SMK MUHAMMADIYAH 1 TEMPEL TERAKREDITASI “A”
Kompetensi Keahlian Adminitrasi Perkantoran, Akuntansi, Tata Busana Butik
Alamat : Sanggrahan, Tempel, Sleman, Yogyakarta. Telp. 0811-2650-222 E-mail : smkmuh1.tempelgmail.com
Jenis pajak berdasarkan pada pihak yang menangung dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : a
Pajak langsung, yaiut pajak yang dikenakan secara berkala terhadap seseorang
atau badan usaha berdasarkan ketetapan pajak. Contohnya pajak penghasilan, PBB.
b Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dikenakan atas perbuatan atau
peristiwa. Contohnya PPN, dan pajak penjualan.
2. Berdasarkan Lembaga Pemungut :
Penggolongan pajak berdasarkan lembaga pemungutannya di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 dua yaitu Pajak Pusat dan Pajak Daerah.
a Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat yang
dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak - Kementerian keuangan. Contohnya pajak penghasilan, pajak penjualan atas
barang mewah.
b Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik
di tingkat Propinsi maupun KabupatenKota. Contohnya yaitu pajak reklame, pajak kendaraan bermotor.
3. Berdasarkan sifatnya :
Jenis pajak berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2, yaitu : a
Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal pada wajib pajak. Contohnya
pajak penghasilan dan PBB. b
Pajak objektif, yaitu pajak yang dipungut berdasarkan objeknya. Contohnya
pajak enjualan dan cukai.
H. Dasar Hukum dan Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia
A. Dasar Hukum Pemungutan Pajak
1 UUD 1945 Pasal 23A yang berbunyi: Pajak dan pungutan yang bersifat untuk
keperluan negara diatur dengan Undang-Undang, 2
Undang-undang No.6 Tahun 1983 sebagaimana telah diamandemen beberapa kali,
3 UU No. 28 Tahun 2008 tentang Ketentuan dan Tata Cara Umum Perpajakan
4 Peraturan pemerintah, dan
5 Peraturan Daerah
B. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia
Pemungutan Pajak dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1
Official Assesment Penetapan oleh Pejabat Pajak
Pajak dihitung oleh Negara, dalam hal ini Petugas Pajak, dan ditetapkan kemudian Wajib Pajak membayar berdasarkan perhitungan Petugas Pajak.
Di Negara Indonesia, sistem Official Assesment ini dianut dalam hal pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan.
2
Self Assesment Dihitung oleh Wajib Pajak sendiri