Current liabilities

(1)

CURRENT LIABILITIES

CURRENT LIABILITIES

By : By : DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandungy p g (022) 7232288/ 08122488071 Fax (022) 7201756 E il d dd di t @t lk t Email : duddyrudianto@telkom.net


(2)

Financing Decisions :

Financing Decisions :

Dilihat dari karakt erist iknya sum ber m odal dapat dibedakan m enj adi dua b i

bagian :

1. Modal Pinj am an ( Ut ang) : a Ut ang Jk Pendek

a. Ut ang Jk. Pendek b. Ut ang Jk. Panj ang 2. Modal Sendiri ( Equit y)oda Se d ( qu t y)


(3)

Perbedaan karakt erist ik Modal

Pinj am an dengan Modal Sendiri :

Pinj am an dengan Modal Sendiri :

1. Dilihat sum ber asalnya sum ber danay 2. Dilihat dari j angka w akt unya

3. Dilihat dari t ingkat risiko

4 Dilih t d i t i k t k d h

4. Dilihat dari t ingkat kem udahan 5. Dilihat dari t ingkat biaya

6 Dilihat dari hub Dengan paj ak 6. Dilihat dari hub. Dengan paj ak


(4)

Sales xxxxxx Sales xxxxxx Cost of Good Sold ( COGS) xxxxxx

-Gross Profit xxxxxx

Operat ing Expenses xxxxxx -EBI T xxxxxx

I nt erest xxxxxx

I nt erest xxxxxx

-EBT xxxxxx

Tax xxxxxx


(5)

Dilihat dari perbedaannya t ersebut m aka kedua j enis m odal ini saling m em perkuat

t d l i d l i k t k

sat u dengan lainnya dalam m eningkat kan sum ber m odal perusahaan.

Masing-m asing saling Masing-m elengkapi dalaMasing-m m asing saling m elengkapi dalam

m em bent uk st rukt ur m odal yang opt im al. St rukt ur Modal yang opt im al adalah

st rukt ur yang m em iliki biaya m odal yang paling rendah yang diperkirakan dapat m eningkat kan nilai perusahaan


(6)

Dalam akuntansi, utang adalah

Dalam akuntansi, utang adalah

pengorbanan manfaat ekonomis dimasa

yang akan datang yang terjadi akibat

yang akan datang yang terjadi akibat

kewajiban suatu badan usaha pada masa

kini untuk mentransfer aktiva atau

kini untuk mentransfer aktiva atau

menyediakan jasa pada badan usaha lain

dimasa yang akan datang sebagai akibat

dimasa yang akan datang sebagai akibat

transaksi atau kejadian dimasa yang lalu.


(7)

Pengertian lain utang adalah semua

Pengertian lain, utang adalah semua

kewajiban keuangan perusahaan

kepada pihak lain yang belum

kepada pihak lain yang belum

terpenuhi, dimana utang ini

k

b

d

t

d l

merupakan sumber dana atau modal

perusahaan yang berasal dari pihak

kreditor.


(8)

Utang-utang yang menjadi kewajiban

suatu perusahaan dikelompokkan dalam

suatu perusahaan dikelompokkan dalam

2 (dua) kelompok, yaitu utang jangka

pendek

(current liabilities)

dan utang

pendek (current liabilities)

dan utang

jangka panjang (long term debt).

Utang akan dicantumkan dalam neraca

sebesar nilai tunai, tetapi pada umumnya

sebesar nilai tunai, tetapi pada umumnya

utang jangka pendek akan dicantumkan

dengan jumlah sebesar nilai nominalnya.

dengan jumlah sebesar nilai nominalnya.


(9)

Menurut akuntansi suatu kewajiban

Menurut akuntansi, suatu kewajiban

akan dikelompokkan sebagai utang

jangka pendek apabila

jangka pendek, apabila

pelunasannya akan dilakukan

d

k

b

dengan menggunakan

sumber-sumber aktiva lancar atau dengan

menimbulkan utang jangka pendek

yang baru.


