PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

(1)

PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS

DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE)

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

(Skripsi)

Oleh

FEGI IRVAN ADHITIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015


(2)

ABSTRAK

PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS

DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE)

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

Oleh

Fegi Irvan Adhitia

Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe pengereman otomatis pada motor dc secara mekanis yang dapat melakuakan pengereman pada laju putar motor dengan menggunakan rem cakram (disk brake) yang dikopel pada motor dc sehingga dapat menjadi acuan pada pengereman mobil listrik.

Otomatisasi pengereman motor dc secara mekanis mengunakan sensor ultrasonik sebagai sensor pembacaan pada jarak benda pantul, hasil pembacaan jarak benda pantul pada ultrasonik menjadi acuan sudut tekan tuas pada rem cakram, dimana penentuan sudut dihasilkan dari hasil uji coba. Penekanan tuas rem cakram sesuai dengan pembacaan jarak benda pantul dan nilai seting pada putaran motor servo. Jarak maksimal dari pembacaan jarak pada sensor ultrasonik adalah 300 cm. Ketika pada jarak 100 cm, suplai pada motor dc akan diputus guna menjaga motor dc dari kerusakan akibat arus berlebih.

Hasil penelitian ini adalah motor mampu berhenti secara bertahap dari jarak 300 cm sampai 100 cm ketika sensor membaca suatu benda. Sudut servo terbaik untuk pengereman secara sempurna diperlukan daya 10,429 watt pada sudut untuk menghentikan laju putar motor dc secara sempurna.

Kata kunci : Motor DC, Pengereman, Sensor Ultrasonik PING, Pengereman Mekanik, Mobil Listrik


(3)

PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS

DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE)

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

Oleh

FEGI IRVAN ADHITIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang di lahirkan dari pasangan Bapak Hi. Idrus Jamal dan Hj. Lola zera, S.Pd. Penulis dilahirkan di Kotabumi, Lampung pada 31 Januari 1991. Pendidikan formal penulis dimulai di SDN 4 Kotabumi pada tahun 1996 dan selesai pada tahun 2002. Pendidikan menengah pertama di SLTPN 7 Kotabumi diselesaikan pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 3 Kotabumi diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri (UM). Selama menjadi mahasiswa, Penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) sebagai Anggota Departemen Pendidikan dan Pengkaderan pada tahun 2010-2011. Pada semester 5 penulis memilih konsentrasi Sistem Energi Elektrik (SEE) sebagai fokus dalam perkuliahan dan penelitian. Pada bulan September tahun 2011, penulis melaksanakan kerja praktek di PT. GUNUNG MADU PLANTATIONS. Pada saat kerja praktek penulis membuat laporan tentang “Proteksi Generator Unit IV Dengan Menggunakan Overcurrent Relay


(8)

DENGAN KERENDAHAN HATI YANG

TULUS

KUPERSEMBAHKAN SEBUAH KARYA INI

UNTUK :

papa dan Mama TERCINTA;

Hi. IDRUS JAMAL

&

Hj. LOLA ZERA, S.Pd.

KAKAK - KAKAKKU TERSAYANG;

Ferie irza irawan, s.sI., m.h.

Feby rendhi habibi, s.sOs.

ADIK - ADIKKU TERSAYANG;


(9)

MOTO

KEMENANGAN KITA YANG PALING BESAR

BUKANLAH KARENA KITA TIDAK

PERNAH JATUH, MELAINKAN KARENA KITA

BANGKIT SETIAP KALI KITA JATUH

CONFUSE-

SAYA CIPTAKAN HIDUP SAYA DENGAN

MELANGKAH KELUAR DARI BATASAN-BATASAN

YANG DI BERIKAN ORANG LAIN.

(OPRAH WINFREY)

HIDUP ADALAH KETIDAKPASTAIAN, TIDAK TAHU

APA YANG AKAN TERJADI DAN BAGAI MANA

TERJADI. KITA HANYA BISA MENDUGA. KITA

MUNGKIN SALAH MELANGKAH, TAPI KITA HARUS

TETAP MELANGKAH DALAM GELAP.


(10)

SANWACANA

Assalammu’alaikum Wr . Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Sang sutradara alam ini Allah SWT, karena berkat rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sang penutup Nabi dan Rasul, kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa setia sampai akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “ PROTOTIPE PENGEREMAN MOTOR DC SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN REM CAKRAM (DISC BRAKE) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 “ sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Selama proses pengerjaan skripsi ini, tak lupa penulis sampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dan menyusun laporan ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, khususnya kepada :


(11)

1. Kedua Orang tua saya, Ayahanda Hi. Idrus Jamal dan Ibunda Hj. Lola Zera, S.Pd., yang senantiasa memberikan doa, serta dukungannya.

2. Ibu Dr. Lusmeilia Anggraini, D.E.A. selaku Dekan Fakultas Teknik

3. Bapak Agus Trisanto, Ph.D. selaku ketua jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung sekaligus sebagai Dosen Pembimbing pendamping Tugas Akhir.

4. Bapak Ir. Noer Soedjarwanto, M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama Tugas

Akhir

5. Bapak Dr. Eng. Endah Komala sari,M.T., selaku Dosen Penguji Tugas Akhir

6. Bapak serta Ibu dosen Jurusan Teknik Elektro atas didikkan, bimbingan, serta ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

7. Mbak Ning dan jajaran staf administrasi Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.

8. Saudara-saudara kandungku tersayang Kyai Ija, Abang Eno, dan Adek Fesa. 9. Istriku Ayoi Elvira Putri yang mampu hadir dikala susah dan senang.

