Wasei Eigo Bahasa Jepang

Kajian Linguistik, Agustus 2014,1-14
Copyright ©2014, Program Studi Linguistik FIB USu, 1SSN 1693-4660

Tahun ke-J2, No.2

WASEI EIGO BAHASA JEPANG

Adriana Hasibuan
Departemen Sastra Jepang
Fakultas Ilmu Budaya USU

Abstrak
Gairaigo adalah kata pinjaman yang berasal dari bahasa-bahasa di luar
bahasa Jepang. Kata pinjaman yang berasal dari Cina disebut Kango. Kata
pinjaman dalam bahasa Jepang ditulis dengan huruf katakana. Pada
Gairaigo, ada kosa kata yang dis
ebut Wasei Eigo yaitu gairaigo yang
berasal dari bahasa Inggris, namun dihasilkan di Jepang. Wasei Eigo
memiliki makna baru, makna yang tidak sarna dengan bahasa asalnya.
Dalam Majalah Myojo Edisi bulan Maret dan November 2009 terdapat 19
Gairaigo bentuk Wasei Eigo yang merupakan kelas kata nomina dan kelas

kata adjektiva yaitu; /chaamupointol, Ifansaabisu/, limetore/' Isarariman/,
Ikurankuin/, /baajinroodo/, Idekome/, limeejikyarakutaa/, limeejibideo/,
!jasutosaizu/, Isutaffuroorul, Iserekutoshoppu/, Inaitaa/, Ipearukku/,
/beebikaa/, Imaibuumu/, Imaipeesul, Iwaidoshoo/, dan 1 kelas kata adjektiva
yaitu Iraburabul, dan semua Wasei Eigo pada majalah Myojo edisi bulan
Maret dan November 2009 adalah bentuk truncated yaitu bentuk dengan
pemendekan bunyi dan altered yaitu bentuk yang mengalami perubahan
makna total.

Kata kUDCi: Gairaigo, Wasei Eigo, Perubahan makna

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia uotuk berioteraksi dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam kegiatan sosial untuk menyampaikan ide, pikiran dan
keinginannya sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. Bahasa adalah suatu hal yang
bersifat sosial dan merupakan bagian dari kebudayaan yang dihasilkan manusia. Oleh
karena itu, setiap bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda antara satu bangsa dengan
yang Jain. Sarna dengan kebudayaan, setiap bangsa di dunia ini memiliki bahasa yang
berbeda dan keunikan tersendiri dengan bahasa yang lainnya Bahasa bersifat dinamis,
sehingga akan selalu berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Pemikiran manusia juga semakin maju dan berkembang sehingga membuat bahasa
mengalami perubahan sesuai kebutuhan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman
sudah tidak ada lagi bahasa yang asH di dunia ini, sudah terjadi persentuhan bahasa yang
satu dengan bahasa tainnya. Hal ini terjadi karena anggota satu masyarakat dapat
menerima kedatangan anggota dari masyarakat lain, sehingga terjadilah kontak antara
satu bahasa yang satu dengan bahasa yang lain.
Kontak bahasa terjadi melalui perdagangan, penjajahan, dll. Interaksi-interaksi ini
dapat terjadi melalui penyerapan budaya dan bahasa. Penyerapan kosa kata dari bahasa
lain kemudian dijadikan bagian dari kosa kata nasional yang disebut borrowing
(peminjaman). Peminjaman adalah suatu proses dimana elemen dari satu bahasa diambil
al ih dan digunakan daJam bahasa Jainnya. Kosa kata pinjaman diperlukan untuk

Adriana Hasibuan

menggambarkan suatu ekspresi dengan tepat, karena kadang kala kosa kata yang telah
ada dalam bahasa asli tidak dapat menggambarkan dengan jelas suatu objek baru.
Secara teoritis bahasa Jepang mengistilahkan kosa kata pinjaman sebagai Gairaigo.
Kosa kata bahasa Jepang dibagi menjadi 3 bagian yaitu, Wago (kosa kata asH bahasa
Jepang), Kango (kosa kata yang berasal dari bahasa Cina) dan Gairaigo (kosa kata yang
berasal dari luar bahasa Jepang selain bahasa Cina).