(10)

At

d

k t l i

t

Atau dengan kata lain

current

liabilities,

adalah kewajiban

keuangan perusahaan yang

pelunasannya atau pembayarannya

p

y

p

y

y

akan dilakukan dalam jangka pendek

(satu tahun sejak tanggal neraca)

(satu tahun sejak tanggal neraca)

dengan menggunakan aktiva lancar

(current asset)

yang dimiliki

(current asset)

yang dimiliki

perusahaan.


(11)

Utang Jangka Pendek Yang Sudah

Pasti

Utang jangka pendek dikatakan sudah

pasti bila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu :

pasti bila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu :

1. Kewajiban untuk membayar yang

sudah pasti, artinya sudah terjadi

sudah pasti, artinya sudah terjadi

transaksi yang menimbulkan kewajiban

membayar.

membayar.

2. Jumlah yang harus dibayar sudah

pasti.


(12)

Jenis – Jenis Utang Jangka

Pendek.

e de

1 Utang Dagang

(account payable)

1. Utang Dagang

(account payable)

dan Utang Wesel

(notes payable)

Utang dagang dan utang wesel biasanya

Utang dagang dan utang wesel biasanya

timbul dari pembelian barang-barang atau

jasa-jasa secara kredit dalam jangka

jasa jasa secara kredit dalam jangka

pendek.

Pencatatan utang atas pembelian barang

Pencatatan utang atas pembelian barang

yang masih dalam perjalanan harus

mempertimbangkan syarat

mempertimbangkan syarat

pengirimannya.


(13)

2. Utang Jangka Panjang Yang Jatuh

Tempo Dalam Periode Itu

Tempo Dalam Periode Itu .

Utang obligasi

(bond payable)

dan utang

Utang obligasi

(bond payable)

dan utang

jangka panjang lainnya yang akan

dilunasi kurang dari satu tahun akuntansi

dilunasi kurang dari satu tahun akuntansi,

dilaporkan sebagai utang jangka pendek.

Jika yang jatuh temponya sebagian maka

Jika yang jatuh temponya sebagian, maka

bagian yang jatuh tempo dalam tahun

akuntansi itu dilaporkan sebagai utang

akuntansi itu dilaporkan sebagai utang

jangka pendek, sedangkan yang belum

jatuh tempo tetap dilaporkan sebagai

jatuh tempo tetap dilaporkan sebagai

utang jangka panjang.


(14)

3. Utang Dividen

g

(dividend payable)

(

p y

)

Dividen yang akan dibagikan ( belum

Dividen yang akan dibagikan ( belum

dibayarkan ) dalam bentuk uang atau

aktiva lainnya akan dicatat oleh

aktiva lainnya, akan dicatat oleh

perusahaan dengan men-debet Rekening

Laba Tidak Dibagi ( Retained Earning )

Laba Tidak Dibagi ( Retained Earning )

dan meng-kredit Rekening utang Dividen.

Retained Earning Rp. XXXX ……


(15)

4 Uang Muka dan Jaminan Yang Dapat

4. Uang Muka dan Jaminan Yang Dapat

Diminta Kembali.

Uang muka disini merupakan

pembayaran dimuka dari pembeli untuk

pembayaran dimuka dari pembeli untuk

barang-barang yang dipesan.

Sebelum barang – barang diserahkan

pada pembeli uang muka tersebut

pada pembeli, uang muka tersebut

merupakan utang jangka pendek.


(16)

Jaminan yang diminta dari langganan

Jaminan yang diminta dari langganan

juga merupakan utang, jika jaminan itu

dapat ditarik kembali sewaktu-waktu,

dapat ditarik kembali sewaktu waktu,

maka merupakan utang jangka pendek.

