PTK kelompok 7 Biologi A
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA DALAM PENILAIAN
TINDAKAN KELAS
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata kuliah: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dosen pengampu : Ipin Aripin, M.Pd
Disusun oleh :
Luthfia Zahra
(14111620080)
Nurrokhman
(14111620086)
Ratih Maryani
(14111610042)
Ummi Mukarramah (14111620100)
Kelompok 8
Kelas/Semester: Biologi A/7
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Keberhasilan diskusi analisis dan interpretasi data bergantung pada
adanya data yang dibawa guru peserta dari kegiatan pelaksanaan pada
open class dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah guru model yang
diamati teman sejawatnya. Data yang mereka bawa mencakup lembar
observasi yang terisi data, hasil refleksi diri, hasil kerja siswa, dan hasil
penilaian aspek kognitif siswa dalam pemahaman konsep terkait dengan
topik yang telah diajarkan pada waktu proses pembelajaran. Data dalam
PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan kondisi, proses,
dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh
siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau
menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait
dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh
simpulan
tentang
keberhasilan
tindakan
perbaikan
pembelajaran. Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
II. Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud Analisis dan Interpretasi data dalam
penelitian tindakan kelas?
2.
Bagaimanakah ruang lingkup dalam Analisis dan Interpretasi data
dalam PTK?
3.
Sebutkan jenis–jenis teknik dalam Analisis dan Interpretasi data
dalam PTK?
4.
Bagaimanakah Teknik atau Langkah–Langkah dalam Menganalisis
Data Penelitian Tindakan Kelas?
III. Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian
Analisis
dan
Interpretasi
data
dalam
penelitian tindakan kelas.
2.
Mengetahui ruang lingkup dalam Analisis dan Interpetasi data dalam
PTK.
3.
Menyebutkan jenis-jenis teknik dalam Analisis dan Interpretasi data
dalam PTK.
4.
Mengetahui teknik atau langkah-langkah dalam menganalisis data
penelitian tindakan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis dan Interpretasi data dalam penilaian tindakan kelas
Keberhasilan diskusi analisis dan interpretasi data bergantung pada
adanya data yang dibawa guru peserta dari kegiatan pelaksanaan pada
open class dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah guru model yang
diamati teman sejawatnya. Data yang mereka bawa mencakup lembar
observasi yang terisi data, hasil refleksi diri, hasil kerja siswa, dan hasil
penilaian aspek kognitif siswa dalam pemahaman konsep terkait dengan
topik yang telah diajarkan pada waktu proses pembelajaran. Data dalam
PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan kondisi, proses,
dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh
siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau
menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait
dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh
simpulan
tentang
keberhasilan
tindakan
perbaikan
pembelajaran. Analisis dan Interpretasi Data penting untuk dipelajari
karena walaupun data telah dikumpulkan, valid, dan lengkap, jika guru
peserta
tidak
mampu
menganalisisnya,
maka
data
yang
telah
dikumpulkan itu tidak memiliki makna. Kegiatan pengumpulan data yang
benar memang merupakan “jantungnya” PTK, sedangkan analisis data
akan “menghidupkan” PTK yang dilakukan guru. Untuk itu guru peserta
perlu memahami teknik analisis data yang tepat agar penelitian tindakan
kelas yang dilakukannya lebih bermanfaat dan memiliki nilai ilmiah yang
tinggi.
Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil
dikumpulkan dalam pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan
sepanjang proses penelitian. Karena penelitian tindakan adalah penelitian
yang bersifat dialektik, yaitu: perencanaan, tindakan yang diserta dengan
pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data,
perencanaan baru, tindakan dan pengumpulan data, analisis dan
interpretasi data lagi dan seterusnya. Namun, perlu diingat bahwa
meskipun analisis data dan interpretasi data dapat dilakukan dalam
proses pelaksanaan penelitian tindakan, tetapi perlu dihindari analisis dan
interpretasi data yang terlalu dini. Hal ini dilakukan untuk menghindari
penarikan kesimpulan yang dilakukan secara tergesa-gesa.
Analisis data dalam pelaksanaan penelitian tindakan sangat berbeda
dengan analisis data pada jenis penelitian lainnya. Analisis data dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan
pendekatan statistik, uji perbedaan, uji korelasi, dsb. Sedangkan, pada
penelitian
tindakan
dengan
pendekatan
kualitatifnya
menggunakan
analisis yang bersifat naratif-kualitatif atau dengan kata lain menguraikan
atau menjelaskan secara jelas hasil temuan yang diperoleh dalam
pelaksanaan tindakan.
G.E. Mills (2000) mengemukakan beberapa teknik analisis data pada
penelitian tindakan, yaitu:
1. Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul melalu
proses induktif dapat diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu.
Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yg khusus untuk
diperlakukan secara umum.
2. Membuat kode pada hasil survai, interviu, dan angket. Pengkodean
ini
dapat
dilakukan
untuk
mengelompokkan
pada
kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dsb.
3. Mengajukan
pertanaan
kunci.