Peminjaman kosa kata dari luar bahasa Jepang itu sendiri bukanlah hal yang barn.
Untuk memperluas kosa kata bahasa Jepang, masyarakat Jepang meminjam kosa kata
bahasa Cina. Ini dikarenakan hurufkanji yang ada di Jepang merupakan hurufkanji yang
berasal dari bahasa Cina, meskipun kosa kata yang dipinjam ada padananannya dalam
bahasa Jepang, masyarakat Jepang tetap menggunakan kosa kata dari bahasa Cina
tersebut, karena dalam huruf kanji bahasa Jepang dibaca secara bahasa Jepang dan secara
bahasa Cina. Contoh lonna! dalam bahasa Jepang, dan Ijosei/ dalam cara baca bahasa
Cina memiliki arti 'perempuan'.
RUMUSAN MASALAB

Seiring dengao perkembangan teknologi dan bertambahnya interaksi antara satu
masyarakat dengan masyarakat yang lain, maka peminjaman kosa kata menjadi hal yang
tidak bisa dihindarkan. Proses peminjaman suatu bahasa ke bahasa yang lain, akan ada
penyesuaian yang menyebabkan perubahan dari segi fonologi, morfologi maupun
semantik dari kosa kata yang dipinjam. Sehubungan dengan itu, penulis akan membahas
perubahan makoa Wasei Eigo bahasa Jepang jika dibandingkan dengan makna aslioya
dalam bahasa Inggris akibat penyesuaiannya kedalam bahasa Jepang.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk Wasei Eigo dan
perubahan makna Wasei Eigo yang terdapat dalam majalah Myojo edisi bulan Maret dan
November tahuo 2009.

.

KAJIAN PUSTAKA

Gairaigo adalah hasil dari proses peminjaman (borrowing). Hartley (1982: 106)
menyatakan borrowing adalah proses dimana suatu bahasa mengadopsi suatu kata,
ungkapan dan sebagainya dari bahasa lain. Kosa kata yang dipinjam disesuaikan dengan
kebutuhan bahasa si peminjam. Kata-kata yang dipinjam dapat berupa kata barn yang
sebelumnya tidak terdapat padanannya dalam bahasa Jepang.

Gairaigo
Gairaigo adalah kosa kata dari luar negeri yang masuk ke dalam bahasa Jepang.
Berdasarkan pengertiao dalam Gairaigo no Gogen (1989: iv) adalah "gairaigo wa
gaikoku kara nihongo no naka ni hailte kita tango de oro. Iwayuru kango mo chuugoku
kara tori haireta mono de aru kara, gairaigo to itte mo yo; ga, daitai wa sou de nai.
Nihon de gairai go to iu no wa, toku ni yooroppa no shagengo kara nihon go no naka ni
haille kila gengo de aru.
Terjemahannya: 'Gairai go adalah kata-kata dari luar oegeri yang masuk ke dalam
bahasa Jepang. Karena yang disebut Kango juga merupakan sesuatu yang diambil dari
Cina, maka dapat juga disebut sebagai Gairai go, tetapi umumnya tidak demikian. Yang

disebut sebagai Gairai go dalam bahasa Jepang adalah kata-kata yang berasal dari
bahasa-bahasa yang berasal dari Eropah".

2

Kajian Linguistik, Tahun Ke-12, No 2, Agustus 2014
Gairaigo pada umumnya kosa kata yang berasal dari bahasa-bahasa di Eropa.
Gairaigo yang berasal dari bahasa Cina disebut Kango. Menurut Gottlieb (2005: ix)
Kango berasal dari interaksi antara Jepang dengan Cina sejak abad ke-5, sehingga
mengakibatkan kebanyakan orang Jepang tidak lagi memandang kango sebagai Gairaigo.
Masuknya gairaigo kedalam bahasa Jepang pada tiga fase, yaitu;

1. Sebelum era Meiji
2. Dari era Meiji sampai akhir PD II
3. Setelah PD II
Awal peminjaman kosa kata asing ke dalam bahasa Jepang dimulai dari kontak
bahasa Jepang dengan bahasa yang ada di daratan utama asia yaitu Cina, Korea sebagai
negara tetangga Jepang dan bahasa Sansekerta yang banyak digunakan dalam agama
Budha. Karena ada banyak kesamaan pemikiran-pemikiran antara agama Budha dan
kepercayaan Shinto di Jepang, maka kira-kira abad ke-6 masuklah ajaran Budha ke

Jepang.
Masuknya bangsa Portugis ke Jepang pada pertengahan abad ke -16 membawa
banyak kosa kata barn. Misalnya !panl 'roti' berasal dari kata/paol, /tempural berasal dari
kata /tempero/ yaitu sejenis makanan laut atau sayuran yang digoreng dengan tepung.
Pada masa pengisolasian Jepang dari negara-negara Eropa keeuali Belanda yang masih
mempunyai hubungan dibidang perdagangan, juga banyak menyerap gairaigo dari bahasa
Belanda, seperti Igomu/ 'karet'larubaitol 'paruh waktu', dan sebagainya. Setelah era
Meiji, Gairaigo yang paling banyak diadopsi kedalam bahasa Jepang adalah kosa kata
yang berasal dari bahasa Inggris, seperti Ilrameral, !pen!, /haildo baggu/ dan sebagainya.
Gairaigo sebagai bahasa asing telah disesuaikan dengan fonologi dan huruf atau
tulisan bahasa Jepang.Huruf dalam bahasa Jepang ada 4 jenis, yaitu: a) kanji b) hiragana
c) lratakana dan d) romaji. Gairaigo ditulis dalam hurnf katakana, artinya huruf yang
dipergunakan untuk penuJisan kosa kata yang berasal dari bahasa asing atau untuk kosa
kata yang bukan bahasa Jepang. Penulisan Gairaigo dalam hurnf katakana berdasarkan
pelafalan bahasa asalnya, bukan berdasarkan tulisan atau huruf bahasa asalnya. Contoh
/miruku/ berasal dari kata Imilk!. Dalam fonem bahasa Jepang tidak terdapat fonem IJI,
sehingga fonem III diganti menjadi fonem /r/, dan bahasa Jepang memiliki bentuk bunyi
gabungan pada suku bunyi terbuka atau Onsetsu yaitu bunyi vokal dan gabungan bunyi
konsonan dan bunyi vokal, contoh la i u e 0/, Ika ki ku ke ko/, sehingga fonem IkI
pada kata/milk! menjadi bunyi /ku/ akhirnya menjadi Imiruku/ 'susu'.


Ada aturan penulisan huruf katakana pada fonem It! dan Idl yaitu menggabungkan
dengan vokal 10/, dan untuk fonem selain It! dan Idl digabung dengan vokal lui, contoh:
ladobaisul berasal dari kata ladvicel. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2004: lOS)
memberikan em-em Gairaigo yaitu;
I.
2.
3.
4.
5.

Ditulis dengan hurnf katakana
Pemakaian Gairaigo terbatas
Paling banyak pada kelas kata nomina
Ada Gairaigo buatan Jepang (Wasei Eigo)
Ada pergeseran makna

Dikarenakan bahasa Jepang tidak memiliki padanan kata untuk mengekspresikan
kata-kata pinjaman tersebut, maka dibentuklah kata baru yang maknanya tidak terdapat
dalam bahasa asalnya atau bahasa si peminjam, kata seperti ini disebut Wasei Eigo. Wasei


3

Adriana Hasibuan

Eigo adalah kata-kata bahasa Inggris yang dihasilkan di Jepang atau digunakan dalarn
bahasa Jepang (Me.Arthur, 2003: 18).
Dengan teIjadinya peminjaman (borrowing), maka banyak menimbulkan
keraneuan makna atau pergeseran makna. Makna termasuk kajian semantik. Pembahasan
dalarn tulisan ini adalah mengenai makna.
Kridalaksana (2001: 132) mengartikan makna sebagai;
I. Maksud pembieara
2. Pengaruh satuan bahasa dalarn pemaharnan persepsi atau prilaku manusia atau
kelompok manusia
3. Hubungan dalarn arti kesepadanan atau ketidak. sepadanan antar bahasa atau
ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya
4. Cara-eara menggunakan larnbang-Iambang bahasa
Dalarn tulisan ini, makna kata yang dibahas adalah makna leksikal. Verhar (2001:
385) mengemukakan bahwa makna dibagi 2 yaitu; makna leksikal dan makna gramatikaJ.
Makna leksikal adalah makna kata yang sesungguhnya sesuai dengan referensinya

