3. Analisa Statistik Means
a. Means Varian Terhadap Waktu Tabel 22. Hasil Means dari Waktu Proses.
Source of Variation
Means Level min -1
+1 Vc
12.565 11.948
f 13.946
10.566 d
15.186 9.326
ret 11.769
12.744 b. Means Varian Terhadap Waktu
Tabel 23. Hasil Means dari Feed Cut Length. Source of
Variation Means Level mm
-1 +1
Vc 2522
2522 f
2522 2522
d 2926
2117 ret
2474 2569
c. Means Varian Terhadap Waktu Tabel 24. Hasil Means dari Rapid Trverse Length.
Source of Variation
Means Level mm -1
+1 Vc
1682 1682
f 1682
1682 d
2130 1233
ret 1657
1706
4. Analisa Statistik ANOVA
Dari hasil percobaan di atas dilakukan analisa statistik ANOVA untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas cutting
speed, feed rate, depth of cut, dan retract terhadap variabel respon waktu proses pemesinan. Hasil analisa statistik ANOVA disajikan dalam bentuk
tabel, dengan ketentuan sebagai berikut: e.
H0
1
: Cutting speed tidak berpengaruh secara signifikan. H0
2
: Feed rate tidak berpengaruh secara signifikan. H0
3
: Depth of cut tidak berpengaruh secara signifikan. H0
4
: Retract berpengaruh secara signifikan. f.
H1
1
: Cutting speed berpengaruh secara signifikan. H1
2
: Feed rate berpengaruh secara signifikan. H1
3
: Depth of cut berpengaruh secara signifikan. H1
4
: Retract berpengaruh secara signifikan. g. Tingkat signifikan
α = 0.05 h. Statistik uji
F-hitung = , dengan F-tabel
F
0.05, 1, 14
i. Daerah kritis Tolak H0
1
, jika F
1
F
0.05, 1, 14
,atau Sig, α
Tolak H0
2
, jika F
2
F
0.05, 1, 14
,atau Sig, α
Tolak H0
3
, jika F
4
F
0.05, 1, 14
,atau Sig, α
Tolak H0
4
, jika F
4
F
0.05, 1, 14
,atau Sig, α
Hasil analisa statistik ANOVA disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 25. Hasil Analisis Statistik ANOVA. Source of
Variation SS
DF MS
F Sig.
Contrib Vc
1.525 1
1.525 5.64
0.037 0.797
f 45.698
1 45.698
169.10 0.000
23.881 d
137.358 1
137.358 508.28
0.000 71.781
ret 3.802
1 3.802
14.07 0.003
1.987 Error
2.973 5
0.270 1.554
total 191.356
15 100.000
Tabel analisa statistik ANOVA diatas dibuat dengan α = 5
menggunakan program Minitab 15. Nilai dari F tabel dari masing-masing varian F
0.05, 1, 14
adalah 4.60, sehingga diketahui bahwa nilai F tabel kurang dari F hitung pada semua varian. Nilai ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh dari Vc, f, doc, dan ret terhadap waktu proses pemesinan. Pengaruh dari masing –masing varian dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengaruh Cutting speed Vc terhadap waktu proses pemesinan. Berdasarkan tabel ANOVA diketahui nilai F-hitung untuk
varian cutting speed lebih besar dari F-tabel F-hitung = 5.64 F-tabel = 4.60 dan nilai sig. = 0.037 0.05. Hal ini menunjukan bahwa cutting
speed mempengaruhi secara signifikan terhadap waktu proses
pemesinan dengan kontribusi sebesar 0.797 . Dari tabel pengukuran waktu proses pemesinan dapat di buat grafik hubungan sebagai berikut.
Gambar 68. Grafik Hubungan Cutting Speed Terhadap Waktu. Pada grafik hubungan cutting speed terhadap waktu proses
pemesinan dapat dilihat bahwa dengan nilai faktor lain feed, depth of cut, dan retract yang sama atau konstan, Vc = 140 mmin memiliki
mean waktu proses pemesinan 12.56 menit dan Vc = 140 mmin memiliki mean waktu proses pemesinan 11.95 menit. Hal ini
menunjukan adanya hubungan bahwa semakin besar cutting speed Vc, maka semakin singkat waktu proses pemesinannya.
Perubahan besarnya cutting speed tidak berpengaruh terhadap panjang lintasan pahat toolpath. Pada tabel feed cut length dan rapid
trverse length tidak terdapat perbedaan panjang lintasan yang positif antara Vc = 140 mmin dengan Vc = 160 mmin pada faktor lain yang
konstan. Mean feed cut length untuk Vc = 140 mmin adalah 2522 mm, sedangkan Vc = 160 mmin adalah 2522 mm. Mean rapid trverse
length untuk Vc = 140 mmin adalah 1682 mm, sedangkan Vc = 160 mmin adalah 1682 mm. Hal ini menunjukkan bahwa cutting speed
tidak mempengaruhi panjang lintasan pahat toolpath.
b. Pengaruh Feed Rate f terhadap waktu proses pemesinan. Berdasarkan tabel ANOVA diketahui nilai F hitung untuk
varian feed rate lebih besar dari F tabel F-hitung = 169.10 F-tabel = 4.60 dan nilai sig. = 0.00 0.05. Hal ini menunjukan bahwa feed rate
mempengaruhi secara signifikan terhadap waktu proses pemesinan dengan kontribusi sebesar 23.88 . Dari tabel pengukuran waktu proses
pemesinan dapat di buat grafik hubungan sebagai berikut:
Gambar 69. Grafik Hubungan Feed Rate Terhadap Waktu. Pada grafik hubungan feed rate terhadap waktu proses
pemesinan dapat dilihat bahwa dengan nilai faktor lain cutting speed, depth of cut, dan retract yang sama atau konstan, dimana f = 0.4
mmrev memiliki mean waktu proses pemesinan sebesar 13.95 menit dan f = 0.8 mmrev memiliki mean waktu proses pemesinan sebesar
10.57 menit. Hal ini menunjukkan bahwa feed rate mempengaruhi waktu proses pemesinan, bahwa semakin besar feed rate f, maka
semakin rendah waktu proses pemesinannya.