10. Anakku Laisa Atha Faiqa kehadiranmu menjadi nyawa baru untukku

11.Teman - teman 2008 yang sudah terlebih dahulu mendapatkan gelar sarjana, Sigit, Bambang, Rizky, Indra, Giri, Edo, Tuntas, Rudi, Fardinan, Adi, Ridolf, Insan, Ade, komet, marta, koko, yogi, giri, bambang, yudi, dll terima kasih atas semangat yang kalian tularkan.

12. Kawan-kawan pelangi, Matul Anak Soleh, Kakek Aferdi, Nora gondrong, Aris Gemoul, Kyai Marwanto, Arif Sutarif, Taufik Helm, Olil Tengil, Uli Nol, dan Abi Admin.

13.Temen-temen Jurusan Teknik Elektro khususnya angkatan 2008 yang sangat luar biasa.


(12)

14.Serta pihak-pihak yang yang telah membatu.

15.Almamater tercinta, atas kisah hidup yang penulis dapatkan semasa kuliah.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta mencatat kebaikan kita menjadi suatu nilai ibadah, Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan serta saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar lampung, April 2015

Penulis


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Motor dc sederhana ... 7

2.2 Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor ... 9

2.3 Reaksi garis fluks ... 10

2.4 Prinsip kerja motor dc ... 11

2.5 Kurva torsi dan kecepatan ... 12

2.6 Grafik torsi dan kecepatan dengan luas daerah persegi ... 13

2.7 Sistem Kontrol Berumpan Maju ... 15

2.8 PDIP ATmega 328 P ... 16

2.9 Sensor Ultrasonik SRF04 ... 17

2.10 Pin Pada Sensor Ultrasonik SRF04 ... 18

2.11 Sinyal Pulsa Pada Sensor Ultrasonik SRF04 ... 18

2.12 Rem Cakram (DiscBrake) ... 19

2.14 Master Rem ... 19

2.15 Selang ... 20

2.16 Kaliper Rem ... 21

2.17 Kanvas Rem ... 21


(14)

vi

3.1 Blok Diagram Rangkaian Pengendali Motor DC... 27

3.2 Diagram Alir Prinsip Kerja Alat ... 29

3.3 Rangkaian skematik ... 32

3.4 Rancang alat sistem pengereman mekanik motor dc ... 33

3.5 Desain servo pengereman pada master rem cakram ... 34

3.6 Desain kopel rem cakram pada motor dc ... 35

3.7 Diagram Alir Penelitian ... 36

4.1 Komunikasi sensor ultrasonik ping ... 39

4.2 Rangkaian regulator ... 40

4.3 Rangkaian otomatisasi pengereman secara mekanis... 42

4.4 Grafik pengukuran jarak dengan sensor ultrasonik ping... 46

4.5 Pembacaan jarak terhadap papan kayu ... 47

4.6 Motor direct current ... 48

4.7 Beban motor penelitian ... 49

4.8 Pengujian rangkaian regulator... 50

4.9 Pengujian rangkaian secara keseluruhan ... 53

4.10 Grafik pengujian data servo ... 56

4.11 Tuas servo rem cakram ... 57


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Keterangan Gambar 3.2 ... 31

3.2 Keterangan Gambar 3.4 ... 34

4.1 Data Hasil Pengujian Sensor Ultrasonik ... 45

4.2 Data Perbandingan Nilai Kecepatan Putar ... 49

4.3 Pengujian Alat Dengan Menggunakan Beban 1 Kg ... 54


(16)

DAFTAR ISI

COVER

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Rumusan Masalah ... 2

D. Batasan Masalah ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Hipotesis ... 4

G. Sisitematika Penlisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motor Direct Current (DC) ... 6

1. Motor DC ... 6

2. Prinsip Dasar Kerja Motor DC ... 9

3. Karakteristik Motor DC ... 12

B. Sistem Kontrol ... 14

C. Mikrokontrol ATMega 328 ... 15

D. Sensor Ultrasonik SRF04 ... 17

E. Disc Brake ... 19

1. Master Rem ... 19


(17)

iii

3. Kaliper Rem ... 21

4. Kampas Rem ... 21

5. Piringan (Disc) ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 23

B. Alat dan Bahan ... 23

C. Langkah-langkah Kerja Perancangan ... 24

D. Spesifikasi Alat ... 26

E. Desain Sistem ... 27

1. Perancangan Blok Diagram Sistem ... 27

2. Diagram Alir Prinsip Kerja Alat ... 29

3. Rangkaian Skematik... 32

4. Diagram Alir Penelitian ... 36

F. Pengujian Alat ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras dan Pengujian ... 38

1. Spesifikasi Perangkat Keras ... 38

2. Sensor Jarak ... 39

3. Rangkaian Regulator ... 40

4. Rangkaian Otomatisasi Pengereman Secara Mekanis ... 41

B. Pengujian Perangkat Keras ... 43

1. Pengujian Sensor Jarak ... 43

2. Motor DirectCurrent (DC) ... 47

3. Pengujian Rangkaian Regulator ... 50

4. Pengujian Rangkaian Pengereman Otomatis Motor DC ... 51

5. Pengujian Perangkat Keras Secara Keseluruhan... 52

C. Perangkat Lunak ... 57


(18)

iv

D. Analisa Sistem Pengereman ... 59 1. Data Supply Penelitian ... 60 2. Data Pengereman ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 63 B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA


(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingginya angka kecelakaan di Indonesia sering sekali menjadi topik pembicaraan yang beredar di kalangan masyarakat umum. Salah satu kecelakaan yang sering terjadi diantaranya kecelakaan mobil. Dari beberapa kejadian yang pernah terjadi, rata-rata kecelakaan terjadi karena kurang konsentrasinya pengemudi dalam mengendarai mobilnya.

