Stator Rotor Bagian Generator Sinkron

yang lebih kuat, mempercepat perputaran kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan. Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Besar tegangan generator bergantung pada : a. Kecepatan putaran b. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk c. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet. Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini. p f ns . 120 = …………… 1 dengan : ns = medan putar lilitan rpm f = frekuensi Hz p = jumlah kutub pada rotor

1.4 Generator DC

Prinsip kerja generator dinamo DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin belah komutator. Komutator menyebabkan terjadinya komutasi, peristiwa komutasi merubah arus yang dihasilkan generator menjadi searah. Berdasarkan sumber arus kemagnetan bagi kutub magnet buatan tersebut generator arus searah dapat dibedakan menjadi: 1. Generator dengan penguat terpisah, bila arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga listrik arus searah di luar generator. 2. Generator dengan penguat sendiri, bila arus kemagnetan bagi kutub-kutub magnet berasal dari generator itu sendiri. Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet dengan lilitan jangkar generator penguat sendiri dibedakan atas : 1. Generator shunt Generator shunt yaitu generator penguat sendiri dimana lilitan penguat magnetnya dihubungkan shunt atau parallel dengan lilitan jangkar. 2. Generator seri Generator seri yaitu generator penguat sendiri dimana lilitan magnetnya dihubungkan seri dengan lilitan jangkar. 3. Generator kompon Generator kompon yaitu generator arus searah yang lilitan penguat magnetnya terdiri dari lilitan penguat terdiri dari dua macam yaitu: a. Generator kompon panjang, merupakan generator kompon yang lilitan penguat serinya terletak pada rangkaian jangkar. b. Generator kompon pendek, merupakan generator kompon yang lilitan penguat serinya terletak pada rangkaian beban.

1.5 Bagian Generator Sinkron

Secara umum generator sinkron terdiri dari stator, rotor, dan celah udara. Stator merupakan bagian dari generator yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang berputar dimana diletakkan kumparan medan yang disuplai oleh arus searah dari eksiter. Celah udara adalah ruang antara stator dan rotor.

1.5.1 Stator

Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan stater motor sinkron maupun generator. Pada stator terdapat susunan kawat yang dimasukkan kedalam alur untuk menerima belitan stator dari motor akan membawa belitan menurut jenis motornya misalkan motor satu fasa, maka statornya akan membawa belitan satu fasa, dimana diumpan dari penyedia tegangan satu fasa sedangkan untuk motor jenis tiga fasa, maka statornya akan membawa belitan tiga fasa yang diumpan dengan penyedia tegangan tiga fasa. Jumlah kutub dari suatu motor akan menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor. Makin banyak jumlah kutub yang terpasang maka makin lambat putaran yang dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya makin sedikit maka putaran yang dihasilkan makin cepat. Hal semacam ini dapat dihitung dari: p F Ns 60 . = ……………2 dengan : Ns = Putaran sinkron Rpm F = Frekuensi jala–jala Hz P = Jumlah pasang kutub

1.5.1 Rotor

Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient pole kutub menonjol dan non salient pole kutub silinder rotor sangkar. Jenis Kutub Menonjol Salient Pole Pada jenis salient pole, kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor. Belitan- belitan medannya dihubung seri. Ketika belitan medan ini disuplai oleh Eksiter, maka kutub yang berdekatan akan membentuk kutub berlawanan. Bentuk kutub menonjol generator sinkron tampak seperti pada gambar 2.5 berikut : Gambar 5. Rotor Jenis Kutub Menonjol Salient Pole Rotor kutub menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar rendah dan sedang 120-400 rpm. Generator sinkron tipe seperti ini biasanya dikopel oleh mesin diesel atau turbin air pada sistem pembangkit listrik. Rotor kutub menonjol baik digunakan untuk putaran rendah dan sedang karena: a. Kutub menonjol akan mengalami rugi- rugi angin yang besar dan bersuara bising jika diputar dengan kecepatan tinggi. b. Konstruksi kutub menonjol tidak cukup kuat untuk menahan tekanan mekanis apabila diputar dengan kecepatan tinggi. 1. Jenis Kutub Silinder Non Salient Pole Pada jenis non salient pole, konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor. Jenis rotor ini terbuat dari baja tempa halus yang berbentuk silinder yang mempunyai alur-alur terbuat di sisi luarnya. Belitan-belitan medan dipasang pada alur-alur di sisi luarnya dan terhubung seri yang disuplai oleh Eksiter. Gambaran bentuk kutub silinder generator sinkron tampak seperti pada gambar 2.6 berikut: Gambar 6. Rotor Jenis Kutub Silinder Non Salient Pole Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar tinggi 1500 atau 3000 rpm seperti yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga uap. Rotor silinder baik digunakan pada kecepatan putar tinggi karena : a. Konstruksinya memiliki kekuatan mekanik yang baik pada kecepatan putar tinggi. b. Distribusi di sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dari kutub menonjol.

1.6 Prinsip Generator