61
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecepatan dan kelincahan dengan keterampilan menggiring bola. Penelitian
ini termasuk penelitian korelasional Suharsimi Arikunto, 2002: 239. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan
ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Penelitian ini menggunakan metode survei
dengan teknik tes dan pengukuran. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut:
X1
X2
X3
Gambar 9. Bagan Kerangka Alur Pemikiran Penelitian.
Keterangan : Variabel bebas :
X1 = Kekuatan otot tungkai
X2 = Kelentukan togok
X3 = Kelincahan
Variabel terikat : Y
= Keterampilan menggiring bola
Y
r X1Y r X2Y
r X3Y
R X123Y
62
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Kekuatan Otot Tungkai : kekuatan adalah kemampuan suatu otot atau
sekelompok otot siswa yang mengikuti ekstrakurikuler SMA N 1 Girimulyo untuk mengatasi beban atau tahanan. Dalam permainan
sepakbola didominasi dengan gerakan lari. Peranan otot tungkai pada gerakan lari sangat besar. Untuk itu kelompok otot tungkai merupakan
faktor pendukung utama untuk keberhasilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan
leg and Back dynamometer
. Tes ini dilakukan sebanyak 2 kali diambil nilai tertinggi, Praktikum Fisiologi manusia 2008: 42 .
2. Kelentukan Togok sebagai suatu komponen kebugaran fisik, adalah
kemampuan dari suatu individu untuk menggerakkan tubuh dan bagian- bagiannya di mana lebar bidang gerakan tanpa merasakan ketegangan pada
artikulasi-artikulasi dan pemasangan-pemasangan otot. Suatu hal yang penting, semakin peserta ekstrakurikuler sepakbola memiliki tingkat
kelentukan yang tinggi maka akan cenderung bisa meminimalisir cedera. Tinggi rendahnya kelentukan olahragawan tidak ditentukan oleh postur
tubuhnya melainkan karena seringnya berlatih. Dalam makalah ini, penulis memusatkan pada model tes dan pengukuran kelentukan olahragawan. Tes
dan pengukuran ini memberikan pengetahuan akan pentingnya mengetahui seberapa tinggi tingkat kelentukan yang ada pada diri, sehingga
63 diharapkan untuk meningkatkan tingkat kelentuntukan agar terhidar atau
minimal mengurangi tingkat cedera. Tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan flexometer dilakukan sebanyak 2 kali diambil nilai
tertinggi. 3.
Kelincahan adalah kemampuan gerak para peserta Ekstrkurikuler sepakbola untuk mengubah posisi badan dan arah secepat mungkin sesuai
dengan yang dikehendaki. Adapun kelincahan yang dimaksud adalah melakukan lari zig-zag melewati rintangan yang sudah ditentukan dengan
secepat-cepatnya yang diukur dengan alat
stop watch
dengan satuan detik. Pengukuran dalam penelitian ini dengan tes kelincahan
dodging run
yang disusun oleh Ismaryati 2008. Tes ini dilakukan sebanyak 2 kali diambil
waktu tercepat. 4.
Keterampilan menggiring bola para peserta Ekstrkurikuler sepakbola SMA N 1 Girimulyo menggunakan kaki dengan cepat disertai perubahan arah.
Tes yang digunakan adalah menggiring bola dari arah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai
dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai melewati garis
finish
bila salah arah maka harus memperbaiki tanpa menggunakan anggota badan.
Pengukuran dalam penelitian ini adalah dengan tes keterampilan menggiring bola yang disusun oleh Nurhasan menggunakan
stop watch
dengan satuan detik 2001. Tes ini dilakukan sebanyak 2 kali diambil waktu tercepat
64
C. Subjek Penelitian