Perlu adanya sistem otomatis yang harus bekerja ketika terjadi kelalaian pada pengemudi. Sistem yang mampu berjalan tanpa bantuan manusia dan sistem yang mampu menggantikan kinerja manusia adalah salah satu solusi mengurangi terjadinya kecelakan pada lalu lintas. Sistem kontrol otomatis yang mampu menghentikan laju mobil adalah salah satu metode yang dapat diterapkan pada mobil, yang bermanfaat dalam mengurangi angka kecelakaan di Indonesia.

Rancang bangun sistem pengereman otomatis pada Motor DC menggunakan Atmega 328 adalah salah satu langkah yang dapat membuat terealisasi sistem pengendalian rem secara otomatis pada mobil. Pada rancang bangun ini akan


(20)

2

mendeteksi jarak mobil dengan benda yang ada didepannya. Pada jarak dan kecepatan yang telah diseting, mobil akan mengerem dengan sempurna dan mesin akan dimatikan untuk mencegah kerusakan pada motor. Prototipe mobil ini menggunakan sensor jarak Ultra Sonik (Uson) yang mempunyai prinsip kerja dengan membaca gelombang pantul yang dipantulkan dari benda yang ada di depannya. Sensor akan membaca jarak benda yang ada didepannya, sehingga dapat memberikan perintah untuk berhenti secara bertahap sesuai pengaturan dari program yang telah di instruksikan oleh mikrokontroller.

B. Tujuan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk merancang sebuah sistem kendali

otomatis pada motor dc secara mekanis yang dapat melakukan pengereman pada

laju motor dengan menggunakan rem cakram (disk brake) yang di kopel pada motor dc. Sebagai prototipe pengereman pada mobil listrik.

C. Perumusan Masalah

Mengacu pada permasalahan yang ada maka perumusan perancangan ini difokuskan pada aspek berikut:

1. Bagaimana membuat sistem kontrol Motor DC dengan menggunakan


(21)

3

2. Bagaimana merancang sistem pengereman dengan menggunakan

mikrokontroler.

3. Bagaimana membuat pengeremen motor secara mekanik pada motor dc.

4. Bagaimana merancang sistem pengereman mekanik dengan menggunakan

sensor ultrasonik.

5. Bagaimana membuat program yang mampu membaca jarak untuk

mengendalikan Motor DC.

6. Bagaimana mengkonfigurasikan mikrokontroler dengan master rem cakram.

D. Batasan Masalah

Dalam perancangan dan implementasi sistem pengereman pada motor dc dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Motor dc yang digunakan adalah Motor DC dengan tipe DL 10210 A yang berjumlah 1 unit.

2. Sensor yang digunakan adalah sensor Ultra Sonik.

3. Penulisan program menggunakan Arduino

4. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega 328

5. Hanya mendeteksi jarak pengereman otomatis motor dc dengan


(22)

4

E. Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh dari perancangan dan implementasi sistem pengereman pada motor dc yang diaplikasikan pada mobil adalah :

1. Dapat menghentikan laju kecepatan motor, sehingga motor dapat berhenti dengan sempurna.

2. Dapat mengetahui posisi penghalang yang ada di depan dengan menggunakan

sensor ultrasonic, sehingga dapat memberi perintah terhadap motor untuk melakukan pengereman secara sempurna dengan cara pengereman mekanis.

3. Pada pengaplikasiannya dapat mengurangi angka kecelakaan pada mobil.

F. Hipotesis

Pengereman dapat dilakukan dengan adanya pembacaan sensor jarak pada benda

yang jaraknya berubah-ubah dengan mengirimkan informasi kepada

mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat menentukan sudut putar pada servo untuk menekan tuas rem cakram dan putaran motor dapat berhenti sesuai dengan jarak pantul pada sensor jarak.


(23)

5

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas akhir ini, maka tulisan akan dibagi menjadi lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori yang mendukung dalam perancangan dan realisasi sistem kendali pengereman padamotor dc.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi rancangan dan realisasi rangkaian sistem kendali, meliputi alat dan bahan, langkah-langkah pengerjaan yang akan dilakukan, penentuan spesifikasi rangkaian, blok diagram rangkaian, cara kerjanya, dan penjelasan masing-masing bagian blok diagram.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan prosedur pengujian, hasil pengujian dan analisis.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Memuat simpulan yang diperoleh dari pembuatan dan pengujian alat, dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.


(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Motor DC (Direct Current)

1. Motor DC

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor dc atau sering disebut motor arus searah lebih sering digunakan untuk keperluan yang membutuhkan pengaturan kecepatan dibandingkan dengan mesin ac. Alasan utama penggunaan mesin dc terutama pada industri-industri modern adalah karena kecepatan kerja motor-motor dc mudah diatur dalam suatu rentang kecepatan yang luas, disamping banyaknya metode-metode pengaturan kecepatan yang dapat digunakan[1].

