pemeriksaan pajak dengan peningkatan penerimaan pajak, Deddy 2008 melakukan penelitian dengan hasil bahwa tingkat kepatuhan
penyampaian SPT Tahunan tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan pajak karena tidak ada hubungan linier antara tingkat
kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan terhadap penerimaan PPh Pasal 2529 WP Badan. Kosasih 2008,
hubungan hasil pemeriksaan pajak dengan realisasi penerimaan pajak menghasilkan nilai korelasi sebesar R = 0,439, artinya pemeriksaan
pajak dengan realisasi penerimaan pajak mempunyai hubungan sedang.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Deddy Arief Setiawan 2008. Perbedaan dengan
penelitian sebelumnya adalah variabel penelitian, periode pengamatan dan tempat perolehan data.
Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kepatuhan wajib pajak badan
dan pemeriksaan pajak dengan peningkatan penerimaan pajak pada KPP Pratama Pati.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi pajak
Dalam Undang-Undang Perpajakan No. 28 Tahun 2007 pengertian pajak yaitu kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang-
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang- undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Kepatuhan Wajib Pajak
Tax Compliance atau kepatuhan pajak diartikan sebagai kondisi ideal Wajib Pajak yang memenuhi peraturan perpajakan serta
melaporkan penghasilannya secara jujur dan akurat. Dari kondisi ideal tersebut, kepatuhan pajak didefinisikan sebagai suatu keadaan Wajib
Pajak yang memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya dalam bentuk formal dan kepatuhan material
Harinurdin, 2009: 97. Menurut Undang-Undang 16, Tahun 2000, batas waktu penyampaian SPT masa paling lambat dua puluh hari
setelah akhir masa pajak, sedangkan batas waktu penyampaian SPT tahunan paling lambat tiga bulan setelah akhir tahun pajak. Undang-
Undang Nomor 16, Tahun 2000 kemudian direvisi menjadi Undang- Undang Nomor 28, Tahun 2007 dengan perubahan batas waktu
penyampaian SPT tahunan paling lambat empat bulan setelah akhir tahun pajak khusus bagi wajib pajak badan. M. Ratna Sari, Maria
2009 : 6 Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 192PMK.032007 wajib pajak dengan kriteria tertentu yang selanjutnya disebut sebagai wajib pajak patuh adalah wajib pajak yang
memenuhi persyaratan berikut : a. Tepat waktu dalam penyampaian Surat Pemberitahuan
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan pajak yang telah memperoleh izin
mengangsur atau menunda pembayaran pajak c. Laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau lembaga
keuangan pengawasan pemerintah d engan pendapat “ Wajar
Tanpa Pengecualian “ selama 3 tiga tahun berturut-turut d. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 lima
tahun terakhir.
3. Pemeriksaan Pajak