Latar Belakang M asalah

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang M asalah

M emasuki abad XX, di Hindia Belanda mulai m uncul organisasi dan berbagai gerakan. 1 Penyebabnya adalah kebijakan polit ik et is 2 yang dit erapkan oleh pem erint ah kolonial sebagai balas budi t erhadap rakyat t erjajah. Salah sat u kebijakan politik et is adalah bidang edukasi. Inilah yang m elahirkan kaum t erpelajar di Bumiput era. Sejalan dengan m odernisasi yang diperkenalkan oleh pihak kolonial, isu em ansipasi 3 juga m ulai m enem ukan m om entumnya. Kaum perempuan juga ingin maju sebagaim ana kaum pria. Saat itu pint u menuju emansipasi perem puan t elah t erbuka. Banyak m uncul t okoh perem puan yang m em perjuangkan nasib sesam anya. Salah satu alasan kaum perem puan ingin m em perjuangkan haknya adalah karena pada masa it u ada semacam asum si yang m enyat akan bahw a norma agam a dianggap sebagai penghalang bagi kemajuan. Agam a sering disalahkan karena m elegit im asi budaya pat riarkhi. Kultur ini bahkan sem akin kuat manakala t elah dilegit im asi oleh budaya yang sekian lam a t elah m ent radisi di kalangan m asyarakat Jawa. M ereka m asih percaya bahw a posisi perem puan berada di baw ah laki-laki. Pandangan sem acam ini yang kem udian m endapat perlaw anan dari kaum perem puan. 4 Nyai Walidah at au yang dikenal dengan Nyai Ahm ad Dahlan m erupakan sat u dari sekian banyak t okoh perem puan yang t urut andil dalam m em perjuangkan hak-hak kaum perem puan. Dia lahir di kam pung Kauman pada t ahun 1872 M dari ayah yang bernam a K.H. M uham mad Fadhil bin Kiai Penghulu Haji Ibrahim bin Kiai M uhamm ad Ali Ngraden Pengkol dan Ibu Nyai 1 Deliar Noer , Gerakan M odern Islam di Indonesia 1900-1942 Jakart a: LP3ES, 1990, hlm. 39 2 Ist ilah polit ik et is pert amakali diperkenalkan oleh M r. P. Brooshoft . Dia seorang redakt ur Harian De Locom ot ief Semarang t ahun 1901. Isi dari plit ik Et is adalah: Irigasi, Edukasi dan Emigrasi. Elisabet h Locher-Schalt en, Et ika Yang Berkeping-keping: Lima Telaah Kajian Et is dalam Polit ik Kolonial 1877-1942 Jakart a: Djambat an, 1996, hlm. VIII-1 3 Emansipasi adalah pem bebasan diri dari perbudakan: gerakan unt uk m em peroleh pengakuan persamaan kedudukan, derajat , sert a hak dan kew ajiban dalam hukum: pengakuan persamaan ak, derajat , dan kedudukan. Li hat Widodo, dkk, Kamus Ilmiah Populer Yogyakart a: Absolut , 2001, hlm. 144 4 Yunan Yusuf dkk, Ensiklopedi M uhammadiyah: Sit i Walidah Nyai Ahmad Dahlan Jakart a: PT Rajagrafindo Persada, 2005, hlm. 392 2 M as. 5 Pelajaran agam a dia dapat kan dari keluarga dan suam inya K.H. Ahmad Dahlan. Hal ini mengant arkannya kepada wacana wacana pemikiran keagamaan yang luas, t erut am a mengenai perem puan dalam perspekt if Islam. Sejak kecil dia t inggal di Kaum an Yogyakart a. Kauman m erupakan salah satu daerah di Yogyakart a yang sangat isolatif. Sebagian besar penduduknya adalah m uslim dari kalangan sant ri. 6 Perkem bangan akt ivit as dan pem ikiran Nyai Ahmad Dahlan tidak dapat dilepaskan dari perkembangan pemikiran yang ada di lingkungannya, mulai dari keluarga, t okoh-tokoh, samapi t em an t em an suaminya di organisasi M uhamm adiyah. Pem ahamannya t ent ang keset araan perem puan t elah m em bent uk prinsip hidup yang kuat . Prinsip hidup itu yang m endorongnya unt uk m em bent uk lem baga pendidikan bagi perempuan. 