PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN 001

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN
Pembangunan   ekonomi  merupakan   proses  transformasi  yang   dalam
perjalanan   waktu   ditandai   oleh  perubahan   struktural,   yaitu   perubahan   pada
landasan   kegiatan   ekonomi   maupun   pada   kerangka   susunan   ekonomi   masyarakat
yang bersangkutan.
Pertumbuhan ekonomi  berpokok pada proses  peningkatan produksi  barang
dan   jasa   dalam   kegiatan   ekonomi    masyarakat.   Pertumbuhan   ini  ditandai   adanya
peningkatan   pendapatan  (PDB,  PDRB,  (Pendapatan  perkapita)).  Oleh  sebab  itu   ada
dua   sisi   yang   harus   diperhatikan   yakni;   sisi   output   total   (GNP)   dan   sisi   jumlah
penduduk.
Todaro  (1977)   :  pembangunan  dan  pertumbuhan  dipisahkan.  Pertumbuhan
(growth)  =  peningkatan   out­put.  Pembangunan  =  usaha   terpadu   ke   arah
kesejahteraan.   Pembangunan   harus   disertai   pertumbuhan,   pertumbuhan   tidak
harus   disertai   kesejahteraan.  Redistribusi   bukan   pembangunan  karena   tidak   ada
pertumbuhan.   Dalam arti sempit : pembangunan adalah  historis monumental,  yaitu
menitikberatkan ekonomi, orientasi pada GNP. Arti luas :  historis  = keamanan, sos­
bud, keadilan dll.
Produk per  kapita dan pendapatan per kapita yang dijadikan ukuran tingkat
kesejahteraan masyarakat bersifat subyektif.

TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI:

1.
2.
3.
4.
5.

Menaikan pendapat nasional riel
Meningkatan produktivitas
Mengurangi pengangguran
Pemberantasan kemiskinan
Pemerataan pendapatan

KEBERHASILAN   PEMBANGUNAN   EKONOMI   DITENTUKAN   OLEH   3
NILAI POKOK (TODARO):

1) Berkembangnya   kemampuan   masyarakat   untuk   memenuhi   kebutuhan
pokoknya.
2) Meningkatnya rasa harga diri masyarakat sebagai manusia.
3) Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih.


FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI
Faktor Ekonomi
1. Sumberdaya Alam
2. Akumulasi Modal
3. Organisasi
4. Kemajuan Teknologi
5. Pembagian Kerja dan Skala
6. Produksi

Faktor faktor Non­ekonomi
1. Faktor Sosial
2. Faktor Manusia
3. Faktor Politik dan Administratif

KARAKTERISTIK PROSES PERTUMBUHAN (KUZNETS)
1) Segi ekonomi agregat
1) Laju pertumbuhan output per kapita dan pertambahan  penduduk yang
tinggi.
2) Tingkat   kenaikan   produktivitas   faktor   yang   tinggi,   khususnya
produktivitas tenaga kerja.

2) Segi Transformasi struktural
1) Sebagian   komponen   utama   perubahan   struktural   tersebut   mencakup
pergeseran yang berangsur angsur dari  aktivitas  pertanian   ke   non­
pertanian.
2) Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi structural ekonomi.
Perubahan dalam masyarakat harus dibarengi dengan transformasi sikap,
kelembagaan, dan ideology.
3) Segi tingkat penyebaran pertumbuhan internasional
1) Kecenderungan negara maju perekonomiannya untuk menjangkau bagian
dunia lainnya sebagai daerah pemasaran dan bahan baku.
2) Terbatasnya   penyebaran   pertumbuhan   ekonomi   yang   hanya   mencapai
sepertiga bagian penduduk dunia

CIRI CIRI PERTUMBUHAN EKONOMI
1.
2.
3.
4.
5.
6.


Laju Pertumbuhan Penduduk dan Produk Per Kapita
Peningktan Produktivitas
Laju Perubahan Struktural yang Tinggi
Urbanisasi
Ekspansi Negara Maju
Arus Barang, Modal, dan Orang antar Bangsa

KARAKTERISTIK   UMUM   DARI   PERMASALAHAN   POKOK   NEGARA
SEDANG BERKEMBANG
Masalah­masalah yang dibahas dalam ekonomi pembangunan antara lain :
1. Pertumbuhan
2. Kemiskinan
3. Pembentukan modal
4. Pengerahan tabungan
5. Bantuan luar negeri
Karakteristik dan masalah­masalah yang dihadapi Negara Sedang 
Berkembang (NSB):
1. Tingkat kehidupan rendah (kemiskinan);
2. Tingkat produktivitas rendah;

3. Tingkat pertumbuhan penduduk dan beban tanggungan yang tinggi 
(pertumbuhan penduduk yang berlebihan);
4. Tingginya tingkat perkembangan pengangguran dan pengangguran semu 
(pengangguran).

5. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor produk primer
6. Rapuhnya negara­negara berkembang dipentas internasional. Kekuasaan, 
ketergantungan dan vernerabaliti (mudah terpengaruh) dalam hubungan­
hubungan internasional.

EVOLUSI MAKNA PEMBANGUNAN
Paradigma pembangunan adalah suatu pola yang merupakan sistem berpikir sebagai
upaya untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan guna mewujudkan cita­
cita kehidupan masyarakat menuju hari esok yang lebih baik.
A. Pandangan Tradisional 
Pada   mulanya   upaya   pembangunan   Negara   Sedang   Berkembang   (NSB)
diidentikkan dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita atau populer disebut
strategi pertumbuhan ekonomi. Semula banyak yang beranggapan yang membedakan
antara   negara   maju   dengan   NSB   adalah   pendapatan   rakyatnya.   Dengan
ditingkatkannya   pendapatan   per   kapita   diharapkan   masalah­masalah   seperti

pengangguran.   Indikator   berhasil   tidaknya   pembangunan   semata­mata   dilihat   dari
meningkatnya   pendapatan   nasional   (GNP)   per   kapita   riil,   dalam   arti   tingkat
pertumbuhan   pendapatan   nasional   dalam   harga   konstan   (setelah   dideflasi   dengan
indeks harga) harus lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penduduk.
Ternyata   baru   disadari   ada   banyak   faktor   yang   tadinya   dianggap   “residual”,
ternyata   ikut   berperanan   dalam   meningkatkan   pertumbuhan   ekonomi.   Residual   di
sini dikaitkan dengan  investasi modal manusia dan kemajuan teknologi. Pentingnya
investment   in   man,   yang   menekankan   peranan   faktor   pendidikan   dan   budaya,
merupakan tahap pertama menuju konsep pembangunan yang semakin tidak murni
ekonomi lagi. Pembangunan pun semakin disadari tidak hanya berdimensi ekonomi
tetapi multidimensi.
B. Paradigma Baru Dalam Pembangunan 
Pada   akhir   dasawarsa   1960­an,   banyak   NSB   mulai   menyadari   bahwa
“pertumbuhan”   (growth)  tidak   identik   dengan   “pembangunan”  (development).
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, setidaknya melampaui negara­negara maju pada
tahap awal pembangunan mereka, memang dapat dicapai namun dibarengi dengan
masalah­masalah   seperti   pengangguran,   kemiskinan   di   perdesaan,   distribusi
pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural (Sjahrir, 1986: Bab 1).
Ini   pula   agaknya   yang   memperkuat   keyakinan   bahwa   pertumbuhan   ekonomi
merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi

proses   pembangunan   (Esmara,   1986:   12;   Meier,   1989:   7.   Pertumbuhan   ekonomi
hanya   mencatat   peningkatan   produksi   barang   dan   jasa   secara   nasional,   sedang
pembangunan   berdimensi   lebih   luas   dari   sekedar   peningkatan   pertumbuhan
ekonomi.
Dengan   kata   lain,   pembangunan   ekonomi   tidak   lagi   memuja   GNP   sebagai
sasaran   pembangunan,   namun   lebih   memusatkan   perhatian   pada   kualitas   dari

proses   pembangunan.   pembangunan   ekonomi   lebih   dari   sekedar   pertumbuhan
ekonomi.   Proses   pembangunan   menghendaki   adanya   pertumbuhan   ekonomi   yang
diikuti dengan perubahan (growth plus change) dalam: Pertama, perubahan struktur
ekonomi: dari pertanian ke industri atau jasa. Kedua, perubahan kelembagaan, baik
lewat regulasi maupun reformasi kelembagaan itu sendiri.

SYARAT­SYARAT KEBERHASILAN SUATU PERENCANAAN—JHINGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.


Badan perencanaan
Data statistic
Tujuan
Penetapan sasaran dan prioritas
Mobilisasi sumber daya
Kesemibangan dalam perencanaan

Dua jenis keseimbangan yang diperluhkan dalam perencanaan:
1. Keseimbangan   fisik,   yaitu   keseimbangan   antara   rencana   kenaikan   ouput
dengan jumlah dan jenis investasi
2. Keseimbangan moneter, yaitu:
a) keseimbangan   antara   pendapatan   masyarakat   dan   jumlah   barang
konsumsi.
b) Keseimbangan   dana   investasi   swasta   dengan   jumlah   barang   investasi
untuk investor swasta

TEORI KETERGANTUNGAN

Pertama kali berkembambang di Amerika latin (1960­an, Paul Baran). Menurut teori

ini, fenomena keterbelakangan NSB terjadi ketika masyarakat prakaapitalis tersebut
“tergabung” ke dalam system ekonomi dunia yang kapitalistik. Mereka terjebak dalam
perangkap   ketergantungan   dan   dominasi   negara­negara   maj   sehingga   mereka
kehilangan otonominya dan pada akhirnya menjadi negara­negara pinggiran.

LINGKARAN KEMISKINAN
Kekayaan
alam kurang
dimanfaatkan

masyarakat masih
terbelakang
kekurangan modal

pembentuk
an modal
rendah

Produkt
ivitas

rendah

Pendapata
n rill
rendah

tabungan
rendah

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI­­KLASIK
Adam   Smith,  Dalam   pemikirannya,   kepemilikan   emas   dan   perak   oleh   suatu
negara   bukanlah   suatu   ukuran   kekayaan   nasional,   karena   kekayaan   nasional
haruslah   bersumber   pada   hasil   kerja   suatu   negara.   Kekayaan   nasional   dapat
dibentuk   oleh   dua   hal:   Penggunaan   tenaga   kerja   secara   efisien   dan   perimbangan
tenaga kerja produktif dan tenaga kerja non­produktif.
Smith   membedahkan   dua   aspek   utama   pertumbuhan   ekonomi,   yaitu
pertumbuhan output dan pertumbuhan penduduk.
Adam Smith : perlu spesialisasi/pembagian kerja agar produksi naik, titik berat pada
luas pasar (internasional), partumbuhan bersifat kumulatif. 
David Ricardo : 3 golongan masyarakat : (1)kapitalis : memimpin produksi/investasi,

(2)buruh   :   jumlah   terbesar,   (3)tuan   tanah   :   menerima   sewa   tanah   dari   kapitalis.
Sektor   pertanian   sangat   penting,   tanah   sebagai   pembatas   distribusi   pendapatan
(fisiokrat). 

Paham Aliran Neoklasik ­­ Tahun 1950­an, Solow­ Swan
Menurut   teori   Solow­Swan   ini,   pertumbuhan   ekonomi   tergantung   pada
ketersedian   factor­faktor   produksi   (penduduk,   tenaga   kerja,   dan   akumulasi   modal)
dan tingkat kemajuan teknologi.
Selanjutnya menurut teori ini, rasio modal­output dapat berubah­ubah. Dengan kata
lain,   untuk   menghasilkan   sejumlah   output   tertentu,   dapat   digunakan   kombinasi
modal dan tenaga kerja yang berbeda­beda.

Model   agregatif  Harrod/Domar  (Post   Keynessian)  sering   digunakan   di
negara berkembang:
Menurut   teori   Harrod­Domar,   jika   ingin   tumbuh   dengan   pesat,   maka
perekonomian haruslah menabung dan menginvestasikan sejumlah proporsi tertentu
dari output totalnya. Semakin banyak tabungan dan kemudian diinvestasikan, maka
semakin cepat pula perekonomian tersebut akan tumbun.

pengeluaran   sebagai   pembentukan   modal   untuk   produksi   barang/jasa  dan   
pengeluaran sebagai pemerataan.

Pertambahan  kesanggupan   memproduk­si  tidak   menambah   produksi   dan  
tingkat   pendapatan   nasional,   tetapi   ditentukan   oleh   tambahan   pengeluaran  
masyarakat. 
 ΔY = 1/s  ΔI 
 Y = pendapatan nasional
  I = investasi
 1/s  = multiplier = k
  s    = MPS
SCHUMPETER  :   kapitalisme   adalah   system   yang   paling   baik   untuk   menciptakan
pembangunan ekonomi yang pesat
Factor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan
pelakunya.
Wiraswasta pegang peran inovasi, yaitu :

1.
2.
3.
4.
5.

mengenalkan barang/kualitas baru
metode produksi baru
pasar baru
sumber ekonomi baru
model organisasi baru industri.

TAHAP­TAHAP PER TUMBUHAN EKONOMI ROSTOW
1. Masyarakat Tradisional
2. Pra­Syarat Tinggal Landas
3. Syarat tinggal landas
4. Dorongan Menuju Kedewasaan
5. Era Konsumsi Massa dan Besar­besaran
Sumber: Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. STIM YKPN. Yogyakarta