Sosiologi 019

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, dan (4) manfaat penulisan yang dipaparkan sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang

Sosiologi adalah suatu ilmu yang membahas tentang hubungan manusia, Sosiologi berasal dari 2 kata Yunani, yakni Socius yang berarti teman dan Logos yang berarti cerita. Sosiologi merupakan ilmu yang penting mengingat keadaan sosial dan moral masyarakat yang dibahas di ilmu ini.

Oleh karena itu saya ingin menjelaskan bagaimana Sosiologi bisa muncul dan tercipta dalam hal ini agar pembaca bisa memahami dan menngetahui tentang sejarah kronologi terciptanya sosiologi, seperti adanya pengaruh revolusi, pendapat ataupun teori Auguste Comte juga akan dibahas di makalah ini.


(2)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut. (1). Bagaimana kronologi terciptanya sosiologi?

(2). Apa saja kontribusi para tokoh dalam perkembangan sosiologi?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan makalah ini adalahsebagai berikut.:

(1). Mengerti tentang bagaimana kronologi terciptanya sosiologi.

(2). Mengetahui siapa saja tokoh dan kontribusinya dalam berkembangnya ilmu sosiologi.

1.4 Manfaat penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah, Penulis bisa lebih faham dan mengerti tentang sejarah lahirnya sosiologi.


(3)

BAB II PEMBAHASAN

Dalam bab pembahasan masalah ini akan menyajikan tentang (1). Hal yang mendasari munculnya sosiologi di dunia (2). Kronologi terciptanya sosiologi yang dijelaskan sebagai berikut.

2.1 Kronologi terciptanya Sosiologi

Munculnya sesuatu pasti ada sebabnya, itulah hukum aksi reaksi yang menjadi realita dikehidupan sekarang, begitu juga dengan Sosiologi, munculnya sosiologi pasi ada penyebab ataupun pemicunya sehingga sosiologi ini bisa tercipta, Sosiologi berasal dari bahasa Yunani yakni Socius dan Logos, Socius berarti teman atau sesama dan logos yang berarti cerita, jadi singkat cerita Sosiologi berarti Ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.1

Menurut Berger dan Berger pemikiran sosiologi berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai hal yang yang sudah demikian, atau dapat disimpulkan bahwa pemikiran sosiologi muncul manakala masyarakat menghadapi apa yang selama ini disebut dengan krisis sosial2.

Sebelum ditemukanya istilah sosiologi, ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan sosial adalah ilmu filsafat sosial, walaupun tidak bisa dikatakan bahwa ilmu filsafat sosial adalah ilmu sosiologi saat ini karena filsafat sosial membahas tentang bagaimana masyarakat itu (das solen), dan sosiologi saat ini membahas tentang kenyataan yang terjadi di masa kini (das sein). Beberapa ilmuwan yang mendukung adanya filsafat sosial adalah Plato (429-327 SM) yang membahas unsur – unsur sosial negara dan Aristoteles (384-322) yang membahas tentang unsur – unsur sosiologi yang berkaitan dengan etika sosial, yakni bagaimana seharusnya tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan sesama manusia atau dengan kehidupan sosialnya.3


(4)

pertengahan, khususnya disintegrasi agama Kristen.4 Selain itu, adanya revolusi di 2

bidang penting juga dianggap sangat berpengaruh dalam terciptanya Sosiologi, 2 bidang tersebut antara lain :

1. Bidang Politik (Revolusi Perancis)

Perubahan masyarakat yang terjadi selama revolusi politik sangat luar biasa, baik bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Adanya semangat Liberalisme muncul disegala bidang seperti penerapannya dalam hukum dan undang – undang. Pembagian masyarakat mulai terhapus dan semua diberikan hak yang sama dalam hukum.

2. Bidang Ekonomi (Revolusi Industri)

Abad 18 merupakan saat terjadinya revolusi industri. Berkembangnya Kapitalisme perdagangan, mekanisasi dalam pabrik, terciptanya unit – unit perdagangan yang luas, terbentuknya kelas buruh dan terjadinya urbanisasi merupakan hiruk pikuknya perekonomian. Struktur masarakat berubah dengan terbenuknya kelas buruh dan majikan dengan majikn yang menguasai perekonomian dengan melemahkan kelas buruh dan kelas buruh yang membentuk perserikatan.5

Para ahli pun juga memberikan contoh tentang hal – hal yang menjadi ancaman sehingga terciptanya ilmu sosiologi, menurut L. Laeyendecker ada 6 faktor yakni :

1. Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad 15

2. Perubahan sosial politik

3. Perubahan berkenaan dengan reformasi Marthin Luther

4. Meningkatnya Individualisme

5. Lahirnya ilmu pengetahuan modern

6. Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri

Selain Laeyendecker ada juga Ritzer yang memaparkan faktor – faktornya, antara lain :

1. Revolusi Politik

2. Revolusi Industri dan munculnya Kapitalisme

3. Munculnya Sosialisme

4. Urbanisasi

5. Perubahan keagamaan

4 Pengantar Sosiologi (Kamanto Sunarto) 5 Sosiologi Konstektual X (atik catur budiati)


(5)

6. Petumbuhan Ilmu6

Melihat banyaknya perubahan yang mempengaruhi sistem kemasyarakatan pada saat itu akhirnya keluarlah ide untuk membuat suatu disiplin ilmu ataupun suatu cabang ilmu yang fokus dalam mempelajari manusia dan sistem kebudayaanya, dan yang pertama kali menyebut sosiologi adalah bapak Auguste Comte (1798 – 1875) dalam bukunya yang berjudul Course De Philosophie Positive.7

2.3 Tokoh dan Kontribusinya dalam Ilmu Sosiologi 2.3.1 Auguste Comte (1798 -1857)

Tokoh Sosiologi ini mendapat julukan sebagai bapak Sosiologi. Salah satu sumbangan pemikiranya terhadap sosiologi adalah tentang hukum kemajuan kebudayaan masyarakat yang dibagi menjadi 3 jaman dimana masyarakat yang dibagi menjadi 3 zaman yaitu :

Pertama, zaman teologis adalah zaman dimana masyarakatnya mempunyai kepercayaan magis, percaya roh, jimat, serta agama, dunia bergerak menuju alam baka, menuju kepemujaan terhadap nenek moyang menuju ke sebuah dunia dimana orang mati mengatur orang hidup. Kedua, zaman metafisika yaitu masa masyarakat dimana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis yaitu abstrak dan universal. Ketiga, zaman positivis yaitu masa dimana segala penjelasan gejala sosial maupun alam dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah (hukum – hukum ilmiah).

Karena memperkenalkan metode positivis maka Comte dianggap sebagai perintis positivisme. Ciri-ciri meode positivisme adlah obyek yang dikaji berupa fakta, bermanfaat dan mengarah pada kepastian serta kecermatan. Sumbangan pemikiran yang juga penting adalah pemikiran tentang agama baru yaitu agama humanitas yang mendasarkan pada kemanusiaan. Menurut Comte, Intelektualitas yang dibangun manusia harus berdasarkan pada moralitas. Bagi Comte,


(6)

ini belum sempat dikhotbahkan oleh Comte sebagai agama baru karena pada tahun 1957, Comte meninggal.

2.3.2 Karl Marx (1818 – 1883)

Lahir di Jerman pada tahun 1818 dari kalangan rohaniawan Yahudi. Pada tahun mengakhiri studinya di universitas Berlin. Karena pergaulanya dengan orang orang yang dianggap radikal terpaksa mengurungkan niatnya untuk menjadi pengajar di Universitas dan menerjunkan diri ke kancah politik.

Sumbangan utama Marx bagi sosiologi pada teorinya mengenai kelas sosial yang tertuang dalam tulisanya yang berjudul The Communist Manifest yang ditulis bersama Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa masyarakat merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan 2 kelas yang berbeda yakni kelas borjuis (majikan) terdiri dari orang - orang yang menguasai alat produksi dan kelas proletar ( buruh) yang tidak memiliki alat produksi dan modal sehingga menjadi kelas yang di eksploitasi oleh kelas borjuis (majikan). Menurut Marx, suatu saat kelas proletar akan menyadari kepentingan bersama dengan melakukan pemberontakan dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak pernah terwujud tapi oemikiran tentang stratifikasi dan konflik sosial tetap berpengaruh terhadap pemikiran perkembangan sosiologi khususnya terkait dengan kapitalisme. 2.3.3 Emile Durkheim (1858 – 1917)

Merupakan seorang ilmuwan yang sagat produktif. Karya utamanya antara lain Rules of the Sociological Method, The Division of Labour in Society, Suicide, Moral Education, dan The Elementary of The Religious Life. Durkheim melihat bahwa setiap masyarakat manusia memerlukan solidaritas dengan membedakan 2 tipe utama solidaritas yaitu solidaritas mekanis yang merupakan tipe solidaritas yang didasarkan pada persamaan dan biasanya ditemui pada masyarakat sederhana dan solidaritas organis yang ditandai dengandengan adanya saling ketergantungan antar individu, atau kelompok lain, masyarakat tidak lagi memenuhi semua

kebutuhanya sendiri. Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat (munculnya difrensiasi, spesialisasi) semakin berkembang sehingga solidaritas mekanis berubah


