PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN SNOWBALL THROWING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA 1 SMA SWASTA TELADAN MEDAN T.P 2015/2016.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD DAN SNOWBALL THROWING
PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA 1
SMA SWASTA TELADAN MEDAN T.P 2015/2016
Oleh:
Riyen Grace Basauli Munthe
NIM. 4123141083
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Riyen Grace Basauli dilahirkan di Onanrunggu, Kecamatan Onanrunggu
Samosir pada tanggal 21 Oktober 1994. Ibunda bernama Meri Nainggolan dan
Ayahanda bernama Kasmin Munthe. Saya anak ke 3 dari 3 bersaudara. Pada tahun
2000, penulis masuk ke SD Sw. Santo Paulus Onanrunggu dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Sw. Bhakti Mulia
Onanrunggu dan lulus pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah ke jenjang
SMA di SMA Negeri 1 Onanrunggu Samosir dan lulus pada tahun 2012. Pada
tahun 2012, penulis diterima di program studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan. Penulis pernah mengikuti pengajaran di Yayasan
Pendidikan Murni Victory Medan sebagai guru privat dan bergabung ke dalam
salah satu paduan suara di Universitas Negeri Medan. Penulis menyelesaikan
studi dari Universitas Negeri Medan pada Tahun 2016.
iii
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD DAN SNOWBALL THROWING
PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA 1
SMA SWASTA TELADAN MEDAN T.P 2015/2016
Riyen Grace Basauli Munthe (4123141083)
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia melalui kombinasi model
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dengan Snowball
Throwing di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus
penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap guru
biologi dan siswa. Observer pelaksanaan penelitian dilakukan oleh tiga orang
rekan peneliti. Pengamatan dilakukan terhadap 40 orang siswa. Indikator
keberhasilan meliputi ketuntasan belajar klasikal dan observasi aktivitas siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes siswa diawal proses
pembelajaran siklus I adalah 45.5 sedangkan rata-rata postes I adalah 72.25 dan
terdapat 19 orang siswa (47.5%) yang termasuk kriteria tuntas dalam belajar. hal
ini belum mencapai kriteria ketuntasan belajar klasikal karena belum mencapai
≥85%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74 serta
terdapat 26 orang siswa (65%) yang termasuk kriteria tuntas dalam belajar, dan
belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal. Pada siklus III diperoleh nilai ratarata hasil belajar siswa sebesar 81 serta terdapat 35 orang siswa (87.5%) dan telah
mencapai kriteria ketuntasan klasikal (≥85%). Berdasarkan persentase siswa yang
aktif pada siklus I, II dan III, diperoleh peningkatan aktivitas siswa yaitu pada
siklus I tingkat keaktifan siswa sebesar 55% dan pada siklus II meningkat menjadi
65% dan pada siklus III meningkat menjadi 82.5%. Dari penjelasan diatas, dapat
disimpulkan penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Aktivitas Siswa, STAD (Student Teams Achievement
Division), Snowball Throwing, Penelitian Tindakan Kelas.
iv
IMPROVEMENT OF THE ACTIVITY AND RESULT OF STUDENT LEARNING
USING COMBINATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL
TYPE STAD AND SNOWBALL THROWING IN HUMAN EXCRETION
SYSTEM OF THE MATERIAL IN CLASS XI IPA 1 OF SMA
SWASTA TELADAN MEDAN OF STUDENT LEARNING 2015/2016
Riyen Grace Basauli Munthe (4123141083)
ABSTRACT
The study was implemented to improve learning incomes and students
activity in subject matter of human reproductive systems with innovation learning
throught combination of cooperative model of STAD (Student Teams Achievement
Division) with snowball throwing in Class XI IPA-1 SMA Swasta Teladan
Medan. This study is a classroom action research (CAR) is performed in three
cycle research. This research was conducted by direct observation of teacher
(researcher) and students. The observer implementation of research conducted by
three research associates. Observations carried out on 40 students. Indicator of
success research include: classical learning exhaustiveness and student activity
observation. The result of this study indicate that the average value of the pretest
students at the beginning of learning in first cycle is 45.5 while the average in
Postest I is 72.25 and there are 19 students (47.5%) who completed the criteria
included in learning, this has yet to achieve exhaustiveness criterion in the
clasiccal style because it has not reached ≥85%. In cyle II obtained the average
value of student learning outcomes by 74 and there are 26 students (65%) who
completed the criteria included in the study, this has yet to achieve exhaustiveness
criterion in the clasiccal style. In cyle III obtained the average value of student
learning outcomes by 81 and there are 35 students (87.5%) who completed the
criteria included in the study, and this achive exhaustiveness classical criteria.
Based on the average percentage of student who are active in cyle I, II and III is
obtained by increasing student activity in the cyle I mean the percentage level of
activity of student is 55%, and the cyle II increased to 65%, and the cyle III
increased to 82.5%. From the above explanation, it can be concluded that this
research can improve of activity and outcomes learning.
Key Words: Student Activities, The Result of Learning, STAD (Student Teams
Achievement Division), Snowball Throwing, Classroom Action
Research.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Skripsi ini berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
dengan Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dan Snowball Throwing pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA-1
SMA Swasta Teladan Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Pertama mulai dari
pengajuan skripsi kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes sebagai Dosen
Pembimbing Skripsi, yang telah banyak mengarahkan dan memberikan saran
kepada Penulis selama melaksanakan penelitian sehingga penulisan skripsi ini
selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Uswatun
Hasanah, M.Si, Aida Fitriani Sitompul, S.Pd, M.Si, dan Bapak Dr. Hasruddin,
M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesai. Ucapan terimaksih juga disampaikan
kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED dan kepada Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S selaku
Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta
staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga kepada Kepala Sekolah, Bapak Drs. H. Kasto
Nadir, S.Pdi, Ibu Venisha Pardede, M.Pd dan siswa siswi kelas XI IPA-1 yang
telah mendukung penyusunan skripsi ini. Teristimewa Penulis mengucapkan
kepada Ayahanda Kasmin Munthe, Ibunda Mery Nainggolan tercinta yang telah
mendidik dan membesarkan penulis, memberikan dorongan moril dan materil dan
doa yang tak henti-hentinya untuk pendidikan Penulis serta cinta kasih yang tulus
untuk penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada abang saya
Bernandes Munthe dan Udutito Munthe yang telah mendoakan serta memberi
vi
dukungan moril selama penyelesaian skripsi ini, dan kepada semua pihak yang
membantu Penulis sehingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya
Penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pendidikan pembaca sekalian.
