21 Kekuatan tungkai yang baik akan mempengaruhi lengan untuk menggapai
shuttlecock yang tepat untuk melakukan smash dengan dukungan kontraksi otot- otot lengan yang menghasilkan power lengan yang tinggi dengan genggaman
tangan yang kuat akan menghasilkan rangkaian gerakan smash penuh yang keras, tajam dan akurat.
Dari keterangan diatas hubungan kondisi fisik power otot lengan,kekuatan genggam dan kekuatan otot tungkai memberikan hubungan yang cukup besar
dengan hasil smash penuh. Jika pada anggota Unit Kegiatan Mahasiswa bulutangkis tersebut memiliki ketiga kondisi fisik tersebut dengan baik, maka
akan mampu menghasilkan smash penuh yang keras dan tepat sesuai yang diharapkan, sehingga dapat menyulitkan lawan untuk mengembalikan
shuttlecock dan bisa menghasilkan poin untuk dirinya. Begitu juga sebaliknya jika anggota Unit Kegiatan Mahasiswa bulutangkis
tidak memiliki ketiga komponen kondisi fisik tersebut dengan baik maka smash
penuh kurang keras dan tidak terarah dengan yang dikehendaki.
Dari uraian tersebut diduga ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan,kekuatan genggam dan kekuatan otot tungkai dengan hasil smash
penuh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis UNNES Tahun 2014.
2.2 Hipotesis
Dalam suatu penelitian yang ilmiah hipotesis dimaksudkan untuk menjawab suatu pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teori yang ada. Menurut Sutrisno Hadi
2004:210. Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataanya. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
22 2.2.1. Ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dengan hasil
smash penuh anggota putra Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis UNNES Tahun 2014.
2.2.2. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan genggam dengan hasil smash penuh anggota putra Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis UNNES
Tahun 2014. 2.2.3. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil
smash penuh anggota putra Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis UNNES Tahun 2014.
2.2.4. Ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan,kekuatan genggam dan kekuatan otot tungkai dengan hasil smash penuh anggota
putra Unit Kegiatan Mahasiswa Bulutangkis UNNES Tahun 2014.
23
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode diperlukan dalam pelaksanaan suatu
penelitian. Maka diharapkan dalam metodologi harus tepat dan mengarah pada tujuan yang diharapkan dan dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Metode
penelitian sebagaimana kita kenal sekarang memberi garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang keras.
Berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung jawaban dari metode penelitian. Metode penelitian yang yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode survey. Berkaitan dengan metodologi penelitian tersebut, akan diuraikan beberapa hal tentang metodologi penelitian yang digunakan yaitu :
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
Berdasarkan pada jenis pendekatan teknik samplingnya, Penelitian ini termasuk jenis pendekatan populasi dan di tinjau dari pendekatan menurut
timbulnya variabel maka jenis pendekatan ini adalah pendekatan non eksperimen. Di tinjau dari jenis pendekatan menurut pola-pola atau sifat
penelitian non eksperimen maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Di tinjau dari jenis pendekatan menurut model penyebabnya maka penelitian ini
termasuk “One-shot” model, artinya model satu kali tembak, yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada “suatu saat”
Suharsimi Arikunto, 2010 : 122. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey tes, sebab
menurut Suharsimi Arikunto 2010 : 156 survey adalah merupakan bagian dari