Laporan Praktek Kerja Lapangan pada Divisi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Bandung

  

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA DIVISI

PENERANGAN HUKUM KEJAKSAAN TINGGI

JAWA BARAT BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

  

Oleh:

BAMBANG TRI JULYANTO

NIM : 41810193

  

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Sukapura Kec.Kiaracondong Bandung

  Data Pribadi Nama Lengkap : Bambang Tri Julyanto Jenis Kelamin : Laki - laki Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 24Juli 1992 Kewarganegaraan : Indonesia Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam Alamat Lengkap : Jl. Kb.Kangkung 14 no 7 Rt 01 Rw 08 Kel.

  • – Jawa Barat Telepon / HP : 0856-2421-6000 E-mail : bambangryanto@yahoo.co.uk

  41 Pendidikan

  No Tahun Uraian Keterangan 1. 2010- Program Studi Ilmu Komunikasi - Sekarang Konsentrasi HubunganMasyarakat.

  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung.

  2. 2007-2010 SMA BPI 2 Bandung Lulus/Berijazah 3. 2004-2007 SMP Negeri 30 Bandung Lulus/Berijazah 4. 1998-2004 SD NegeriPindad 3 Bandung Lulus/Berijazah 5. 1996-1998 TK Aisiyah Bandung Lulus/Berijazah

  

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR. .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI. ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN. ..................................................................................... viii

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah KEJATI JABAR. ........................................................................ 1

  1.2. Sejarah Humas KEJATI JABAR ............................................................ 5

  1.3. Struktur Organisasi KEJATI JABAR .................................................... 6

  1.4. Struktur Humas KEJATI JABAR ........................................................... 8

  1.5. Job Description KEJATI JABAR . ....................................................... 10

  1.6. Sarana dan Prasarana.. ........................................................................... 11

  1.7. Lokasi Pelaksanaan PKL. ...................................................................... 12

  1.7.1 Waktu Pelaksanaan PKL .............................................................. 12

  2.2.2. Deskripsi Kerja Insidentil ............................................................ 17

  2.3. Analisis Kegiatan .................................................................................. 17

  2.3.1. Analisis Pelayanan Perusahaan kepada Mahasiswa PKL ........... 25

  BAB III PENUTUP

  3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 27

  3.2 Saran-saran ............................................................................................. 28

  3.2.1. Saran Untuk Perusahaan .............................................................. 28

  3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL...................................................... 28

  

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 31

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 40

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan. Tak lupa shalawat dan salam kepada junjungan kita Rassulullah, Nabi Besar Muhamad SAW serta para sahabat dan seluruh pengikutnya semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.

  Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini tidak sedikit penulis menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis, namun atas izin Allah SWT , juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

  Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari dukungan pihak keluarga, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu tercinta yang telah merawat dengan penuh kasih sayang dari lahir hingga sekarang, serta semua Saudaraku yang telah yang telah memberikan dukungan moril, materi serta kasih sayangnya. Tak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada :

  2. Yth, Drs Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations juga selaku Dosen wali, yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan aktivitas perkuliahan maupun saat mengurus berbagai perjanjian yang cukup membantu kelancaran penulis dalam pengembangan pada Praktek Kerja Lapangan serta banyak memberikan bimbingan, arahan, dan masukan ketika mengajar.

  3. Yth, Melly Maulin S.Sos, M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang telah banyak memberikan masukan, berbagi ilmu serta wawasan selam penulis melakukan perkuliahan.

  4. Yth, Tine A Wulandari, S.I.Kom, selaku Dosen pembimbing pada penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan, terimakasih atas nasihat, bimbingan dan dorongan yang membuat penulis tetap semangat untuk menyelesaikan Penulisan ini.

  5. Yth, Bapak/Ibu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengertahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan.

  6. Yth, Astri Ikawati,Amd.Kom.,yang telah banyak membantu dalam hal kesekretariatan dan informasi yang diberikan. dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat 8. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan serta saran-sarannya kepada penulis untuk menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan ini.

