PEMBARUAN PETA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Muhammad Fajar Anas
20
HB = HA + hAB = HA + a - b
Bila tinggi stasion B diketahui, maka:
HA = HB + hAB = HB + b – a
Gambar 2.9. Keterangan Cara Ketiga
2.4. Pengukuran Situasi atau Detail
Dalam kegiatan pengukuran situasi pemetaan topografi daerahlokasi diperlukan adanya suatu jaringan kerangka dasar pemetaan yang terdiri kerangka dasar horisontal
maupun kerangka dasar vertikal sebagai titik referensiikatkontrolacuan bagi pengukuran titik-titik detail. Dari kondisi ini terlihat ada tiga bagian pentingutama
yang harus dilakukan dalam rangka pengukuran situasi, yaitu : 1.
Penentuan dan pengukuran posisi horisontal untuk kerangka dasar pemetaan sebagai contoh menggunakan poligon tertutup.
2. Penentuan dan pengukuran posisi vertikal elevasi untuk kerangka dasar
pemetaan sebagai contoh menggunakan matode sipatdatar. 3.
Penentuan dan pengukuran posisi horisontal dan vertikal untuk titik-titik detail atau objek daerahlokasi yang dipetakan menggunakan metode tacheometry.
PEMBARUAN PETA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Muhammad Fajar Anas
21
Dalam kegiatan pengukuran situasi pemetaan topografi daerahlokasi diperlukan adanya suatu jaringan kerangka dasar pemetaan yang terdiri kerangka dasar horisontal
maupun kerangka dasar vertikal sebagai titik referensiikatkontrolacuan bagi pengukuran titik-titik detail. Dari kondisi ini terlihat ada tiga bagian pentingutama
yang harus dilakukan dalam rangka pengukuran situasi, yaitu : 1.
Penentuan dan pengukuran posisi horisontal untuk kerangka dasar pemetaan sebagai contoh menggunakan poligon tertutup.
2. Penentuan dan pengukuran posisi vertikal elevasi untuk kerangka dasar
pemetaan sebagai contoh menggunakan matode sipatdatar. 3.
Penentuan dan pengukuran posisi horisontal dan vertikal untuk titik-titik detail atau objek daerahlokasi yang dipetakanmenggunakan metode tacheometry.
Adapun metode pengukuran situasi sendiri ada dua, yaitu :
1. METODE OFFSET
Pada metode ini alat utama yang digunakan adalah pita rantai dan alat bantu untuk membuat siku prisma . Metode offset terdiri dari dua cara, yaitu :
a. Metode siku-siku garis tegak lurus
Gambar 2.10. Metode Siku Siku Titik-titik detail diproyeksikan siku-siku terhadap garis ukur AB. Kemudian diukur
PEMBARUAN PETA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Muhammad Fajar Anas
22
jarak- jaraknya dengan mengukur jarak aa‟, bb‟, cc‟, dd‟, posisi titik a, b, c dan d
secara relatif dapat ditentukan. b.
Metode Mengikat Interpolasi Titik-titik detail diikat dengan garis lurus pada garis ukur. Ada dua cara :
1. Pengikatan pada sembarang titik.
Gambar 2.11. Sembarang Titik
2. Perpanjangan Sisi
Gambar 2.12. Perpanjangan Sisi 2. METODE POLAR
Alat : theodolit kompas missal To atau theodolit repetesi. 1.
Dengan unsur Azimuth dan jarak
PEMBARUAN PETA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Muhammad Fajar Anas
23
Gambar 2.13.
2. Dengan unsur sudut dan jarak - Pengukuran sudut dilakukan dari titik dasar teknik
- Pengukuran jarak datar dilakukan dengan pita ukur atau EDM.
Gambar 2.14.
Dalam menentukan titik batas dibutuhkan minimal tiga data ukuran yang dikukur dengan menggunakan minimal dua titik tetap referensi .
2.5. Konsep Dasar Total Station