Tetapi bila jaminan itu akan disimpan

dalam perusahaan untuk jangka waktu

dalam perusahaan untuk jangka waktu

lama, maka termasuk dalam kelompok

utang jangka panjang.


(17)

5. Dana Yang Dikumpulkan Untuk

Pih k K ti

Pihak Ketiga.

Perusahaan kadang-kadang akan

menjadi pihak yang mengumpulkan uang

dari pegawai / langganan yang nantinya

akan diserahkan pada pihak lain.

Pengumpulan dana ini dapat dilakukan

dengan cara pemotongan upah pegawai

atau membebani pembeli dengan

jumlah-jumlah tertentu.


(18)

Mi l ti b ji i Misalnya, setiap membayar gaji pegawai, dipotong 5 % sebagai pajak penghasilan

pegawai yang nantinya akan disetorkan ke Kas pegawai yang nantinya akan disetorkan ke Kas Negara.

Pajak yang dipotong oleh perusahaan dicatat sebagai utang lancar.

Apabila gaji pegawai bulan Maret 2007,

sebesar Rp 12 000 000 dan PPh Pasal 21 sebesar Rp. 12.000.000,-, dan PPh Pasal 21 pegawai tersebut sebesar 5 % , maka pada saat dilakukan pembayaran gaji kepada

saat dilakukan pembayaran gaji kepada karyawan di jurnal sebagai berikut :


(19)

Biaya Gaji dan Upah Rp. 12.000.000,-

---Hutang PPh Ps. 21 --- Rp.

600.000,-K R 11 400 000


(20)

11.400.000,-Perusahaan-perusahan yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan membebani ( )

PPN ini kepada Pembeli, yaitu dengan menambahkan PPN pada harga jual.

PPN yang diterima dicatat sebagai utang sampai saat penyetorannya ke Kas Negara sampai saat penyetorannya ke Kas Negara.

Misalnya , Perusahaan pada Bulan Maret 2000, menjual barang sebesar Rp. 110.000.000,-,

menjual barang sebesar Rp. 110.000.000, ,

termasuk PPN 10 %, maka pada saat penjualan perusahaan akan mencatat sebagai berikut :


(21)

Kas Rp. 110.000.000,-

---Penjualan --- Rp.

100.000.000,-Utang PPN Rp 10 000 000

Utang PPN --- Rp.

10.000.000,-Pada saat penyetoran PPN ke Kas Negara,

perusahaan akan mencatatnya sebagai berikut :

Utang PPN Rp. 10.000.000,-

---K R 10 000 000


(22)

10.000.000,-6. Utang Biaya / Biaya yang Masih

Akan Dibayar

(accrued account)

.

Utang biaya merupakan utang yang

timbul dari pengakuan akuntansi terhadap

biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi


(23)

7 Utang Bonus

7. Utang Bonus.

Bonus yang diberikan kepada

Bonus yang diberikan kepada

karyawan-karyawan tertentu kadang-kadang

menimbulkan masalah tersendiri

menimbulkan masalah tersendiri.

Bonus itu dapat dihitung dengan dasar

Bonus itu dapat dihitung dengan dasar

penjualan atau laba, tergantung pada

perjanjiannya


(24)

Apabila bonus dihitung atas dasar laba, maka

perhitungannya dapat dilakukan menurut

perhitungannya dapat dilakukan menurut

salah satu cara dari 3 (tiga) cara dibawah ini :

1. Bonus Dihitung Dari Laba Sebelum

Dikurangi Bonus dan Pajak Penghasilan

Dikurangi Bonus dan Pajak Penghasilan

(PPh).

2 Bonus Dihitung Dari Laba Sesudah

2. Bonus Dihitung Dari Laba Sesudah

Dikurangi Pajak Penghasilan (PPh)

Sebelum Dikurangi Bonus

Sebelum Dikurangi Bonus.