Pertanyaan
kunci
membantu
mensistematiskan data yang dapat membentuk informasi yang
bermakna.
4. Peta konsep. Memetakan secara visual faktor-faktor yang terkait
dengan subjek, data, proses pembelajaran, masalah, dsb.
5. Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti.
6. Penyajian hasil temuan dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan,
gambar, dll.
7. Mengemukakan apa yang belum ditemukan.
Refleksi
Awal
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan
I
Tindakan I Observasi
Analisis dan interpretasi data
Refleksi dan Evaluasi
Revisi Tind I (Perencanaan
Tindakan II)Tindakan II Observasi
Pelaksanaan
Refleksi dan Evaluasi
Revisi Tindakan II (Perencanaan Tindakan
III)
Dan seterusnya
Bagan 1.1 Tahapan PTK secara Umum
B. Ruang Lingkup Analisis dan Interpretasi data dalam PTK
Dalam prosedur analisis dan interpretasi data, guru peserta akan
mempelajari:
1. Jenis data yang dikumpulkan (data kuantitatif dan kualitatif),
2. Cara menyajikan data,
3. Cara menganalisis data, dan
4. Cara
menginterpretasikan
data
(yang
diperoleh
dari
hasil
observasi pembelajaran IPA pada kegiatan open class yang
dilakuakn pada waktu pertemuan ke-12).
C. Jenis data Penilitian Tindakan Kelas
Data dalam PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan
kondisi, proses, dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar
yang diperoleh siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan
mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap
informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil
pembelajaran untuk memperoleh simpulan tentang keberhasilan tindakan
perbaikan pembelajaran.
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan,
baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan
cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
Contoh data kuantitatif: skor tes awal Tina untuk mata pelajaran
matematika= 65, berat badan Tini 47 kg, panjang meja tulis 150 cm.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau
data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti,
misalnya: baik, buruk, pandai, dan sebagainya.
Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara aktif, perhatian siswa
terhadap mata pelajaran IPS rendah, dan rata-rata skor UAS semester
ini naik.
D. Teknik
atau
Langkah–Langkah
dalam
Menganalisis
Data
Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan
sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau
menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena adanya
kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistic yang
sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua
variabel, bila datanya ordinal maka statistic yang digunakan adalah
Korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio
digunakan
Korelasi
Pearson
Product
Moment.
Bila
akan
menguji
signifiknasi konparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio
digunakan t-test dua sampel, bila datanya nominal digunakan chi kuadrat.
Selanjutnya bila akan menguji hipotesis konparatif lebih dari dua sampel
datanya interval digunakan analisis varian.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam –
macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya
jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah
data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik
analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas, oleh Karena
itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti
dinyatakan oleh Miles and Huberman (1984), bahwa “The most srious and
central difficulty in the use of qualitative data is that methods of analysis
are not well formulate”. Yang paling seriius dan sulit dalam analisis data
kulitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik.
Selanjutnya Susan Stainback menyatakan: “There are no guidelines in
qualitative research for determining how much data and data analysis are
necessary to support and assertion, conclusion, or theory”. Belumlam
penelitian ada panduan dalam penelitian kualitatif menentukan berapa
banyak data dan analisis yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan
atau teori. (Prof. Dalam pelaksanaan semua jenis penelitian termasuk
penelitian tindakan kelas maka prosedur atau teknik pengumpulan data
memiliki peran penting.
Selain persyaratan pengumpulan data yang harus memiliki kriteria
tertentu, seperti validitas, reliabilitas, dan kegunaan atau manfaatnya.
Juga harus memiliki teknik pengumpulan data, hal ini terkait dengan
pelaksanaannya bahwa dalam melakukan pengumpulan data tidak hanya
menggunakan satu cara tetapi multi teknik atau multi instrumen.
Menurut
pendapat
Wolcot
(1992)
bahwa
ada
3
(tiga)
teknik
pengumpulan data, yaitu:
a. Pengalaman
Pengalaman adalah satu teknik dalam pengumpulan data,
dengan pengalaman seorang guru yang sekaligus bertindak sebagai
peneliti dapat dengan mudah melakukan pengumpulan data terkait
dengan subjek penelitiannya hal ini disebabkan pengetahuan situasi
dan kondisi terhadap kelas pembelajarannya. Pengalaman dapat
dilakukan dengan cara observasi, dalam pelaksanaannya observasi
dapat
dikategorikan
berdasarkan
peran
yang
dilakukan.
Misalnyaobservasi
melakukan
partisipatif dengan
pengamatan
(observasi)
cara
sambil
seorang
ikut
peneliti
serta
dalam
kegiatan penelitian yang sedang berjalan.Observasi pasif, dimana
seorang peneliti hanya bertindak sebagai observer yang bertugas
untuk mencatat proses-proses yang sedang berjalan dengan
menggunakan
instrumen
yang
disediakan. Observasi
khusus,
peneliti memiliki peran tersendiri misalnya hanya memberikan
bimbingan.
b. Pengungkapan
Pengungkapan yang dimaksud di sini adalah bagaimana
seorang
peneliti
melakukan
pengumpulan
data
dengan
cara
wawancara terhadap subjek penelitian atau terhadap siapa saja
agar supaya terkumpul data yang diperlukan yang memang
diperlukan.