Motor dc sangat dikenal karena pemakaiannya yang beraneka ragam. Dengan melakukan berbagai penggabungan lilitan medan yang diteral secara shunt, seri maupun secara terpisah, dapat dirancang suatu motor yang dapat menampilkan karakteristik volt-amper atau kecepatan-momen yang bermacam-macam untuk penggunaan dinamik maupun keadaan tetap (ajek). Karena mudah diatur, sistem motor dc sering digunakan pada pemakaian yang memerlukan rentan kecepatan yang lebar atau pengaturan yang teliti pada keluaran yang diinginkan[2].


(25)

7

Motor dc memerlukan suplai tegangan searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar didalam medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran. Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik fasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, maka dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor[1].

Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen. Motor dc merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya.


(26)

8

Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo atau biasa disebut rotor. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.

Berikut bagian-bagian utama pada motor dc :

a. Kutub medan

Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor dc. Motor dc memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor dc sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.

b. Dinamo

Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor dc yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.


(27)

9

c. Komutator.

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor dc. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Komutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya[1].

2. Prinsip dasar kerja motor dc

Jika arus lewat pada suatu konduktor, akan timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Gambar 2.2 Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor[3]

Aturan genggaman tangan kanan bisa digunakan untuk menentukan arah garis fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar 2.2 nomor 2 menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena berbentuk U. Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut.

2


(28)

10

Jika konduktor berbentuk U (rotor) diletakkan di antara kutub utara dan selatan, maka kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub.

Gambar 2.3 reaksi garis fluks[3]

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan magnet . Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat rotor berputar searah jarum jam.

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi, medan magnet


(29)

11

juga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.4 Prinsip kerja motor dc[3]

Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan perputaran pada motor[1].

Mekanisme kerja untuk motor dc:

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya

2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan. 4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan

tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan[1].


(30)

12

3. Karakteristik Motor DC

Karakteristik yang dimiliki suatu motor dc dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasan-batasan kerja dari motor serta daerah kerja optimum dari motor tersebut.

Gambar 2.5 Kurva torsi dan kecepatan[ 5 ]

Dari gambar 2.5 di atas terlihat hubungan antara torsi dan kecepatan suatu motor dc tertentu. Dari grafik terlihat bahwa torsi berbanding terbalik dengan kecepatan putaran. Dengan kata lain terdapat tradeoff antara besar torsi yang dihasilkan motor dengan kecepatan putaran motor.

Dua karakteristik penting terlihat dari grafik yaitu:

1. Stall torque, menunjukkan titik pada grafik dimana torsi maksimum tetapi tidak ada putaran pada motor.

2. No load speed, menunjukkan titik pada grafik dimana terjadi kecepatan putaran maksimum tetapi tidak ada beban pada motor


(31)

13

Analisa terhadap grafik dilakukan dengan menghubungkan kedua titik tersebut dengan sebuah garis, dimana persamaan garis tersebut dapat di tulis di dalam fungsi torsi atau kecepatan sudut[ 4 ].

...(2.1) ...(2.2) ...(2.3) ...(2.4)

Dengan memasukan persamaan torsi dan kecepatan kedalam persamaan daya di peroleh[ 4 ].

...(2.3)

...(2.4)

Dari persamaan daya terlihat bahwa daya merupakan perkalian antara torsi dan kecepatan sudut. Dimana di dalam grafik ditunjukkan oleh luas daerah persegi di bawah kurva torsi dan kecepatan[ 4 ].


(32)

14

B. Sistem Kontrol

Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu. Pada buku dengan judul Teknik Sistem Control, sistem kontrol adalah suatu sistem yang membuat agar keluaran (output) sistem sesuai dengan rencana yang diharapkan.

Dalam penggunaannya harus ada benda atau sistem yang dikendalikannya, yang merupakan sistem fisis, yang bisa disebut dengan kendali (plant). Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis (satuan yang dapat diukur nilainya). Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan. Sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama dalam penentuan nilainya.

Dalam sistem kontrol ini, proses penentuan hasil keluarannya dapat menggunakan metode umpan maju (feed forward)

Umpan maju (feed forward)

Apabila masukan proses yang dijadikan pedoman untuk menentukan tindakan terhadap proses, misalnya temperature udara diluar terlampau tinggi, maka pendingin perlu dinyalakan.


(33)

15

Gambar 2.7 Sistem kontrol berumpan maju

C. Mikrokontroler ATmega 328

Mikrokontroler merupakan sebuah sistem mikroprosesor dimana di dalamnya sudah terdapat Central Proccesssing Unit (CPU), Random Acess Memory (RAM),

Electrically Erasable Programmable Read Only Memori (EEPROM), I/O, Timer

dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Umumnya mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara langsung sertaproses interupsi yang cepat dan efisien. Penggunaan mikrokontroler sudah banyak ditemui dalam berbagai peralatan elektronik, seperti telepon digital,

microwave oven, televisi, dan lain-lain. Mikrokontroller juga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dalam industri seperti: sistem kendali, otomasi, dan lain-lain.

Output

Controller Plant


(34)

16

Konfigurasi pin mikrokontroller ATmega 328 adalah sebagai berikut:

Gambar 2.8 PDIP ATmega 328 P[6]

Untuk melihat konfigurasi ATmega 328 dapat dilihat pada gambar 2.8 yang merupakan tampilan nama pin dari ATmega 328.

a. VCC merupakan pin yang digunakan sebagai masukan sumber tegangan.

b. GND merupakan pin untuk Ground.

c. Port B (PB0:PB7) XTAL1/ XTAL 2/TOSC1/TOSC2 merupakan port I/O

dengan internal pull-up resistor. Untuk XTAL digunakan sebagai pin

external clock.

d. Port C (PC0:PC6) merupakan pin I/O dan merupakan pin masukan ADC. Terdapat juga pin RESET yang digunakan untuk mengembalikan kondisi mikrokontroller seperti semula.

e. Port D (PD0:PD7) merupakan pin I/O sinyal analog.

f. AVCC adalah pin masukan untuk tegangan ADC.