3. Bonus Dihitung Dari Laba Sesudah

Dikurangi Bonus dan Pajak Penghasilan

Dikurangi Bonus dan Pajak Penghasilan

(PPh).


(25)

Kasus :

PT. ATC Bandung memberikan bonus untuk

Kepala Bagian Penjualan sebesar 10 % dari

laba.

Laba tahun

2007

sebesar Rp. 1.000.000,- .

PPh sebesar 5 % dari laba bersih.


(26)

Jawab :

Perhitungan Bonus :

Perhitungan Bonus :

1 Bonus Dihitung Dari Laba Sebelum

1. Bonus Dihitung Dari Laba Sebelum

Dikurangi Bonus dan Pajak Penghasilan

(PPh) :

(PPh) :

Bonus: 10 % x Rp. 1.000.000,- = Rp. 100.000,-Bonus: 10 % x Rp. 1.000.000, Rp. 100.000, PPh : 5 % x (Rp. 1.000.000 - Rp. 100.000)


(27)

45.000,-2. Bonus Dihitung Dari Laba Sesudah Dikurangi P j k P h il (PPh) S b l Dik i Pajak Penghasilan (PPh) Sebelum Dikurangi Bonus.

Bonus : 10 % x ( Rp. 1.000.000 - P ) ... (1) Pajak : 5 % x ( Rp. 1.000.000 - B ) ... (2)


(28)

P dalam persamaan pertama diganti dengan P dalam persamaan kedua, maka B dapat dihitung sebagai berikut :

B: 0,10 x [ Rp. 1.000.000 - 0,05 ( Rp. 1.000.000 - B ) B: 0,10 x ( Rp. 1.000.000 - Rp. 50.000 + 0,05 B )

B : Rp. 100.000 - Rp. 5.000 + 0,005 B B - 0,005 B = Rp. 95.000

0,995 B = Rp. 95.000 0,995 B Rp. 95.000

B = Rp. 95.000 : 0,995


(29)

PPh dihitung dengan mengganti B dari persamaan kedua sebagai berikut :g

P : 5 % x ( Rp. 1.000.000 - B )

P % ( R 1 000 000 R 9 4 39 ) P : 5 % x ( Rp. 1.000.000 - Rp. 95.477,39 ) P : 5 % x Rp. 904.522,61

P : Rp 45 226 13 P : Rp. 45.226,13


(30)

3. Bonus Dihitung Dari Laba Sesudah Dikurangi B d P j k P h il (PPh)

Bonus dan Pajak Penghasilan (PPh).

B : 10 % x ( Rp 1 000 000 - B - P ) (1) B : 10 % x ( Rp. 1.000.000 B P ) ... (1) P : 5 % x ( Rp. 1.000.000 - B ) ... (2)


(31)

P dalam persamaan pertama diganti dengan P dalam persamaan kedua, maka B dapat dihitung g sebagai berikut :

B 0 10 [ R 1 000 000 B 0 05( R 1 000 000 B)] B: 0,10 x [ Rp. 1.000.000 - B - 0,05( Rp. 1.000.000 - B)] B: 0,10 x ( Rp. 1.000.000 - B - Rp. 50.000,- + 0,05 B ) B: Rp. 100.000 - 0,1 B - Rp. 5.000 + 0,005 B

B + 0,1 B - 0,005 B = Rp. 95.000,-1, 095 B = Rp. 95.000,-B = Rp 95 000 : 1 095

B Rp. 95.000 : 1,095 B = Rp.


(32)

86.758,-PPh dihitung dengan mengganti B dari persamaan kedua sebagai berikut :

kedua sebagai berikut :

P : 5 % x ( Rp. 1.000.000 - B )

P : 5 % x ( Rp. 1.000.000 - Rp. 86.758 )( p p ) P : 5 % x Rp.