(7)

menjadi solidaritas organis masing – masing anggota masyarakat tidak lagi dapat memnuhi semua kebutuhanya sendiri melainkan diandai oleh saling ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain solidaritas organis merupakan suatu sistem terpadu yang saling bergantung seperti bagian bagian suatu organisme biologis, berbeda dengan solidaritas mekanis yang didasarkan pada hati nurani kolektif maka solidaritas organis didasarkan pada akal dan hukum.

2.3.4 Max Weber (1864 – 1920)

Max Waber Lahir di Erfurt pada tahun 1864. Menyelesaikan studi di bidang hukum, ekonomi, sejarah, filsafat, teologi dan mengajar disiplin ilmu – ilmu tersebut di berbagai universitas di Jerman. Serta terus – menerus menyebarluaskan terbentuknya ilmu sosiologi yang saat itu masih berusia muda.

Karya penting dari Weber berjudul The Protestant and the spirit of Capitalism yang berisi hubungan antara Etika Protestan dalam hal ini Sekte Kalvinisme dengan munculnya kapitalisme. Menurut Weber, ajaran Kalvinisme mengharuskan umatnyauntuk bekerja keras dengan harapan dapat menuntun mereka ke surga dengan sarat bahwa keuntungan dari hasil kerja tidak boleh untuk berfoya – foya atau bentuk konsumsi lainya. Hidup sederhana dan melarang segala bentuk kemewahan menjadikan para penganut agama ini semakin makmur karena keuntungan yang dihasilkan ditanamkan kembali menjadi modal. Dari sinilah menurut Weber kapitalisme di Eropa berkembang pesat.8


(8)

3.1 KESIMPULAN

Sosiologi muncul dan tercipta karena kebutuhan manusia akan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia, karena didasari dengan banyaknya konflik yang terjadi karena perubahan perubahan baru pada suatu sistem kemasyarakatan yang berdampak pada berubahnya sistem tersebut.

Pencetus nama Sosiologi adalah ilmuwan Perancis yang bernama Auguste Comte, Auguste Comte mengambil sosiologi dari bahasa Yunani, yakni socius yang berarti teman dan logos yang berarti cerita, selain itu, Auguste Comte juga merupakan penemu tentang teori positivisme, selain Auguste Comte ada banyak ilmuwan bidang sosiologi yang telah membantu perkembangan dari ilmu sosio logi, antara lain adalah Marx Weber tentang ajarang Kalvinisme nya, Karl Marx tentang stratifikasi dan konflik sosial, dan Emile Durkheim yang miliki banyak sekali menciptakan karya sehingga Sosiologi dapat menjadi ilmu pengetahuan.


(9)

BAB IV

BAGIAN PENUNJANG

4.1 DAFTAR PUSTAKA

 Sudarmi, Sri . 2009.”Sosiologi 1”.Jakarta : CV. Usaha Makmur

 Suhardi. 2009.”Sosiologi untuk SMA/MA kelas X”. Jakarta : Graha Multi Grafika

 Budiarti, Atik Catur. 2009.”Sosiologi Kontekstual X”. Jakarta : CV. Mediatama

 Sunarto, Kamanto. 2004.”Pengantar Sosiologi”. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


(1)

pertengahan, khususnya disintegrasi agama Kristen.4 Selain itu, adanya revolusi di 2 bidang penting juga dianggap sangat berpengaruh dalam terciptanya Sosiologi, 2 bidang tersebut antara lain :

1. Bidang Politik (Revolusi Perancis)

Perubahan masyarakat yang terjadi selama revolusi politik sangat luar biasa, baik bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Adanya semangat Liberalisme muncul disegala bidang seperti penerapannya dalam hukum dan undang – undang. Pembagian masyarakat mulai terhapus dan semua diberikan hak yang sama dalam hukum.

2. Bidang Ekonomi (Revolusi Industri)

Abad 18 merupakan saat terjadinya revolusi industri. Berkembangnya Kapitalisme perdagangan, mekanisasi dalam pabrik, terciptanya unit – unit perdagangan yang luas, terbentuknya kelas buruh dan terjadinya urbanisasi merupakan hiruk pikuknya perekonomian. Struktur masarakat berubah dengan terbenuknya kelas buruh dan majikan dengan majikn yang menguasai perekonomian dengan melemahkan kelas buruh dan kelas buruh yang membentuk perserikatan.5

Para ahli pun juga memberikan contoh tentang hal – hal yang menjadi ancaman sehingga terciptanya ilmu sosiologi, menurut L. Laeyendecker ada 6 faktor yakni :

1. Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad 15 2. Perubahan sosial politik

3. Perubahan berkenaan dengan reformasi Marthin Luther 4. Meningkatnya Individualisme

5. Lahirnya ilmu pengetahuan modern

6. Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri

Selain Laeyendecker ada juga Ritzer yang memaparkan faktor – faktornya, antara lain : 1. Revolusi Politik

2. Revolusi Industri dan munculnya Kapitalisme 3. Munculnya Sosialisme

4. Urbanisasi

5. Perubahan keagamaan

4 Pengantar Sosiologi (Kamanto Sunarto) 5 Sosiologi Konstektual X (atik catur budiati)


(2)

6. Petumbuhan Ilmu6

Melihat banyaknya perubahan yang mempengaruhi sistem kemasyarakatan pada saat itu akhirnya keluarlah ide untuk membuat suatu disiplin ilmu ataupun suatu cabang ilmu yang fokus dalam mempelajari manusia dan sistem kebudayaanya, dan yang pertama kali menyebut sosiologi adalah bapak Auguste Comte (1798 – 1875) dalam bukunya yang berjudul Course De Philosophie Positive.7

2.3 Tokoh dan Kontribusinya dalam Ilmu Sosiologi 2.3.1 Auguste Comte (1798 -1857)

Tokoh Sosiologi ini mendapat julukan sebagai bapak Sosiologi. Salah satu sumbangan pemikiranya terhadap sosiologi adalah tentang hukum kemajuan kebudayaan masyarakat yang dibagi menjadi 3 jaman dimana masyarakat yang dibagi menjadi 3 zaman yaitu :

Pertama, zaman teologis adalah zaman dimana masyarakatnya mempunyai

kepercayaan magis, percaya roh, jimat, serta agama, dunia bergerak menuju alam baka, menuju kepemujaan terhadap nenek moyang menuju ke sebuah dunia dimana orang mati mengatur orang hidup. Kedua, zaman metafisika yaitu masa masyarakat dimana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis yaitu abstrak dan universal. Ketiga, zaman positivis yaitu masa dimana segala penjelasan gejala sosial maupun alam dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah (hukum – hukum ilmiah).

Karena memperkenalkan metode positivis maka Comte dianggap sebagai perintis positivisme. Ciri-ciri meode positivisme adlah obyek yang dikaji berupa fakta, bermanfaat dan mengarah pada kepastian serta kecermatan. Sumbangan pemikiran yang juga penting adalah pemikiran tentang agama baru yaitu agama humanitas yang mendasarkan pada kemanusiaan. Menurut Comte, Intelektualitas yang dibangun manusia harus berdasarkan pada moralitas. Bagi Comte, kesejahteraan, kebahagiaan dan kemajuan sosial tergantung pada perkembangan perasaan altruistik serta pelaksanaan tugas meningkatkan kemanusiaan sehingga masyarakat yang tertib, maju, dan ,modern dapat terwujud. Tetapi agama humanitas


(3)

ini belum sempat dikhotbahkan oleh Comte sebagai agama baru karena pada tahun 1957, Comte meninggal.

2.3.2 Karl Marx (1818 – 1883)

Lahir di Jerman pada tahun 1818 dari kalangan rohaniawan Yahudi. Pada tahun mengakhiri studinya di universitas Berlin. Karena pergaulanya dengan orang orang yang dianggap radikal terpaksa mengurungkan niatnya untuk menjadi pengajar di Universitas dan menerjunkan diri ke kancah politik.

