Indeks Kesukaran Butir Soal Daya Pembeda

menjawab salah. Untuk menghitung daya pembeda butir soal bentuk uraian menggunakan rumus Suherman, 2003: atau Dengan: DP= Daya Pembeda. = Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok atas. = Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar atau jumlah benar untuk kelompok bawah. = Jumlah siswa kelompok atas. = Jumlah siswa kelompok bawah. Hasil perhitungan daya pembeda dapat diinterpretasikan kedalam beberapa kriteria yang dapat dilihat di Tabel 3.16. Tabel 3.16 Interpretasi Klasifikasi Daya Pembeda Nilai DP Interpretasi 0,00 Sangat Jelek 0,00 0,20 Jelek 0,20 0,40 Cukup 0,40 0,70 Baik 0,70 1,00 Sangat Baik

e. Daya Serap Siswa

Data yang diperoleh dari dari skor tes tulis penguasaan konsep dianalisis dengan menggunakan rumus: - Daya Serap Siswa DSS , dengan kriteria Siswa dinyatakan tuntas belajar jika DSS 60 - Daya Serap Kelas DSK , dengan kriteria suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika DSK 85 GBPP tahun 1994

3. Analisis Data Deskriptif

Langkah awal sebelum data hasil pretest dan posttest diuji adalah menghitung data deskriptif yang meliputi rata-rata, simpangan baku, nilai maksimum, dan nilai minimum. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai data yang diperoleh. Pengujian Hipotesis Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil data pretest dan posttest yang kemudian dihitung menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Uji statistik yang dilakukan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Pengujian normalitas data menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk dengan taraf nyata  = 5. Jika kedua data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas varians. Jika salah satu atau kedua data yang dianalisis tidak berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya yang dilakukan uji statistika nonparametrik yaitu uji Mann-Whitney.

b. Uji Homogenitas varians

Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki variansi yang sama atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka pengujian dilanjutkan dengan menguji homogenitas varian dengan menggunakan uji Levene’s test dengan nilai signifikansi 5. Sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka pengujian dilakukan dengan statistika non parametrik.

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah sebelum proses pembelajaran dan setelah proses pembelajaran kelas tersebut memiliki rata-rata yang sama atau tidak. Ketentuan pengujiannya adalah sebagai berikut: 1 Hasil pretest dan posttest berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan varians yang diperoleh homogen, maka untuk pengujian hipotesis dilakukan uji t yaitu Independent Sample T-Test dengan asumsi kedua varians homogen.