Beberapa
dikategorikan
instrumen
wawancara
(alat
dalam
untu
penelitian
yang
mengumpukan
data)
diantaranya: wawancara informal, wawancara formal terstruktur
atau wawancara tidak terstruktur, angket, menggunakan skala
model Likert atau Thurtston, dengan tes standar (termasuk quiz
belajar atau tes hasil belajar), dan beberapa instrumen lainnya
sesuai dengan data yang ingin dikumpulkan.
c. Pembuktian
Jika
proses
selanjutnya
pengungkapan
adalah
melakukan
selesai
maka
pembuktian,
pada
tahap
pelaksanaan
pembuktian dapat dilakukan dengan teknik dokumentasi data-data
yang terkait.
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik analisis data
kualitatif dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga
tiga komponen, yakni: reduksi data, paparan data, dan penarikan
kesimpulan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti
ini adalah sebagai berikut.
a. Memilih data (reduksi data)
Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan
dengan tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak
relevan dapat dibuang, dan jika dianggap perlu, guru peserta
dapat menambahkan data baru dengan mengingat kembali
peristiwa atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan
rencana tindakan.
b. Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data)
Pada kegiatan ini,
guru peserta membuat
deskripsi
dari
langkah yang yang dilakukan pada kegiatan a) tersebut.
c. Menarik kesimpulan hasil deskripsi
Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah b)
tersebut,
selajutnya
dapat
ditarik
kesimpulan
hasil
pelaksanaan rencana tindakan yang telah dilakukan.
Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan
mencari ”pattern” atau pola (Guba dan Lincoln, 1981).
Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan
cara mencari pola atau esensi dari hasil refleksi diri yang
dilakukan guru kemudian, digabung dengan data yang
diperoleh dari beberapa pengamat yang membantu.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data
kuantitif
dalam
PTK
umumnya
berupa
angka-angka
sederhana, seperti nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi,
persentase, skor dari hasil angket, dan seterusnya.
Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain
dengan cara:
Menghitung jumlah,
Menghitung rata-rata (rerata),
Menghitung nilai persentase,
Membuat grafik,
Jika diperlukan data kuantitatif dapat dianalisis secara statistik,
misalnya:
Mengitung nilai beda terkecil,
Mnghitung nilai korelasi antar variabel,
Pada kegiatan belajar ini hanya akan dipelajari teknik analisis data
kuantitatif secara deskriptif.
Contoh: skor hasil tes akhir semester matematika 40 siswa:
65 72 67 82 72 91 67 73 71 70
85 87 68 86 83 90 74 89 75 61
65 76 71 65 91 79 75 69 66 85
95 74 73 68 86 90 70 71 88 68
Agar mudah dibaca maka data tersebut perlu ditata, misalnya
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Caranya adalah
sebagai berikut.
1) Tentukan rentang skor yaitu skor tertinggi dikurangi skor
terendah. Jadi rentang skor = 95 – 61 = 34.
2) Tentukan banyak kelas yang akan digunakan. Untuk
menghitung banyak kelas. Gunakan aturan Sturges
dengan rumus:
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyak
kelas yang akan dibuat dan n adalah banyak data.
Untuk data tersebut, maka banyak kelas yang akan dibuat
adalah:
k = 1 + 3,3 log 40
= 1 + 3,3 x 1,6021
= 6,2869
Banyak kelas yang harus dibuat dapat 6 atau 7.
3) Hitung panjang kelas interval dengan rumus:
Rentang
Panjang kelas (p) = -----------banyak kelas 34
p = -------- = 4,86 , dibulatkan jadi 5 7
4) Tentukan
data
untuk
ujung
bawah
kelas
interval
pertama.
Data
untuk
ujung
bawah
kelas
interval
pertama dapat diambil dari skor terkecil dari data yang
diperoleh atau dapat diambil dari skor yang lebih kecil
dari skor terkecil dengan syarat bahwa skor terbesar
harus masuk dalam kelas interval terakhir yang akan
dibuat.
5) Masukkan semua skor ke dalam kelas interval yang
terbentuk.
6) Hasil tabel frekuensi distribusi data hasil tes matematika
tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel Contoh Destribusi Hasil Tes Akhir Semester Matematika SD Teladan
Medan Tahun 2008:
Skor matematika
Tally
////
Banyak siswa
61 – 65
///// ///
4
66 – 70
/
9
71 – 75
///// ///
11
76 – 80
// /
2
81 – 85
//
4
86 – 90
////
7
91 – 95
///// //
3
///
Jumlah
40
Jika menghendaki, dapat menggambar data dalam tabel tersebut ke
dalam bentuk diagram batang. Caranya, dibuat dulu dua sumbu, yaitu
sumbu datar dan sumbu tegak. Sumbu datar memuat bilangan-bilangan
yang merupakan titik tengah dari setiap kelas interval, sedangkan sumbu
tegaknya memuat frekuensi dari setiap kelas interval.
Analisis data
kuantitatif dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan analisis
deskriptif.
Analisis
deskriptif
dapat
dilakukan
dengan
memanfaatkan
statistika sederhana seperti menghitung rata-rata (mean) dan menghitung
persentase. Menghitung skor rata-rata dapat dengan mudah dilakukan yaitu
dengan cara menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan banyaknya
data.
Dengan menggunakan cara tersebut maka:
Skor rata-rata tes akhir semester matematika =
65 + 72 + 67 + .... + 68
---------------------------------- = 76,25
40
Jika data sudah berbentuk tabel frekuensi distribusi seperti pada tabel
5.4 maka dapat menghitung nilai rata-ratanya dengan terlebih dulu mencari
nilai tengah untuk setiap kelas interval. Kemudian kalikan setiap nilai tengah
dengan frekuensi di kelas interval masing-masing. Jumlahkan perkalian
antara nilai tengah dengan frekuensi untuk setiap kelas interval kemudian
dibagi dengan jumlah data. Untuk mempermudah hitungan maka data pada
Tabel 5.4 tersebut dapat diubah seperti berikut ini.
Tabel: Rentang sekor, Nilai Tengah, dan Frekuensi Hasil Tes Matematika
SD Teladan Medan Tahun 2008
Skor matematika
61 – 65
Tally
63
Banyak siswa
4
66 – 70
68
9
71 – 75
73
11
76 – 80
78
2
81 – 85
83
4
86 – 90
88
7
91 – 95
93
3
Jumlah
40
4x63 + 9x68 + 11x73 + 2x78 + 4x83 + 7x88 + 3x93
Nilai rata-ratanya = --------------------------------------------------------------------40
= 252 + 612 + 803 + 156 + 332 + 616 + 279
-----------------------------------------------------------40
= 76,25
Dengan menyajikan data kuantitatif dalam bentuk tabel atau
grafik, dapat dengan mudah mendeskripsikan data yang diperoleh.
Misal, dari data pada tabel 5.4, dapat dengan mudah menghitung
persentase siswa yang memperoleh skor antara 71 – 77 yaitu
11
= ----- x 100 % = 27,5 %.
40
E.
Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan
hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Interpretasi data
perlu dilakukan peneliti untuk memberikan arti mengenai bagaimana
tindakan yang dilakukan mempengaruhi peserta didik. Interpretasi data
juga penting untuk menantang guru agar mengecek kebenaran asumsi
atau keyakinan yang dimilikinya.
Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain
dengan:
1. menghubungkan data dengan pengalaman diri guru atau peneliti,
2. mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori
terkait,
3. memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai
penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/ataumeminta nasihat
teman sejawat jika mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil contoh analisis data kuantitatif tersebut maka dapat
dibuat interpretasi sebagai berikut.
1. Jika guru menetapkan ketuntasan belajar
≥ 71% maka jumlah
siswa yang tuntas belajar adalah 27 orang atau 68% siswa.
Sebaliknya 32% siswa tidak tuntas belajar.
2. Jika dilihat dari nilai rata-rata kelas (76,25), maka nilai siswa secara
klasikal tersebut ketuntasan belajar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau
menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait
dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh
simpulan
tentang
dalam
penelitian
keberhasilan
tindakan
perbaikan
pembelajaran.
2. Analisis
data
yang
menggunakan
pendekatan
kuantitatif menggunakan pendekatan statistik, uji perbedaan, uji
korelasi, dsb. Sedangkan, pada penelitian tindakan dengan pendekatan
kualitatifnya menggunakan analisis yang bersifat naratif-kualitatif atau
dengan kata lain menguraikan atau menjelaskan secara jelas hasil
temuan yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
3. Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana,
seperti nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari
hasil angket, dan seterusnya
4. Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data
yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya:
baik, buruk, pandai, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Analisis dan Interpretasi data.
http:// contoh-contoh-
ptk.blogspot.com / 2011/ 12/ analisis-dan-interpretasi-data-dalam .html
(diakses pada tanggal 30 Oktober 2014, pukul 20.00 WIB)
Anonim. 2008. Penelitian tindakan kelas.
http://ptkguru.wordpress.com/2008/05/11/penelitian-tindakan-kelas%
E2%80%94prosedur-analisis-dan-interpretasi-data-penelitian/ (diakses
pada tanggal 30 Oktober 2014, pukul 21.00 WIB)
Devi,
A.
2013.
Analisis
dan
Interpretasi
Ptk.
http://
arya-
devi.blogspot.com/2013/02/ analisis-dan-interpretasi-ptk.html (Diakses
pada tanggal 30 Oktober 2014, Pukul 20.30 WIB )
Manurung. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Grasindo.
Suwarsih Madya. (1994). Panduan penelitian tindakan. Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta.
