c. Diagnosis
Gejala-gejala penyakit diabetes yang umum dirasakan penderita diabetes melitus antara lain polidipsi sering merasa haus, polifagi sering merasa lapar,
poliuri sering buang air kecil, dan penurunan berat badan secara tiba-tiba dengan cepat. Gejala lain yang juga dirasakan seperti lemah, pandangan kabur, gatal,
kesemutan, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulvae atau rasa gatal didaerah vagina pada wanita PERKENI, 2011.
Kriteria diagnosis diabetes berdasarkan hasil laboratorium yaitu: 1
HbA1c ≥6,5. 2
Gula darah sewaktu GDS ≥200 mgdL. Pemeriksaan GDS ini sudah cukup menegakkan diagnosis diabetes dengan terdapat pula gejala-gejala umum
DM. 3
Gula darah puasaGDP tidak terdapat kalori selama 8jam yaitu ≥126 mgdL.
4 Gula darah setelah 2 jam GDPP diberi beban 75 gram glukosa yaitu ≥200
mgdL. Meskipun pemeriksaan ini lebih spesifik namun umumnya jarang dilakukan karena prosedur yang rumit.
5 Toleransi Glukosa Terganggu TGT jika GDPP 199-140 mgdL.
6 Glukosa Darah Puasa Terganggu GDPT jika GDP 100-125 mgdL.
American Diabetes Association, 2015
d. Komplikasi
1 Komplikasi Akut
a Ketoasidosis Diabetik
Ketoasidosis diabetik ditandai dengan peningkatan glukosa dalam darah yang sangat tinggi yaitu 300-600 mgdL disertai dengan adanya asidosis dan
peningkatan keton + kuat dalam darah. Osmolaritas plasma meningkat pada rentang 300-320 mOsmL PERKENI, 2011.
b Status Hiperglikemi Hiperosmolar
Pada keadaan ini terjadi peningkatan glukosa dalam darah yang sangat tinggi 600-1200 mgdL, tanpa tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma
meningkat 330-380 mOsmL, plasma keton +-, anion gap normal atau sedikit meningkat PERKENI, 2011.
c Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi bila pada pemeriksaan glukosa dalam darah 60 mgdL. Pasien yang mengalami hipoglikemia biasanya mengalami gejala
adrenergik seperti gemetar, banyak mengeluarkan keringat diaforesis, mudah lapar, dan jantung berdebar-debar serta gejala neuroglikopenik berupa pusing,
penurunan kesadaran, bahkan bisa berakibat koma. Keadaan hipoglikemia ini paling sering disebabkan karena penggunaan insulin dan obat golongan
sulfonilurea, sehingga penggunaan obat ini dan OHO Obat Hipoglikemi Oral jangka panjang harus dipantau agar tidak menimbulkan dampak yang fatal
PERKENI, 2011.
2 Komplikasi Kronis
Komplikasi kronis berupa makroangiopati penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tepi, dan penyakit pembuluh darah otak,
mikroangiopati retinopati dan nefropati diabetik, dan neuropati PERKENI, 2011. Menurut KEMENKES RI 2014, komplikasi terbanyak di RSUP
Ciptomangunkusumo Jakarta tahun 2011 yaitu neuropati 54, lalu diikuti retinopati diabetik 33,40, dan proteinuria 26,50.
e. Penatalaksanaan