23 mengutamakan gerakan cambukan pergelangan tangan yang diarahkan
atau digerakkan menukik ke belakang Tohar, 2005: 64.
Gambar 5. Gerakan melakukan Pukulan Backhand Smash
Sumber: Tohar, 1991: 20 Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pukulan
smash merupakan pukulan yang banyak digunakan untuk mematikan permainan lawan. Teknik pukulan smash ini secara bertahap setiap
pemain harus menguasainya dengan sempurna melalui serangkaian latihan yang sistematis dan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
latihan, karena hal ini sangat besar manfaatnya untuk meningkatkan kualitas permainan.
b. Analisis Gerakan Pukulan Smash
Hal yang mendasari untuk melakukan pukulan smash yang baik adalah bagaimana menciptakan rangkaian gerakan sesuai dengan
mekanika gerak yang efektif dan efisien dengan didukung oleh kekuatan
24 otot bagian kaki kemudian bagian perut diteruskan bagian lengan dan
pergelangan tangan Tohar, 2005: 67. Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk menggerakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk
yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya Sajoto, 2001: 9. Dengan kecepatan yang ada serta penempatan shuttlecock yang akurat
maka seseorang dapat secara efektif melakukan pukulan smash yang memungkinkan tidak dapat dikembalikan oleh lawan.
Faktor-faktor kondisi fisik yang dibutuhkan dalam bermain bulutangkis ialah kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur,
kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi. Namun Herman Subardjah 2000: 46 menjelaskan bahwa pada pukulan smash
lebih mengandalkan unsur kekuatan dan kecepatan. Lebih lanjut Herman Subardjah 2000: 47 menjelaskan pukulan smash merupakan pukulan
yang keras dan tajam, bertujuan untuk mematikan lawan secepat- cepatnya. Untuk mendapatkan hasil pukulan yang sangat tajam, maka
usahakan shuttle cock dipukul di depan badan dalam posisi raket condong ke depan dan merupakan hasil maksimal dari koordinasi antara
gerakan badan, lengan dan pergelangan tangan. Syahri Alhusin 2007: 43 menjelaskan bahwa smash yakni
pukulan overhead atas yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang, dengan.
tujuan utamanya adalah mematikan lawan. Karakter pukulan ini adalah keras dan laju shuttle cock cepat menuju lantai lapangan.
25 Analisis gerak smash dijelaskan sebagai berikut:
1 Pegangan Raket Seperti halnya permainan bulutangkis pada umumnya, cara
memegang raket ada tiga yaitu 1 pegangan inggris pegangan kampak, 2 pegangan amerika geblok kasur, 3 pegangan
campuran pegangan berjabat tangan. Namun pada pukulan smash penuh pegangan yang digunakan adalah pegangan berjabat tangan.
Pegangan cara ini lazim dinamakan shakehand grip, caranya adalah memegang raket seperti orang berjabat tangan Tohar, 2005: 34.
Caranya hampir sama dengan pegangan Inggris, tetapi setelah raket dimiringkan, tangkai dipegang dengan ibu jari melekat pada bagian
dalam yang kecil, sedangkan jari-jari lain melekat pada bagian dalam yang lebar Tohar, 2005: 36.Pegangan ini biasanya digunakan pemain
top dunia hanya pada saat melakukan pukulan forehand, sedangkan pada pukulan backhand pegangannya diubah ke pegangan inggris
Herman Subarjah, 2000: 28.
Gambar 6. Pegangan InggrisKampak
Sumber: Tohar, 2005: 36
26 2 Posisi Kaki
Posisi kaki sebelum melakukan pukulan adalah posisi menunggu, dengan berat badan seimbang pada kedua kaki PBSI,
2006: 28. Posisi kaki saat menanti datangnya bola untuk pukuan smash penuh, dengan cara berat badan bertumpu pada kaki bagian
depan dengan lutut dibengkokkan ke depan dan badan ditundukkan, posisi kedua kaki agak lebih lebar dari pada bahu, pada saat bola
sudah dipukul lawan pemain harus sudah mulai gerak ditempat, sebagai rangsangan pada kaki untuk bergerak mengejar bola.
Gambar 7. Posisi Kaki Persiapan Smash Penuh
Sumber: Dokumentasi 3 Posisi Kaki
Pergerakan kaki footwork memiliki pengaruh yang besar dalam permainan bulutangkis, gerakan kaki yang baik dapat
menghasilkan pukulan yang akurat karena akan memudahkan seorang pemain dalam menjangkau kemana datangnya arah shuttlecock.
