Over The Air Kriptografi

2.4. Over The Air

Over The Air OTA digunakan untuk menginstal dan menjalankan aplikasi MIDlet. Sehingga melalui OTA dapat dilakukan simulasi pengiriman dan penerimaan pesan SMS. Sebelum menginstal MIDlet, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat paket berkas JAR untuk aplikasi. Gambar 2.5 Pemaketan Aplikasi MIDlet Setelah itu dilakukan penginstalan dengan memilih menu Run via OTA, maka akan muncul layar AMS kemudian pilih Apps → Install Aplication → Launch. Selanjutnya tinggal mengikuti langkah-langkah penginstalan yang diberikan. Gambar 2.6 Tampilan Awal Layar AMS Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh kHak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.arya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. http:eprints.undip.ac.id229721Laporan_TA_Bayu_K_N_-_J2F004262.pdf

2.5. Kriptografi

Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menjaga keamanan suatu pesan atau informasi. Kriptografi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Crypto dan Graphia yang berarti penulisan rahasia. Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari penulisan secara rahasia. Kriptografi merupakan bagian dari suatu cabang ilmu matematika yang disebut Cryptology. Kriptografi bertujuan menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung dalam data sehingga informasi tersebut tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak sah. Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi, yaitu :  SecrecyConfidentiality, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membukamengupas informasi yang telah di enkripsi.  Integrity Control, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.  Authentication, adalah berhubungan dengan identifikasipengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh kHak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.arya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. lain-lain. Pihak yang berkomunikasi harus dapat memastkan bahwa pihak lain yang diajak berkomunikasi adalah benar-benar pihak yang dikehendaki.  Non-repudiation, atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengirimanterciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkanmembuat. Pembuktian korespondensi antara pihak yang mengirimkan suatu informasi dengan yang dikirimkan juga perlu dilakukan sehingga identitas pengirim suatu informasi dapat dipastikan dan penyangkalan pihak tersebut atas informasi yang telah dikirimnya tidak dapat dilakukan. Dalam menjaga kerahasiaan data, kriptografi mentransformasikan informasi asli atau dikenal dengan sebutan plaintext ke dalam bentuk informasi yang di acakdi enkripsi ciphertext yang tidak dikenali. Ciphertext inilah yang kemudian dikirimkan oleh pengirim sender kepada penerima receiver. Setelah sampai di penerima, ciphertext tersebut ditransformasikan kembali dalam bentuk plaintext agar dapat dikenali. Suatu pesan yang tidak disandikan disebut sebagai plaintext ataupun dapat disebut juga sebagai cleartext.Proses transformasi dari plaintext ke ciphertext dikenal dengan proses enkripsi. Sedangkan proses transformasi dari ciphertext ke plaintext dikenal dengan proses dekripsi. Kedua proses tersebut dilakukan dengan menggunakan algoritma tertentu yang dikenal dengan kunci. Berikut gambaran bagaimana plaintext bertransformasi ke ciphertext dan bagaimana ciphertext kembali menjadi plaintext : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh kHak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.arya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2.7. Proses Dekripsi Dan Enkripsi Sederhana Rumusan secara sederhana : Enkripsi : EP = C Dekripsi : DC = P atau DEP = P Pesan atau informasi dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu pesan yang dapat dibaca dengan mudah plaintext dan pesan yang tidak mudah dibaca ciphertext. Untuk melakukan kriptografi digunakan algoritma kriptografi. Algoritma kriptografi terdiri dari dua bagian, yaitu fungsi enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses untuk mengubah plaintext menjadi ciphertext, sedangkan dekripsi adalah kebalikannya yaitu mengubah ciphertext menjadi plaintext. Terdapat dua jenis algoritma kriptografi berdasar jenis kuncinya, yaitu : 1. Algoritma Simetri, adalah algoritma yang menggunakan kunci enkripsi yang sama dengan kunci dekripsinya. Algoritma standar yang menggunakan prinsip kunci simetri antara lain OTP, DES, RC2, RC4, RC5, RC6, IDEA, Twofish, Blowfish, dan lain lain. 2. Algoritma Asimetri, adalah algoritma yang kunci untuk enkripsi dan dekripsinya jauh berbeda. Algoritma standar yang termasuk algoritma asimetri adalah ECC, LUC, RSA, EI, Gamal dan DH. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh kHak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.arya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Salah satu teknik enkripsi menggunakan kunci simetri adalah teknik subtitusi, yaitu mengganti setiap karakter plaintext dengan karakter lain. Terdapat empat cara dalam menggunakan teknik subtitusi, yaitu : 1. Monoalphabet, dimana setiap karakter ciphertext mengganti satu macam karakter plaintext tertentu. 2. Polialphabet, dimana setiap karakter ciphertext mengganti lebih dari satu macam karakter plaintext. 3. Monografunilateral, dimana satu enkripsi dilakukan terhadap satu karakter plaintext. 4. Poligrafmultilateral, dimana satu enkripsi dilakukan terhadap lebih dari satu karakter plaintext.

2.6. Algorithma Kriptografi