MAKALAH TENTANG Pembelajaran Berbantuan

(1)

MAKALAH

UJIAN TENGAH SEMESTER MULTIMEDIA

“Pembelajaran Berbantuan Konten Video untuk Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Multimedia

Yang Dibimbing oleh Bapak I Made Wirawan, S.T.,S.S.T.,M.T.

Ananda Putri Syaviri 130533608243

Offering B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI

S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

Maret, 2015


(2)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Pembelajaran Berbantuan Konten Video pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Ujan Tengah Semester mata kuliah “Multimedia” yang sangat diperlukan dalam memahami penggunaan multimedia dalam kehidupan sehari- hari bahkan untuk pembelajara. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari dosen , mahasiswa serta semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan buku ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa melancarkan segala usaha kita. Amin.

Malang, 1 Maret 2015


(3)

Kata pengantar ...2

Daftar isi ...3

Bab I Pendahuluan...5

A. Latar belakang...5

B. Tujuan...6

C. Rumusan Masalah...6

D. Manfaat Penulisan...6

Bab II Pembahasan...8

A. Definisi Ilmu Pengetahuan Alam...8

B. Komponen Ilmu Pengetahuan Alam...8

C. Video...9

D. Penggunaan video dalam pembelajaran...10

E. Penilaian kesesuaian video dengan materi...11

F. Pendapat siswa terhadap penggunaan video...12

Bab III Penutup...13

A. Kesimpulan...13


(4)

PENDAHULUAN

Media memiliki peran yang penting untuk menjembatani penyampaian materi dalam proses pembelajaran. Guru yang mengajar siswa dengan media pembelajaran kemungkinan besar memperoleh hasil belajar yang baik pula (Umi Dayati, 2010). Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar dapat terjadi (Sadiman, 2005). Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan berupa materi pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran penting yang mengalamai beberapa permasalahan.

Dikatakan penting karena mata pelajaran ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa bagaimana merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan kegiatan ilmiah (Purwanto, 2012). Mata pelajaran ini menekankan pada pemberian pengalaman langsung sehingga nantinya siswa mampu membangun pengetahuan secara mandiri dan intensif. Untuk menunjang keberhasilan siswa , maka guru perlu memahami pokok dari mata pelajaran ini sehingga dapat menyediakan sumber belajar yang relevan dengan materi. Dapat memberikan referensi penggunaan sumber bacaan yang menjembatani pemahaman siswa sehingga dapat lebih mudah menyerap materi. Oleh karena itu, sangat diharapkan bahwa guru dapat merancang suatu bentuk media pembelajaran IPA yang sesuai dengan karakteristik siswa. Kemudian, tidka hanya media yang dapat dimanfaatkan saat pelajaran berlangsung, tetapi juga dapat dimanfaatkan ketika siswa belajar dirumah ataupun diluar jam sekolah.


(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

i. Latar Belakang

Pembelajaran ilmu pengetahuan alam bagi siswa sekolah dasar tentu merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus mereka kuasai sebagai bekal setelah lulus di sekolah dasar untuk ke jenjang yang lebih tinggi yaitu sekolah menengah pertama. Tentu seorang guru harus dapat merancang media pmbelajaran yang dapat membantu siswa memahami pelajaran dengan cepat dan mudah. Tidak hanya untuk membantu siswa agar dapat memahami pelajaran dengan cepat dan mudah, tetapi juga dapat melaksanakan pembelajaran dengan efektif dan efisien.

Permasalahan yang sedang dihadapi siswa sekolah dasar saat ini adalah terlalu monotonnya media yang digunakan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. Akibatnya, kecenderungan siswa akan tidak senang terhadap pelajaran ilmu pengetahuan alam meningkat. Banyaknya siswa yang tidak senang terhadap mata pelajaran ilmu pengetahuan berdampak buruk bagi kemampuan belajar siswa karena tidak sedikit siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata- rata. Hal ini disebabkan oleh metode guru menyampaikan materi yang membuat siswa menjadi jenuh dan tidak bersemangat. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi siswa agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa adalah dengan mengubah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Siswa cenderung senang dengan metode pembelajaran yang bersifat paikem (pembelajaran aktif, inisiatif, kreatif, efektif, menyenangkan). Siswa cenderung lebih termotivasi jika guru menggunakan metode yang menumbuhkan semangat siswa, seperti belajar sambil bermain. Jadi tidka hanya menggunakan metode ceramah, tetapi menyisipkan penggunaan media pembelajaran berbantuan video. Dengan menggunakan vide, siswa dapat mencerna materi dengan mudah, karena memotivasi siswa untuk meningkatkan imajinasi mereka.


(6)

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk membantu guru- guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu siswa agar dapat memahami materi dengan mudah dan cepat. Kemudian bertujuan untuk dapat menghasilkan video pembelajaran IPA yang layak pakai sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta mampu memotivasi siswa agar dapat belajar secara mandiri. Selain itu, untuk dapat mengetahui perbandingan kualitas siswa sebelum dan sesudah menggunakan video sebagai media pembelajaran. Untuk dapat mengembangkan penggunaan sumber belajar yang relevan dengan materi pelajaran, juga dapat mengatasi masalah keterbatasan waktu pelaksanaan pembelajaran terkait jam pelajaran di sekolah yang terbatas.

iii. Rumusan Masalah

Permasalahan yang terjadi pada pembahasan ini adalah:

a) Kurangnya penggunaan media pembelajaran sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang kurang efektif.

b) Minimnya sumber bacaan yang relevan dengan materi pelajaran IPA, terkait keterbatasan jam pelajaran yang kurang berimbang.

c) Penggunaan media yang masih sangat konvensional seperti papan tulis, sehingga kurang menarik dan kurang memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran IPA, karena hanya berisi teori dan hafalan.

iv. Manfaat Penulisan Makalah

Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan dapat membantu guru dalam mempersiapkan media pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Menunjukkan betapa pentingnya suatu upaya mencari alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga hasil yang dicapai dalam pembelajaran dapat meningkat. Untuk dapat mengetahui factor penyebab rendahnya kualitas proses pembelajaran IPA sehingga perlu mencari alternatif agar pembelajaran dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Untuk dapat mengembangkan Video Pembelajaran ilmu pengetahuan dan mengetahui sejauh mana kualitas hasil pengembangan produk video pembelajaran IPA berdasarkan uji ahli dan uji


(7)

perorangan sebagai media ukur menentukan pembuatan video pembelajaran yang baik.


(8)

PEMBAHASAN

Berdasarkan latar belakang dna rumusan masalah yang telah dijabarkan pada bagian pendahuluan diatas, maka para siswa dan guru sangat membutuhkan media dan bahan pembelajaran yang sesuai. Dengan tersedianya media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, maka diharapkan pembelajaran akan berlangsung secara ekfetif dan efisien. Secara spesisfik, permasalahannya adalah bagaimana merancang media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan meningkatkan ketertarika siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam.

a) Definisi Ilmu Pengetahuan Alam

Pengertian IPA menurut Srini M. Iskandar (1997: 2) yaitu Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa.

Pengertian IPA Menurut Maslichah Asy'ari (2006: 7) Sains adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol. Penjelasan ini mengandung maksud bahwa sains selain menjadi sebagai produk juga sebagai proses. Sains sebagai produk yaitu pengetahuan manusia dan sebagai proses yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan tersebut.

 Berdasarkan beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains merupakan pengetahuan manusia tentang gejala- gejala alam dan kebendaan yang diperoleh dengan cara observasi, eksperimen/penelitian, atau uji coba yang berdasarkan pada hasil pengamatan manusia. Pengamatan manusia dapat berupa fakta- fakta, aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan lain sebagainya.

b) Komponen Ilmu Pengetahuan Alam


(9)

Maslichah Asy'ari (2006: 8) berpendapat bahwa Sains sebagai produk merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori.

Ilmu Pengetauan Alam sebagai proses ilmiah

IPA sebagai proses, menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk), inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan ilmiah. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan (Srini M. Iskandar, 1997: 5).

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan salah satu tindakan edukatif yang dilakukan di dalam kelas. Tindakan dapat dikatakan bersifat edukatif bila berorientasi pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Guru dituntut untuk mengembangkan semua aspek tersebut. Dengan demikian guru harus berkompeten dalam mengembangkan suatu pembelajaran.

c) Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satufps.

Kelebihan:

a. Memaparkan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian b. Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau gambar,


(10)

c. Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi.

d. Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.

e. Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media text.

f. Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Kelemahan :

a. Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detil dari scene ke scene.

b. Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui text sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi.

d) Penggunaan video dalam pembelajaran

Kita dapat melihat banyak sekali sumber belajar. Selain dari guru atau instruktur, kita juga telah belajar dari bahan atau material seperti misalnya buku, radio, majalah, film bingkai, video dengan atau tanpa bantuan alat-alat seperti proyektor dan pesawat radio/ video. Bahan dan alat yang kita kenal dengan istilah software dan hardware tak lain dan tak bukan adalah media pendidikan.


(11)

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

 Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.

 Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat  Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.

 Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.

 Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi  Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.

 Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan latihan-latihan.

 Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah dalam format film atau VCD.

 Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam penggunaan bidang media teknologi.

 Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural.

Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Of Experience) dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai.


(12)

Adapun kelebihan dari video adalah dapat menstimulir efek gerak, dapat diberi suara maupun warna, tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya, dan tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya. Sedangkan pada kekurangan atau kelemahannya adalah video memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya dan memerlukan tenaga listrik.

e) Penilaian kesesuaian video dengan materi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran berbantuan konten video adalah sebagai berikut:

 Kejelasan Tujuan

 Kesesuaian tujuan dengan materi.  Kejelasan penyajian materi.

 Kesesuaian tayangan visual audio dnegan materi.  Kelengkapan materi.

Sistematika desain pengembangan media video pembelajaran berbasis multimedia interaktif dalam pembelajaran IPA, perlu diperhatikan untuk dapat menyampaikan materi pokok dalam pembelajaran IPA. Ketepatan penggunaan desain atau rancangan sesuai dengan materi juga mempengaruhi kriteria penyajian materi yang baik dan tepat. Kesesuaian durasi waktu dengan karakteristik sasaran juga perlu diperhatikan, agar proses pembelajaran berjalan efisien dan efektif.


(13)

f) Pendapat siswa terhadap penggunaan video dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa menyarankan adanya revisi-revisi, meliputi: video pembelajaran IPA hendaknya tersedia untuk semua jenis pc. Saran ini dapat dipahami mengingat tidak semua siswa memiliki personal computer sesuai dengan yang diisyaratkan dalam pengimplementasian video pembelajaran dalam pembelajaran IPA ini.

Saran ini sekaligus memberikan feedback bagi desainer untuk pengembangan rancangan video pembelajaran IPA selanjutnya. Diperlukan pengembangan isi / konten pembelajaran termasuk latihan soal yang lebih variatif dan banyak sebagai evaluasi. Disadari bahwa isi / konten video pembelajaran IPA berupa video yang diakses melalui personal computer tidak dikembangkan oleh peneliti sendiri (melainkan hasil kolaborasi antara tim kerabat kerja produksi video), maka untuk perbaikan selanjutnya perlu dikembangkan isi/konten pembelajaran termasuk latihan soal yang lebih banyak sebagai evaluasi. Dengan demikian, isi pembelajaran lebih bervariasi dan lengkap. Penggunaan video pembelajaran IPA perlu untuk disosialisasikan. Penggunaan video pembelajaran IPA merupakan media penyampaian pembelajaran yang relatif baru di lingkungan sekolah dasar, maka sosialisasi sangat dibutuhkan untuk pengenalan media ini khususnya kepada para siswa. Sosialisasi ini bisa dilakukan melalui pelatihan- pelatihan atau workshop.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan


(14)

Untuk dapat membuat media pembelajaran berbantuan konten video yang baik dan tepat untuk siswa sekolah dasar , maka perlu memperhatikan kesesuaian penggunaan tayangan visual, desain rancangan penyajian materi, durasi waktu video yang dibuat, dan ynag paling penting isi materi yang dipaparkan. Guru harus mampu merancang media pembelajaran berbantuan konten video agar siswa tidak bosan dan termotivasi untuk lebih giat dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Untuk pembelajaran ilmu pengetahuan alam , memang sangat diperlukan media pembelajaran berbantuan konten video , agar dapat meningkatkan imajinasi siswa akan ilmu alam yang wajib diperkenalkan sejak dini.

Video merupakan salah satu konten yang dapat membantu pembelajaran siswa, tidak hanya dapat menurunkan kejenuhan siswa tetapi dapat meningkatkan ketertarikan siswa untuk dapat mengenali alam.

DAFTAR PUSTAKA

http://teoriku.blogspot.com/2013/03/pengertian-ilmu-pengetahuan-alam-ipa.html https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CCsQFjA D&url=http%3A%2F%2Fejournal.undiksha.ac.id%2Findex.php%2FJJTP

%2Farticle%2Fview

%2F741&ei=Tb31VNXaM9WouwTqj4HQDg&usg=AFQjCNHX5WYL0UrUel GjyUDvtD8UCmFW7w&bvm=bv.87269000,d.c2E


(15)

http://leeyea-leeyea.blogspot.com/2012/01/manfaat-penggunaan-video-dalam-media.html


(1)

c. Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini sulit diwujudkan bila video disampaikan melalui media seperti televisi.

d. Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor.

e. Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media text.

f. Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural (misal cara melukis suatu segitiga sama sisi dengan bantuan jangka).

Kelemahan :

a. Video mungkin saja kehilangan detil dalam pemaparan materi karena siswa harus mampu mengingat detil dari scene ke scene.

b. Umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui text sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif di dalam berinteraksi dengan materi.

d) Penggunaan video dalam pembelajaran

Kita dapat melihat banyak sekali sumber belajar. Selain dari guru atau instruktur, kita juga telah belajar dari bahan atau material seperti misalnya buku, radio, majalah, film bingkai, video dengan atau tanpa bantuan alat-alat seperti proyektor dan pesawat radio/ video. Bahan dan alat yang kita kenal dengan istilah software dan hardware tak lain dan tak bukan adalah media pendidikan.