(35)

17

D. Sensor Ultrasonik SRF04

Sensor jarak SRF04 adalah sebuah device transmitter dan receiver ultrasonic dalam 1 package buatan Devantech yang dapat membaca jarak dengan prinsip sonar.

Gambar 2.9 Sensor ultrasonic SRF04[7]

Spesifikasi SRF04 Tegangan keja : 5V DC

Konsumsi arus : 30mA (max 50mA) Frekuensi kerja : 40KHz

Jangkauan : 3cm - 300cm

Input trigger : 10us, level pulsa TTL Dimensi : PxLxT (24 x 20 x 17) mm


(36)

18

Gambar 2.10 Pin pada sensor ultrasonikSRF04[7]

Gambar 2.11 Sinyal pulsa pada sensor ultrasonikSRF04[7]

Untuk mengaktifkan SRF04, mikrokontroler harus mengirimkan pulsa positif minimal 10us melalui pin trigger, maka SRF04 akan mengeluarkan sinyal ultrasonic sebesar 8 cycle dan selanjutnya SRF04 akan memberikan pulsa 100us-18ms pada outputnya tergantung pada informasi jarak pantulan objek yang diterima. Berikut ini adalah data perbandingan antara sudut pantulan dan jarak:


(37)

19

E. DISC BRAKE

Disc brake ( Rem cakram) adalah perangkat yang mampu memperlambat bahkan menghentikan laju kendaraan. Rem ini bekerja dengan cara saling bergesekannya antara sepatu rem/kampas rem dengan piringan atau sebuah tromol.

Gambar 2.12 Rem Cakram (DiscBrake) [8]

Ada 5 komponen pada rem cakram yaitu:

1. Master Rem

Master rem ini berfungsi sebagai penekan minyak rem. karena sistem kerja dari rem cakram adalah tekanan minyak rem terhadap kaliper rem.


(38)

20

Dalam master rem ini ada beberapa komponen yang menempel, yaitu : - sebuah bak penampung minyak rem.

- kemudian handle sebagai penekan piston

- pegas sebagai memantul handle agar kembali ke posisi semula - piston atau penekan.

alat ini lah yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran minyak rem yang ada di bak penampung.setelah membuka lubang kemudian piston ini menekan minyak rem ke arah kaliper.

2. Selang

Selang ini berfungsi sebagai penyalur dari minyak rem yang mendapat tekanan dari piston di kaliper.


(39)

21

3. Kaliper Rem

Gambar 2.15 Kaliper Rem[8]

Setelah minyak melalui selang kemudian berlanjut ke kaliper rem. Kaliper rem ini ada batang penekan atau piston, fungsinya untuk menekan kampas rem atau sepatu rem.

4. Kampas rem/sepatu rem

Tekanan berlanjut ke kampas rem.kampas biasanya terbuat dari campuran asbes yang di bentuk sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan gesekan dan cengraman yang sangat kuat terhadap piringan atau disc.

Di dalam sebuah kampas biasanya terdapat garis-garis atau alur. fungsinya untuk mengurangi panas akibat gesekan selain itu juga sebagai tempat pembuangan serpihan kampas yang terkikis akibat geseka.


(40)

22

Gambar 2.16 Kanvas Rem[8]

5. Piringan (Disc)

Tekanan dari kampas rem berlanjut di piringan cakram.karna kedua kampas rem menjepit dengan kuat sebuah piringan cakram maka terjadilah gesekan yang mampu memperlambat laju kendaraan

.


(41)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan pada perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. 1 unit Laptop dengan spesifikasi Core i5 2.4Ghz Windows 7. 2. Perangkat lunak bahasa c

3. 1 unit electronic tools kit.

4. Multimeter digital.

5. 1 unit solder untuk realisasi rangkaian. 6. 1 unit Project Board.

Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk perancangan ini adalah: 1. 1 unit Motor dc.


(42)

24

3. 1 unit sensor Ultrasonic.

4. 1 unit rangkaian minimum Atmega 328

5. 1 unit rangkaian driver relay motor dc. 6. 1 unit LCD (Liquid Crystal Display.)

7. 1 unit downloader Arduinodengan komunikasi serial.

8. Komponen elektronika yang terdiri atas komponen resistor, kapasitor, transistor, kristal dan rangkaian terpadu (intregated circuit atau IC).

9. PCB polos secukupnya.

10.Kabel secukupnya.

11.Papan triplek secukupnya.

C. Langkah-langkah Kerja Perancangan

Dalam perancangan sistem telemetri ini dilakukan langkah-langkah kerja sebagai berikut :

1. Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang mendukung tentang penulisan tugas akhir ini, antara lain :

a. Karakteristik Motor dc tipe DL 10210 A hubung seri. b. Sistem kontrol pada motor dc.

c. Bahasa pemrograman Arduino.

d. Karakteristik mikrokontroler Atmega 328. e. Karakteristik Sensor Ultrasonik jenis SRF04.


(43)

25

g. Karakteristik komponen elektronika

Studi literatur dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari bahan-bahan ajar, internet, dan juga dari hasil penelitian sebelumnya yang membahas tentang sistem ini.