Tujuan gerakan kaki footwork ialah agar pemain bisa menguasai
27 seluruh lapangan bulutangkis, hal ini sependapat dengan apa yang
dikemukakan oleh Herman Subarjah 2007: 44 “Tujuan utamanya
adalah untuk menguasai seluruh lapangan permainan”. Pergerakan kaki pada pukulan smash penuh ada dua, yaitu
pergerakan ke kanan belakang dan pergerakan ke kiri belakang. Menurut James Poole 2008: 48, untuk pergerakan kaki ke kanan
belakang pada pukulan forehand overhead dapat dilakukan dengan cara:
a Putarlah kaki ke arah kanan, melangkahlah dengan kaki kanan ke arah belakang lapangan, bahu harus berputar
sehingga bahu kanan menunjuk ke arah sudut kanan belakang lapangan.
b Langkah kedua dilakukan kaki kiri dengan menggeser ke dekat ibu jari kaki kanan, berat badan sebanyak mungkin
bersandar ke kaki kanan. c Menggeserlah dengan langkah-langkah pendek bergantian
dengan kaki kanan dan kiri sehingga berada di belakang arah jatuh shuttle, di dekat sudut kanan belakang lapangan.
Pada saat pukulan dilakukan, berat badan berpindah dari kaki kanan ke kaki kiri, pinggul dan bahu berputar sehingga
menjadi sejajar dengan jaring pada saat raket menyentuh shuttle.
d Lakukan langkah-langkah pendek untuk kembali ke posisi siap di tengah lapangan.
4 Ayunan Lengan Suatu gerakan ayunan lengan smash sangat cepat dan
berkelanjutan. Pada saat raket berkenaan dengan shuttlecock, gerakan ayunan lengan ke depan tidak berhenti, tetapi tetap bergerak dengan
kecepatan yang sama dengan ayunan yang mula-mula. Usahakan letak raket tegak lurus dengan shuttlecock agar mendapatkan hasil yang
baik pada saat perkenaan raket dengan shuttlecock.
28 5 Gerakan Lanjutan
Gerakan selanjutnya setelah shuttlecock dipukul adalah melanjutkan gerakan mengayun. Pada ujung ayunan lakukan ayunan
ke arah net, tangan yang memegang raket berputar dan melintang di depan pada posisi tubuh berlawanan, tubuh didorong kembali ke
bagian tengah lapangan dan siap di tengah lapangan untuk menerima shuttlecock kembali. Kedudukan follow trough sangat penting
terhadap ketepatan pukulan smash penuh. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menguasai teknik
smash ini menurut PB PBSI 2006: 6 adalah sebagai berikut: 1 Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang
tepat. 2 Perhatikan pegangan raket
3 Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan, dan tetap berkonsentrasi pada shuttlecock.
4 Perkenaan raket dan shuttlecock di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau shuttlecock itu setinggi
mungkin, dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul shuttlecock.
5 Akhiri rangkaian gerakan smash ini dengan gerak lanjut ayunan raket yang sempurna di depan badan.
Bentuk-bentuk latihan smash menurut Tony Grice 2007: 90-96
adalah: 1 Latihan smash bayangan
2 Melambungkan shuttlecock dan melakukan smash. Ini bisa dilakukan sendiri dengan keuntungan lebih bisa mengatur
impact perkenaan shuttlecock. 3 Service dan pengembalian bola. Ini dilakukan berpasangan
dengan salah satu pemain memberikan umpan pada pemain lainnya.
4 Pengembalian service-smash-block. 5 Rally Clear-Smah-Drop-Clear berkesinambungan.
6 Pengembalian service lurus.
29 7 Smash menyilang.
Melakukan smash bukan suatu hal yang mudah dilakukan dan perlu adanya latihan. Untuk melakukan smash ada juga tahapannya,
Menurut James Poole 2008: 36, beberapa petunjuk untuk melakukan pukulan forehand smash, yaitu:
1 Sentuhlah shuttlecock pada saat ia berada di muka tubuh anda dan lakukan itu dengan lengan terentang.
2 Pada saat persentuhan, pergelangan tangan dan lengan bawah harus berputar dengan cepat dan kuat.
3 Pada saat persentuhan, bidang raket berada dalam posisi datar agak menurun ke bawah.
4 Pukulah shuttlecock dengan keras. 5 Sudut jatuh yang tajam lebih penting dari pada kecepatan
luncur shuttlecock. 6 Jangan melakukan smash lebih ke belakang dari tiga per empat
bidang lapangan anda. Karena kecepatan shuttlecock berkurang dengan sangat cepat pada jarak yang jauh.
Kunci keberhasilan dalam melakukan pukulan smash forehand dapat dilakukan melalui beberapa fase yang tersusun secara sistematis.
Seorang atlet harus mampu menggunakan pegangan yang cocok dan mengatur impact perkenaan yang tepat saat shutltlecock berada di atas
kepala dan berakhir dengan tetap dalam keadaan siap. Dengan adanya pola latihan yang terprogram maka keberhasilan pukulan smash akan
semakin cepat tercapai.
Gambar 8. Penerbangan Shuttlecock Smash
Sumber: Dewi, 2016 dalam www.how-to-play-badminton.com
30
3. Kekuatan Otot Lengan