Pendahuluan membangun karakter bangsa melalui penanaman nilai nasionalisme untuk anak usia dini

2 NATION CHARACTER BUILDING THROUGH IMPLANTATION OF NATIONALISM VALUE FOR EARLY CHILDREN Wuri Wuryandani PPSD FIP UNY E-Mail: wurry_unyyahoo.com Phone: 08156870192 Abstract This research were aimed to describe the nationalism values cultivation method for kindergarten children and the obstacles faced by teacher in implementing that method. The type of this research is descriptive. The subjects of this research are four kindergarten teachers in ABA Karanganyar Kindergarten and Karangkajen Kindergarten at Mergangsan Yogyakarta District. Interviews, documentation, and observation were conducted to collect data. Triangulation technique was used for checking data validity. Data were analyzed by using inductive analysis . The results showed that the methods used to instill the value of nationalism to the kindergarten children were told, field trips, singing, and, habituation. Modelling and valuing clarification were the approaches used to instill that value. Constraints faced by teachers when applying the method of cultivation of moral values of this nationalism is the limited vocabulary in children, especially in group A, minimum facilities for storytelling, teacher telling story competence needs to be improved. Based on the findings above, it can recommend the following things: 1 LPTK as producing prospective early childhood educators need to equip the ability to instill the value to early childhood, 2 early childhood education institutions, in this case kindergarten needs to use methods that vary in instilling the value of nationalism to children in order to be accepted moral messages children optimally, 3 preschool education institutions need to provide facilities for the inculcation of nationalism values for the children. Keywords:Nationalism; Character Nation; Early Childhood

I. Pendahuluan

Latar Belakang Masalah Manusia yang berkualitas diperlukan dalam rangka pembangunan bangsa di masa depan. Terbentuknya manusia yang berkualitas tidak dapat dengan serta merta diwujudkan. Hal ini harus dimulai sejak masa kanak- kanak. Hal tersebut dikarenakan anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber daya manusia SDM di masa depan. Dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas salah satunya melalui pendidikan. 3 Usia dini merupakan masa keemasan, dimana pada masa ini perkembangan otak anak berkembang dengan sangat pesat. Masa ini pula menjadi masa yang kritis dalam perkembangan anak. Peristiwa ini terjadi sekali sepanjang umur manusia. Oleh karena itu pada masa ini anak harus benar-benar distimulasi agar perkembangannya menjadi optimal, demi masa depannya. Stimulasi dapat diberikan salah satunya melalui pendidikan. Penelitian menemukan bahwa bahwa sejak lahir seorang anak manusia memiliki kurang lebih 100 miliyar sel otak. Sel-sel otak ini tidak akan tumbuh dan berkembang dengan pesat tanpa adanya stimulasi dan didayagunakan Gutama,dkk., 2005: 3. Pentingnya pendidikan anak sejak usia dini juga didasarkan pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan untuk anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar nak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut Pasal 1 butir 14. Berdasarkan hal-hal tersebut maka jelaslah bahwa pendidikan sejak usia dini sanggatlah penting. Dalam rangka pembentukan karakter bangsa sejak usia dini salah stu aspek yang dikembangkan adalah pendidikan nilai. Dengan diberikannya pendidikan nilai dan moral sejak usia dini, diharapkan pada tahap perkembangan selanjutnya anak akan mampu membedakan baik buruk, benar salah, sehingga anak dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Ini akan berpengaruh pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam hal bersosialisasi. Salah satu bidang yang harus ada dalam pendidikan nilai moral adalah penanaman nilai moral nasionalisme. Seperti diketahui bahwa di era globalisasi ini wawasan kebangsaan menjadi sangat penting untuk diberikan kepada anak usia dini. Dengan adanya pendidikan wawasan kebangsaan diharapkan nantinya anak-anak akan tumbuh menjadi generasi-generasi bangsa yang mencintai negeri dan tanah airnya. Sebaliknya jika anak-anak 4 tidak dibekali nilai-nilai wawasan kebangsaan yang kuat, di masa mendatang akan sangat rentan ”dijajah” oleh berbagai hal dari luar. Penjajahan ini diantaranya budaya, tingkah laku dan lain sebagainya Nuraeni, 2008. Salah satu lembaga pendidikan yang dapat melakukan penanaman nilai moral kebangsaan adalah Taman Kanak-kanak TK yang merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini PAUD yang bersifat formal. Di samping masih banyak lembaga PAUD lain yang dapat digunakan sebagai tempat penanaman nilai moral seperti: Kelompok Bermain KB, Tempat Penitiapan Anak TPA, pendidikan keluarga, dan pendidikan lingkungan. Anak TK adalah anak yang sedang dalam tahap perkembangan pra operasional kongkrit seperti yang dikemukakan oleh Piaget, sedangkan nilai- nilai moral merupakan konsep-konsep yang abstrak, sehingga dalam hal ini anak belum bisa dengan serta merta menerima apa yang diajarkan guruorang tua yang sifatnya abstrak secara cepat. Untuk itulah gurupendidik di TK harus pandai-pandai dalam memilih dan menentukan metode yang akan digunakan untuk menanamkan nilai moral kepada anak agar pesan moral yang ingin disampaikan guru dapat benar-benar sampai dan dipahami oleh siswa untuk bekal kehidupannya di masa depan. Dalam pemilihan dan penerapan metode ini disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik anak TK. Metode yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai nasionalisme pada anak TK sangatlah bervariasi, diantaranya metode bercerita, bermain peran, dan bernyanyi. Untuk memilih dan menerapkan metode yang akan dipakai dalam penanaman nilai nasionalisme infi gurupendidik harus benar- benar mempunyai pemahaman yang benar akan hal tersebut. Pemahaman yang dimiliki gurupendidik akan mempengaruhi keberhasilan penanaman nilai nasionalisme itu secara optimal. Dalam penelitian ini, kami bermaksud mengungkap bagaimana metode yang digunakan dalam penanaman nilai nasionalisme kepada anak usia dini di TK. Perumusan Masalah 1. Bagaimana metode penanaman nilai nasionalisme pada untuk anak usia TK? 5 2. Kendala-kendala apa yang dihadapi gurupendidik dalam menggunakan metode dalam menanamkan nilai nasionalisme kepada anak usia TK? Tujuan 1. Mengetahui metode penanaman nilai nasionalisme pada beberapa TK. 2. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi gurupendidik dalam menggunakan metode dalam menanamkan nilai nasionalisme kepada anak TK. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat baik secara teortis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang pendidikan nilai. Selain itu juga untuk merangsang dilakukannya penelitian yang lebih mendalam dan menyeluruh terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru dalam memilih metode yang tepat untuk menanamkan nilai nasionalisme untuk anak TK. Dengan mengetahui tentang metode penanaman nilai nasionalisme yang tepat untuk diterapkan kepada anak TK. Diharapkan nantinya anak akan memiliki sikap nasionalisme yang tinggi dan komitmen yang baik terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

II. Kajian Pustaka