Sistematika Penulisan Sistem Pengereman otomatis Menggunakan Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler

7

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini, dimulai dari definisi logika fuzzy, mikrokontroler ATMega32, sensor ultrasonik SR-04, Pulse With Modulation PWM, motor DC, motor servo, driver motor, Liquid Crystal Display LCD, rotary encoder, remote control RX dan TX, komparator, sampai dengan perangkat lunak software bahasa C sebagai pemrograman.

2.1 Logika Fuzzy

Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya berada di luar model matematis dan bersifat samar. Konsep ketidak pastian inilah yang menjadi konsep dasar munculnya konsep logika fuzzy. Pencetus gagasan logika fuzzy adalah L.A. Zadeh 1965 dari California University. Logika fuzzy adalah salah satu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Logika fuzzy berbeda dengan logika digital biasa, dimana logika digital biasa hanya mengenal 2 keadaan yaitu: “ya” dan “tidak” atau ”on” dan “off” atau “high” dan “low” atau 1 dan 0. Sedangkan logika fuzzy meniru cara berpikir manusia dengan menggunakan konsep sifat kesamaran suatu nilai. Dengan himpunan fuzzy, suatu objek dapat menjadi anggota dari banyak himpunan dengan derajat keanggotaan yang berbeda dalam masing-masing himpunan.

2.1.1 Himpunan Fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu: a. linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti muda, parobaya, tua. b. numerik, suatu nilai angka yang menunjukkan ukuran dari suaru variabel seperti 10,20,30. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami fuzzy, yaitu: a. variable fuzzy, merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy. Contoh: umur, suhu, permintaan, dan lain sebagainya. b. semesta pembicaraan, adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicara merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik bertambah secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicara dapat berupa bilangan positif maupun negatif. Adakalanya nilai semesta pembicara ini tidak dibatasi nilai atasnya c. domain himpunan fuzzy, merupakan keseluruhan nilai yang diizinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik bertambah secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun bilangan negatif.

2.1.2 Fungsi Keanggotaan Membership Function

Fungsi keanggotaan Membership Function adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya sering juga disebut dengan derajat keanggotaan yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada 2 fungsi yang digunakan dalam tugas akhir ini, yaitu: a. representasi kurva segitiga Kurva segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis linear seperti terlihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Representasi Kurva Segitiga Representasi kurva segitiga adalah sebagai berikut: ...........................2.1 Untuk menentukan nilai minimum dan maximum fungsi keanggotaan pada representasi kurva segitiga, dapat menggunakan persamaan dibawah ini. ...............................2.2