Medan, 29 Agustus 2016
Riyen Grace Basauli Munthe
4123141083
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Analisis Masalah
1.4.
Cara Pemecahan Masalah
1.5.
Rumusan Masalah
1.6.
Tujuan Penelitian
1.7.
Manfaat Penelitian
i
ii
iii
iv
v
vii
x
xi
xii
1
1
5
6
6
6
7
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Pembelajaran
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.2.
Model Pembelajaran
2.3.
Model Pembelajaran Kooperatif
2.3.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
2.3.3. Model Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dan Snowball Throwing
2.4.
Materi Pembelajaran
2.4.1. Definisi
2.4.2. Organ-Organ Ekskresi Pada Manusia
2.5.
Kerangka Berpikir
2.6.
Hipotesis Tindakan
8
8
8
9
9
10
11
13
16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
28
28
28
18
19
20
20
27
27
viii
3.1.2.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.5.1.
3.5.2.
3.5.3.
3.6.
3.7.
3.7.1.
3.7.2.
3.7.3.
3.7.4.
3.8.
3.8.1.
3.8.2.
3.8.3.
3.9.
Waktu Penelitian
Subjek Penelitian
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Pada Siklus I
Pada Siklus II
Pada Siklus III
Instrumen Penelitian
Uji Instrumen Penelitian
Uji Validitas Tes
Uji Reliabilitas Tes
Taraf Kesukaran Tes
Daya Pembeda Soal
Teknik Analisis Data
Tingkat Penguasaan Siswa
Ketuntasan Belajar Siswa
Aktivitas Siswa
Indikator Keberhasilan
28
28
28
28
30
30
32
33
34
35
35
36
37
38
38
39
39
40
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42
4.1.
Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penelitian Pada Siklus I
4.1.1.1.Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas
XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus I
4.1.1.2.Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi
Manusia di Kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan
Medan T.P 2015/2016 pada Siklus I
4.1.1.3.Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
4.1.2. Hasil Penelitian Pada Siklus II
4.1.2.1.Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas
XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus II
4.1.2.2.Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia
di Kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016
pada Siklus I
4.1.2.3.Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
4.1.3. Hasil Penelitian Pada Siklus III
4.1.3.1.Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas
XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus III
4.1.3.2.Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi
Manusia di Kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P 2015/2016 pada Siklus II
42
42
42
43
44
46
46
47
48
49
49
51
ix
4.1.3.3.Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
4.2.
Pembahasan
52
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
57
57
57
DAFTAR PUSTAKA
58
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Struktur Ginjal Manusia
21
Gambar 2.2.
Struktur Anatomi Nefron
21
Gambar 2.3.
Proses Pembentukan Urin
22
Gambar 2.4.
Struktur Hati
23
Gambar 2.5.
Struktur Paru-Paru
24
Gambar 2.6.
Struktur Kulit
25
Gambar 3.1.
Siklus PTK
29
Gambar 4.1.
Nilai Pre-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus I
42
Nilai Post-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus I
42
Nilai Pre-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus II
46
Nilai Post-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus II
46
Nilai Pre-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
Manusia di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus III
50
Nilai Post-Test Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus III
50
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.6.
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa
10
Tabel 2.2.
Langkah-Langkah Model Kooperatif Tipe STAD
14
Tabel 2.3.
Langkah-Langkah Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing
16
Tabel 2.4.
Komposisi Utama Urin Primer
22
Tabel 3.1.
Kisi – Kisi Soal Sistem Ekskresi Manusia
35
Tabel 3.2.
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal
38
Tabel 3.3.
Kategori Tingkat Penguasaan Siswa
39
Tabel 4.1.
Frekuensi Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa
pada Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA-1 SMA
Swasta teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus I
43
Frekuensi Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa pada
Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta
teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus II
47
Frekuensi Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa
pada Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA-1 SMA
Swasta teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus III
51
Kriteria Pembelajaran pada Materi Sistem Ekskresi Manusia
di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016
52
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Silabus
60
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
62
Lampiran 3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
68
Lampiran 4.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
73
Lampiran 5.
Tabel Uji Validitas dan Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian
79
Lampiran 6.
Tabel Daya Beda Butir Soal
80
Lampiran 7.
Perhitungan Validitas Soal
81
Lampiran 8.
Tabel Validitas Soal
82
Lampiran 9.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
84
Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran Soal
84
Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Soal
86
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal
87
Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal
87
Lampiran 14. Instrumen Soal Sudah Divalidasi
89
Lampiran 15. Soal Penelitian Pretes dan Postes Siklus I
95
Lampiran 16. Soal Penelitian Pretes dan Postes Siklus II
97
Lampiran 17. Soal Penelitian Pretes dan Postes Siklus III
99
Lampiran 18. Kunci Jawaban Pretes dan Postes Siklus I, II, dan III
101
Lampiran 19. Lembar Kerja Siswa Siklus I
102
Lampiran 20. Lembar Kerja Siswa Siklus II
105
Lampiran 21. Lembar Kerja Siswa Siklus III
107
Lampiran 22. Penjelasan Skala Aktivitas Siswa
109
Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
110
Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
115
Lampiran 25. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
120
Lampiran 26. Daftar Nilai Pretes Siklus I, II dan III
125
xiii
Lampiran 27. Daftar Nilai Postes Siklus I, II, dan III
126
Lampiran 28. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I, II dan III
127
Lampiran 29. Dokumentasi Siklus I
128
Lampiran 30. Dokumentasi Siklus I I
131
Lampiran 31. Dokumentasi Siklus I II
135
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus – menerus dilakukan sebagai antisipasi
kepentingan masa depan (Trianto, 2009).
Masalah pendidikan tidak akan lepas dari sosok seorang guru.
Kemampuan tiap guru tidak sama, hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat
pendidikan, intelektual dan kondisi sosial masyarakat, sehingga berdampak ketika
guru mengajar di dalam kelas dan sebagainya. Meskipun demikian, ada prinsip
yang harus tetap diperhatikan oleh seorang guru dalam mengajar yaitu
menciptakan situasi proses pembelajaran yang benar-benar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dalam belajar.
Perbaikan pendidikan antara lain ditempuh melalui perbaikan metode
yang digunakan guru dalam mengajar. Penggunaan metode yang tepat dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses belajar. Metode mengajar
guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi, misalnya karena guru kurang
persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menerangkannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap
mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap
pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar (Daryanto, 2010).
Dalam proses pembelajaran juga sering sekali kita jumpai adanya
kecenderungan siswa tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum
mengerti materi yang diajarkan. Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk
mengaktifkan siswa adalah melibatkannya dalam diskusi, tetapi jika hanya diskusi
saja tidak terlalu efektif walaupun guru sudah mendorong siswa berpartisipasi.