2. Perancangan blok diagram rangkaian sistem kendali

merancangan blok diagram ini dilakukan agar mempermudah dalam merealisasikan alat yang akan dibuat.

3. Implementasi rangkaian sistem kendali

Implementasi rangkaian dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Menentukan rangkaian dari masing-masing blok diagram yang ada.

b. Memilih komponen yang sesuai untuk setiap rangkaian.

c. Merangkai dan melakukan pengujian terhadap rangkaian yang telah dibuat pada masing-masing blok diagram.

d. Membuat program menggunakan bahasa C dan kemudian

memasukannya dalam sebuah mikrokontroler Atmega 328.

e. Menggabungkan rangkaian perblok yang telah diuji pada sebuah papan percobaan (project board), melakukan pengujian ulang setelah dilakukan penggabungan rangkaian.

f. Merangkai semua rangkaian yang telah dibuat dan dinyatakan berhasil ke dalam sebuah PCB.

4. Uji coba kontroler sistem kendali

Uji coba kontroler ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari alat yang telah dibuat. Adapun pengujian dilakukan secara perbagian


(44)

26

serta secara keseluruhan untuk menentukan tingkat keberhasilan kontroler ini. Adapun hal-hal yang diuji cobakan sebagai berikut:

a. Merangkai sumber tegangan yang akan digunakan pada motor dc.

b. Merangkai sumber tegangan yang akan digunakan pada

mikrokontroler.

c. Kecepatan motor dengan tegangan paling maksimum dan

minimum

d. Kinerja sensor Ultrasonik, kinerja LCD, kinerja driver motor dc, kinerja Mikrokontroler ATmega 328.

e. Kinerja sinkronisasikecepatanmotor dc dengan sensor Ultrasonik. f. Kinerja sistem secara keseluruhan.

5. Analisis dan kesimpulan

Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengujian sistem ini baik perbagian maupun secara keseluruhan dengan nilai yang diharapkan dari literatur yang ada.

6. Pembuatan laporan

Akhir dari tahap penelitian ini adalah pembuatan laporan dari semua kegiatan penelitian yang telah dilakukan.

D. Spesifikasi Alat

Spesifikasi dari alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Motor dc


(45)

27

3. Driver motor dc yang disesuaiakan dengan spesifikasi motor. 4. Rangkaian regulator dengan output 5 Vdc.

5. Rangkaian minimum mikrokontroler Atmega 328.

6. Rangkaian minimum sensor ultrasonik.

7. Rangkaian minimum Liquid Crystal Display (LCD)

E. Desain Sistem

1. Perancangan Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1 Blok diagram rangkaian pengendali motor dc

Penjelasan gambar 3.1, adalah sebagai berikut:

Ketika sistem pada kondisi on, maka motor dc akan berputar maksimum dengan tegangan masukannya 25 Vdc. Dengan menggunakan rangkaian driver motor dc maka motor dc dapat dikontrol oleh mikrokontroler. Pengontrolan ini

LCD Pengereman Mekanik Sensor Ultrasonik Mikrokontroler ATMega328 Motor DC utama Motor Servo Driver Relay Power Supply


(46)

28

menggunakan sensor ultrasonik, dimana prinsip kerjanya adalah mampu membaca gelombang ultrasonic suatu benda pantul. Gelombang ultrasonic adalah gelombang dengan besar frekuensinya diatas frekuensi gelombang suara, yaitu lebih dari 20KHz. Sensor ultrasonic terdiri dari rangkaian penerima ultrasonik yang disebut receiver. Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancar kandari

transmitter ultrasonik. Sehingga ketika sinyal mengenai benda pantul, maka sinyal ini akan dipantulkan dan diterima oleh receiver ultrasonik.Pengukuran jarak yang dilakukan sensor ultrasonic akan disinkronkan dengan putaran motor dc menggunakan mikrokontroler Atmega 328 yang telah diprogram dengan menggunakan software Arduino. Akan tetapi jika jarak seting pada pengereman mekanik on atau sensor ultrasonic telah memberi sinyal pada mikrokontroler untuk menjalankan pengereman mekanik, maka secara otomatis mikrokontroler member sinyal pada driver motor untuk menggerakan motor penggerak rem mekanis untuk mengerakkan rem cakram agar motor dihentikan secara sempurna dengan menggunakan pengereman mekanis. Sistem pengereman otomatis ini sangat tepat sekali ketika harus diaplikasikan pada sistem pengereman otomatis pada mobil listrik dalam memberikan kenyamanan dan keamanan pengemudi, serta dapat mengurangi angka kecelakaan dijalan raya yang diakibatkan oleh pengemudi yang mengantuk.

Untuk mempermudah dalam perancangan, maka rangkaian dipisahkan berdasarkan fungsinya. Berikut ini adalah diagram aliran kerja alat, blok diagram rangkaian keseluruhan dari beberapa bagian kontrol, dan diagram alir penelitian.