TINDAKAN KELAS
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata kuliah: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dosen pengampu : Ipin Aripin, M.Pd
Disusun oleh :
Luthfia Zahra
(14111620080)
Nurrokhman
(14111620086)
Ratih Maryani
(14111610042)
Ummi Mukarramah (14111620100)
Kelompok 8
Kelas/Semester: Biologi A/7
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Keberhasilan diskusi analisis dan interpretasi data bergantung pada
adanya data yang dibawa guru peserta dari kegiatan pelaksanaan pada
open class dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah guru model yang
diamati teman sejawatnya. Data yang mereka bawa mencakup lembar
observasi yang terisi data, hasil refleksi diri, hasil kerja siswa, dan hasil
penilaian aspek kognitif siswa dalam pemahaman konsep terkait dengan
topik yang telah diajarkan pada waktu proses pembelajaran. Data dalam
PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan kondisi, proses,
dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh
siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau
menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait
dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh
simpulan
tentang
keberhasilan
tindakan
perbaikan
pembelajaran. Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
II. Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud Analisis dan Interpretasi data dalam
penelitian tindakan kelas?
2.
Bagaimanakah ruang lingkup dalam Analisis dan Interpretasi data
dalam PTK?
3.
Sebutkan jenis–jenis teknik dalam Analisis dan Interpretasi data
dalam PTK?
4.
Bagaimanakah Teknik atau Langkah–Langkah dalam Menganalisis
Data Penelitian Tindakan Kelas?
III. Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian
Analisis
dan
Interpretasi
data
dalam
penelitian tindakan kelas.
2.
Mengetahui ruang lingkup dalam Analisis dan Interpetasi data dalam
PTK.
3.
Menyebutkan jenis-jenis teknik dalam Analisis dan Interpretasi data
dalam PTK.
4.
Mengetahui teknik atau langkah-langkah dalam menganalisis data
penelitian tindakan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis dan Interpretasi data dalam penilaian tindakan kelas
Keberhasilan diskusi analisis dan interpretasi data bergantung pada
adanya data yang dibawa guru peserta dari kegiatan pelaksanaan pada
open class dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah guru model yang
diamati teman sejawatnya. Data yang mereka bawa mencakup lembar
observasi yang terisi data, hasil refleksi diri, hasil kerja siswa, dan hasil
penilaian aspek kognitif siswa dalam pemahaman konsep terkait dengan
topik yang telah diajarkan pada waktu proses pembelajaran. Data dalam
PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan kondisi, proses,
dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh
siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau
menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait
dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh
simpulan
tentang
keberhasilan
tindakan
perbaikan
pembelajaran. Analisis dan Interpretasi Data penting untuk dipelajari
karena walaupun data telah dikumpulkan, valid, dan lengkap, jika guru
peserta
tidak
mampu
menganalisisnya,
maka
data
yang
telah
dikumpulkan itu tidak memiliki makna. Kegiatan pengumpulan data yang
benar memang merupakan “jantungnya” PTK, sedangkan analisis data
akan “menghidupkan” PTK yang dilakukan guru. Untuk itu guru peserta
perlu memahami teknik analisis data yang tepat agar penelitian tindakan
kelas yang dilakukannya lebih bermanfaat dan memiliki nilai ilmiah yang
tinggi.
Analisis data dan intrepretasi data terhadap data yang berhasil
dikumpulkan dalam pelaksanaan penelitian tindakan dapat dilakukan
sepanjang proses penelitian. Karena penelitian tindakan adalah penelitian
yang bersifat dialektik, yaitu: perencanaan, tindakan yang diserta dengan
pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data,
perencanaan baru, tindakan dan pengumpulan data, analisis dan
interpretasi data lagi dan seterusnya. Namun, perlu diingat bahwa
meskipun analisis data dan interpretasi data dapat dilakukan dalam
proses pelaksanaan penelitian tindakan, tetapi perlu dihindari analisis dan
interpretasi data yang terlalu dini. Hal ini dilakukan untuk menghindari
penarikan kesimpulan yang dilakukan secara tergesa-gesa.
Analisis data dalam pelaksanaan penelitian tindakan sangat berbeda
dengan analisis data pada jenis penelitian lainnya. Analisis data dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan
pendekatan statistik, uji perbedaan, uji korelasi, dsb. Sedangkan, pada
penelitian
tindakan
dengan
pendekatan
kualitatifnya
menggunakan
analisis yang bersifat naratif-kualitatif atau dengan kata lain menguraikan
atau menjelaskan secara jelas hasil temuan yang diperoleh dalam
pelaksanaan tindakan.
G.E. Mills (2000) mengemukakan beberapa teknik analisis data pada
penelitian tindakan, yaitu:
1. Mengindentifikasi tema-tema. Dari data yang terkumpul melalu
proses induktif dapat diidentifikasi menjadi tema-tema tertentu.
Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yg khusus untuk
diperlakukan secara umum.
2. Membuat kode pada hasil survai, interviu, dan angket. Pengkodean
ini
dapat
dilakukan
untuk
mengelompokkan
pada
kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dsb.
3. Mengajukan
pertanaan
kunci.