Perubahan besarnya feed rate tidak berpengaruh terhadap panjang lintasan pahat toolpath. Pada tabel feed cut length dan rapid
trverse length tidak terdapat perbedaan panjang lintasan yang positif antara f = 0.4 mmrev dengan f = 0.8 mmrev pada faktor lain yang
konstan. Mean feed cut length untuk f = 0.4 mmrev adalah 2522 mm, sedangkan f = 0.8 mmrev adalah 2522 mm. Mean rapid trverse length
untuk f = 0.4 mmrev adalah 1682 mm, sedangkan f = 0.4 mmrev adalah 1682 mm. Hal ini menunjukkan bahwa feed rate tidak
mempengaruhi panjang lintasan pahat toolpath. c. Pengaruh Depth Of Cut doc terhadap waktu proses pemesinan.
Berdasarkan tabel ANOVA diketahui nilai F hitung untuk varian feed rate lebih besar dari F tabel F-hitung = 508.28 F-tabel =
4.60 dan nilai sig. = 0.00 0.05. Hal ini menunjukan bahwa depth of cut mempengaruhi secara signifikan terhadap waktu proses pemesinan
dengan kontribusi sebesar 71.78 . Dari tabel pengukuran waktu proses pemesinan dapat di buat grafik hubungan sebagai berikut:
Gambar 70. Grafik Hubungan Depth Of Cut Terhadap Waktu.
Dari gambar di atas terlihat bahwa grafik cenderung menurun secara linier dengan kemiringan negatif. Dari grafik garis dapat
diketahui bahwa waktu proses pemesinan akan turun dengan semakin bertambahnya
kedalaman depth
of cut
pada tiap
siklus pemotongannya. Dengan nilai faktor lain cutting speed, feed rate, dan
retract yang sama atau konstan, doc = 0.5 mm memiliki mean waktu proses pemesinan sebesar 15.19 menit dan doc = 1 mm memiliki mean
waktu proses pemesinan sebesar 9.33 menit. Besarnya kedalaman potong berpengaruh pula terhadap
panjang lintasan pahat toolpath. Pada tabel feed cut length dan rapid trverse length terdapat perbedaan panjang lintasan yang positif antara
doc = 0.5 mm dengan doc = 1 mm pada faktor lain yang konstan. Mean feed cut length untuk doc = 0.5 mm adalah 2926 mm, sedangkan doc =
1 mm adalah 2117 mm untuk. Mean rapid trverse length untuk doc = 0.5 mm adalah 2130 mm, sedangkan doc = 1 mm adalah 1233 mm. Hal
ini menunjukkan bahwa kedalaman pemotongan mempengaruhi panjang lintasan pahat toolpath.
Semakin besar kedalaman pemotongan akan semakin singkat toolpath yang berdampak pada
semakin singkat waktu proses pemesinannya. d. Pengaruh Retract terhadap waktu proses pemesinan.
Berdasarkan tabel ANOVA diketahui nilai F hitung untuk varian retract lebih besar dari F tabel F-hitung = 14.07 F-tabel =
4.60 dan nilai sig. = 0.003 0.05. Hal ini menunjukan bahwa retract
mempengaruhi secara signifikan terhadap waktu proses pemesinan dengan kontribusi sebesar 1.99 . Dari tabel pengukuran waktu proses
pemesinan dapat di buat grafik hubungan sebagai berikut:
Gambar 71. Grafik Hubungan Retract Terhadap Waktu. Dari gambar grafik hubungan di atas terlihat bahwa garis
grafik cenderung naik secara linier dengan kemiringan positif. Dengan nilai faktor lain cutting speed, feed rate, dan depth of cut yang sama
atau konstan, ret = 1mm memiliki mean waktu proses pemesinan sebesar 11.77 menit dan ret = 2 mm memiliki mean waktu proses
pemesinan sebesar 12.74 menit. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari perubahan nilai retract terhadap waktu proses pemesinannya.
Pada tabel feed cut length dan rapid trverse length terdapat perbedaan panjang lintasan yang negatif antara ret = 1 mm dengan ret =
2 mm pada faktor lain yang konstan. Mean feed cut length untuk ret = 1 mm adalah 2474 mm, sedangkan ret = 2 mm adalah 2569 mm. Mean
rapid trverse length untuk ret = 1 mm adalah 1657 mm, sedangkan ret = 2 mm adalah 1706 mm. Hal ini menunjukan bahwa retract
mempengaruhi panjang lintasan pahat. Semakin rendah nilai retract maka semakin pendek panjang litasan pahat toolpath yang berarti
semakin singkat pula waktu proses pemesinannya.
C. Pembahasan