(47)

29

2. Diagram Alir Prinsip Kerja Alat

ya ya ya ya ya ya ya tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak Jika jarak 175 200

Mulai

Sensor Jarak

Baca Jarak (d)

Jika jarak (d)>300

Sudut servo 105°

Jika jarak 275 300

Sudut servo 115°

Jika jarak 250 275

Sudut servo 118°

Jika jarak 225 250

Sudut servo 123°

Jika jarak 200 225

Sudut servo 131° Sudut servo 139° Jika jarak 175 Sudut servo 147°


(48)

30

Gambar 3.2 Diagram alir prinsip kerja alat ya

ya

ya tidak

tidak Jika jarak 125 150

Sudut servo 155°

Jika jarak 100

Sudut servo 164°

Jika jarak (d)<100

Sudut servo 177° Matikan

Motor

Selesai

B

A


(49)

31

Tabel 3.1 Keterangan gambar 3.2

Diagram alir keterangan

Mulai Semua sistem di hubungkan pada power supply

Sensor jarak Mulai memancarkan gelombang ultasonik

Baca jarak (d) Sensor ping membaca jarak pantul pada benda

pantul (d)

(d) >300 cm Kondisi awal tuas servo pada sudut 105

275 300 Pada kondisi ini sudut servo diposisikan pada sudut 115°

Jarak 250 Pada kondisi ini sudut servo diposisikan pada sudut 118°

Jarak 225 250 Pada kondisi ini sudut servo diposisikan pada sudut 123°

Jarak 200 225 Pada kondisi ini sudut servo diposisikan pada sudut 131°

Jarak 175 200 Pada kondisi ini sudut servo diposisikan pada sudut 139°

Jarak 150 175 Pada kondisi ini sudut servo diposisikan pada sudut 147°

Jarak 125 150 Pada kondisi ini sudut servo diposisikan pada sudut 155°

Jarak 100 125 Pada kondisi ini sudut servo diposisikan pada sudut 164°

(d)<100

Pada kondisi ini suplay motor dc di putar guna menjaga terjadinya kerusakan pada motor dc dan motor berhenti secara sempurna


(50)

32

3. Rangkaian Skematik

Gambar 3.3 Rangkaian Skematik

Prinsip kerja dari gambar 3.3. adalah ketika sensor ultrasonik mendeteksi adanya benda yang berada di depannya, maka dengan mikrokontroler sinyal yang dikirim oleh sensor ultrasonik akan dikofigurasikan ke putaran motor, sehingga ketika jarak benda yang terdeteksi semakin dekat, maka motor dc tersebut akan melambat. Akan tetapi jika jarak seting pada sensor telah on, maka sensor ultrasonik akan mengirim sinyal pada mikrokontroler agar menjalankan pengereman mekanik untuk menghentikan motor secara sempurna. Dengan batas maksimum pembacaan jarak dari sensor ultrasonic adalah 3 meter. maka akan digunakan 10 tahap pengereman yang akan difungsikan. Pada kondisi 100 cm motor akan berhenti berputar. Dengan menggunakan LCD, hasil pengukuran jarak


(51)

33

pantul pada sensor ultrasonik akan ditampilkan. Sehingga mempermudah mengetahui berapa nilai jarak terdeteksi.

Gambar 3.4. Rancang alat sistem pengereman mekanik motor dc

LCD

Mikrokontroler

ServoPenggerakTuas

Driver Relay

Ultrasonik

Motor DC Disc Brake


(52)

34

Tabel 3.2 Keterangan gambar 3.4

Keterangan Fungsi

Sensor Ultrasonic Sebagai indicator jarak benda yang ada

didepannya. Rangkaian Minimum

Mikrokontroler ATmega328

Sebagai pengontrol putaran motor dc dengan mendapat masukan dari pembacaan jarak dari sensor ultrasonic

Liquid Crystal Display(LCD)

Sebagai media informasi nilai dari putaran motor dan tegangan masukan ke motor dc Motor DC tipeDL

10210 A hubung seri

Sebagai peralatan yang diatur putarannya dengan perintah dari mikrokontroler

Power Suplay Sebagai sumber listrik sistem

Driver Motor Sebagai penggerak putaran motor

Motor dc

penggeraktuas rem Sebagai penggerak tuas rem

Disc brake Sebagai pengereman mekanik

Gambar 3.5 Desain servo pengereman pada master rem cakram servo

Master rem cakram

Arah tekan servo Sudut 105


(53)

35

Pada gambar 3.5 terlihat nilai sudut pada servo 105 , hal ini dianggap bahwa sudut 0 pada motor servo adalah 105 , dan arah gerak tekan tuas pada master rem adalah bergerak dari arah kiri ke kanan.

Gambar 3.6 Desain kopel rem cakram pada motor dc

Pada gambar 3.6 terlihat desain pengereman mekanik motor dc yang terkopel oleh rem cakram.

Motor DC

Kopel Rem Cakram


(54)

36

4. Diagram alir penelitian

Gambar 3.7. Diagram alir penelitian

Mulai

Perancangan Alat

Pembuatan

Hardware

Bekerja baik/tidak baik

Pembuatan

Program

Bekerja Baik/Tidak baik

Alat Bekerja dengan Baik

Selesai Ya Tidak

Ya Tidak Menguji

Hardware

Menguji


(55)

37

F. Pengujian Alat

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui integrasi semua subsistem apakah sudah berhasil atau tidak. Dengan menjalankan semua sistem yang telah dirangkai dan diprogram. Nantinya dalam pengujian model ini akan dilakukan pendekatan benda pantul ke sensor ultrasonik. Dengan jarak menghadapkan benda pantul dari jarak 300 cm sampai jarak 0 cm bagaimana reaksi motor dc. Data pembacaan jarak benda dan tegangan yang masuk ke motor dc akan ditampilkan ke lcd agar mudah dalam informasi reaksi putaran motor dc.


(56)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari serangkaian penelitian, pengujian, dan analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Motor dc dapat berhenti secara bertahap. Dengan cara memperbesar sudut

pada motor servo, dengan begitu dapat memperbesar daya tekan pada tuas rem cakram, sehingga didapat beberapa kondisi motor akan berhenti secara bertahap.

2. Putaran motor dc berjalan sejajar dengan pembacaan sensor jarak. Semakin dekat pembacaan suatu benda oleh sensor jarak, maka semakin besar tekanan pada master rem cakram.

3. Dari uji coba pengambilan data, sudut servo terbaik untuk pengereman secara sempurna diperlukan daya 10,429 watt pada sudut untuk menghentikan laju putar motor dc secara sempurna.

B. Saran

Untuk memberikan masukan dan memudahkan dalam penelitian, .berikut merupakan saran-saran yang perlu diperhatikan:


(57)

64

1. Menggunakan sensor Ultrasonik yang mampu mendeteksi benda dengan jarak pembacaan yang lebih jauh.

2. Perlu adanya sensor tambahan, berupa sensor kecepatan yang mampu memberikan masukan terhadap mikrokontroler yang berfungsi untuk berbagai kondisi di lapangan.

3. Otomatisasi pengereman pada putaran motor dc ini, diharapkan dapat menjadi referensi pada system keamanan pada mobil listrik.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sulasno dan agus prayitno, Thomas. 2006. Teknik sistem control-Edisi pertama. Yogyakarta. Graha ilmu.

[2] Peralatan Energi Listrik: Motor Listrik

www.energyefficiencyasia.org [20 maret 2013]

[3] http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/ [29 maret 2013]

[4] Sari, Ranti Permata. 2010. Penalaan Parameter Kontrol PID Dengan Metode Heuristic, Aplikasi: Sistem Pengendalian Kecepatan Motor DC. (Tugas Akhir). Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

[5] http://lancet.mit.edu/motors/motors3.html

[6] ATmega 328 PDF Datasheet

http://www.alldatasheet.com [29 maret 2014]

[7] Ultrasonic sensor SRF04

http://www.alldatasheet.com [29 maret 2014]

[8] Cara kerja rem cakram


(1)

35

Pada gambar 3.5 terlihat nilai sudut pada servo 105 , hal ini dianggap bahwa sudut 0 pada motor servo adalah 105 , dan arah gerak tekan tuas pada master rem adalah bergerak dari arah kiri ke kanan.

Gambar 3.6 Desain kopel rem cakram pada motor dc

Pada gambar 3.6 terlihat desain pengereman mekanik motor dc yang terkopel oleh rem cakram.

Motor DC

Kopel Rem Cakram


(2)

Gambar 3.7. Diagram alir penelitian Mulai Perancangan Alat Pembuatan Hardware Bekerja baik/tidak baik Pembuatan Program Bekerja Baik/Tidak baik

Alat Bekerja dengan Baik

Selesai Ya Tidak Ya Tidak Menguji Hardware Menguji Program


(3)

37

F. Pengujian Alat

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui integrasi semua subsistem apakah sudah berhasil atau tidak. Dengan menjalankan semua sistem yang telah dirangkai dan diprogram. Nantinya dalam pengujian model ini akan dilakukan pendekatan benda pantul ke sensor ultrasonik. Dengan jarak menghadapkan benda pantul dari jarak 300 cm sampai jarak 0 cm bagaimana reaksi motor dc. Data pembacaan jarak benda dan tegangan yang masuk ke motor dc akan ditampilkan ke lcd agar mudah dalam informasi reaksi putaran motor dc.


(4)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari serangkaian penelitian, pengujian, dan analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Motor dc dapat berhenti secara bertahap. Dengan cara memperbesar sudut pada motor servo, dengan begitu dapat memperbesar daya tekan pada tuas rem cakram, sehingga didapat beberapa kondisi motor akan berhenti secara bertahap.

2. Putaran motor dc berjalan sejajar dengan pembacaan sensor jarak. Semakin dekat pembacaan suatu benda oleh sensor jarak, maka semakin besar tekanan pada master rem cakram.

3. Dari uji coba pengambilan data, sudut servo terbaik untuk pengereman secara sempurna diperlukan daya 10,429 watt pada sudut untuk menghentikan laju putar motor dc secara sempurna.

B. Saran

Untuk memberikan masukan dan memudahkan dalam penelitian, .berikut merupakan saran-saran yang perlu diperhatikan:


(5)

64

1. Menggunakan sensor Ultrasonik yang mampu mendeteksi benda dengan jarak pembacaan yang lebih jauh.

2. Perlu adanya sensor tambahan, berupa sensor kecepatan yang mampu memberikan masukan terhadap mikrokontroler yang berfungsi untuk berbagai kondisi di lapangan.

3. Otomatisasi pengereman pada putaran motor dc ini, diharapkan dapat menjadi referensi pada system keamanan pada mobil listrik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sulasno dan agus prayitno, Thomas. 2006. Teknik sistem control-Edisi pertama. Yogyakarta. Graha ilmu.

[2] Peralatan Energi Listrik: Motor Listrik

www.energyefficiencyasia.org [20 maret 2013]

[3] http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/ [29 maret 2013]

[4] Sari, Ranti Permata. 2010. Penalaan Parameter Kontrol PID Dengan Metode Heuristic, Aplikasi: Sistem Pengendalian Kecepatan Motor DC. (Tugas Akhir). Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

[5] http://lancet.mit.edu/motors/motors3.html [6] ATmega 328 PDF Datasheet

http://www.alldatasheet.com [29 maret 2014] [7] Ultrasonic sensor SRF04

http://www.alldatasheet.com [29 maret 2014] [8] Cara kerja rem cakram