami untuk masyarakat diberbagai golongan, juga ditemukan dialogdialog maupun gambar-gambar yang digunakan untuk menimbulkan efek lucu bagi
pembacanya. Di dalam kartun ini juga punya keunikan dan hal yang menarik untuk
diteliti karena penyimpangan prinsip kesopanan dan prinsip kerjasama berbeda
dengan komik-komik lainnya karena menggunakan bahasa yang sangat lugas dan
kedua prinsip tersebut dilanggar oleh sang tokoh sehingga pelanggaran berbahasa
lebih terlihat jelas.
Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Windy Estiningrum dengan judul
“ Analisis Penyimpangan Prinsip Kerja sama dan Prinsip Kesopanan dalam Acara
Sentilan Senstilun di Metro TV “dalam penelitian tersebut berfokus pada percakapan
dalam acar sentilan sentilun yang dianalsis menggunakan teori pragmatik yakni
prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan, selain itu penelitian terdahulu juga pernah
dianalisis oleh Yuni Purwaningsih dengan judul “Analisis Prinsip Kerja Sama dalam
Novel Suminar karya Tiwiek Sa” dalam penelitian tersebut berfokus pada percakapan
4

dalam novel Tiwiek Sa yakni bahasa Jawa yang dianalisis menggunakan prinsip
kerjasama yang di dalamnya terdapat pematuhan kedua prinsip tersebut. Perbedaan
dengan penelitian terdahulu adalah pada fokus beserta objek yang diteliti penelitian
ini menggunakan media cetak dan bukan elektronik, dan dalam media cetak pun juga
dapat melanggar prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan seperti salah satu buku
komik Crayon Sinchan.
Berkaitan dengan latar belakang tersebut, penelitian mengambil percakapan
dalam komik “Crayon Sinchan karya Yushito Usui” sebagai bahan penelitian untuk
dianalisis. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelanggaran
prinsip kerja sama dan kesopanan, dalam komik “Crayon Sinchan karya Yushito
Usui” Berangkat dari hal ini, penulis mengambil judul penelitian “ Pelanggaran
Prinsip Kesantunan Berbahasa Pada Komik Crayon Shincan Karya Yushito Usui”
dengan menggunakan pragmatik sebagai ancangannya.
1.2 Batasan Masalah
Batasan Masalah yang dikaji adalah prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan
pada setiap cerita di dalam kartun tulis “Crayon Sinchan karya Yushito Usui” yang di
dalamnya terdapat pelanggaran terhadap enam maksim pada prinsip kesopanan yaitu
maksim kebijaksanaa, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim kecocokan,
maksim kerendahan hati, dan maksim kesimpatian. Empat maksim pada prinsip
kerjasama yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim
pelaksanaan.

5

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, masalah yang ditelti
pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimana wujud pelanggaran prinsip kerjasama dalam tuturan tokoh Shinchan
dalam kartun tulis “Crayon Sinchan karya Yushito Usui”?
b. Bagaimana wujud pelanggaran prinsip kesopanan dalam tuturan tokoh Shinchan
dalam kartun tulis “Crayon Sinchan karya Yushito Usui”?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini memiliki tujuan sebagai
berikut:
a. Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kerjasama dalam tuturan kartun tulis
“Crayon Sinchan karya Yushito Usui”.
b. Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kesopanan dalam tuturan kartun tulis
“Crayon Sinchan karya Yushito Usui”.

6

1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
a.Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan
ilmu pengetahuan, khususnya mengenai prinsip-prinsip pragmatik di dalam
percakapan. Penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap penelitian
selanjutnya yang memiliki kesamaan topik sebagai bahan referensi.
b. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai prinsip kerja
sama dan prinsip kesopanan, khususnya yang berhubungan dengan bidang pragmatik.
1.6 Penegasan Istilah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diuraikan definisi operasional yang
dipakai dalam penelitian:
a. Wacana memiliki peranan sentral dalam kehidupan manusia, sebagai
sarana hiburan dan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas hidup
manusia.
b. Kartun adalah gambar yang bersifat dan bertujuan sebagai humor satir
yakni tidak hanya merupakan pernyataan rasa seni untuk kepentingan seni
semata melainkan mempunyai maksud melucu bahkan menyindir dan
mengkritik.

7

c. Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur
(atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca.
d. Prinsip kesantunan dibagi menjadi enam ada maksim kebijaksanaan,
maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,
maksim permufakatan, maksim kesimpatian.
e. Pelanggaran Prinsip Kesantunan adalah prinsip yang terdapat dalam ilmu
pragmatic yang di dalamnya terdapat beberapa maksim.

8