1
2
Sebagian siswa terpaku menjadi penonton, sementara arena diskusi hanya
dikuasai sebagian siswa.
Dari hasil observasi dan melalui wawancara dengan guru bidang studi
biologi di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan mengatakan
keprihatinannya terhadap anak didiknya. Guru tersebut merasakan ada masalah
dikelasnya ketika dia mengajar. Adapun masalah mendasar yang dikeluhkan oleh
guru tersebut adalah rendahnya hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata
pelajaran biologi. Hal tersebut ditandai oleh: (1) siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep ilmiah biologi. Hal ini diketahui oleh guru dari kemampuan
siswa menjawab pertanyaan guru yang pada umumnya tidak didasari pemahaman
dan sebanyak 65% hasil test siswa masih di bawah KKM (≤ 80); (2) siswa tidak
terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar biologi, siswa hanya menjadi
pendengar dan penerima keinginan guru, sehingga dalam mempelajari biologi
siswa sering merasa bosan, cemas dan jenuh.
Dari hasil test pembelajaran biologi siswa kelas XI IPA-1 SMA Swasta
Teladan Medan, ditemukan bahwa penguasaan siswa dalam memahami konsep
ilmiah biologi masih tergolong rendah. Siswa belum mampu menguasai indikatorindikator pembelajaran karena dari hasil observasi diketahui bahwa dari jumlah
keseluruhan siswa kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan yang berjumlah
40 orang, 7 siswa memperoleh nilai 90 (17,05%), 7 siswa memperoleh 85
(17,5%), 6 siswa mendapat nilai 78 (15%), 9 siswa mendapat nilai 70 (22,5%), 5
siswa memperoleh nilai 65 (12,5%), dan 6 siswa memperoleh nilai 60 (15%).
Dengan demikian, berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, pembelajaran di kelas
XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan dapat dikatakan kurang berhasil. Karena
dari 40 siswa dinyatakan 26 siswa (65%) yang nilai testnya masih dibawah KKM
(≤80).
Berdasarkan hasil observasi langsung ke dalam kelas diketahui bahwa
faktor penyebab rendahnya hasil belajar biologi siswa adalah faktor dari guru
bidang studi bologi dan faktor dari siswa sendiri. Faktor penyebab dari guru
bidang studi biologi adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan
strategi dan metode pengajaran yang lebih efektif untuk diterapkan pada siswa di
3
kelas. Guru hanya menggunakan metode ceramah yang kurang diminati siswa
selama proses pembelajaran, sehingga akhirnya berdampak negatif terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa. Sedangkan faktor penyebab dari siswa adalah
siswa cenderung belum mampu mengembangkan pola pikir formal dan
memberdayakan penalarannya dalam memahami konsep ilmiah pembelajaran
biologi. Siswa hanya mengandalkan hapalannya dalam menjawab pertanyaan dari
guru. Selain itu siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar
biologi, siswa hanya menjadi pendengar dan penerima keinginan guru, dan
kegiatan belajar siswa di dalam kelas cenderung bersifat individual.
Sebelumnya guru bidang studi biologi telah melakukan beberapa upaya
dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, antara lain memilih media dan sarana
pembelajaran yang mendukung dalam meningkatkan pengelolaan dalam kelas
agar tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan. Namun upaya-upaya yang
dilakukan tersebut masih kurang berhasil dalam memecahkan masalah
pembelajaran biologi di dalam kelas.
Melalui refleksi diri yang dilakukan oleh guru tersebut, guru dan peneliti
berencana akan melakukan perbaikan pada metode pembelajaran dengan tujuan
untuk memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran
semakin membaik yang nantinya akan berdampak pada peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa. Jika proses pembelajaran tidak membaik maka siswa tidak
akan bisa mencapai KKM yang tergolong tinggi. Dalam penelitian ini, guru
bidang studi biologi dan peneliti berkolaborasi untuk memperbaiki praktik
pembelajaran agar menjadi lebih efektif sehingga tujuan pembelajaran tercapai
sesuai yang diharapkan. Dalam pemecahan masalah tersebut, guru bidang studi
dan peneliti mencari solusi dengan menerapkan metode dan strategi pembelajaran
yang lebih efektif sesuai dengan bahan pelajaran yang disajikan, dan dapat
menciptakan
kreativitas
pembelajaran
yaitu
berupa
penerapan
model
pembelajaran.
Model pembelajaran yang harus dikembangkan agar kemampuan siswa
dapat berkembang adalah model pembelajaran yang berbasis kepada siswa atau
keaktifan dan kreativitas siswa, yaitu pembelajaran yang memandang siswa
4
sebagai subjek belajar yang dinamis sedangkan guru hanya berfungsi sebagai
fasilitator dan motivator. Situasi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan
mengaplikasikan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran
kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam kelompok untuk memecahkan suatu masalah
sehingga dapat saling menguntungkan (Slavin, 2005).
Materi sistem ekskresi banyak memuat tentang organ-organ dan proses
pengeluaran yang terjadi pada tubuh manusia sehingga perlu diajarkan dengan
metode permainan agar terhindar dari hapalan dan lebih menarik perhatian siswa,
yaitu dengan memadukan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
snowball throwing. Adapun yang melatarbelakangi pembelajaran STAD dan
snowball throwing adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari segi tujuan
pembelajarannya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
membantu siswa mendalami atau lebih memahami secara rinci materi yang
diajarkan, dan melatih siswa untuk saling membantu dengan anggota kelompok
lainnya. Sedangkan model tipe snowball throwing untuk melatih siswa belajar
mandiri, karena masing-masing siswa diberikan tugas untuk membuat satu
pertanyaan, lalu pertanyaan tersebut akan dijawab oleh temannya atau sebaliknya
(Istarani, 2011).
Menurut Sudjana (2010), mengaktifkan siswa pada dasarnya adalah cara
atau usaha untuk mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan kegiatan-kegiatan siswa yang
menunjang hasil belajar (Sardiman, 2011). Hal tersebut juga telah dibuktikan oleh
penelitian Haerullah (2013) yang menyatakan bahwa, model pembelajaran tipe
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan ketuntasan sebesar 60%.
Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa adalah sebesar 24% dan pada siklus II
sebesar 84%. Aktivitas siswa juga meningkat dari 52,2% menjadi 80,9% yang
artinya siswa lebih aktif dari sebelumnya. Hasil penelitian Agustina (2013)
melalui penerapan snowball throwing juga menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa dari 56,70% pada siklus I menjadi 90,32% pada siklus II.
5
Sedangkan aktvitas siswanya juga meningkat pada siklus I dengan kategori aktif
(skor 17), pada siklus II meningkat menjadi kategori sangat aktif (skor 18).
Penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh Anna (2014) menyatakan
bahwa Model Pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan aktivitas
siswa sebesar 9,28% yakni dari 86,75 (siklus I) dan 96,03% (siklus II). Sedangkan
untuk model STAD diteliti oleh Fitriyati (2013), juga mengalami peningkatan dari
siklus I sebesar 74,07% ke siklus II sebesar 93,6%. Penelitian Yulianti (2009)
menyatakan kombinasi model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa sebesar 7,5% yaitu 77,5%pada siklus I menjadi 85% pada
siklus II. Dan pada hasil belajar juga meningkat dari 75% pada siklus I, menjadi
90% pada siklus II.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis sebagai calon guru
perlu melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa dengan Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dan Snowball Throwing pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI
IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016”.
1.2 Indentifikasi Masalah
Masalah yang diindentifikasi berdasarkan latar belakang diatas adalah:
1. Kurangnya keaktivan siswa dalam kelas pada saat berlangsungnya proses
belajar mengajar materi sistem ekskresi.
2. Hasil belajar materi sistem ekskresi siswa kelas XI IPA-1 SMA Swasta
Teladan Medan masih rendah.
3. Kurangnya kemampuan siswa mengembangkan pola pikir formal dalam
memahami konsep ilmiah biologi.
4. Siswa hanya memberdayakan penalarannya dalam memahami konsep ilmiah
pembelajaran biologi.
5. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan
variatif dalam proses belajar mengajar materi sistem ekskresi.
6
1.3 Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti menemukan masalah
yang sangat perlu untuk diteliti yakni:
1. Kurangnya keaktivan siswa dalam kelas pada saat berlangsungnya proses
belajar mengajar materi sistem ekskresi.
2. Hasil belajar materi sistem ekskresi siswa kelas XI IPA-1 SMA Swasta
Teladan Medan masih rendah.
1.4 Cara Pemecahan Masalah
Berdasarkan masalah yang dianalisis, maka alternatif pemecahan
masalah yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Memperbaiki proses pembelajaran di kelas dengan menciptakan suasana
pembelajaran yang baru melalui penerapan metode atau cara dalam:
menyiapkan, mengajar, dan mengevaluasi proses, serta hasil pembelajaran.
2. Menerapkan model pembelajaran yang baru yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan Snowball Throwing.
3. Melakukan observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru melalui lembar
observasi.
1.5 Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah, maka masalah yang akan diteliti
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan snowball
throwing dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi sistem ekskresi
manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016?
2. Apakah kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan snowball
throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi
manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016?
7
1.6 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa melalui kombinasi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball throwing pada materi
sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P
2015/2016.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui kombinasi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball throwing pada materi
sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P
2015/2016.
1.7 Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat, yakni:
1. Bagi siswa:
Penelitian ini dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball throwing.
2. Bagi guru:
Sebagai bahan masukan bagi guru-guru biologi dan pihak lainnya bahwa
untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball
throwing dapat meningkatkan keaktifan siswa, minat siswa, prestasi belajar,
dan saling menghargai antara tutor sebaya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan snowball throwing
dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi sistem ekskresi manusia di
kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 dengan
persentase sebesar 55% pada siklus I, 65% pada siklus II, dan 82.5% pada
siklus III.
2. Kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan snowball throwing
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia di
kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 dengan
persentase sebesar 47.5% pada siklus I, 65% pada siklus II, dan 87.5% pada
siklus III.
5.2. Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa dengan kombinasi model STAD dan snowball throwing. Hal ini
menunjukkan bahwa kombinasi model STAD dan snowball throwing dapat
terus dikembangkan dan diaplikasikan di kelas agar dapat memotivasi siswa
dalam pembelajaran.
2. Bagi guru biologi yang ingin menerapkan pembelajaran melalui kombinasi
model STAD dan snowball throwing sebaiknya memperhatikan kondisi siswa
dalam kelas serta alokasi waktu yang telah direncanakan dengan baik agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. E., 2013. Implementasi Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Membuat Produk Kria Kayu
Dengan Peralatan Manual, Jurnal Invotec, Vol. (9) 1: 17-28
Anna, N.A, 2014. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Sistem Eks
resi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing di
SMA
Muhammadiyah Prambanan, JUPEMASI-PBIO, Vol. (1) 1: 9-10
Arends, R., 1997. Classroom Instructional Management. New York: The Graw
Hill
Company
Arikunto, S., 2010. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara
Arumsari, M.P.,Indriayu, M.,Totalia.S.A., 2014. Penerapan Kombinasi Model
Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan Make A Match
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI-IIS 6 SMA
Negeri 8 Surakarta T.P 2014/2015. Surakarta: FKIP USM
Daryanto, 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Depdiknas, 2000. Penyusunan Butir Soal dan Instrumen Penelitian. Jakarta: Balai
Pustaka
Fitriyati, 2013. Penggunaan Model Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPA Siswa di SMP, J-TEQAP, Vol. (4): 15-23
Hamalik, O., 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Haerullah, 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIMTS Negeri
Kota Ternate Jurnal Bionature. Vol. (14) 2: 105-111
Huda, M., 2011. Cooperative Learning : Metode, Teknik, Struktur dan Model
Pene
rapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Isjoni, 2011. Model Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar Press
Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Kooperatif Inovatif. Medan: M. Persada
Jihad, Asep, dan Haris Abdul., 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Presindo
Karmana, O., 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung:
Grafindo
Lie, A., 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia
59
Maulim, 2011. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan: FMIPA
Unimed Press
Nurkancana, 2006. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional Press
Nurhayati, N., Syaiful A., dan Teti S., 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.