  Serta penulis ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendorong penulis selama proses penulisan ini berlangsung sampai tersusunnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis untuk kesempurnaan penulisan Laporan ini, Penulis senantiasa menanti kritik dan sarannya dari semua pihak dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Akhirnya kata penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

  Bandung, Desember 2013 Penulis

  Bambang Tri Julyanto

DAFTAR PUSTAKA

  Effendy, Marwan. Dr. SH 2005.Kejaksaan RI (PosisidanFungsinya Dari Perspektif Hukum). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Ruslan, Rosady. SH. 2001.Manajemen Humasdan Media Komunikasi (Konsepsi danAplikasi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka. Soemirat, Soleh, Prof.,Dr. dan Ardianto, Elviaro, Drs. 2003. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

  Sumber lain : Undang-undang no 55 tentang kinerja pegawai Kejaksaan Tinggi Jawa Barat 1945 Company Profile Kejaksaan Tinggi Jawa Barat/2013

   www.google.co.id/2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

  Negara Indonesia adalah Negara Hukum .Hal ini ditegaskan dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945.Norma ini bermakna bahwa di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, hukum merupakan urat nadi seluruh aspek kehidupan.Hukum mempunyai posisi strategis dan dominan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.Hukum sebagai suatu sistem dapat berperan dengan baik dan benar di tengah masyarat jika instrument pelaksanaannya dilengkapi dengan kewenangan- kewenangan dalam bidang penegak hukum.Salah satu di antara kewenangan- kewenangan itu adalah Kejaksaan.Sistem hukum menurut L. M. Friedman tersusun dari subsistem hukum yang berupa substansi hukum, struktur hukum dan budaya hukum.Ketiga unsur sistem hukum ini sangat menentukan apakah suatu sistem hukum dapat berjalan dengan baik atau tidak.Subtansi hukum biasanya menyangkut aspek-aspek pengaturan hukum atau peraturan perundang-undangan.Penekanannya, struktur hukum lebih kepada aparatur serta sarana dan prasaranan hukum itu sendiri.Sementara itu, budaya hukum menyangkut perilaku masyarakatnya.

  Untuk mewujudkan prinsip-prinsip Negara hukum, diperlukan baik norma- norma hukum atau peraturan perundang-undangan, juga aparatur pengemban dan penegak hukum yang professional, berintegritas, dan disiplin yang didukung oleh sarana dan prasarana hukum serta perilaku hukum masyarakat. Oleh karena itu, lembaga/institusi/aparat penegak hukum yang berkualifikasi demikian. Salah satunya adalah Kejaksaan, di samping Kepolisian, Mahkamah Agung dan bahkan Advokat/Penasehat Hukum/Pengacara/Konsultan Hukum, yang secara universal melaksanakan penegakan hukum.

  Hukum dan penegak hukum, menurut Soerjono Soekanto, merupakan sebagian faktor penegak hukum yang tidak bisa diabaikan karena jika diabaikan akan menyebabkan tidak tercapainya penegak hukum yang diharapkan. Oleh karena itu, keberadaan Kejaksaan sebagai institusi penegak hukum, mempunyai kedudukan yang sentral dan peranan yang strategis di dalam suatu Negara hukum karena institusi Kejaksaan menjadi filter antara proses penyidikan dan proses pemeriksaan di persidangan, sehingga keberadaannya dalam kehidupan masyarakat harus mampu mengemban tugas penegak hukum.

  Selaku institusi penegak hukum, Kejaksaan dalam menjalankan tugas dan wewenagnya hendaknya senantiasa berlandaskan hukum. Artinya Kejaksaan harus selalu berpihak pada hukum untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, baik represif dalam kaitannya dengan Proses Peradilan Pidana Terpadu (Integrated Criminal

  

Justice System), preventif berupa penyuluhan, serta administrative sehubungan

  dengan tindakan Kejaksaan dalam upayanya mengatur. Langkah-langkah penegak hukum tersebut terikat kepada aturan-aturan hukum, prosedur-prosedur tertentu serta dikontrol oleh hukum, sebagimana Lili Rasjidi mengatakan bahwa sebagai alat pembatas dan langkah-langkah tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

  Dalam konteks politik hukum, posisi Kejaksaan dalam konstelasi ketatanegaraan sebelum dan setelah Indonesia merdeka hingga dewasa ini sangat dipengaruhi oleh ragam kepentingan, misalnya pengaturan penguasa yang berlindung dibalik undang-undang. Pada sisi lain, Kejaksaan sebagai bagian dari masyarakat, harus mengindahkan juga nilai-nilai yang hidup dan berkembang ditengah-tengah masyarakat. Artinya, kepentingan politik penguasa dan nilai-nilai yang dianut sebagai pandangan hidup masyarakat sangat mempengaruhi kedudukan Kejaksaan.

  Kejaksaan adalah Lembaga Pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan Negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

  Oleh karena itu penulis tertarik untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat agar penulis mengetahui bagaimana melaksanakan tugas dan fungsi sebagai penegak hukum di Indonesia.