(33)

8. Utang Gaji

(salary payable)

dan Upah

(wages payable)

(

g

p y

)

Perhitungan jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah, bunga, sewa, dan lain-lain dilakukan dengan dasar waktu terjadinya biaya tersebut. Untuk

t t ji d h ih k dib

mencatat gaji dan upah yang masih akan dibayar, dijurnal sebagai berikut :

Biaya Gaji dan Upah Rp. xxxxx ---Utang Gaji dan Upah --- Rp. xxxxx


(34)

9. Pendapatan Yang Diterima Dimuka

(deffered revenue)

(deffered revenue)

Jumlah yang diterima dari langganan untuk barang-y g gg g barang dan jasa-jasa yang akan diserahkan dalam periode yang akan datang, dicatat sebagai

Pendapatan Yang Diterima Dimuka, dan dilaporkan dibawah kelompok utang jangka pendek. Kasus dari pendapatan yang diterima dimuka adalah uang

pendapatan yang diterima dimuka adalah uang muka yang diterima untuk langganan majalah.

Untuk mencatat pendapatan yang diterima dimuka, dijurnal sebagai berikut :

Kas Rp xxxxx

Kas Rp. xxxxx


(35)

Taksiran Utang.

Biasanya jumlah kewajiban dari suatu utang

sudah dapat ditentukan tapi kadang-kadang

sudah dapat ditentukan, tapi kadang kadang

terdapat utang-utang yang sudah jelas harus

dibayar tetapi pada tanggal neraca jumlahnya

dibayar, tetapi pada tanggal neraca jumlahnya

masih belum pasti, maka pada tanggal neraca

dilakukan perhitungan jumlah kewajiban

dilakukan perhitungan jumlah kewajiban

dengan cara taksiran.


(36)

Beberapa jenis taksiran utang jangka pendek

p j

g j

g

p

yang nampak dalam neraca adalah :

1. Taksiran Utang Pajak Penghasilan.

Pada akhir periode sesudah diketahui laba

yang diperoleh, diperlukan untuk menaksir

y

g

p

p

besarnya pajak penghasilan yang akan

menjadi beban tahun yang bersangkutan.

j

y

g

g

Besarnya pajak biasanya ditaksir dengan cara

mengalikan tarif pajak yang berlaku dengan

g

j

y

g

g


(37)

Sesudah taksiran pajak dihitung, akan dicatat

dengan jurnal sebagai berikut :

dengan jurnal sebagai berikut :

Pajak Penghasilan Rp xxxxx

Pajak Penghasilan Rp. xxxxx ---Utang Pajak Penghasilan --- Rp. xxxxx


(38)

2. Taksiran Utang Hadiah yang

Beredar

Beredar.

Kadang-kadang ditawarkan hadiah atas

pembelian barang-barang tertentu.

Hadiah-h di Hadiah-h i i k bi k i d

hadiah ini merupakan biaya untuk periode dimana penjualan barang-barang tersebut

terjadi Apabila hadiah hadiah itu habis waktunya terjadi. Apabila hadiah-hadiah itu habis waktunya pada akhir periode, maka tidak perlu dibuat

jurnal penyesuaian. jurnal penyesuaian.


(39)

Tetapi apabila jangka waktu pengambilan

Tetapi apabila jangka waktu pengambilan

hadiah melampaui suatu periode akuntansi,

maka pada akhir tahun dibuat jurnal

maka pada akhir tahun dibuat jurnal

penyesuaian, dengan jurnalnya sebagai

berikut :

be

ut

Biaya Hadiah Penjualan Rp xxxxx ---Biaya Hadiah Penjualan Rp. xxxxx


(40)

3

T k i

Ut

G

i

3.

Taksiran Utang Garansi.

Jika barang-barang yang dijual disertai

dengan garansi untuk perbaikan-perbaikan, maka pada akhir periode dihitung taksiran jumlah biaya yang akan terjadi sebagai

biaya garansi tersebut biaya garansi tersebut.


