Masalah Perancangan Tekstil Kajian Pustaka

10 - pemolaan pada kertas - pemolaan pada kain - pembuatan pola aplikasi pada permukaan kain dan penjahitan parel - penjahitan pola yang telah diaplikasi dan diberi parel menjadi seragam drum band TK Sandhy Putra Telkom Surakarta. - pengepasan model

g. Presentasi

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN

A. Kajian Pustaka

1. Masalah Perancangan Tekstil

Ditinjau dari segi kesenirupaan perancangan adalah mendesain mencipta dalam ilmu seni di lingkup seni rupa yang mencakup murni, kriya dan desain yang juga merupakan bahasa rupa dari pencipta kepada konsumen. Sedangkan tekstil sendiri merupakan media alat yang digunakan untuk menuangkan bahasa rupa tersebut dengan sifat permukaan yang halus kasar, keestetikan dan tingkat teknologi suatu tekstil tersebut. Pendapat Biranul Anas dalam tulisannya “Perspektif ke Masa Depan Desain Tekstil Modern Indonesia ”yang disampaikan dalam seminar Garment Desain and Fashion Aesthetic for Small and Enterprises kerjasama antara Indonesia-Jepang, tahun 2002 di Semarang, bahwa : 11 Desain tekstil modern melangkah di atas sendi-sendi yang bertumpu pada kaidah-kaidah kebudayaan serta peradaban modern. Ia berorientasi pada hal-hal yang mempermasalahkan fungsi, rekayasa bahan dan produksi, estetika, ekonomi, ergonomi dengan menggunakan cara-cara sains untuk mencapai efisiensi dan efektifitas yang optimal. Di dalam kancah industrialisasi produk-produk kebutuhan dasar masyarakat dewasa ini, desain tekstil diwarnai pada paham-paham yang berlaku di bidang industri. Sehubungan dengan itu, desain tekstil akan erat bergaul dengan berbagai pertimbangan yang berorientasi pada kepentingan massa, perilaku masyarakat, fashion, segmentas pasar serta mementingkan umpan balik konsumen untuk langkah-langkah pengembangan produk selanjutnya. Hal ini telah dibuktikan oleh sejarah panjang perkembangan mutu tekstil yang pada hakekatnya terjadi karena simbiosis antara produsen dan konsumen, antara penawaran dan permintaan 2002, h.14. Sehingga dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa desain tekstil berorientasi pada fungsi, bahan, produksi, estetika, ekonomi, ergonomi dan menggunakan sains untuk hasil yang optimal. Desain tekstil juga berorientasi pada kepentingan massa, perilaku massa, psikologi massa, fashion, segmentas pasar dan konsumen sebagai langkah pengembangan produk selanjutnya. Desain berkaitan dengan produksi sehingga perlu diperhitungkan perihal pertimbangan ekonomi, yaitu desain yang tepat guna dan sesuai dengan kondisi konsumen. Diperkirakan pula perihal keindahan yang menciptakan komposisi, 12 keseimbangan, dalam garis, bidang warna yang secara keseluruhan membentuk satu kesatuan yang estetis dan fungsional

2. Anak