Pertanyaan
kunci
membantu
mensistematiskan data yang dapat membentuk informasi yang
bermakna.
4. Peta konsep. Memetakan secara visual faktor-faktor yang terkait
dengan subjek, data, proses pembelajaran, masalah, dsb.
5. Analisis faktor yang mendahuli dan mengikuti.
6. Penyajian hasil temuan dalam bentuk tabel, grafik, peta, bagan,
gambar, dll.
7. Mengemukakan apa yang belum ditemukan.
Refleksi
Awal
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan
I
Tindakan I Observasi
Analisis dan interpretasi data
Refleksi dan Evaluasi
Revisi Tind I (Perencanaan
Tindakan II)Tindakan II Observasi
Pelaksanaan
Refleksi dan Evaluasi
Revisi Tindakan II (Perencanaan Tindakan
III)
Dan seterusnya
Bagan 1.1 Tahapan PTK secara Umum
B. Ruang Lingkup Analisis dan Interpretasi data dalam PTK
Dalam prosedur analisis dan interpretasi data, guru peserta akan
mempelajari:
1. Jenis data yang dikumpulkan (data kuantitatif dan kualitatif),
2. Cara menyajikan data,
3. Cara menganalisis data, dan
4. Cara
menginterpretasikan
data
(yang
diperoleh
dari
hasil
observasi pembelajaran IPA pada kegiatan open class yang
dilakuakn pada waktu pertemuan ke-12).
C. Jenis data Penilitian Tindakan Kelas
Data dalam PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan
kondisi, proses, dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar
yang diperoleh siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan
mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap
informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil
pembelajaran untuk memperoleh simpulan tentang keberhasilan tindakan
perbaikan pembelajaran.
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan,
baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan
cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
Contoh data kuantitatif: skor tes awal Tina untuk mata pelajaran
matematika= 65, berat badan Tini 47 kg, panjang meja tulis 150 cm.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau
data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti,
misalnya: baik, buruk, pandai, dan sebagainya.
Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara aktif, perhatian siswa
terhadap mata pelajaran IPS rendah, dan rata-rata skor UAS semester
ini naik.
D. Teknik
atau
Langkah–Langkah
dalam
Menganalisis
Data
Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan
sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau
menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena adanya
kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistic yang
sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua
variabel, bila datanya ordinal maka statistic yang digunakan adalah
Korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio
digunakan
Korelasi
Pearson
Product
Moment.
Bila
akan
menguji
signifiknasi konparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio
digunakan t-test dua sampel, bila datanya nominal digunakan chi kuadrat.
Selanjutnya bila akan menguji hipotesis konparatif lebih dari dua sampel
datanya interval digunakan analisis varian.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber,
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam –
macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya
jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah
data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik
analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas, oleh Karena
itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti
dinyatakan oleh Miles and Huberman (1984), bahwa “The most srious and
central difficulty in the use of qualitative data is that methods of analysis
are not well formulate”. Yang paling seriius dan sulit dalam analisis data
kulitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik.
Selanjutnya Susan Stainback menyatakan: “There are no guidelines in
qualitative research for determining how much data and data analysis are
necessary to support and assertion, conclusion, or theory”. Belumlam
penelitian ada panduan dalam penelitian kualitatif menentukan berapa
banyak data dan analisis yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan
atau teori. (Prof. Dalam pelaksanaan semua jenis penelitian termasuk
penelitian tindakan kelas maka prosedur atau teknik pengumpulan data
memiliki peran penting.
Selain persyaratan pengumpulan data yang harus memiliki kriteria
tertentu, seperti validitas, reliabilitas, dan kegunaan atau manfaatnya.
Juga harus memiliki teknik pengumpulan data, hal ini terkait dengan
pelaksanaannya bahwa dalam melakukan pengumpulan data tidak hanya
menggunakan satu cara tetapi multi teknik atau multi instrumen.
Menurut
pendapat
Wolcot
(1992)
bahwa
ada
3
(tiga)
teknik
pengumpulan data, yaitu:
a. Pengalaman
Pengalaman adalah satu teknik dalam pengumpulan data,
dengan pengalaman seorang guru yang sekaligus bertindak sebagai
peneliti dapat dengan mudah melakukan pengumpulan data terkait
dengan subjek penelitiannya hal ini disebabkan pengetahuan situasi
dan kondisi terhadap kelas pembelajarannya. Pengalaman dapat
dilakukan dengan cara observasi, dalam pelaksanaannya observasi
dapat
dikategorikan
berdasarkan
peran
yang
dilakukan.
Misalnyaobservasi
melakukan
partisipatif dengan
pengamatan
(observasi)
cara
sambil
seorang
ikut
peneliti
serta
dalam
kegiatan penelitian yang sedang berjalan.Observasi pasif, dimana
seorang peneliti hanya bertindak sebagai observer yang bertugas
untuk mencatat proses-proses yang sedang berjalan dengan
menggunakan
instrumen
yang
disediakan. Observasi
khusus,
peneliti memiliki peran tersendiri misalnya hanya memberikan
bimbingan.
b. Pengungkapan
Pengungkapan yang dimaksud di sini adalah bagaimana
seorang
peneliti
melakukan
pengumpulan
data
dengan
cara
wawancara terhadap subjek penelitian atau terhadap siapa saja
agar supaya terkumpul data yang diperlukan yang memang
diperlukan.
