Persiapan Pemeranan drama Pementasa Drama 1. Kegiatan Pemeranan

1 casting by ability, yaitu pemilihan peran berdasarkan kecakapan atau kemahiran dalam mendekati peran yang dibawakan. Tokoh dipilih yang memiliki kecerdasan yang memadai sehingga daya hafal dan daya tanggapnya cukup baik 2 casting by type, yaitu pemilihan peran berdasarkan asta kecocokan fisik pemain. Pemiliihan tokoh dengan pertimbangan kondisi fisik yang cocok dengan kriteria kelaziman. Misalnya, tokoh guru diperankan oleh seseorang yang kalem dan pendiam. 3 casting by emotional temperament, pemilihan pemeran berdasarkan kepri- badian calon pemain. Seseorang yang memiliki kecocokan peran dari segi emosi dan temepramen dipilih sebagai pemeran tokoh yang ditentukan. Harymawan, 1986: 67.

2. Persiapan Pemeranan drama

Dalam memerankan drama sebelumnya harus melakukan kegiatan membaca naskah drama secara intensif. Membaca naskah drama berbeda dengan membaca naskah drama atau bacaan biasa. Naskah drama berupa dialog. Dialog itu dilakukan oleh beberapa tokoh. Masing-masing tokoh memiliki karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam membaca naskah drama Anda harus memperhatikan dan menghayati karakter masing-masing tokoh tersebut. Dalam mempersiapkan diri untuk memerankan drama, sebaiknya Anda memperhatikan jumlah tokoh yang ada. Artinya, jumlah pemeran harus sama dengan jumlah tokoh atau peran yang ada dalam naskah. Sesudah melalui pembagian peran, masing-masing calon pemeran melakukan pendalaman terhadap karakter masing-masing 22 peran yang diembannya. Jadi, Anda harus benar-benar menghayati tokoh yang Anda wakili. Oleh sebab itu, perhatikan petunjuk berikut ini. a. Menentukan jumlah calon pemeran sesuai dengan jumlah tokoh atau peran yang ada pada naskah. b. Masing-masing calon pemeran mengambil peran yang dipandang sesuai atau cocok dengan dirinya. c. Semua calon pemeran melakukan pembedahan terhadap naskah drama untuk memahami isi dan peran yang akan dilakukannya. d. Semua calon pemeran mengenali dan menghayati masing-masing peran yang ada di dalam naskah. e. Semua calon pemeran memahami dan menghayati situasi atau suasana yang diharapkan oleh penulis skenario. f. Semua calon pemeran melakukan pembacaan dan latihan penghafalan naskah. Kegiatan menghafalkan naskah yang menjadi bagiannya harus dilakukan sampai hafal betul, bahkan sampai mampu menciptakan improvisasi-improvisasi yang bisa menghidupkan peran yang diembannya. g. Sesudah semua calon pemeran hafal dan mampu menjiwai perannya masing-masing, mereka melakukan latihan yang berkenaan dengan format dan penguasaan tata panggung blocking.

3. Mengekspresikan Karakter Para Pelaku Drama