(41)

Taksiran biaya ini akan dijurnal sebagai berikut :

Biaya Garansi Rp. xxxxx ---Taksiran Utang Garansig --- Rp. xxxxxp

Dengan cara ini Biaya Garansi (Warranty Treatment

Dengan cara ini, Biaya Garansi (Warranty Treatment Expense) dibebankan sebagai biaya pada periode dicatatnya penjualan.y p j


(42)

Kasus :

PT. ATC Bandung adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam penjualan barang-barang elektronik (TV).

Berdasarkan pengalaman, garansi untuk 1 unit TV rata rata sebesar Rp 50 000

rata-rata sebesar Rp. 50.000,-.

Selama tahun 2007, PT. ATC Bandung telah menjual TV sebanyak 1 500 unit TV dengan harga jual rata-TV sebanyak 1.500 unit rata-TV dengan harga jual rata rata Rp. 1.000.000,-.


(43)

1. Jurnal Untuk Mencatat Hasil Penjualan :

Piutang Dagang Rp. 1.500.000.000,- ---Penjualan --- Rp.

1.500.000.000,-2. Jurnal Untuk Mencatat Taksiran Biaya Garansi : Perhitungan : 1.500 unit x Rp. 50.000,- =

Rp.

75.000.000,-Jurnal : Jurnal :

Biaya Garansi Rp. 75.000.000,- ---Taksiran Utang Garansi --- Rp.


(44)

75.000.000,-Jurnal Untuk Mencatat Biaya Garansi Yang Jurnal Untuk Mencatat Biaya Garansi Yang Sesungguhnya Dikeluarkan :

Misalnya biaya perbaikan sesungguhnya untuk TV sa ya b aya pe ba a sesu ggu ya u tu yang masih dalam garansi Rp. 20.000.000,- . Biaya ini terdiri dari spare part, gaji tehnisi, dsb.

Jurnal :

Taksiran Utang Garansi Rp 20 000 000

Taksiran Utang Garansi Rp. 20.000.000,- ---Kas, Sparepart, dll. --- Rp.


(45)

20.000.000,-4.

Taksiran Utang Pensiun.

A bil k b h ti d h b k j Apabila karyawan yang berhenti sesudah bekerja untuk jangka waktu tertentu diberi pensiun, maka biaya pensiun yang dibayarkan selama masa

biaya pensiun yang dibayarkan selama masa hidupnya karyawan tersebut akan dibebankan sebagai biaya ke periode-periode di mana g y p p


(46)

Jumlah pensiun yang akan dibayarkan

ditaksir berdasarkan

jumlah karyawan,

ditaksir berdasarkan

jumlah karyawan,

umur dan jangka waktu pembayaran

pensiun.

Selanjutnya jumlah taksiran tadi

pensiun.

Selanjutnya jumlah taksiran tadi

dibagi dengan

taksiran jangka waktu

bekerjanya

karyawan tersebut.

bekerjanya

karyawan tersebut.

Jurnalnya :

Biaya Gaji dan Upah / BPTL Rp. xxxxx ---Utang Pensiun --- Rp. xxxxx


(47)

Uang-utang Bersyarat

( Contingent

Li biliti

)

Liabilities ).

Ut t b t k t t

Utang-utang bersyarat merupakan utang-utang yang sampai pada tanggal neraca masih belum pasti,

apakah akan menjadi kewajiban atau tidak Utang-apakah akan menjadi kewajiban atau tidak. Utang utang semacam ini timbul akibat kegiatan di masa lalu.


(48)

Untuk menentukan apakah suatu utang itu

merupakan utang bersyarat atau taksiran utang, dasarnya adalah kepastian timbulnya kewajiban.

Jika kewajiban membayar itu pasti timbul, walaupun jumlahnya belum pasti maka utang sejenis itu

jumlahnya belum pasti maka utang sejenis itu merupakan taksiran utang.