  Kegiatan Job Training ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencoba menambah teori yang telah didapat pada perkuliahan serta untuk mengetahui, mengenal lingkungan pekerjaan sebagaimana prakteknya sehingga hubungan sosial tidah terjalin hanya lingkup mahasiswa namun juga lingkup karyawan.

  Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat dipimpin oleh Yuswa K. A. Basri SH, MH, MM Sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi.Kantor Kejati ini berada di Jl. RE.

  Martadinata No. 54, Bandung Telp. 022-423 9375.Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ini terdiri dari beberapa Kejaksaan Negeri.Kejaksaan Tinggi Jawa Barat adalah

  Kejaksaan di Ibukota Propinsi Jawa Barat, dengan wilayah tugas meliputi wilayah Propinsi yang bersangkutan.

  Dimana Kejaksaan Tinggi Jawa Barat membawahi 25 satuan kerja yaitu 25 Kejaksaan Negeri dengan jumlah pegawai 1458 orang yang terdiri dari Jaksa 605 Orang dan Tata Usaha 835 Orang. Adapun Kejaksaan Negeri se-Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Kejaksaan Negeri Bandung 2.

  Kejaksaan Negeri Majalengka 3. Kejaksaan Negeri Bogor 4. Kejaksaan Negeri Kuningan 5. Kejaksaan Negeri Cibinong 6. Kejaksaan Negeri Indramayu 7. Kejaksaan Negeri Depok 8. Kejaksaan Negeri Sumber 9. Kejaksaan Negeri Sukabumi 10.

  Kejaksaan Negeri Garut 11. Kejaksaan Negeri Cibadak 12. Kejaksaan Negeri Ciamis 13. Kejaksaan Negeri Cianjur 14. Kejaksaan Negeri Tasikmalaya 15.

  17. Kejaksaan Negeri Karawang 18.

  Kejaksaan Negeri Bale Bandung 19. Kejaksaan Negeri Bekasi 20. Kejaksaan Negeri Cikarang 21. Kejaksaan Negeri Subang 22. Kejaksaan Negeri Banjar.

  23. Kejaksaan Negeri Cirebon 24.

  Kejaksaan Negeri Depok 25. Kejaksaan Negeri Singaparna

1.2 Sejarah Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

  Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.

  Pada bagian Humas Penkum di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat merupakan bagian dari Asisten Intelejen dimana bagian dari administrasi umum kejaksaan yang meliputi keseluruhan proses kegiatan dan operasi intelejen yustisial baik preventif maupun represif serta penyuluhan dan penerangan hukum berupa proses pencatatan penanganan dalam bentuk surat, register dan laporan.

  Dalam melaksanakan tugasnya, Asisten Intelejen di bantu oleh beberapa Kasi diantaranya :

1. Kasi Sosial dan Politik 2.

  Kasi Ekonomi dan keuangan 3. Kasi Prodsari (Produksi arana intelejen) 4. Kasi Penkum Humas

  Secara garis besar tugasPenkum Humas ada sejak tahun 2008 , karena humas di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat adalah humas yang berada pada sebuah instansi atau lembaga kepemerintahan sehingga humasnya belum state ofr being. Pada dasarnya kasubsi Humas di Kejaksaan Tinggi jawa Barat merupakan bagian dari Kasi. Penkum Humas, yang bertugas untuk mengatur, menata kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Pada bagian penkum Humas terdiri dari satu kepala penkum humas, satu kasubsi humas, dan 5 orang pegawai yang berada pada lingkup kerja Penkum Humas.

1.3 Struktur Organisasi Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

  Struktur Kejaksaan Tinggi terdapat dalam Keputusan Presiden RI No.86 Tahun 1999 tentang susunan organisasi dan tata kerja kejaksaan RI yang pelaksanaannya ditetapkan dalam keputusan Jaksa Agung RI No. Kep- penyempurnaanya dengan Kep-225/JA/05/2003 dan Kep-558/A/JA/12/2003 yang mengatur sistem kinerja para Jaksa Agung Muda di jajaran Kejaksaan. Dalam pengelolaan sebuah lembaga hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat memiliki satu kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, satu wakil kepala kejaksaan Tinggi Jawa Barat, dan enam Asisten yang memiliki fungsi , tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda seperti Assisten Intelejen, Asisten Pembina, Asisten Pidana Umum, Asisten Pidana Khusus, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara, dan yang terakhir adalah Asisten Pengawas.

  Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

  Sumber :Arsip Website Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, 2013

1.4 Struktur Penkum Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat

  Berikut ini adalah struktur penkum Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat pada tahun 2013 Gambar 1.2

  Struktur Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Sumber : Arsip Website Kejaksaan Tinggi Jawa Barat 2013

JAKSA FUNGSIONAL DARWIS, SH JAKSA FUNGSIONAL DEASI SUSANTI, SH

  

INFORMASI PUBLIK

DADAN GUNADI

STAF PENGELOLA HUMAS

  STAF PENGELOLA PENKUM/LUHKUM GALIH ARIE. F, A.md

KASI. PENKUM

KOSWARA, SH,. MH

YENI SULASTRI, SH

1.5 Job Description Penkum Humas Kejati Jabar

  Berikut ini adalah Job Description penkum humas kejaksaan tinggi jawa barat

  Pasal 540 Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan di bidang penerangan dan hubungan masyarakat untuk mendukung kegiatan operasi intelijen yustisial.

  Pasal 541 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 540, Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Mayarakat menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan laporan pelaksanaan rencana dan program kerja, serta laporan pelaksanaanny b.

  Penyiapan perumusan pelaksanaan teknis penerangan, publikasi, hubungan masyarakat dan dokumentasi c.

  Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dari Kejaksaan Negeri di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan untuk kegiatan publikasi serta pembinaan hubungan masyarakat d. Pelaksanaan pembinaan kerjasama dengan instansi terkait dan organisasi sosial kemasyarakatan dalam rangka program penerangan hukum dan pembinaan kesadaran hukum masyarakat e.

  Pasal 542 Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri dari : a. Subseksi Penerangan Hukum b. Subseksi Hubungan Masyarakat Pasal 543 1. Subseksi Penerangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan dan pemberian penerangan hukum mengenai berbagai masalah yang menyangkut kegiatan Kejaksaan, melakukan urusan dokumentasi, serta penyiapan bahan- bahan untuk pelaksanaan penerangan hukum kepada masyarakat dan instansi pemerintah swasta.

  2. Subseksi Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan dan pemantauan berita-berita serta menampung aspirasi dan pendapat umum mengenai masalah dalam masyarakat yang berkaitan dengan Kejaksaan dan pelaksanaan hubungan dengan lembaga legislatif di daerah, instansi pemerintah, mass media dan masyarakat.

1.6 Sarana dan Prasarana PKL

  Sarana dan Prasarana yang dimiliki kantor Penkum Kejaksaan Tinggi Jabar adalah sebagai berikut :

  Sarana & Prasarana Banyak

  Komputer 1 (satu) unit Meja Kerja 5 (lima) unit Kursi 10 (sepuluh) unit Proyektor 3 (tiga) unit Portable Wireless Amplifier 1(satu) unit

  IP-PABX VOIP Sistem Siemen 1 (satu) paket Video Conference Sistem Sony 1 (satu) paket Mobiler 1(satu) unit Televisi 7 (tujuh) unit Lemari Kayu 2 (dua) buah Meja Rapat 4 (empat) set Rak Kayu 2 (dua) buah Sofa 1 (satu) buah Kursi Tamu 10 (sepuluh) set AC 2 (dua) buah Pemadam Kebakaran 1 (satu) buah

  Whiteboard 1 (satu) buah Dispenser 1 (satu) buah Lemari Besi 4 (empat) buah

1.7 Lokasi Pelaksanaan PKL

  Kegiatan PKL dilaksanakan pada Division Comunication Kejaksaan Tinggi Jawa BaratJalan R.E Martadinata No. 54 telepone4205377-4204202 Bandung 40114 email

  Penulis, sebagai Mahasiswa Fisip UNIKOM bidang kajian Ilmu Komunikasi Humas memilih Kejaksaan Tinggi Jawa Barat sebagai tempat untuk melakukan PKL, hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kejaksaan Tinggi Jawa Barat merupakan Lembaga Pemerintahan yang memiliki reputasi baik dimata publik, terutama masyarakat kota Bandung.

1.7.1 Waktu Pelaksanaan PKL

  Kegiatan PKL yang penulis lakukan pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ini dilaksanakan mulai tanggal 17 Juli 2013 s/d 27 Agustus 2013, dengan setiap hari pada jam kerja yaitu Hari Senin hingga Jum’at dari pukul 07.30 - 16.00 WIB.

BAB II PELAKSANAANPRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

  Aktivitas atau kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan penulis selama 24 hari terhitung dari17Juli 2013 sampai dengan 27 Agustus 2013 di Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Jln. RE. Martadinata No. 54, Bandung di bagian Humas Asisten Intelijen dengan waktu kerja setiap hari Senin - Jumat, pukul 08.00 16.00 WIB.

