Morfologi Tanaman Cengkeh Klasifikasi Tanaman Cengkeh Manfaat Tanaman Cengkeh

1. Frekuensi penggunaan insektisida nabati lebih tinggi dibandingkan dengan insektisida sintetis. Hal ini disebabkan oleh sifat insektisida nabati yang mudah terurai di alam sehingga harus lebih sering diaplikasikan. 2. Insektisida nabati memiliki bahan aktif yang kompleks dan kadang kala tidak semua bahan aktif dapat dideteksi. 3. Tanaman insektisida yang sama, tetapi tumbuh di tempat yang berbeda, umur tanaman berbeda, iklim berbeda, jenis tanah berbeda, dan waktu panen yang berbeda mengakibatkan bahan aktifnya menjadi sangat bervariasi.

2.5 Gambaran Umum tentang Tanaman Cengkeh Syzigium aromaticum

Cengkeh Syzigium aromaticum L Merr dan Perry merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Maluku, terdapat sekitar 3000 jenis yang tumbuh dan tersebar di daerah tropik dan subtropik. Pada abad ke delapan, cengkeh termasuk tanaman rempah yang harganya sangat mahal di daratan Eropa. Penggunaan utama pada waktu itu adalah sebagai bahan rempah, pembuatan kue, campuran makanan, obat-obatan, mengharumkan makanan seperti daging dan ikan, disamping untuk bahan parfum Dhalimi, 1997. Menurut WHO dalam Fitryan 2011, cengkeh termasuk tanaman obat yang paling banyak dipakai di dunia dalam bentuk balsam, minyak cengkeh, dan sebagainya.

2.5.1 Morfologi Tanaman Cengkeh

Tanaman ini berbentuk pohon yang tingginya mencapai 15-40 m, yang memiliki akar tunggang mencapai kedalaman sampai tujuh meter. Batang tumbuh lurus ke atas, yang membentuk percabangan dengan anak-anak cabang yang tumbuh miring ke atas dengan sudut ± 45 pada pangkalnya. Daun letaknya berhadapan dengan ukuran panjang yang bervariasi antara 7-13 cm dan lebar 3-6 cm. Pada umumnya daun berbentuk lonjong yang pangkal daunnya runcing dengan ujung daun meruncing. Cengkeh mempunyai sistem pembuangaan terminal, berbentuk tandan yang terdiri atas 5-25 bunga dan bersifat hermaprodit. Buah matang berwarna ungu merah kehitaman dengan daging buah relatif tebal, buah dan biji berbentuk bulat telur sampai lonjong. Brinkgreve 1993, membedakan tipe cengkeh di Sumatra menjadi 4 empat kelompok yaitu cengkeh bergagang panjang, cengkeh bergagang pendek, cengkeh bergagang menengah dan cengkeh setro, yaitu cengkeh yang berbunga kecil Hadipoentyanti, 1997. a b Gambar 2.8. a Daun Cengkeh Kompasiana, 2011 dan b Bunga Cengkeh Dirjen Perkebunan, 2012

2.5.2 Klasifikasi Tanaman Cengkeh

Adapun klasifikasi tanaman cengkeh adalah sebagai berikut : Devisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Klasis : Dicotyledoneae Sub klasis : Dialypetales Bangsa : Myrtales Suku : Myrtaceae Marga : EugeniaSyzygium Jenis : Eugenia aromaticum L. Syzigium aromaticum L Merr. Perry. Nama daerah untuk cengkeh di Indonesia antara lain bungeu lawang Gayo, dingke Karo, bunga lasang Toba, sake Nias, Cangkih Lampung, Cengkeh Sunda, Jawa, wunga lawang Bali, pualawane Ambon, buwalawa Ternate. Nama asing cengkeh ini yaitu clove Rahmayati Lutony, 2002.

2.5.3 Manfaat Tanaman Cengkeh

Tanaman cengkeh adalah tanaman rempah, dimana bagian utama tanaman cengkeh yang paling komersial adalah bunga cengkeh yang sebagian besar digunakan dalam industri rokok yaitu berkisar 80-90. Sementara itu, untuk daun cengkeh belum termanfaatkan secara maksimal dan masih dianggap limbah yang kurang berguna Nurdjannah dalam Nuryoto, 2011. Saat ini pemanfaatan cengkih cukup luas, terutama untuk keperluan industri farmasi atau obat-obatan, industri wewangian campuran minyak Geranium, Bergamot, Caraway, Cassie, dan pewangi sabun, dan bahan untuk pembuatan vanillin sintetis yang banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman Rahmayati Lutony, 2002. Tanaman cengkeh sejak lama digunakan untuk tujuan pengobatan dan telah diketahui dengan baik di negara-negara Barat sebagai bahan anestesi gigi Tamaru et al., 1998 dalam Nurhasanah, 2002. Dalam beragam pengobatan herbal, cengkih bisa membantu dalam proses penyembuhan beragam penyakit, diantaranya menghilangkan mual, mengatasi infeksi pernapasan, mengusir aroma yang tidak sedap pada mulut, mengatasi noda jerawat, menyembuhkan luka berdarah, terbakar, dan bernanah Mukhlason, 2011. Berbagai hasil penelitian terhadap cengkeh menunjukkan bahwa tanaman ini dapat digunakan sebagai fungisida, bakterisida, nematisida, dan insektisida Asman dkk, 1997.

2.5.4 Kandungan Kimia Tanaman Cengkeh