7 Nyai Ahm ad Dahlan juga seorang da’i perem puan yang senantiasa m endampingi suam inya dalam berdakw ah. Dia bersama sang suami secara bersam aan menjalankan tugas sebagai seorang ulama yang m enyebarkan Islam m odern yang berdasar kepada al-Qur’ an dan Hadit s. Dalam bidang pendidikan t erut ama bagi masyarakat Jaw a pada zaman itu kaum perem puan dianggap sebagai m akhluk kedua. M ereka t idak akan m engizinkan anak perem puan unt uk m engikut i pendidikan form al. Apalagi unt uk m asuk sekolah di lem baga pendidikan kepunyaan Belanda, hal itu m erupakan sesuat u yang diharam kan. 8 Perempuan juga t idak boleh keluar rum ah kecuali ada urusan penting dan mendesak. Sebagai akibatnya, generasi yang hidup sem asa Nyai Ahm ad Dahlan tidak dapat m engenyam pendidikan form al. Term asuk Nyai Ahm ad Dahlan sendiri. 9 Tekanan t erhadap hak-hak kaum perem puan t ersebut kemudian m em buka w acana Nyai Ahm ad Dahlan dalam mem perjuangkan nasib kaumnya. At as dorongan sang suami dan t ekad yang kuat , akhirnya pada t ahun 1914 dia m em buat kelom pok pengajian perem puan yang anggot anya adalah perem puan m uda dan ibu-ibu. Guru dari pengajian itu adalah Nyai Ahmad Dahlan sendiri dan suam inya. M ereka berdua selalu m enekankan pent ingnya pendidikan bagi 5 Yunus Anis, Riw ayat Hidup Nyai Ahmad Dahlan Ibu M uhammadiyah dan Aisyiyah Pelopor Pergerakan Indonesia Yogyakart a: Yayasan M ercusuar, 1968, hlm. 8 6 Surat min, Nyai Ahm ad Dahlan Pahlaw an Nasional Jakart a: Depdikbud, 1977, hlm. 18 7 Ibid., hlm. 27 8 Ibid., hlm. 85 9 Djarnaw i Hadikusumo, Aliran Pembaharuan Islam dari Djamaluddin al-Afghani sam pai Kiai Haji Ahmad Dahlan Yogyakart a: Persat uan, t t , hlm. 65 3 m asyarakat . Kelom pok pengajian ini kem udian diberi nam a Sapa Tresna. 10 Pada t ahun 1917, Sapa Tresna berkem bang m enjadi organisasi dan diubah m enjadi ‘Aisyiyah. 11 Perkem bangan organisasi ‘Aisyiyah t ersebut berjalan secara nat ural. Ibu-ibu itu sekedar m enjalankan program -program pendidikan bagi perem puan m uda dan siapapun yang m enginginkan pendidikan. Nyai Ahm ad Dahlan m engirimkan m uballighat ke ke kam pung-kam pung pada bulan puasa. M ereka m engajarkan Islam dan ket rampilan sebagai bekal hidup bagi perem puan. Secara t idak langsung, set iap gerak para m uballighat itu juga dinilai m em berikan kont ribusi bagi perkem bangan organisasi selanjut nya. Hal yang menarik adalah ket ika Nyai Ahm ad Dahlan mam pu m enyesuaikan dirinya dengan pemikiran sang suam i mengenai pendidikan Islam m odern. Perhatian Nyai Dahlan dalam bidang pendidikan Islam sangat besar. Dia m enyadari bahw a dirinya m em punyai suat u kew ajiban unt uk m em berikan corak berbeda kepada masa depan bangsanya. Unt uk m em