Connected Component Analysis Normalisasi

2.8.5 Pengenalan Pola

Pengenalan pola dapat dikatakan sebagai kemampuan mengenali objek berdasarkan ciri-ciri dan pengetahuan yang pernah diamatinya dari objek-objek tersebut. Tujuan dari pengenalan pola adalah mengklasifikasi dan mendeskripsikan pola atau objek kompleks melalui pengetahuan sifat-sifat atau ciri-ciri objek tersebut. Ada tiga pendekatan dalam pengenalan pola yaitu secara sintaks, statistik, dan semantik. Pengenalan pola secara sintaks dilakukan berdasarkan ciri-ciri objek. Pengenalan pola secara statistik dilakukan berdasarkan komputasi matematis. Pendekatan dengan semantik berarti pola dikenali dalam tataran yang lebih abstrak.

2.8.5.1 Feature Extraction

Feature extraction merupakan salah satu cara untuk mengenali suatu objek dengan melihat ciri-ciri khusus yang dimiliki objek tersebut. Tujuan dari feature extraction adalah melakukan perhitungan dan perbandingan yang bisa digunakan untuk mengklasifikasikan ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu citra. Gambar 2.11 Ilustrasi Feature Extraction Gambar 2.11 merupakan ilustrasi citra karakter dengan ciri-cirinya. Ciri-ciri dari masing-masing citra template akan di simpan. Citra masukan yang akan dibandingkan akan dianalisis berdasarkan ciri-ciri citra. Ciri-ciri yang dimilik citra masukan akan diklasifikasikan terhadap ciri-ciri citra template. a. Edge Detection Edge atau ujung tepi adalah visual feature yang paling penting yang digunakan dalam proses deteksi teks. Edge atau ujung tepi adalah diskontinuitas tajam dalam profil level keabuan. Edge detection merupakan proses yang sangat kompleks, karena adanya noise dan ambiguitas dari “ketajaman”[20]. Dalam citra 2D, edge ditentukan oleh besar dan arahnya. Edge detection sering dilakukan oleh turunan spasial dan tresholding. Gambar 2.12 a Sebuah Edge, b First Order Derivative, c Second Order Derivative Potensi edge atau ujung tepi yang terdeteksi dengan menggunakan Second Order Derivative adalah zero-crossing dimana turunan nilai-nilai akan mengubah tanda-tanda seperti yang pada gambar 2.12 c. Second Order Derivative lebih noise daripada First Order Derivative. Namun, salah satu keuntungan menggunakan zero-crossing dalam edge detection yaitu lebih mudah melacak zero-crossing untuk mendapatkan kontur terdekat daripada melacak titik gradien maksimum dengan threshold. Untuk mencapai edge detection yang stabil diantara noise, Marr dan Hildreth menyarankan memperhalus citra dengan smoother gaussian sebelum menerapkan operator laplacian. Operator yang dihasilkan disebut sebagai Laplacian of Gaussian LOG, yang juga dapat diimplemantasikan oleh Difference of Gaussian DOG 2.2