Waktu T
A
̊C T
B
T
C
T
D
T
E
P
cond
P
evap
Jumlah menit
T
wb
T
db
̊C ̊C ̊C ̊C psia psia air ml
45-50 25,0
28,0 54,7
40,2 10,0
24,3 347,7
65,7 887,0
50-55 55,3
41,4 9,2
24,3 347,7
65,7 973,0
55-60 55,8
41,5 9,4
24,4 347,7
65,7 1040,0
Rata- 25.0
28.0 54,2
40,5 9,6
24,5 345,7
65,7 87,0
rata
4.2 Analisis Siklus Kompresi Uap
4.2.1 P-h diagram
Perhitungan pada siklus kompresi uap dapat diselesaikan setelah membuat P-h diagram berdasarkan data yang telah didapatkan dan setelah
memperoleh nilai entalpi h
1
, h
2
, h
3
dan h
4
, T
cond
dan T
evap
.
Gambar 4.1 P-h diagram berdasarkan data penelitian pada salah satu variasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1 menggambarkan P-h diagram pada variasi fan bekerja selama 5 menit dan fan berhenti selama 5 menit dilakukan selama 1 jam serta
menggunakan pipa pemancur air, variasi ini akan digunakan dalam contoh analisis dan perhitungan. Data yang digunakan dalam menggambar P-h diagram yaitu
tekanan kondensor P
cond
dan tekanan evaporator P
evap
. Sedangkan data yang akan didapatkan adalah suhu kerja kondensor T
cond
, suhu kerja evaporator T
evap
, nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator h
1
, nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor h
2
, nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor h
3
dan nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator h
4
. Proses siklus kompresi uap ideal adalah proses yang terjadi pada penelitian. Pemanasan lanjut dan
pendinginan lanjut ditiadakan. Nilai-nilai yang diperoleh pada P-h diagram ialah berdasarkan Tabel Properties R-22 dan siklus pada gambar tersebut. Beberapa
satuan dari data penelitian harus dikonversikan mengikuti satuan pada gambar P-h diagram yang digunakan.
Satuan tekanan pada P-h diagram dengan data penelitian berbeda, maka harus melakukan konversi satuan terlebih dahulu. Data yang didapatkan pada P-h
diagram ada pada Tabel 4.6. Contohnya tekanan kondensor P
cond
dan tekanan evaporator P
evap
menggunakan satuan psia dan pada P-h diagram menggunakan satuan bar, maka diperlukan konversi. Jika dikonversikan 1 psi = 0,06894 bar,
maka data penelitian tekanan harus dikalikan 0,06894. Pada variasi kipas bekerja selama 5 menit dan kipas berhenti selama 5 menit dilakukan selama 1 jam serta
menggunakan pipa pemancur air memiliki nilai P
cond
= 340,5 psia dan P
evap
= 62,0 psia, cara mengkonversinya sebagai berikut:
bar 23,5
0,06894 x
340,5
cond cond
P P
bar 4,3
P 0,06894
x 62,0
P
evap evap
Data yang didapatkan pada P-h diagram ada pada Tabel 4.6 sampai Tabel 4.10. Tabel 4.6 Data pada P-h diagram variasi fan bekerja selama 15 menit dan fan
berhenti selama 15 menit dilakukan selama 1 jam serta menggunakan pipa pemancur air
P
cond
P
evap
T
cond
T
evap
h
1
h
2
h
3
h
4
bar bar
̊C ̊C
kJkg kJkg
kJkg kJkg
24,6 4,5
60,6 -3,0
403,9 452,0
278,5 278,5
Tabel 4.7 Data pada P-h diagram variasi fan bekerja selama 10 menit dan fan berhenti selama 10 menit dilakukan selama 1 jam serta menggunakan
pipa pemancur air P
cond
P
evap
T
cond
T
evap
h
1
h
2
h
3
h
4
bar bar
̊C ̊C
kJkg kJkg
kJkg kJkg
24,1 4,3
59,7 -4,4
403,4 451,0
277,2 277,2
Tabel 4.8 Data pada P-h diagram variasi fan bekerja selama 5 menit dan fan berhenti selama 5 menit dilakukan selama 1 jam serta menggunakan
pipa pemancur air P
cond
P
evap
T
cond
T
evap
h
1
h
2
h
3
h
4
bar bar
̊C ̊C
kJkg kJkg
kJkg kJkg
23,5 4,2
58,6 -5,1
403,1 449
275,5 275,5
Tabel 4.9 Data pada P-h diagram variasi fan bekerja dan mesin bekerja menggunakan pipa pemancur air selama 1 jam
P
cond
P
evap
T
cond
T
evap
h
1
h
2
h
3
h
4
bar bar
̊C ̊C
kJkg kJkg
kJkg kJkg
22,6 4,2
56,9 -5,1
403,1 447
273,1 273,1
Tabel 4.10 Data pada P-h diagram variasi fan bekerja dan mesin bekerja tanpa pipa pemancur air selama 1 jam
P
cond
P
evap
T
cond
T
evap
h
1
h
2
h
3
h
4
bar bar
̊C ̊C
kJkg kJkg
kJkg kJkg
23,9 4,5
59,3 -3,0
403,9 450,0
276,6 276,6
4.2.2 Perhitungan pada P-h diagram