ikul t ugas berat it u, dia mulai m endidik kader-kader m uda bangsa m elalui m edia penyelenggara int ernal pondok, 12 khususnya bagi anak perempuan. Usahanya m em bina generasi m uda t elah dipersiapkan bersam a suami melalui pendidikan asrama yang ada di rumahnya. M ereka dididik dengan ilmu penget ahuan dan bekal yang cukup banyak unt uk hidup di m asa depan, t erm asuk pendidikan agama. Perjuangan Nyai Dahlan dalam m enyet arakan hak perem puan t erus berkem bang dan sem akin maju. Salah sat u usahanya adalah mengem bangkan asrama yang t idak hanya untuk kaum perem puan. Asram a ini bahkan t elah berubah m enjadi sebuah sekolah yang dapat m enam pung laki-laki dan 10 Sapa Tresna art inya siapa suka at au siapa cint a. Nama ini dipilih supaya or ang yang mengikut i pengajian ini t idak dalam ket er paksaan, nam un karena suka at au cint a. Yusuf Abdullah, Perjuangan dan Pengabdian M uhamm adiyah Jakart a: Pust aka Ant ara, 1989, hlm. 6 11 Aisyiyah berasal dari kat a Aisyah, yait u nama salah sat u ist ri nabi M uham mad yang kem udian dit am bah ya’ nisbiyah yang berart i pengikut at au pengiring. M uham madiyah menamakan ger akan w anit anya dengan Aisyiyah bermaksud agar kaum ibu dalam M uhammadiyah ikut berjuang ber asama-sama dalam m enyampaikan ajaran Islam ke t engah- t engah masyarakat sert a dapat m eneladani peri kehidupan dan perjuangan ibu kaum m uslimin, yait u Aisyiyah. Surat min, Nyai Ahm ad Dahlan Jakart a, Pr oyek Invent arisasi dan Dokum ent asi Sejarah Nasional, 1981, hlm. 62-63 12 Bisyron Ahmadi Ranadirdja, Cikal Bakal Sekolah M uhammadiyah Yogyakart a: Badan Pem bant u Pelaksana Pem bant u Pendidikan Paw iyat an Wanit a Sekolah Dasar M uhammadiyah Kauman Yogyakart a, 1980, hlm. 8 4 perem puan sekaligus. M aka berdirilah Kw eekschool M uham m adiyah Perem puan. 13 Dalam kait annya dengan kehidupan sosial, peran Nyai Ahmad Dahlan sangat kelihatan. Tanggungjaw ab sebagai ibu bagi anak-anak, ist ri dari t okoh pergerakan Islam , pelindung dari organisasi perem puan, sert a berkiprah dalam dunia pendidikan dan keagam aan, sem uanya dia lakukan dalam wakt u bersam aan. Hasil usaha dari Nyai Ahmad Dahlan semakin lama sem akin berkem bang. Jika dibandingkan dengan tokoh perempuan sebelum nya, sepert i Kart ini, m aka Nyai Ahm ad Dahlan t erhitung paling akhir dalam m em ulai gerakan. Namun arah gerak Nyai Ahm ad Dahlan paling jelas dan nyat a. Jika t okoh gerakan perempuan sebelum dia m elakukan penyadaran dengan slogan dan ceram ah, m aka Nyai Ahmad Dahlan lebih dari it u. Dia mendirikan sekolah Ini lebih riil sebagai usaha untuk m embangkit kan dan m em berdayakan kaum perem puan. Dia sengaja memilih dunia pendidikan sebagai w ahana penyadaran. M enurut dia pendidikan adalah invest asi m asa depan yang paling berharga. Dia m em ilih ‘Aisyiyah untuk dijadikan lahan dakw ah pendidikannya. Dia berkeyakinan bahw a jika perem puan semakin t erdidik maka m ereka sem akin m udah unt uk diajak m aju. 14 Dalam usaha m enyebarluaskan ajaran dan tujuan ‘Aisyiyah, Nyai Ahmad Dahlan dibantu oleh beberapa m uridnya. Dia senang mengedepankan para m uridnya. Bahkan, ket ua umum ‘Aisyiyah pada periode pert ama bukanlah Nyai Dahlan sendiri. ‘Aisyiyah pert am a kali dipimpin oleh Siti Bariyah. Sit i Bariyah m em im pin ‘Aisyiyah selama tujuh periode, yaitu tahun 1917, 1918, 1919, 1920, 1927, 1928 dan 1929. Sedangkan Nyai Walidah at au Nyai Ahm ad Dahlan m em im pin ‘ Aisyiyah pada periode 1921, 1922, 1923, 1924, 1925, 1926, dan 1930. Selanjut nya t erpilih ibu Aisyah Hilal mem impin ‘Aisyiyah selama 7 periode 1931, 1937, 1939, 1940, 1941, 1944 1950. Periodesasi kepemimpinan ‘Aisyiyah, sejak berdirinya sam pai 1940, adalah sat u tahun. M ulai t ahun 1941, periodesasi kepemimpinan ‘Aisyiyah menjadi tiga t ahun. Ibu ‘Aisyah adalah pemimpin ‘Aisyiyah berikutnya yait u periode kepemimpinan yang ke-6 dan ke- 7. Pada era ini periodeisasinya adalah 3 t ahun. Jadi dia m emim pin ‘Aisyiyah selam a 10 t ahun. Tokoh lain yang sem pat m enjadi pimpinan puncak PP ‘Aisyiyah adalah Sit i M unjiyah. Dia t erpilih m enjadi Ket ua ‘Aisyiyah pada periode 1932, 1934, 1935 dan 1936. Dialah yang menjadi tokoh Konggres Perempuan Indonesia I, 13 Kw eekschool M uham madiyah Per em puan m erupakan sekolah guru per em puan. Ber diri di Yogyakart a pada t anggal 1 Januari 1932. Selanj ut nya ber gant i nama m enjadi M adrasah M uallimat M uham madiyah. Lihat Surat min¸ Nyai Ahmad Dahlan, hlm. 96 14 Burhanuddin Jajat , Ulama Perempuan Indonesia Jakart a: Gramedia, 2002, hlm. 57 5 t ahun 1928. Pada saat itu dia berpidato m enyam paikan gagasannya t ent ang “ Derajat Perempuan” dengan berapi-api. Seorang perempuan yang t erpilih m enjadi Ket ua PP ‘ Aisyiyah pada t ahun 1938 adalah Sit i Badilah. Dia M em baw a ‘Aisyiyah kembali ke Konggres W anit a Indonesia pada t ahun 1938 di Bandung. Konggres ini m enet apkan t anggal 22 Desem ber sebagai Hari Ibu. ‘Aisyiyah sebagai kom ponen perempuan Persyarikat an M uham madiyah dalam usia jelang sat u abad sekarang ini t et ap eksis dan konsist en sebagai gerakan dakw ah Islam Am ar M akruf Nahi M unkar. ‘Aisyiyah t elah m enunjukkan kiprahnya unt uk pencerahan, pem berdayaan, dan kemajuan. “ Aisyiyah juga t elah m em berikan kemaslahat an bagi kehidupan um at , m asyarakat , bangsa dan dunia kem anusiaan. ‘Aisyiyah juga merupakan sat u-sat unya organisasi pergerakan perem puan nasional yang m asih eksis hingga saat ini.Organisasi- organisasi lain yang lahir sezam annya sepert i; Poet eri M ardika, W anito Ut omo, Wanit o Tam an Siswo, Wanit a Katholik, Jong Islam et en Bond Dames Afdeeling, Serikat Kaoem Iboe Soem at ra, Poet eri Indonesia t elah redup bahkan ada yang sebagian t elah t idak eksis. Untuk it u perlu diungkap corak pem ikiran para t okoh ‘Aisyiyah periode aw al yang m enjadi fondasi gerakan dakw ahnya sehingga mampu melawan t ant angan zam annya. Dem ikian pula wujud gerakan dakw ah yang t elah dit oreh kannya dalam perjuangan menegakkan dan menyiarkan nilai-nilai agama Islam di bumi Indonesia sebelum negeri ini lahir.

B. Batasan Dan Rumusan M asalah