  Kegiatan selama PKL disesuaikan dari pengarahan yang diberikan pembimbing yang kemudian menjadi tugas dan tanggung jawab penulis untuk melaksanakannya. Cakupan kegiatan selama PKL antara lain membuat surat laporan Informasi khusus dari Kejaksaan Negeri se- Jawa Barat, membuat kliping pers, mendistribusikan hasil kliping pers dan surat laporan informasi khusus dari beberapa kasi ke ruang sekertaris kejaksaan tinggi jawa barat, mencatat buku register nota dinas 2013, mencatat buku ekspedisi 2013, mencatat lembar penerus disposisi, mencatata buku agenda surat rahasia & biasa, memasukan surat dinas masuk ke dalam arsip tahunan Asisten Intelijen, mengecek surat masuk Asisten Intelijen di agenda tahunan, menerima telepon masuk ke ruang Asisten Intelijen, mengirim fax kepada kejaksaan negeri, dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

  Berikut kegiatan harian yang dilakukan di ruang Humas Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

  24 JULI 2013 Kliping

   12

  31 JULI 2013 Kliping & Print Out

   11

  30 JULI 2013 Kliping & Print Out

   10

  29 JULI 2013 Kliping & Print Out

  9

  26 JULI 2013 Kliping & Print Out 

   8

  Release

  25 JULI 2013 Membuat Press

   7

   6

  Tabel 2.1 NO HARI/TGL AKTIVITAS

  Hukum

  23 JULI 2013 Kliping & Pengenalan

   5

  22 JULI 2013 Kliping & Sharing

   4

  19 JULI 2013 Penyuluhan Hukum

   3

  18 JULI 2013 Dokumentasi

  2

  17 JULI 2013 Pengenalan Kejaksaan 

  INSIDENTAL

  KETERANGAN RUTIN

  1 AGUSTUS 2013 Kliping & Print Out 

  14

  Publik

  27 AGUSTUS 2013 Kliping Pers

   24

  26 AGUSTUS 2013 Kliping

   23

  23 AGUSTUS 2013 Dekorasi Ruang Intel

   22

  Bulanan

  22 AGUSTUS 2013 Membuat Laporan

   21

  Informasi Publik

  21 AGUSTUS 2013 Memperbaharui

   20

  20 AGUSTUS 2013 Pengenalan Informasi

  13 AGUSTUS 2013 Penataan Ruang Intel 

   19

  Kejaksaan

  19 AGUSTUS 2013 Membuat Brosur

   18

  16 AGUSTUS 2013 Persiapan 17 Agustus

   17

  Hukum

  15 AGUSTUS 2013 Sharing Tentang

   16

  Kejaksaan

  14 AGUSTUS 2013 Mencari Berita

  15

   Sumber : Penulis 2013

2.2 Deskripsi Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

2.2.1 Analisis Kegiatan Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan

  Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di bagian Humas Asisten Intelijen Jawa Barat Bandung, penulis melakukan aktifitas rutin yakni kegiatan yang dilakukan setiap hari pada saat bekerja dan dilakukan secara continue atau berulang- ulang, kerja rutin tersebut antara lain :

a. Administratif

  Administrasi berasal dari Bahasa Belanda, "Administratie" yang merupakan pengertian Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut : Clerical works (FX.Soedjadi, 1989). Administrasi dalam arti luas, berasal dari Bahasa Inggris "Administration" yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan (S.P. Siagian, 1973). Berdasarkan hal tersebut diatas, administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

  Selama melakukan Peraktek Kerja Lapangan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat salah satu aktifitas yang dilakukan Penulis yaitu Administrasi. Kegiatan ini setiap hari dilakukan oleh penulis, dimana dalam kegiatan ini kegiatan administrasi yang dilakukan seperti :

  1. Membantu Staf Karyawan dalam tata-tulis menulis/catat mencatat atau mengetik yang setiap hari dilakukan oleh Staf Karyawan yang ada di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat khususnya di bagian Humas Asisten Intelijen dimana penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan .

2. Mendata surat-surat baik surat masuk maupun surat yang keluar dalam arsip map yang telah disediakan .

2.2.2 Analisis Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan

a. Mengikuti kegiatan halal bi halal

  Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka silaturahmi setelah hari raya Idul Fitri.Kegiatan ini biasa dilakukan oleh para karyawan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Yang menandakan bahwa menjalin komunikasi dan silaturahmi antara Atasan (pimpinan) dengan karyawan, karyawan dengan sesama karyawan, sangat penting untuk membina hubungan yang baik, sehingga kinerja karyawan terhadap suatu perusahaan atau lembaga dapat berjalan dengan baik.

2.3 Analisis kegiatan PKL

  Humas adalah salah satu cabang Ilmu Komunikasi yang sangat penting. Setiap orang pasti melakukan fungsi humas baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun orang lain atau untuk kepentingan keluarga, kelompok, organisasi dan masyarakat.

  Rachmadi menyebutkan bahwa humas adalah salah satu bidang Ilmu Komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi satu perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen.

  Humas berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga atau perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi.Semua itu bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan goodwill (kemauan baik) publiknya serta memperoleh opini public yang menguntungkan.

  Humas merupakan suatu bentuk usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai dan menciptakan citra yang positif. (Ruslan, 2002:8)

  Sedangkan tujuan Humas adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihka-pihak lain yang turut berkepentingan.Dengan atau individu yang terlibat dengan khalayak atau publik. Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai peranan humas pada intinya adalah sebagai penghubung perusahaan yang diwakilinya dengan public, sebisa mungkin terus membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaan.

  Sebagaimana dengan keilmuan ilmu komunikasi konsentrasi humas.Kegiatan Kerja Praktek yang dilakukan oleh Penulis di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ditempatkan pada bagian Humas di ruangan Asisten Intelijen.Keberadaan humas di sebuah perusahaan mempunyai tujuan yaitu sebagai upaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan publiknya.Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi antara perusahaan dan publiknya.Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Selain itu Humas juga memiliki fungsi Manajamen dimana Humas menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun ekternal, serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalm menagani masalah-masalah atau isu-isu manajemen.

  Hal ini merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen dalam pencapain tujuan organisasi.Berdasarkan hal diatas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan aktivitas Humas yang dijalankan organisasi adalah membangun pemahaman publik terhadap organisasi sehingga dapat terbangun hubungan yang baik antara

  Pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat posisi Humas memegang peranan penting dalam meningkatkan citra lembaga dan mengatur publik intern maupun extern, kegiatan Humas Kejati Jabar dilaksanakan sesuai dengan PR-Excellence yang terbagi menjadi tiga macam yaitu berkaitan dengan Komunikasi, Media dan Penyuluhan Kesadaran Hukum.

  • Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan /karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-

  Komunikasi

  

communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu

  diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita- cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan.

  Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing- masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan Kejati Jabar ditunjukan kepada masyarakat yang ada dalam organisasi (internal) dan masyarakat luar organisasi (eksternal).

  Komunikasi internal meliputi berbagai cara yang dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu Komunikasi personal/pribadi dan Komunikasi kelompok. Yang penting untuk memberi pengertian bahwa komunikasi dalam Humas, sentral dan mempunyai peranan penting dalam pencapain tujuan yang telah ditentukan.

  Dewasa ini teknologi berkembang begitu pesat, maka interaksi antara anggota masyarakat semakin meningkat jangkauannya dan bertambah luas. Maka komunikasi tatap muka dan melalui media massa sekarang ini lebih dipakai secara terpadu guna mencapai tingkat efektivitas yang lebih tinggi. Organisasi modern memiliki struktur yang kompleks dari berbagai ragam kegiatan khusus.Hanya dengan komunikasilah kegiatan-kegiatan itu dapat diatur dan dipersatukan untuk mencapai tujuan.Memperhatikan pentingnya peranan komunikasi itu dalam pelaksanaan fungsi Humas dalam organisasi secara keseluruhan, maka komunikasi bertindak yaitu berinteraksi dan mempengaruhi seluruhnya.Komunikasi diperlukan untuk membuat organisasi bersatu dan berfungsi.Maka komunikasi adalah tanggung jawab dari setiap orang.Aliran melalui organisasi hanya bisa efektif, jika aliran antara pribadi-pribadi yang membangun organisasi itu juga efektif.

  • Humas merupakan salah satu usaha manajemen dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi manajemen itu dengan publiknya. Salah satu kegitan Humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan Hubungan Pers (Press Relation / Media Relation) yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak (surat kabar/majalah) dan media elektronik (tv /radio).

  Media Humas

  Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers (cetak atau elektronik). Dimana Humas di Kejati Jabar mempunyai tugas melakukan penyiapan dan pemantauan berita-berita serta menampung aspirasi dan pendapat umum mengenai masalah dalam masyarakat yang berkaitan dengan Kejaksaan dan pelaksanaan hubungan dengan lembaga legislatif di daerah, instansi pemerintah, media massa dan masyarakat.