(49)

Tetapi jika kewajiban membayar itu masih belum pasti, namun jumlahnya sudah pasti atau mungkin juga belum pasti, maka utang-utang itu merupakan

t t b t

utang – utang bersyarat.

Jadi sesungguhnya perbedaan yang ada antara Jadi sesungguhnya perbedaan yang ada antara

taksiran utang dengan utang bersyarat adalah

kepastian timbulnya kewajiban membayar, dan p y j y , bukan mengenai kepastian jumlahnya.


(50)

Yang termasuk kedalam utang – utang bersyarat adalah :

1. Piutang Wesel Yang Didiskontokan dan Piutang Yang Dijaminkan

Piutang Yang Dijaminkan. 2. Sengketa Hukum

3. Tambahan Pajak Yang Belum Jelas 3. Tambahan Pajak Yang Belum Jelas

Kepastiannya.

4. Jaminan Terhadap Utang Anak Perusahaan 5. Garansi Terhadap Penurunan Harga


(51)

Soal – Soal latihan :

1. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi di PT.DI.y g j dalam Bulan Agustus 2007 :

a. Penjualan barang dagangan sebesar Rp. 10.000.000,- . Jaminan kerusakan periode periode sebelumnya

Jaminan kerusakan periode-periode sebelumnya ditaksir sebesar 5 %.

b. Pembelian kredit barang dagangan sebesar

Rp. 6.200.000,-. PT.DI. metode buku ( perpetual ) c. Meminjam uang dari Bank “ WWW “ sebesar

Rp. 15.000.000,- dengan bunga 18 % pertahun dibayarp , g g p y setiap tanggal 31 Desember.

d. Mengeluarkan wesel untuk mengganti utang dagang dari pembelian dalam transaksi b diatas bunga wesel dari pembelian dalam transaksi b diatas, bunga wesel 12 % pertahun.


(52)

e. Penjualan tunai Rp. 6.600.000,- termasuk PPN 10 % f Mencatat bonus bagian penjualan sebesar

f. Mencatat bonus bagian penjualan sebesar Rp.

1.000.000,-g. Mencatat bunga wesel ( dari transaksi d ) untuk Bulan

A t

Agustus

h. Mencatat gaji karyawan sebesar Rp. 2.400.000,-. Uang yang dibayarkan sebesar Rp. 2.000.000,- selisihnya merupakan berbagai potongan.

i. Mencatat biaya garansi sebesar Rp. 500.000,- (lihat dari transaksi a)

transaksi a).

j. Mencatat utang bunga pinjaman bank (transaksi c) untuk Bulan Agustus.

Diminta :

Buat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi Buat jurnal untuk mencatat transaksi transaksi diatas ?


(53)

2 Direktur Utama PT DI berdasarkan kontrak 2. Direktur Utama PT.DI, berdasarkan kontrak

dengan PT. DI akan mendapatkan bonus setiap

tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.p g Tarif Pajak Penghasilan diketahui sebesar 35 % selama 4 tahun itu. Laba sebelum dikurangi bonus dan pajak setiap tahun sebagai berikut :

Tahun Laba

Tahun Laba . 2000 Rp.

315.000.000,-2001 Rp. 420.000.000,-2001 Rp. 420.000.000, 2002 Rp. 455.000.000,-2003 Rp.


(54)

490.000.000,-Bonus untuk Direktur Utama PT.DI sebesar 12 % setiap tahunnya dan bonus itu dapat dikurangkan pada laba PT. DI untuk tujuan penentuan pajak penghasilan.

B it dihit b i b ik t Bonus itu dihitung sebagai berikut :

1. Tahun 2004, bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan

dikurangi bonus dan pajak penghasilan.

2. Tahun 2005, bonus dihitung dari laba setelah dikurangi bonus tetapi sebelum dikurangi pajakg p g p j penghasilan.

3. Tahun 2006, bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus, tetapi sesudah dikurangi pajak penghasilan.

4 Tahun 2007 bonus dihitung dari laba sesudah 4. Tahun 2007, bonus dihitung dari laba sesudah


(55)

Di i t

Diminta :

Hitung besarnya bonus dan pajak penghasilan

t k

ti

t h

?