Bandung: Yrama Widya
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini., Suharno., dan S, Bambang., 2007. Biologi
untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Rusman, 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Press
Safitri, R., 2014. Biologi Untuk SMA/MA XI. Surakarta: Media Tama Press
Sardiman. A.M., 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Slavin, R., 2005. Model Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Sudjana, N., 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Suryosubroto, B., 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta
Syamsuri, I., 2007. Biologi Sekolah Menengah Atas untuk Kelas X IPA. Jakarta:
Erlangga
Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta:
Penerbit Kencana
DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD DAN SNOWBALL THROWING
PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA 1
SMA SWASTA TELADAN MEDAN T.P 2015/2016
Oleh:
Riyen Grace Basauli Munthe
NIM. 4123141083
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Riyen Grace Basauli dilahirkan di Onanrunggu, Kecamatan Onanrunggu
Samosir pada tanggal 21 Oktober 1994. Ibunda bernama Meri Nainggolan dan
Ayahanda bernama Kasmin Munthe. Saya anak ke 3 dari 3 bersaudara. Pada tahun
2000, penulis masuk ke SD Sw. Santo Paulus Onanrunggu dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Sw. Bhakti Mulia
Onanrunggu dan lulus pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah ke jenjang
SMA di SMA Negeri 1 Onanrunggu Samosir dan lulus pada tahun 2012. Pada
tahun 2012, penulis diterima di program studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan. Penulis pernah mengikuti pengajaran di Yayasan
Pendidikan Murni Victory Medan sebagai guru privat dan bergabung ke dalam
salah satu paduan suara di Universitas Negeri Medan. Penulis menyelesaikan
studi dari Universitas Negeri Medan pada Tahun 2016.
iii
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD DAN SNOWBALL THROWING
PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA 1
SMA SWASTA TELADAN MEDAN T.P 2015/2016
Riyen Grace Basauli Munthe (4123141083)
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia melalui kombinasi model
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dengan Snowball
Throwing di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus
penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap guru
biologi dan siswa. Observer pelaksanaan penelitian dilakukan oleh tiga orang
rekan peneliti. Pengamatan dilakukan terhadap 40 orang siswa. Indikator
keberhasilan meliputi ketuntasan belajar klasikal dan observasi aktivitas siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretes siswa diawal proses
pembelajaran siklus I adalah 45.5 sedangkan rata-rata postes I adalah 72.25 dan
terdapat 19 orang siswa (47.5%) yang termasuk kriteria tuntas dalam belajar. hal
ini belum mencapai kriteria ketuntasan belajar klasikal karena belum mencapai
≥85%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74 serta
terdapat 26 orang siswa (65%) yang termasuk kriteria tuntas dalam belajar, dan
belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal. Pada siklus III diperoleh nilai ratarata hasil belajar siswa sebesar 81 serta terdapat 35 orang siswa (87.5%) dan telah
mencapai kriteria ketuntasan klasikal (≥85%). Berdasarkan persentase siswa yang
aktif pada siklus I, II dan III, diperoleh peningkatan aktivitas siswa yaitu pada
siklus I tingkat keaktifan siswa sebesar 55% dan pada siklus II meningkat menjadi
65% dan pada siklus III meningkat menjadi 82.5%. Dari penjelasan diatas, dapat
disimpulkan penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Aktivitas Siswa, STAD (Student Teams Achievement
Division), Snowball Throwing, Penelitian Tindakan Kelas.
iv
IMPROVEMENT OF THE ACTIVITY AND RESULT OF STUDENT LEARNING
USING COMBINATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL
TYPE STAD AND SNOWBALL THROWING IN HUMAN EXCRETION
SYSTEM OF THE MATERIAL IN CLASS XI IPA 1 OF SMA
SWASTA TELADAN MEDAN OF STUDENT LEARNING 2015/2016
Riyen Grace Basauli Munthe (4123141083)
ABSTRACT
The study was implemented to improve learning incomes and students
activity in subject matter of human reproductive systems with innovation learning
throught combination of cooperative model of STAD (Student Teams Achievement
Division) with snowball throwing in Class XI IPA-1 SMA Swasta Teladan
Medan. This study is a classroom action research (CAR) is performed in three
cycle research. This research was conducted by direct observation of teacher
(researcher) and students. The observer implementation of research conducted by
three research associates. Observations carried out on 40 students. Indicator of
success research include: classical learning exhaustiveness and student activity
observation. The result of this study indicate that the average value of the pretest
students at the beginning of learning in first cycle is 45.5 while the average in
Postest I is 72.25 and there are 19 students (47.5%) who completed the criteria
included in learning, this has yet to achieve exhaustiveness criterion in the
clasiccal style because it has not reached ≥85%. In cyle II obtained the average
value of student learning outcomes by 74 and there are 26 students (65%) who
completed the criteria included in the study, this has yet to achieve exhaustiveness
criterion in the clasiccal style. In cyle III obtained the average value of student
learning outcomes by 81 and there are 35 students (87.5%) who completed the
criteria included in the study, and this achive exhaustiveness classical criteria.
Based on the average percentage of student who are active in cyle I, II and III is
obtained by increasing student activity in the cyle I mean the percentage level of
activity of student is 55%, and the cyle II increased to 65%, and the cyle III
increased to 82.5%. From the above explanation, it can be concluded that this
research can improve of activity and outcomes learning.
Key Words: Student Activities, The Result of Learning, STAD (Student Teams
Achievement Division), Snowball Throwing, Classroom Action
Research.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Skripsi ini berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
dengan Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dan Snowball Throwing pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA-1
SMA Swasta Teladan Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Pertama mulai dari
pengajuan skripsi kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes sebagai Dosen
Pembimbing Skripsi, yang telah banyak mengarahkan dan memberikan saran
kepada Penulis selama melaksanakan penelitian sehingga penulisan skripsi ini
selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Uswatun
Hasanah, M.Si, Aida Fitriani Sitompul, S.Pd, M.Si, dan Bapak Dr. Hasruddin,
M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesai. Ucapan terimaksih juga disampaikan
kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED dan kepada Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S selaku
Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta
staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terimakasih juga kepada Kepala Sekolah, Bapak Drs. H. Kasto
Nadir, S.Pdi, Ibu Venisha Pardede, M.Pd dan siswa siswi kelas XI IPA-1 yang
telah mendukung penyusunan skripsi ini. Teristimewa Penulis mengucapkan
kepada Ayahanda Kasmin Munthe, Ibunda Mery Nainggolan tercinta yang telah
mendidik dan membesarkan penulis, memberikan dorongan moril dan materil dan
doa yang tak henti-hentinya untuk pendidikan Penulis serta cinta kasih yang tulus
untuk penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada abang saya
Bernandes Munthe dan Udutito Munthe yang telah mendoakan serta memberi
vi
dukungan moril selama penyelesaian skripsi ini, dan kepada semua pihak yang
membantu Penulis sehingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya
Penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pendidikan pembaca sekalian.
Medan, 29 Agustus 2016
Riyen Grace Basauli Munthe
4123141083
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Analisis Masalah
1.4.
Cara Pemecahan Masalah
1.5.
Rumusan Masalah
1.6.
Tujuan Penelitian
1.7.
Manfaat Penelitian
i
ii
iii
iv
v
vii
x
xi
xii
1
1
5
6
6
6
7
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Pembelajaran
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.2.
Model Pembelajaran
2.3.
Model Pembelajaran Kooperatif
2.3.1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
2.3.3. Model Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dan Snowball Throwing
2.4.
Materi Pembelajaran
2.4.1. Definisi
2.4.2. Organ-Organ Ekskresi Pada Manusia
2.5.
Kerangka Berpikir
2.6.
Hipotesis Tindakan
8
8
8
9
9
10
11
13
16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
28
28
28
18
19
20
20
27
27
viii
3.1.2.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.5.1.
3.5.2.
3.5.3.
3.6.
3.7.
3.7.1.
3.7.2.
3.7.3.
3.7.4.
3.8.
3.8.1.
3.8.2.
3.8.3.
3.9.
Waktu Penelitian
Subjek Penelitian
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Pada Siklus I
Pada Siklus II
Pada Siklus III
Instrumen Penelitian
Uji Instrumen Penelitian
Uji Validitas Tes
Uji Reliabilitas Tes
Taraf Kesukaran Tes
Daya Pembeda Soal
Teknik Analisis Data
Tingkat Penguasaan Siswa
Ketuntasan Belajar Siswa
Aktivitas Siswa
Indikator Keberhasilan
28
28
28
28
30
30
32
33
34
35
35
36
37
38
38
39
39
40
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42
4.1.
Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Penelitian Pada Siklus I
4.1.1.1.Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas
XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus I
4.1.1.2.Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi
Manusia di Kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan
Medan T.P 2015/2016 pada Siklus I
4.1.1.3.Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
4.1.2. Hasil Penelitian Pada Siklus II
4.1.2.1.Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas
XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus II
4.1.2.2.Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia
di Kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016
pada Siklus I
4.1.2.3.Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
4.1.3. Hasil Penelitian Pada Siklus III
4.1.3.1.Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas
XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus III
4.1.3.2.Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Sistem Ekskresi
Manusia di Kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P 2015/2016 pada Siklus II
42
42
42
43
44
46
46
47
48
49
49
51
ix
4.1.3.3.Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
4.2.
Pembahasan
52
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
57
57
57
DAFTAR PUSTAKA
58
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Struktur Ginjal Manusia
21
Gambar 2.2.
Struktur Anatomi Nefron
21
Gambar 2.3.
Proses Pembentukan Urin
22
Gambar 2.4.
Struktur Hati
23
Gambar 2.5.
Struktur Paru-Paru
24
Gambar 2.6.
Struktur Kulit
25
Gambar 3.1.
Siklus PTK
29
Gambar 4.1.
Nilai Pre-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus I
42
Nilai Post-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus I
42
Nilai Pre-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus II
46
Nilai Post-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus II
46
Nilai Pre-Test Siswa pada Materi Sistem Eksresi Manusia
Manusia di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus III
50
Nilai Post-Test Siswa pada Materi Sistem Ekskresi Manusia
di kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan
T.P. 2014/2015 pada Siklus III
50
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.6.
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa
10
Tabel 2.2.
Langkah-Langkah Model Kooperatif Tipe STAD
14
Tabel 2.3.
Langkah-Langkah Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing
16
Tabel 2.4.
Komposisi Utama Urin Primer
22
Tabel 3.1.
Kisi – Kisi Soal Sistem Ekskresi Manusia
35
Tabel 3.2.
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Soal
38
Tabel 3.3.
Kategori Tingkat Penguasaan Siswa
39
Tabel 4.1.
Frekuensi Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa
pada Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA-1 SMA
Swasta teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus I
43
Frekuensi Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa pada
Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta
teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus II
47
Frekuensi Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-test Siswa
pada Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA-1 SMA
Swasta teladan Medan T.P 2015/2016 pada Siklus III
51
Kriteria Pembelajaran pada Materi Sistem Ekskresi Manusia
di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016
52
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Silabus
60
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
62
Lampiran 3.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
68
Lampiran 4.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
73
Lampiran 5.
Tabel Uji Validitas dan Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian
79
Lampiran 6.
Tabel Daya Beda Butir Soal
80
Lampiran 7.
Perhitungan Validitas Soal
81
Lampiran 8.
Tabel Validitas Soal
82
Lampiran 9.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
84
Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran Soal
84
Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Soal
86
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal
87
Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal
87
Lampiran 14. Instrumen Soal Sudah Divalidasi
89
Lampiran 15. Soal Penelitian Pretes dan Postes Siklus I
95
Lampiran 16. Soal Penelitian Pretes dan Postes Siklus II
97
Lampiran 17. Soal Penelitian Pretes dan Postes Siklus III
99
Lampiran 18. Kunci Jawaban Pretes dan Postes Siklus I, II, dan III
101
Lampiran 19. Lembar Kerja Siswa Siklus I
102
Lampiran 20. Lembar Kerja Siswa Siklus II
105
Lampiran 21. Lembar Kerja Siswa Siklus III
107
Lampiran 22. Penjelasan Skala Aktivitas Siswa
109
Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
110
Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
115
Lampiran 25. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
120
Lampiran 26. Daftar Nilai Pretes Siklus I, II dan III
125
xiii
Lampiran 27. Daftar Nilai Postes Siklus I, II, dan III
126
Lampiran 28. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I, II dan III
127
Lampiran 29. Dokumentasi Siklus I
128
Lampiran 30. Dokumentasi Siklus I I
131
Lampiran 31. Dokumentasi Siklus I II
135
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus – menerus dilakukan sebagai antisipasi
kepentingan masa depan (Trianto, 2009).
Masalah pendidikan tidak akan lepas dari sosok seorang guru.
Kemampuan tiap guru tidak sama, hal ini dikarenakan adanya perbedaan tingkat
pendidikan, intelektual dan kondisi sosial masyarakat, sehingga berdampak ketika
guru mengajar di dalam kelas dan sebagainya. Meskipun demikian, ada prinsip
yang harus tetap diperhatikan oleh seorang guru dalam mengajar yaitu
menciptakan situasi proses pembelajaran yang benar-benar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dalam belajar.
Perbaikan pendidikan antara lain ditempuh melalui perbaikan metode
yang digunakan guru dalam mengajar. Penggunaan metode yang tepat dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses belajar. Metode mengajar
guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.
Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi, misalnya karena guru kurang
persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menerangkannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap
mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap
pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar (Daryanto, 2010).
Dalam proses pembelajaran juga sering sekali kita jumpai adanya
kecenderungan siswa tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum
mengerti materi yang diajarkan. Strategi yang sering digunakan oleh guru untuk
mengaktifkan siswa adalah melibatkannya dalam diskusi, tetapi jika hanya diskusi
saja tidak terlalu efektif walaupun guru sudah mendorong siswa berpartisipasi.
1
2
Sebagian siswa terpaku menjadi penonton, sementara arena diskusi hanya
dikuasai sebagian siswa.
Dari hasil observasi dan melalui wawancara dengan guru bidang studi
biologi di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan mengatakan
keprihatinannya terhadap anak didiknya. Guru tersebut merasakan ada masalah
dikelasnya ketika dia mengajar. Adapun masalah mendasar yang dikeluhkan oleh
guru tersebut adalah rendahnya hasil belajar dan aktivitas siswa pada mata
pelajaran biologi. Hal tersebut ditandai oleh: (1) siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep ilmiah biologi. Hal ini diketahui oleh guru dari kemampuan
siswa menjawab pertanyaan guru yang pada umumnya tidak didasari pemahaman
dan sebanyak 65% hasil test siswa masih di bawah KKM (≤ 80); (2) siswa tidak
terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar biologi, siswa hanya menjadi
pendengar dan penerima keinginan guru, sehingga dalam mempelajari biologi
siswa sering merasa bosan, cemas dan jenuh.
Dari hasil test pembelajaran biologi siswa kelas XI IPA-1 SMA Swasta
Teladan Medan, ditemukan bahwa penguasaan siswa dalam memahami konsep
ilmiah biologi masih tergolong rendah. Siswa belum mampu menguasai indikatorindikator pembelajaran karena dari hasil observasi diketahui bahwa dari jumlah
keseluruhan siswa kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan yang berjumlah
40 orang, 7 siswa memperoleh nilai 90 (17,05%), 7 siswa memperoleh 85
(17,5%), 6 siswa mendapat nilai 78 (15%), 9 siswa mendapat nilai 70 (22,5%), 5
siswa memperoleh nilai 65 (12,5%), dan 6 siswa memperoleh nilai 60 (15%).
Dengan demikian, berdasarkan nilai yang diperoleh siswa, pembelajaran di kelas
XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan dapat dikatakan kurang berhasil. Karena
dari 40 siswa dinyatakan 26 siswa (65%) yang nilai testnya masih dibawah KKM
(≤80).
Berdasarkan hasil observasi langsung ke dalam kelas diketahui bahwa
faktor penyebab rendahnya hasil belajar biologi siswa adalah faktor dari guru
bidang studi bologi dan faktor dari siswa sendiri. Faktor penyebab dari guru
bidang studi biologi adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan
strategi dan metode pengajaran yang lebih efektif untuk diterapkan pada siswa di
3
kelas. Guru hanya menggunakan metode ceramah yang kurang diminati siswa
selama proses pembelajaran, sehingga akhirnya berdampak negatif terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa. Sedangkan faktor penyebab dari siswa adalah
siswa cenderung belum mampu mengembangkan pola pikir formal dan
memberdayakan penalarannya dalam memahami konsep ilmiah pembelajaran
biologi. Siswa hanya mengandalkan hapalannya dalam menjawab pertanyaan dari
guru. Selain itu siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar
biologi, siswa hanya menjadi pendengar dan penerima keinginan guru, dan
kegiatan belajar siswa di dalam kelas cenderung bersifat individual.
Sebelumnya guru bidang studi biologi telah melakukan beberapa upaya
dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, antara lain memilih media dan sarana
pembelajaran yang mendukung dalam meningkatkan pengelolaan dalam kelas
agar tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan. Namun upaya-upaya yang
dilakukan tersebut masih kurang berhasil dalam memecahkan masalah
pembelajaran biologi di dalam kelas.
Melalui refleksi diri yang dilakukan oleh guru tersebut, guru dan peneliti
berencana akan melakukan perbaikan pada metode pembelajaran dengan tujuan
untuk memperbaiki profesinya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran
semakin membaik yang nantinya akan berdampak pada peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa. Jika proses pembelajaran tidak membaik maka siswa tidak
akan bisa mencapai KKM yang tergolong tinggi. Dalam penelitian ini, guru
bidang studi biologi dan peneliti berkolaborasi untuk memperbaiki praktik
pembelajaran agar menjadi lebih efektif sehingga tujuan pembelajaran tercapai
sesuai yang diharapkan. Dalam pemecahan masalah tersebut, guru bidang studi
dan peneliti mencari solusi dengan menerapkan metode dan strategi pembelajaran
yang lebih efektif sesuai dengan bahan pelajaran yang disajikan, dan dapat
menciptakan
kreativitas
pembelajaran
yaitu
berupa
penerapan
model
pembelajaran.
Model pembelajaran yang harus dikembangkan agar kemampuan siswa
dapat berkembang adalah model pembelajaran yang berbasis kepada siswa atau
keaktifan dan kreativitas siswa, yaitu pembelajaran yang memandang siswa
4
sebagai subjek belajar yang dinamis sedangkan guru hanya berfungsi sebagai
fasilitator dan motivator. Situasi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan dan
mengaplikasikan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Pembelajaran
kooperatif menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam kelompok untuk memecahkan suatu masalah
sehingga dapat saling menguntungkan (Slavin, 2005).
Materi sistem ekskresi banyak memuat tentang organ-organ dan proses
pengeluaran yang terjadi pada tubuh manusia sehingga perlu diajarkan dengan
metode permainan agar terhindar dari hapalan dan lebih menarik perhatian siswa,
yaitu dengan memadukan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
snowball throwing. Adapun yang melatarbelakangi pembelajaran STAD dan
snowball throwing adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari segi tujuan
pembelajarannya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
membantu siswa mendalami atau lebih memahami secara rinci materi yang
diajarkan, dan melatih siswa untuk saling membantu dengan anggota kelompok
lainnya. Sedangkan model tipe snowball throwing untuk melatih siswa belajar
mandiri, karena masing-masing siswa diberikan tugas untuk membuat satu
pertanyaan, lalu pertanyaan tersebut akan dijawab oleh temannya atau sebaliknya
(Istarani, 2011).
Menurut Sudjana (2010), mengaktifkan siswa pada dasarnya adalah cara
atau usaha untuk mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan kegiatan-kegiatan siswa yang
menunjang hasil belajar (Sardiman, 2011). Hal tersebut juga telah dibuktikan oleh
penelitian Haerullah (2013) yang menyatakan bahwa, model pembelajaran tipe
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan ketuntasan sebesar 60%.
Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa adalah sebesar 24% dan pada siklus II
sebesar 84%. Aktivitas siswa juga meningkat dari 52,2% menjadi 80,9% yang
artinya siswa lebih aktif dari sebelumnya. Hasil penelitian Agustina (2013)
melalui penerapan snowball throwing juga menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa dari 56,70% pada siklus I menjadi 90,32% pada siklus II.
5
Sedangkan aktvitas siswanya juga meningkat pada siklus I dengan kategori aktif
(skor 17), pada siklus II meningkat menjadi kategori sangat aktif (skor 18).
Penelitian lainnya yaitu yang dilakukan oleh Anna (2014) menyatakan
bahwa Model Pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan aktivitas
siswa sebesar 9,28% yakni dari 86,75 (siklus I) dan 96,03% (siklus II). Sedangkan
untuk model STAD diteliti oleh Fitriyati (2013), juga mengalami peningkatan dari
siklus I sebesar 74,07% ke siklus II sebesar 93,6%. Penelitian Yulianti (2009)
menyatakan kombinasi model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa sebesar 7,5% yaitu 77,5%pada siklus I menjadi 85% pada
siklus II. Dan pada hasil belajar juga meningkat dari 75% pada siklus I, menjadi
90% pada siklus II.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis sebagai calon guru
perlu melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa dengan Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD dan Snowball Throwing pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI
IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016”.
1.2 Indentifikasi Masalah
Masalah yang diindentifikasi berdasarkan latar belakang diatas adalah:
1. Kurangnya keaktivan siswa dalam kelas pada saat berlangsungnya proses
belajar mengajar materi sistem ekskresi.
2. Hasil belajar materi sistem ekskresi siswa kelas XI IPA-1 SMA Swasta
Teladan Medan masih rendah.
3. Kurangnya kemampuan siswa mengembangkan pola pikir formal dalam
memahami konsep ilmiah biologi.
4. Siswa hanya memberdayakan penalarannya dalam memahami konsep ilmiah
pembelajaran biologi.
5. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan
variatif dalam proses belajar mengajar materi sistem ekskresi.
6
1.3 Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti menemukan masalah
yang sangat perlu untuk diteliti yakni:
1. Kurangnya keaktivan siswa dalam kelas pada saat berlangsungnya proses
belajar mengajar materi sistem ekskresi.
2. Hasil belajar materi sistem ekskresi siswa kelas XI IPA-1 SMA Swasta
Teladan Medan masih rendah.
1.4 Cara Pemecahan Masalah
Berdasarkan masalah yang dianalisis, maka alternatif pemecahan
masalah yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Memperbaiki proses pembelajaran di kelas dengan menciptakan suasana
pembelajaran yang baru melalui penerapan metode atau cara dalam:
menyiapkan, mengajar, dan mengevaluasi proses, serta hasil pembelajaran.
2. Menerapkan model pembelajaran yang baru yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan Snowball Throwing.
3. Melakukan observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru melalui lembar
observasi.
1.5 Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah, maka masalah yang akan diteliti
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan snowball
throwing dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi sistem ekskresi
manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016?
2. Apakah kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan snowball
throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi
manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016?
7
1.6 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa melalui kombinasi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball throwing pada materi
sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P
2015/2016.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui kombinasi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball throwing pada materi
sistem ekskresi manusia di kelas XI IPA-1 SMA Swasta Teladan Medan T.P
2015/2016.
1.7 Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat, yakni:
1. Bagi siswa:
Penelitian ini dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball throwing.
2. Bagi guru:
Sebagai bahan masukan bagi guru-guru biologi dan pihak lainnya bahwa
untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Snowball
throwing dapat meningkatkan keaktifan siswa, minat siswa, prestasi belajar,
dan saling menghargai antara tutor sebaya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan snowball throwing
dapat meningkatkan aktivitas siswa pada materi sistem ekskresi manusia di
kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 dengan
persentase sebesar 55% pada siklus I, 65% pada siklus II, dan 82.5% pada
siklus III.
2. Kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan snowball throwing
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia di
kelas XI IPA 1 SMA Swasta Teladan Medan T.P 2015/2016 dengan
persentase sebesar 47.5% pada siklus I, 65% pada siklus II, dan 87.5% pada
siklus III.
5.2. Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa dengan kombinasi model STAD dan snowball throwing. Hal ini
menunjukkan bahwa kombinasi model STAD dan snowball throwing dapat
terus dikembangkan dan diaplikasikan di kelas agar dapat memotivasi siswa
dalam pembelajaran.
2. Bagi guru biologi yang ingin menerapkan pembelajaran melalui kombinasi
model STAD dan snowball throwing sebaiknya memperhatikan kondisi siswa
dalam kelas serta alokasi waktu yang telah direncanakan dengan baik agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. E., 2013. Implementasi Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Membuat Produk Kria Kayu
Dengan Peralatan Manual, Jurnal Invotec, Vol. (9) 1: 17-28
Anna, N.A, 2014. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Sistem Eks
resi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing di
SMA
Muhammadiyah Prambanan, JUPEMASI-PBIO, Vol. (1) 1: 9-10
Arends, R., 1997. Classroom Instructional Management. New York: The Graw
Hill
Company
Arikunto, S., 2010. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara
Arumsari, M.P.,Indriayu, M.,Totalia.S.A., 2014. Penerapan Kombinasi Model
Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan Make A Match
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI-IIS 6 SMA
Negeri 8 Surakarta T.P 2014/2015. Surakarta: FKIP USM
Daryanto, 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Depdiknas, 2000. Penyusunan Butir Soal dan Instrumen Penelitian. Jakarta: Balai
Pustaka
Fitriyati, 2013. Penggunaan Model Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPA Siswa di SMP, J-TEQAP, Vol. (4): 15-23
Hamalik, O., 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Haerullah, 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIIMTS Negeri
Kota Ternate Jurnal Bionature. Vol. (14) 2: 105-111
Huda, M., 2011. Cooperative Learning : Metode, Teknik, Struktur dan Model
Pene
rapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Isjoni, 2011. Model Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar Press
Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Kooperatif Inovatif. Medan: M. Persada
Jihad, Asep, dan Haris Abdul., 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Presindo
Karmana, O., 2007. Cerdas Belajar Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Bandung:
Grafindo
Lie, A., 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia
59
Maulim, 2011. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan: FMIPA
Unimed Press
Nurkancana, 2006. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional Press
Nurhayati, N., Syaiful A., dan Teti S., 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.
Bandung: Yrama Widya
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini., Suharno., dan S, Bambang., 2007. Biologi
untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Rusman, 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Press
Safitri, R., 2014. Biologi Untuk SMA/MA XI. Surakarta: Media Tama Press
Sardiman. A.M., 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Slavin, R., 2005. Model Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta:
Penerbit Rineka Cipta
Sudjana, N., 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Suryosubroto, B., 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta
Syamsuri, I., 2007. Biologi Sekolah Menengah Atas untuk Kelas X IPA. Jakarta:
Erlangga
Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta:
Penerbit Kencana