  Penting sekali dalam sebuah kegiatan Humas di Kejati Jabar menjalin hubungan pers atau Media Relation yang baik dengan para pemimpin dan reporter/wartawan surat kabar, majalah, radio dan televisi. Perlakuan yang berdasarkan like dan dislike dalam memberikan keterangan dapat menimbulkan adanya berita-berita/tulis-tulisan yang tidak akurat, bahkan berita yang tidak benar

  Kaitan Humas dengan pers/media massa harus tetap erat, karena Humas tidak dapat meninggalkan pers sebagai sarana informasi publikasi Humas, sebaliknya pers membutuhkan informasi resmi, akurat dan lengkap, biasanya didapatkan dari Humas. Secara tidak langsung Hubungan Humas dan pers saling ketergantungan dan membutuhkan satu sama lain sehingga terjalin hubungan yang bersifat simbiosis.

  Agar Humas sebagai sumber berita dapat dengan mudah dihubungi dan sebaliknya Humas tidak menemui kesulitan untuk menyampaikan informasi atau membantah/menetralisir berita yang dimuat media massa, maka penting sekali bagi Humas untuk selalu membina hubungan baik dengan pers.

  • Salah satu Tugas Humas Kejati Jabar yaitu Melakukan dan memberikan penyuluhan hukum ke daerah-daerah untuk membimbing masyarakat taat hukum.Penyuluhan hukum merupakan salah satu instrument pembangunan yang sangat penting dan menjadi prasyarat untuk menumbuhkan kesadaran, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam rangka penegakan hukum suatu negara demokrasi yang tertib hukum. Namun disisi lain perlu juga disadari bahwa upaya untukmenciptakan kesadaran hukum bukan suatu hal yang sederhana, sebab hukum sebagai suatu produk sosial yang tidak nyata (intangible product) tidak semudah memasarkan sama dengan produk-produk nyata (tangible product) yang biasa digunakan dan dinikmati hasilnya dalam waktu yang relatif singkat. Untuk itu format

  Penyuluhan Hukum komunikasi pembangunan dapat diaplikasikan dalam penyuluhan hukum bagi masyarakat yang buta atau kurang memahami tentang hukum.

  Pembinaan kesadaran hukum telah ditingkatkan dengan kegiatan penyuluhanhukum, bimbingan, pendidikan dan bantuan hukum. Dengan pertimbangan betapa pentingnya pembinaan kesadaran hukum masyarakat maka khususnya oleh Kejaksaan telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan hukum yang dipopulerkan dengan nama Jaksa Masuk Desa. Jangkauan utamanya ialah masyarakat pedesaan yang terpencil dari hubungan komunikasi dan transportasi pada umumnya.Mengingat sasaran kegiatan adalah masyarakat pedesaan yang awam/buta hukum maka teknik dan sistem pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara manusiawi dan kemasyarakatan dan bukan pendekatan secara teknis hukum.Usaha peningkatan tingkat kesadaran hukum masyarakat untuk mentaati hukum dan menghormati hak azasi sesamanya diusahakan pula melalui penyuluhan hukum.

  Pada hakekatnya kegiatan ini tidak semata-mata ditujukan kepada warga masyarakat di daerah, melainkan juga ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali aparat penegak hukum sendiri agar dalam melaksanakan tugasnya selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat masyarakat. Berbagai kegiatan penyuluhan hukum yang telah dilaksanakan, diantaranya penerangan tentang fungsi dan tugas pengadilan melalui brosur-brosur yang disebarluaskan ke daerah-daerah, penyuluhan pada masyarakat dalam bentuk ceramah, wawancara, di TV/RRI, radio swasta, tempat-tempat umum dan publikasi media cetak lainnya. Dalam kegiatan Penyuluhan / Penerangan Hukum Program Pembinaan.

  Humas menyadari bahwa komunikasi yang baik dan etis serta hubungan manusiawi merupakan instrument dalam mengatasi hubungan yang tegang ataupun sampai tejadinya konflik.Hal ini terjadi karena adanya pengertian.Dan dengan komunikasi itu muncul adanya saling pengertian dan kepercayaan.

  Dalam hal ini seorang Humas dibutuhkan bagi perusahaan (lembaga) gunamembangunimage bulding, karena Humas merupakan alat (fungsi) yang digunakan suatu organisasi dalam menciptakan harmoni atau keseimbangan hubungan (relations) antara manajemen dengan publiknya akibat adanya konsekuensi kepentingan kedua pihak yang muncul dalam beinteraksi, dalam menciptakan harmoni ini Humas menggunakan komunikasi sebagai perangkat kerjanya, utamanya komunikasi yang sifatnya timbal balik dan mendorong terwujudnya saling pengertian dan kerjasama.