(2)

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

 Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.

 Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat  Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.

 Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.

 Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi  Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.

 Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan latihan-latihan.

 Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah dalam format film atau VCD.

 Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam penggunaan bidang media teknologi.

 Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural.

Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Of Experience) dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat bantu apa yang paling sesuai.


(3)

Adapun kelebihan dari video adalah dapat menstimulir efek gerak, dapat diberi suara maupun warna, tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya, dan tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya. Sedangkan pada kekurangan atau kelemahannya adalah video memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya dan memerlukan tenaga listrik.

e) Penilaian kesesuaian video dengan materi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran berbantuan konten video adalah sebagai berikut:

 Kejelasan Tujuan

 Kesesuaian tujuan dengan materi.  Kejelasan penyajian materi.

 Kesesuaian tayangan visual audio dnegan materi.  Kelengkapan materi.

Sistematika desain pengembangan media video pembelajaran berbasis multimedia interaktif dalam pembelajaran IPA, perlu diperhatikan untuk dapat menyampaikan materi pokok dalam pembelajaran IPA. Ketepatan penggunaan desain atau rancangan sesuai dengan materi juga mempengaruhi kriteria penyajian materi yang baik dan tepat. Kesesuaian durasi waktu dengan karakteristik sasaran juga perlu diperhatikan, agar proses pembelajaran berjalan efisien dan efektif.


(4)

f) Pendapat siswa terhadap penggunaan video dalam pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa siswa menyarankan adanya revisi-revisi, meliputi: video pembelajaran IPA hendaknya tersedia untuk semua jenis pc. Saran ini dapat dipahami mengingat tidak semua siswa memiliki personal computer sesuai dengan yang diisyaratkan dalam pengimplementasian video pembelajaran dalam pembelajaran IPA ini.

Saran ini sekaligus memberikan feedback bagi desainer untuk pengembangan rancangan video pembelajaran IPA selanjutnya. Diperlukan pengembangan isi / konten pembelajaran termasuk latihan soal yang lebih variatif dan banyak sebagai evaluasi. Disadari bahwa isi / konten video pembelajaran IPA berupa video yang diakses melalui personal computer tidak dikembangkan oleh peneliti sendiri (melainkan hasil kolaborasi antara tim kerabat kerja produksi video), maka untuk perbaikan selanjutnya perlu dikembangkan isi/konten pembelajaran termasuk latihan soal yang lebih banyak sebagai evaluasi. Dengan demikian, isi pembelajaran lebih bervariasi dan lengkap. Penggunaan video pembelajaran IPA perlu untuk disosialisasikan. Penggunaan video pembelajaran IPA merupakan media penyampaian pembelajaran yang relatif baru di lingkungan sekolah dasar, maka sosialisasi sangat dibutuhkan untuk pengenalan media ini khususnya kepada para siswa. Sosialisasi ini bisa dilakukan melalui pelatihan- pelatihan atau workshop.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan


(5)

Untuk dapat membuat media pembelajaran berbantuan konten video yang baik dan tepat untuk siswa sekolah dasar , maka perlu memperhatikan kesesuaian penggunaan tayangan visual, desain rancangan penyajian materi, durasi waktu video yang dibuat, dan ynag paling penting isi materi yang dipaparkan. Guru harus mampu merancang media pembelajaran berbantuan konten video agar siswa tidak bosan dan termotivasi untuk lebih giat dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Untuk pembelajaran ilmu pengetahuan alam , memang sangat diperlukan media pembelajaran berbantuan konten video , agar dapat meningkatkan imajinasi siswa akan ilmu alam yang wajib diperkenalkan sejak dini.

Video merupakan salah satu konten yang dapat membantu pembelajaran siswa, tidak hanya dapat menurunkan kejenuhan siswa tetapi dapat meningkatkan ketertarikan siswa untuk dapat mengenali alam.

DAFTAR PUSTAKA

http://teoriku.blogspot.com/2013/03/pengertian-ilmu-pengetahuan-alam-ipa.html https://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CCsQFjA D&url=http%3A%2F%2Fejournal.undiksha.ac.id%2Findex.php%2FJJTP

%2Farticle%2Fview

%2F741&ei=Tb31VNXaM9WouwTqj4HQDg&usg=AFQjCNHX5WYL0UrUel GjyUDvtD8UCmFW7w&bvm=bv.87269000,d.c2E


(6)

http://leeyea-leeyea.blogspot.com/2012/01/manfaat-penggunaan-video-dalam-media.html