Identifikasi Masalah Tujuan Penulisan

e. Penulis mampu mengevaluasi dan mendokumentasikan keperawatan pada Ny. K dengan perilaku kekerasan. f. Penulis mampu membandingkan antara teori dengan praktek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang, baik secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi ini, perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu perilaku kekerasan yang saat berlangsung atau perilaku kekerasan terdahulu riwayat perilaku kekerasan Keliat dan Akemat, 2010. Perilaku Kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologi yang dapat dilakukan secara verbal dan fisik Riyadi dan Purwanto, 2009.

B. Etiologi

Terjadinya perilaku kekerasan faktor predisposisi dan faktor presipitasi. 1. Faktor predisposisi Kusumawati dan Hartono, 2011 a. Faktor psikologis 1 Terdapat asumsi bahwa seseorang untuk mencapai suatu tujuan mengalami hambatan akan timbul dorongan agresif yang memotivasi perilaku kekerasan. 2 Berdasarkan penggunaan mekanisme koping individu dan masa kecil yang tidak menyenangkan. 3 Frustasi. 4 Kekerasan dalam rumah atau keluarga. b. Faktor sosial budaya Seseorang akan berespons terhadap peningkatan emosionalnya secara agresif sesuai dengan respons yang dipelajarinya. Sesuai dengan teori menurut Bandura bahwa agresi tidak berbeda dengan respons – respons yang lain. Faktor ini dapat dipelajari melalui observasi atau imitasi, dan semakin sering mendapatkan penguatan maka semakin besar kemungkinan terjadi. Budaya juga dapat mempengaruhi perilaku kekerasan. Adanya norma dapat membantu mendefinisikan ekspresi marah yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima. c. Faktor biologis Berdasarkan hasil penelitian pada hewan, adanya pemberian stimulus elektris ringan pada hipotalamus pada sistem limbik ternyata menimbulkan perilaku agresif, dimana jika terjadi kerusakan fungsi limbik untuk emosi dan perilaku, lobus frontal untuk pemikiran rasional, dan lobus temporal untuk interpretasi indra penciuman dan memori akan menimbulkan mata terbuka lebar, pupil berdilatasi, dan hendak menyerang objek yang ada disekitarnya. 2. Faktor presipitasi Kusumawati dan Hartono, 2011 Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam, baik berupa injuri secara fisik, psikis, atau ancaman konsep diri. Beberapa pencetus perilaku kekerasan adalah sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. W DENGAN PERILAKU KEKERASANDIRUANG SRIKANDI Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. W Dengan Perilaku Kekerasan Diruang Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 5 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. FDENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG Asuhan Keperawatan Pada Ny. F Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Ruang Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 16

KARYA TULIS ILMIAH Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Gangguan Defisit Perawatan Diri Di Ruang Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 15

KARYA TULIS ILMIAH Asuhan Keperawatan Pada Ny. K Dengan Gangguan Jiwa : Perilaku Kekerasan Di Ruang Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 14

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Ny. K Dengan Gangguan Jiwa : Perilaku Kekerasan Di Ruang Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 7

KARYA TULIS ILMIAH Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Gangguan Perilaku Kekerasan Di Ruang Shinta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 1 13

KARYA TULIS ILMIAH Asuhan Keperawatan Pada Sdr. Y Dengan Gangguan Perilaku Kekerasan Di Ruang Amarta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 2 16

KARYA TULIS ILMIAH Asuhan Keperawatan Pada Sdr. Y Dengan Gangguan Perilaku Kekerasan Di Ruang Amarta Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 3 14

KARYA TULIS ILMIAH Asuhan Keperawatan Pada Ny.S Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Di Bangsal Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 1 13

KARYA TULIS ILMIAH Asuhan Keperawatan Pada Ny.S Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Di Bangsal Srikandi Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 3 16