Beberapa
dikategorikan
instrumen
wawancara
(alat
dalam
untu
penelitian
yang
mengumpukan
data)
diantaranya: wawancara informal, wawancara formal terstruktur
atau wawancara tidak terstruktur, angket, menggunakan skala
model Likert atau Thurtston, dengan tes standar (termasuk quiz
belajar atau tes hasil belajar), dan beberapa instrumen lainnya
sesuai dengan data yang ingin dikumpulkan.
c. Pembuktian
Jika
proses
selanjutnya
pengungkapan
adalah
melakukan
selesai
maka
pembuktian,
pada
tahap
pelaksanaan
pembuktian dapat dilakukan dengan teknik dokumentasi data-data
yang terkait.
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik analisis data
kualitatif dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga
tiga komponen, yakni: reduksi data, paparan data, dan penarikan
kesimpulan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti
ini adalah sebagai berikut.
a. Memilih data (reduksi data)
Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan
dengan tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak
relevan dapat dibuang, dan jika dianggap perlu, guru peserta
dapat menambahkan data baru dengan mengingat kembali
peristiwa atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan
rencana tindakan.
b. Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data)
Pada kegiatan ini,
guru peserta membuat
deskripsi
dari
langkah yang yang dilakukan pada kegiatan a) tersebut.
c. Menarik kesimpulan hasil deskripsi
Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah b)
tersebut,
selajutnya
dapat
ditarik
kesimpulan
hasil
pelaksanaan rencana tindakan yang telah dilakukan.
Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan
mencari ”pattern” atau pola (Guba dan Lincoln, 1981).
Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan
cara mencari pola atau esensi dari hasil refleksi diri yang
dilakukan guru kemudian, digabung dengan data yang
diperoleh dari beberapa pengamat yang membantu.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data
kuantitif
dalam
PTK
umumnya
berupa
angka-angka
sederhana, seperti nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi,
persentase, skor dari hasil angket, dan seterusnya.
Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain
dengan cara:
Menghitung jumlah,
Menghitung rata-rata (rerata),
Menghitung nilai persentase,
Membuat grafik,
Jika diperlukan data kuantitatif dapat dianalisis secara statistik,
misalnya:
Mengitung nilai beda terkecil,
Mnghitung nilai korelasi antar variabel,
Pada kegiatan belajar ini hanya akan dipelajari teknik analisis data
kuantitatif secara deskriptif.
Contoh: skor hasil tes akhir semester matematika 40 siswa:
65 72 67 82 72 91 67 73 71 70
85 87 68 86 83 90 74 89 75 61
65 76 71 65 91 79 75 69 66 85
95 74 73 68 86 90 70 71 88 68
Agar mudah dibaca maka data tersebut perlu ditata, misalnya
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Caranya adalah
sebagai berikut.
1) Tentukan rentang skor yaitu skor tertinggi dikurangi skor
terendah. Jadi rentang skor = 95 – 61 = 34.
2) Tentukan banyak kelas yang akan digunakan. Untuk
menghitung banyak kelas. Gunakan aturan Sturges
dengan rumus:
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyak
kelas yang akan dibuat dan n adalah banyak data.
Untuk data tersebut, maka banyak kelas yang akan dibuat
adalah:
k = 1 + 3,3 log 40
= 1 + 3,3 x 1,6021
= 6,2869
Banyak kelas yang harus dibuat dapat 6 atau 7.
3) Hitung panjang kelas interval dengan rumus:
Rentang
Panjang kelas (p) = -----------banyak kelas 34
p = -------- = 4,86 , dibulatkan jadi 5 7
4) Tentukan
data
untuk
ujung
bawah
kelas
interval
pertama.
Data
untuk
ujung
bawah
kelas
interval
pertama dapat diambil dari skor terkecil dari data yang
diperoleh atau dapat diambil dari skor yang lebih kecil
dari skor terkecil dengan syarat bahwa skor terbesar
harus masuk dalam kelas interval terakhir yang akan
dibuat.
5) Masukkan semua skor ke dalam kelas interval yang
terbentuk.
6) Hasil tabel frekuensi distribusi data hasil tes matematika
tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel Contoh Destribusi Hasil Tes Akhir Semester Matematika SD Teladan
Medan Tahun 2008:
Skor matematika
Tally
////
Banyak siswa
61 – 65
///// ///
4
66 – 70
/
9
71 – 75
///// ///
11
76 – 80
// /
2
81 – 85
//
4
86 – 90
////
7
91 – 95
///// //
3
///
Jumlah
40
Jika menghendaki, dapat menggambar data dalam tabel tersebut ke
dalam bentuk diagram batang. Caranya, dibuat dulu dua sumbu, yaitu
sumbu datar dan sumbu tegak. Sumbu datar memuat bilangan-bilangan
yang merupakan titik tengah dari setiap kelas interval, sedangkan sumbu
tegaknya memuat frekuensi dari setiap kelas interval.
Analisis data
kuantitatif dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan analisis
deskriptif.
Analisis
deskriptif
dapat
dilakukan
dengan
memanfaatkan
statistika sederhana seperti menghitung rata-rata (mean) dan menghitung
persentase. Menghitung skor rata-rata dapat dengan mudah dilakukan yaitu
dengan cara menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan banyaknya
data.
Dengan menggunakan cara tersebut maka:
Skor rata-rata tes akhir semester matematika =
65 + 72 + 67 + .... + 68
---------------------------------- = 76,25
40
Jika data sudah berbentuk tabel frekuensi distribusi seperti pada tabel
5.4 maka dapat menghitung nilai rata-ratanya dengan terlebih dulu mencari
nilai tengah untuk setiap kelas interval. Kemudian kalikan setiap nilai tengah
dengan frekuensi di kelas interval masing-masing. Jumlahkan perkalian
antara nilai tengah dengan frekuensi untuk setiap kelas interval kemudian
dibagi dengan jumlah data. Untuk mempermudah hitungan maka data pada
Tabel 5.4 tersebut dapat diubah seperti berikut ini.
Tabel: Rentang sekor, Nilai Tengah, dan Frekuensi Hasil Tes Matematika
SD Teladan Medan Tahun 2008
Skor matematika
61 – 65
Tally
63
Banyak siswa
4
66 – 70
68
9
71 – 75
73
11
76 – 80
78
2
81 – 85
83
4
86 – 90
88
7
91 – 95
93
3
Jumlah
40
4x63 + 9x68 + 11x73 + 2x78 + 4x83 + 7x88 + 3x93
Nilai rata-ratanya = --------------------------------------------------------------------40
= 252 + 612 + 803 + 156 + 332 + 616 + 279
-----------------------------------------------------------40
= 76,25
Dengan menyajikan data kuantitatif dalam bentuk tabel atau
grafik, dapat dengan mudah mendeskripsikan data yang diperoleh.
Misal, dari data pada tabel 5.4, dapat dengan mudah menghitung
persentase siswa yang memperoleh skor antara 71 – 77 yaitu
11
= ----- x 100 % = 27,5 %.
40
E.
Interpretasi Data
Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan
hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Interpretasi data
perlu dilakukan peneliti untuk memberikan arti mengenai bagaimana
tindakan yang dilakukan mempengaruhi peserta didik. Interpretasi data
juga penting untuk menantang guru agar mengecek kebenaran asumsi
atau keyakinan yang dimilikinya.
Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain
dengan:
1. menghubungkan data dengan pengalaman diri guru atau peneliti,
2. mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori
terkait,
3. memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai
penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/ataumeminta nasihat
teman sejawat jika mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil contoh analisis data kuantitatif tersebut maka dapat
dibuat interpretasi sebagai berikut.
1. Jika guru menetapkan ketuntasan belajar
≥ 71% maka jumlah
siswa yang tuntas belajar adalah 27 orang atau 68% siswa.
Sebaliknya 32% siswa tidak tuntas belajar.
2. Jika dilihat dari nilai rata-rata kelas (76,25), maka nilai siswa secara
klasikal tersebut ketuntasan belajar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau
menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait
dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh
simpulan
tentang
dalam
penelitian
keberhasilan
tindakan
perbaikan
pembelajaran.
2. Analisis
data
yang
menggunakan
pendekatan
kuantitatif menggunakan pendekatan statistik, uji perbedaan, uji
korelasi, dsb. Sedangkan, pada penelitian tindakan dengan pendekatan
kualitatifnya menggunakan analisis yang bersifat naratif-kualitatif atau
dengan kata lain menguraikan atau menjelaskan secara jelas hasil
temuan yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
3. Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana,
seperti nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari
hasil angket, dan seterusnya
4. Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data
yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya:
baik, buruk, pandai, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Analisis dan Interpretasi data.
http:// contoh-contoh-
ptk.blogspot.com / 2011/ 12/ analisis-dan-interpretasi-data-dalam .html
(diakses pada tanggal 30 Oktober 2014, pukul 20.00 WIB)
Anonim. 2008. Penelitian tindakan kelas.
http://ptkguru.wordpress.com/2008/05/11/penelitian-tindakan-kelas%
E2%80%94prosedur-analisis-dan-interpretasi-data-penelitian/ (diakses
pada tanggal 30 Oktober 2014, pukul 21.00 WIB)
Devi,
A.
2013.
Analisis
dan
Interpretasi
Ptk.
http://
arya-
devi.blogspot.com/2013/02/ analisis-dan-interpretasi-ptk.html (Diakses
pada tanggal 30 Oktober 2014, Pukul 20.30 WIB )
Manurung. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Grasindo.
Suwarsih Madya. (1994). Panduan penelitian tindakan. Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta.