BAB I PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI 1. Latar Belakang
Dusun Tangkil merupakan dusun destinasi kami melaksanakan beberapa program KKN dan menjadi tempat belajar tentang bermasyarakat
bagi kami mahasiswa KKN UNY kelompok 2028. Dusun Tangkil memiliki potensi dan karakter masyarakat yang beragam sehingga
diharapkan dapat menjadi proses pembelajaran mahasiswa dalam bermasyarakat dan dapat menjadi sarana dalam mengamalkan ilmu yang
telah diterima selama menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.
Kelompok KKN UNY 2028 telah menyusun berbagai program kerja yang berorientasi pada pengembangan masyarakat dan potensi wisata di
Dusun Tangkil. Alasan kami mengangkat program kerja mengenai kemasyarakatan adalah karena memang sasaran dan tujuan utama dari
program KKN adalah pengabdian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lalu alasan mengenai potensi pariwisata adalah karena Dusun
Tangkil memang memiliki begitu banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan.
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat terhadap
masyarakat setempat dan sekitarnya. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai peranan yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat
setempat mengalami metamorfosa dalam berbagai aspeknya. Pariwisata mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat, manfaat pariwisata dapat
dilihat dari berbagai aspek yaitu manfaat pariwisata dari segi ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan hidup, nilai pergaulan ilmu pengetahuan,
peluang kesempatan kerja. Manfaat dari adanya pariwisata itu sendiri adalah adanya kesempatan berusaha. Kesempatan berusaha menjadi
terbuka luas, baik usaha yang langsung untuk memenuhi kebutuhan
9
wisatawan maupun yang tidak langsung. Lapangan usaha langsung seperti usaha akomodasi, rumah makan, biro perjalanan, toko cenderamata,
sanggar-sanggar kerajinan dan seni, pramuwisata, pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya. Lapangan usaha tidak langsung seperti pertanian,
perikanan, peternakan, perindustrian dan kerajinan, industri olah raga, industri pakaian jadi, dan lapangan usaha lain yang berkaitan dengan
kebutuhan manusia. Lalu, terbukanya lapangan kerja. Luasnya kesempatan dalam berusaha,
berarti akan membuka lapangan kerja baik lapangan kerja diberbagai usaha yang langsung memenuhi kebutuhan wisatawan maupun yang tidak
langsung. Sektor pariwisata merupakan sektor padat karya, karena kegiatannya lebih banyak pelayanan jasa yang membutuhkan tenaga
manusia. Lapangan kerja yang tidak langsung seperti peternak, petani sayur mayur, pengrajin, seniman, penjual eceran, dan lain-lain yang
menyerap banyak tenaga kerja. Untuk itu perlu adanya keselarasan antara beberapa program dan
pengarahan mengenai pentingnya menggali potensi pariwisata di dusun tersebut. Permasalahan yang terjadi dari pihak manajemen desa wisata,
masyarakat dan lembaga dusun ataupun masalah yang terikat dengan pelaksanaan proses berjalannya desa wisata. Dengan permasalahan yang
terjadi kami harapkan agar Dusun Tangkil memparbaiki masalah dan pada akhirnya dapat memaksimalkan potensi wisatanya yang akan berdampak
pada sosial masyarakatnya. Kelompok KKN kami ingin melakukan kegiatan berkaitan dengan
program pengembangan desa wisata tersebut dengan membantu sesuai dengan bidang keahlian yang kami dapatkan di bangku kuliah agar dapat
diaplikasikan secara nyata kepada masyarakat. Melalui hasil observasi mengenai kegiatan pemuda dan masyarakat, maka keahlian dasar yang
dimiliki setiap individu dalam kelompok besinergi sehingga kegiatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Diharapkan mampu memberikan
dampak positif dalam pengembangan desa wisata dan pemberdayaan masyarakat di Dusun Tangkil.
10
2. Letak, Luas Wilayah dan Aksesibilitas
a Letak Dusun Tangkil
Dusun Tangkil merupakan dusun yang terletak di Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bnatul,
Yogyakarta. Adapun batas-batas wilayah Dusun Tangkil adalah sebagai berikut :
Utara Desa
Kategan Timur
Desa Janggrangan Selatan
Kecamatan Pundong Barat
Desa Menang, Mbaran
b Aksesibilitas
Dusun Tangkil terdiri dari 180 kepala keluarga yang terdiri dari 6 RT yang meliputi RT 01 sampai RT 06. Terdapat sebuah
kelompok tani yaitu bernama Sido Maju. Lalu, 7 kelompok masyarakat dan karang taruna yang bernama Karang Taruna
GEPPTA, dan beberapa POSDAYA diantaranya POSDAYA Jeruk, PKK, TPA, dan PKK.
c Kondisi Geografis
Wilayah Dusun Tangkil berada di Desa Srihardono merupakan salah satu dari tiga desa dalam wilayah Kecamatan
Pundong Kabupaten Bantul. Desa Srihardono berjarak sekitar 20 km ke arah Selatan dari Ibukota Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, dan dari Ibukota Kabupaten Bantul berjarak 5 km 11
kearah tenggara. Daerah ini mudah dicapai, karena dari kota Yogyakarta dihubungkan jalan beraspal menuju obyek wisata
Pantai Parangtritis.
d Klimatologi
Dusun Tangkil beriklim seperti layaknnya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan cuaca panas sebagai ciri
khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Dusum Tangkil adalah 34 derajat celsius dengan suhu terendah 23 derajat Celcius.
e Penduduk
Dusun Tangkil memiliki kurang lebih 350 kepala kelurga dengan golongan ekonomi menengah ke bawah, mayoritas
masyarakat dusun Tangkil bekerja sebagai buruh tani, buruh harian lepas dan tukang becak. Masyarakat Dusun Tangkil
menganut agama Islam. Dusun Tangkil dilengkapi dengan fasilitas ibadah diantaranya 7 mushola dalam 6 RT dan satu
buah masjid besar yang terletak di RT 02. Nama masjid tersebut adalah Masjid Al-Husna.
f Kondisi Perokonomian
Mayoritas masyarakat dusun Tangkil bekerja sebagai buruh tani, buruh harian lepas dan tukang becak. Untuk pertanian,
terdapat sebuah kelompok tani yaitu bernama Sido Maju. Terdapat juga beberapa organisasi yang dijalankan di Dusun
Tangkil yaitu sebanyak 7 kelompok masyarakat dan karang taruna yang bernama Karang Taruna GEPPTA.
g Wisata Budaya
Dusun Tangkil memiliki beberapa potensi wisata budaya, diantaranya adalah kesenian reog, seni musik hadroh, seni
sholawatan, seni gejog lesung, dan seni karawitan.
12
B. IDENTIFIKASI MASALAH