Sumbangan utama Marx bagi sosiologi pada teorinya mengenai kelas sosial yang tertuang dalam tulisanya yang berjudul The Communist Manifest yang ditulis bersama Friedrich Engels. Marx berpandangan bahwa masyarakat merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme menumbuhkan 2 kelas yang berbeda yakni kelas borjuis (majikan) terdiri dari orang - orang yang menguasai alat produksi dan kelas proletar ( buruh) yang tidak memiliki alat produksi dan modal sehingga menjadi kelas yang di eksploitasi oleh kelas borjuis (majikan). Menurut Marx, suatu saat kelas proletar akan menyadari kepentingan bersama dengan melakukan pemberontakan dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Meskipun ramalan Marx tidak pernah terwujud tapi oemikiran tentang stratifikasi dan konflik sosial tetap berpengaruh terhadap pemikiran perkembangan sosiologi khususnya terkait dengan kapitalisme. 2.3.3 Emile Durkheim (1858 – 1917)

Merupakan seorang ilmuwan yang sagat produktif. Karya utamanya antara

lain Rules of the Sociological Method, The Division of Labour in Society, Suicide, Moral Education, dan The Elementary of The Religious Life. Durkheim melihat bahwa setiap masyarakat manusia memerlukan solidaritas dengan membedakan 2 tipe utama solidaritas yaitu solidaritas mekanis yang merupakan tipe solidaritas yang didasarkan pada persamaan dan biasanya ditemui pada masyarakat sederhana dan solidaritas organis yang ditandai dengandengan adanya saling ketergantungan antar individu, atau kelompok lain, masyarakat tidak lagi memenuhi semua

kebutuhanya sendiri. Lambat laun pembagian kerja dalam masyarakat (munculnya difrensiasi, spesialisasi) semakin berkembang sehingga solidaritas mekanis berubah


(4)

menjadi solidaritas organis masing – masing anggota masyarakat tidak lagi dapat memnuhi semua kebutuhanya sendiri melainkan diandai oleh saling ketergantungan yang besar dengan orang atau kelompok lain solidaritas organis merupakan suatu sistem terpadu yang saling bergantung seperti bagian bagian suatu organisme biologis, berbeda dengan solidaritas mekanis yang didasarkan pada hati nurani kolektif maka solidaritas organis didasarkan pada akal dan hukum.

2.3.4 Max Weber (1864 – 1920)

Max Waber Lahir di Erfurt pada tahun 1864. Menyelesaikan studi di bidang hukum, ekonomi, sejarah, filsafat, teologi dan mengajar disiplin ilmu – ilmu tersebut di berbagai universitas di Jerman. Serta terus – menerus menyebarluaskan terbentuknya ilmu sosiologi yang saat itu masih berusia muda.

Karya penting dari Weber berjudul The Protestant and the spirit of Capitalism yang berisi hubungan antara Etika Protestan dalam hal ini Sekte Kalvinisme dengan munculnya kapitalisme. Menurut Weber, ajaran Kalvinisme mengharuskan umatnyauntuk bekerja keras dengan harapan dapat menuntun mereka ke surga dengan sarat bahwa keuntungan dari hasil kerja tidak boleh untuk berfoya – foya atau bentuk konsumsi lainya. Hidup sederhana dan melarang segala bentuk kemewahan menjadikan para penganut agama ini semakin makmur karena keuntungan yang dihasilkan ditanamkan kembali menjadi modal. Dari sinilah menurut Weber kapitalisme di Eropa berkembang pesat.8

BAB III KESIMPULAN


(5)

3.1 KESIMPULAN

Sosiologi muncul dan tercipta karena kebutuhan manusia akan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia, karena didasari dengan banyaknya konflik yang terjadi karena perubahan perubahan baru pada suatu sistem kemasyarakatan yang berdampak pada berubahnya sistem tersebut.

Pencetus nama Sosiologi adalah ilmuwan Perancis yang bernama Auguste Comte, Auguste Comte mengambil sosiologi dari bahasa Yunani, yakni socius yang berarti teman dan logos yang berarti cerita, selain itu, Auguste Comte juga merupakan penemu tentang teori positivisme, selain Auguste Comte ada banyak ilmuwan bidang sosiologi yang telah membantu perkembangan dari ilmu sosio logi, antara lain adalah Marx Weber tentang ajarang Kalvinisme nya, Karl Marx tentang stratifikasi dan konflik sosial, dan Emile Durkheim yang miliki banyak sekali menciptakan karya sehingga Sosiologi dapat menjadi ilmu pengetahuan.


(6)

BAB IV

BAGIAN PENUNJANG

4.1 DAFTAR PUSTAKA

 Sudarmi, Sri . 2009.”Sosiologi 1”.Jakarta : CV. Usaha Makmur

 Suhardi. 2009.”Sosiologi untuk SMA/MA kelas X”. Jakarta : Graha Multi Grafika

 Budiarti, Atik Catur. 2009.”Sosiologi Kontekstual X”. Jakarta : CV. Mediatama

 Sunarto, Kamanto. 2004.”Pengantar Sosiologi”. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia