Skor 3: Menguasai sebagian besar materi presentasi dan dapat menjawab
pertanyaan dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas. Skor 2:
Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang
dibahas. Skor 1:
Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik.
3. Penampilan
Skor 4 : Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya
diri serta menggunakan alat bantu. Skor 3:
Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri menggunakan alat bantu.
Skor 2: Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya
diri serta menggunakan alat bantu. Skor 1:
Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu .
Penilaian Laporan Observasi : No
Aspek Skor
4 3
2 1
1 Sistemat
ika Laporan
Sistematika laporan
mengandung tujuan,
masalah, hipotesis,
prosedur, hasil
Sistematika laporan
mengandung tujuan, ,
masalah, hipotesis
prosedur, hasil
Sistematika laporan
mengandung tujuan,
masalah, prosedur hasil
pengamatan
dan Sistematika
laporan hanya
mengandung tujuan, hasil
pengamatan dan
kesimpulan
109
pengamatan dan
kesimpulan. pengamatan
dan kesimpulan
kesimpulan
2 Data
Pengam atan
Data pengamatan
ditampilkan dalam bentuk
table, grafik dan gambar
yang disertai dengan
bagian-bagian dari gambar
yang lengkap Data
pengamatan ditampilkan
dalam bentuk table, gambar
yang disertai dengan
beberapa bagian-bagian
dari gambar Data
pengamatan ditampilkan
dalam bentuk table, gambar
yang disertai dengan
bagian yang tidak lengkap
Data pengamatan
ditampilkan dalam
bentuk gambar yang
tidak disertai
dengan bagian-
bagian dari gambar
3 Analisis
dan kesimpu
lan Analisis dan
kesimpulan tepat dan
relevan dengan data-
data hasil pengamatan
Analisis dan kesimpulan
dikembangka n berdasarkan
data-data hasil
pengamatan Analisis dan
kesimpulan dikembangka
n berdasarkan data-data
hasil pengamatan
tetapi tidak relevan
Analisis dan kesimpulan
tidak dikembangk
an berdasarkan
data-data hasil
pengamatan
4 Kerapih
an Laporan
Laporan ditulis sangat
rapih, mudah dibaca dan
disertai dengan data
kelompok Laporan
ditulis rapih, mudah dibaca
dan tidak disertai
dengan data kelompok
Laporan ditulis rapih,
susah dibaca dan tidak
disertai dengan data
kelompok Laporan
ditulis tidak rapih, sukar
dibaca dan disertai
dengan data kelompok
Kegiatan Belajar 2. Menerapkan prinsip-prinsip dasar bangunan kapal perikanan
A. Deskripsi
Bangunan dan Stabilitas Kapal Perikanan BSKP adalah ilmu yang mempelajari tentang beberapa bagian-bagian dari kapal, di antaranya adalah ukuran-ukuran pokok kapal yang
terdiri dari ukuran membujurmemanjang, ukuran melintang atau melebar dan ukuran tegak vertikal, dan dasar-dasar ilmu perkapalan yang meliputi tipe-tipe kapal, gambar rencana
garis, karakteristik hidrostatistika serta dasar-dasar stabilitas, trim dan peluncuran kapal serta mempelajari kesetimbangan kapal pada saat diapungkan, tidak miring ke kiri atau ke
kanan, demikian pula pada saat berlayar, pada saat kapal diolengkan oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak kembali. Untuk dapat mengikuti mata pelajaran ini dengan baik, peserta
didik sudah harus memahami dasar-dasar keseimbangan gaya, persamaan diferensial dan integral.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis bangunan kapal.
b. Siswa mampu menganalisis alat bantu di kapal
2. Uraian Materi
a. Kapal perikanan
Pengertian kapal perikanan menurut UU NO. 31 Tahun 2004 tentang perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan
ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, penelitianeksploitasi perikanan. Kapal
perikanan secara garis besar terdiri dari 3 kategori yakni perahu tanpa motor, perahu motor tempel, dan kapal motor.
111
Kapal penangkap ikan sendiri adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan, atau
mengawetkan. Sedangkan, kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan,
mendinginkan, atau mengawetkan. Perahu penangkao ikan adala sarana apung penangkapan yang tidak mempunyai
geladak utama dan bangunan atasrumah geladak dan hanya memiliki bangunan atasrumah geladak yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan,
termasuk menampung
dan mengangkut,
menyimpan, mendinginkan
atau mengawetkan.
Sedangkan sarana apung penangkapan yang terdiri dari susunan batang bambu, kayu, pipa atau bahan lainnya yang berdaya apung secara khusus dipergunakan untuk
menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.
Satuan armada penangkapan ikan adalah kelompok kapal perikanan yang dipergunakan untuk menangkap ikan jenis pelagis yang bermigrasi dan dioperasikan
dalam satu kesatuan sistem operasi penangkapan atau dalam satu kesatuan manajemen usaha, yang terdiri dari kapal penangkap ikan, kapal pembantu penangkap
ikan, dan kapal pengangkut ikan, atau kelompok kapal penangkap ikan dan pengangkut ikan dalam satu manajemen usaha penangkapan ikan.
Sebagai salah satu jenis kapal, kapal perikanan juga memiliki sifat dan syarat-syarat yang diperlukan oleh suatu kapal, akan tetapi berbeda dengan kapal penumpang
passenger ship dan kapal barang cargo ship. Kapal ikan menangkap dan mencari ikan di laut, dengan mengikuti gerombolan ikan dan mengangkut hasil tangkapan ke
pelabuhan dalam keadaan masih segar. Untuk itu suatu kapal ikan memerlukan kecepatan yang besar dan kemampuan olah gerak kapal yang baik. Melihat kenyataan
bahwa operasi kapal ikan akan banyak berhadapan dengan berbagai peristiwa laut, misalnya topan, badai dan gelombang, suatu kapal ikan sangat memerlukan suatu
konstruksi yang amat kuat, stabiltas yang baik dan dibuat dengan perencanaan yang