2.3.1 Analisis Pelayanan Humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan

  Selama melakasanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, penulis merasakan suasana yang cukup menyenangkan, dan karyawan- karyawannya yang ramah walaupun dalam melaksanakan kegiatan rutin, penulis tidak mengerjakan tugas administrasi yaitu memasukan surat masuk dan surat keluar ke dalam agenda. Penulis pun diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatankegiatan insidental yang bisanya dilakukan oleh Humas.

  Kesempatan itu telah memberikanan pengalaman bagi penulis, khususnya mengenai Praktek kerja Humas perusahaan dan umumnya mengenai pengaplikasian teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan terhadap lingkungan perusahaan.

  Penulis juga sering mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari pembimbing PKL.Khususnya dalam membuat kliping pers, penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan itu acara yang dilaksanakan di lingkungan perusahaan.Hasil kerja praktek ini memberikan suatu pemahaman yang berarti bagi penulis tentang bagaimana sistematika kerja humas dalam perusahaan.

  Bila penulis mengalami kesulitan, hambatan, ataupun hasil yang kurang sempurna maka pihak Humas dan pegawai mengoreksi dari hasil yang telah penulis lakukan, sehingga hal tersebut menjadi suatu pembelajaran bagi penulis agar dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang, khususnya dalam bidang Humas. Hasil dari kerja praktek ini adalah memberikan suatu pemahaman yang berarti bagi penulis tentang bagaimana Humas bertanggung jawab dalam penyelenggaraan proses komunikasi dengan public internal maupun eksternal lembaga serta dapat membina

BAB III PENUTUP

  3.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya dan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian

  Humas Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Kegiatan rutin atau internal dari humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, adalah kliping pers, release, mendistribusikan kliping pers, mengantar surat dan sebagainya dari kegiatan-kegiatan tersebut Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

  2. Penkum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, sudah menjalankan sebagai manajemen Lembaga (Instansi) yang peranannya dalam membentuk persepsi positif terhadap lembaga sehingga dapat terbentuk dengan baik. Dengan berbagai kegiatan seperti press release, konferensi pers dan lain sebagiannya.

  3. Humas di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat adalah suatu Humas pemerintahan, yang sudah melembaga sesuai dengan UU tentang Humas di dalam Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yaitu yang tertera pada Pasal 542 dan 543. Humas lembaga (instansi) yang berperan dalam membentuk persepsi positif terhadap lembaga dan masyarakat dengan berbagai kegiatan seperti Press release, konferensi pers, dan lain sebagainya.

3.2 Saran-Saran

  3.2.1 Saran-saran untuk Perusahaan

  Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, khususnya bagian Humas Asisten Intelijen ada beberapa hal yang ingin disampaikan penulis baik dilihat secara umum maupun khusus sehingga dapat berjalan dengan baik yakni : 1.

  Sarana dan prasarana di bagian humas sebaiknya lebih di tata agar para karyawan dan tamu lebih nyaman. Karena ruang tamu di bagian Penerangan Hukum berbagi dengan ruang tamu divisi lain.

  2. Sarana IT dan fotocopy lebih diperhatikan lagi untuk mempermudah dalam menunjang pekerjaan yang lebih cepat dan efisiensi waktu. Karena di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat hanya memiliki 1 Komputer setiap ruangan, dan 2 mesin fotocopy untuk seluruh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat. Sehingga tidak efektif untuk kelancaran kerja pegawai.

  3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

  1. Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa disarankan untuk mencari perusahaan yang sesuai dengan konsentrasi Ilmu Humas , seperti di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

  2. Bekali diri dengan berbagai ilmu yang telah dipelajari untuk kemudian diaplikasikan secara langsung di tempat PKL.

  3. Mahasiswa harus lebih aktif, produktif dan bersemangat dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita agar pekerjaan kita bisa terpakai oleh pihak perusahaan.

  4. Mahasiswa harus disiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

  Dan juga harus disiplin waktu masuk kerja, agar bisa menjadi peserta kerja praktek yang berdedikasi tinggi terhadap perusahaan sebagai bentuk penghormatan kepada perusahaan yang telah mengijinkan peserta untuk kerja praktek.

  5. Mahasiswa PKL harus dapat bekerja sama dengan mahasiswa PKL lainnya.

  6. Sebaiknya selama melakukan PKL mahasiswa juga dapat melengkapi data- data yang diperlukan untuk penyusunan laporan PKL setelah menyelesaikan kerja prakteknya.