(1)

Yang termasuk kedalam utang – utang bersyarat adalah :

1. Piutang Wesel Yang Didiskontokan dan Piutang Yang Dijaminkan

Piutang Yang Dijaminkan. 2. Sengketa Hukum

3. Tambahan Pajak Yang Belum Jelas 3. Tambahan Pajak Yang Belum Jelas

Kepastiannya.

4. Jaminan Terhadap Utang Anak Perusahaan 5. Garansi Terhadap Penurunan Harga


(2)

Soal – Soal latihan :

1. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi di PT.DI.y g j dalam Bulan Agustus 2007 :

a. Penjualan barang dagangan sebesar Rp. 10.000.000,- . Jaminan kerusakan periode periode sebelumnya

Jaminan kerusakan periode-periode sebelumnya ditaksir sebesar 5 %.

b. Pembelian kredit barang dagangan sebesar

Rp. 6.200.000,-. PT.DI. metode buku ( perpetual ) c. Meminjam uang dari Bank “ WWW “ sebesar

Rp. 15.000.000,- dengan bunga 18 % pertahun dibayarp , g g p y setiap tanggal 31 Desember.

d. Mengeluarkan wesel untuk mengganti utang dagang dari pembelian dalam transaksi b diatas bunga wesel dari pembelian dalam transaksi b diatas, bunga wesel 12 % pertahun.


(3)

e. Penjualan tunai Rp. 6.600.000,- termasuk PPN 10 % f Mencatat bonus bagian penjualan sebesar

f. Mencatat bonus bagian penjualan sebesar Rp.

1.000.000,-g. Mencatat bunga wesel ( dari transaksi d ) untuk Bulan

A t

Agustus

h. Mencatat gaji karyawan sebesar Rp. 2.400.000,-. Uang yang dibayarkan sebesar Rp. 2.000.000,- selisihnya merupakan berbagai potongan.

i. Mencatat biaya garansi sebesar Rp. 500.000,- (lihat dari transaksi a)

transaksi a).

j. Mencatat utang bunga pinjaman bank (transaksi c) untuk Bulan Agustus.

Diminta :

Buat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi Buat jurnal untuk mencatat transaksi transaksi diatas ?


(4)

2 Direktur Utama PT DI berdasarkan kontrak 2. Direktur Utama PT.DI, berdasarkan kontrak

dengan PT. DI akan mendapatkan bonus setiap

tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.p g Tarif Pajak Penghasilan diketahui sebesar 35 % selama 4 tahun itu. Laba sebelum dikurangi bonus dan pajak setiap tahun sebagai berikut :

Tahun Laba

Tahun Laba .

2000 Rp.

315.000.000,-2001 Rp.

420.000.000,-2001 Rp. 420.000.000,

2002 Rp.


(5)

490.000.000,-Bonus untuk Direktur Utama PT.DI sebesar 12 % setiap tahunnya dan bonus itu dapat dikurangkan pada laba PT. DI untuk tujuan penentuan pajak penghasilan.

B it dihit b i b ik t Bonus itu dihitung sebagai berikut :

1. Tahun 2004, bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan

dikurangi bonus dan pajak penghasilan.

2. Tahun 2005, bonus dihitung dari laba setelah dikurangi bonus tetapi sebelum dikurangi pajakg p g p j penghasilan.

3. Tahun 2006, bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus, tetapi sesudah dikurangi pajak penghasilan.

4 Tahun 2007 bonus dihitung dari laba sesudah 4. Tahun 2007, bonus dihitung dari laba sesudah


(6)

Di i t

Diminta :

Hitung besarnya bonus dan pajak penghasilan

t k

ti

t h

?