sebagai hasil pengarnatan indera dan terlepas dari unsur gramatikalnya, atau bisa juga
dikatakan sebagai makna asH suatu kata. Makna grarnatikal adalah makna yang muneul
setelah adanya proses grarnatikal seperti proses afiksasi, proses reduplikasi dan proses
komposisi. Makna gramatikal harns dilihat dari gabungan seluruh unsurnya. Selain
mengkaji makna leksikal, dalarn tulisan ini juga membahas perubahan makna yang terjadi
akibat penyesuaian kosa kata dalarn bahasa Jepang.

Pengaruh Gairaigo
Jika kosa kata pinjarnan sudah memiliki padanan katanya, maka hal tersebut akan
mempengaruhi kosakata yang telah ada. Shibatani (2001: 153) berpendapat sekitar 60%
dari bahasa Jepang merupakan kosa kata pinjarnan, sehingga akan mempengaruhi pada
bahasa aslinya, seperti berikut ini;
1. Bingung dalam penggunaan, maksudnya bingung membedakan penggunaan
antara kosa kata bahasa asH dengan kosa kata yang dipinjarn. Contoh: bahasa
Jepang /garasu/ berasal dari bahasa Inggeris /g/ass/, bila diteIjemahkan ke dalarn
bahasa Indonesia keduanya bermakna sarna yaitu 'kaea' atau 'gelas'. Tetapi
dalam bahasa Jepang /garasu/ memiliki makna 'kaca' bukan gelas.
2. Kosa kata bahasa asH akan hilang dikarenakan kosa kata bahasa asH sudah dapat
digantikan dengan Gairaigo, dapat teIjadi kosa kata pinjarnan tersebut ditransfer
secara keseluruhan.

3. Gairaigo dan bahasa aslinya sarna-sarna bertahan. Jika kosa kata pinjarnan
dengan bahasa aslinya sarna-sarna bertahan dalam pemakaiannya, maka akan
mengalami spesifikasi dalarn makna atau penyempitan makna.
4. Jumlah Gairaigo dalam karnus terus meningkat.
5. Trend penggunaan Gairaigo terus berkembang, terutama dikalangan anak muda,
karena mereka menganggap penggunaan Gairaigo dapat meningkatkan prestise si
pemakai.

Wasei Eigo
Wasei Eigo adalah gairaigo yang berasal dar bahasa Inggris yang dibuat oleh
masyarakat Jepang dan hanya dipakai di Jepang. Me Arthur (2003: 18) menyatakan
Wasei Eigo adalah kosa kata barn dan memiliki makna baru. Wasei Eigo berasal dari
bahasa Inggris, kemudahan dibentuk kembali oleh penulis majalah atau iklan atau orang4

Kajian Linguis/ik, Tahun Ke-12, No 2, Agustus 2014

orang yang bergerak dibidang mass media.Wasei Eigo masuk kedalarn bahasa Jepang
melalui mass media, seperti surat kabar, majalah dan iklan.
Media massa menggunakan Wasei Eigo dengan tujuan untuk memberikan
garnbaran sesuatu yang asing dan menarik atau memberi kesan mewah. Perubahan makna

pada Wasei Eigo erat kaitannya dengan kebudayaan Jepang dan kebudayaan bahasa
asalnya sangat berbeda. Contoh: Iwanmanka/ berasal dari kata lone man carl, yang artinya
secara harafiah 'mobil untuk satu orang', namun setelah menjadi kosa kata bahasa Jepang
berubah makna menjadi 'bus umum yang di kemudikan oleh satu orang', maksudnya
supir sebagai pengemudi dan juga sebagai kenek atau yang memungut ongkos dari
penumpang.

Pengertian dan Jenis-jenis makna
Lyon (2002: 204) berpendapat bahwa mengkaji makna suatu kata adalah
memahami kajian kata tersebut yang berkenaan dengan hubungan-hubungan makna yang
membuat kata tersebut berbeda dari kata lain. Makna sebagai objek studi semantik tidak
dapat dipisahkan dari studi linguistik lainnya, karena kegiatan berbahasa sesubgguhnya
adalah kegiatan mengekspresikan Jambang bahasa tersebut kepada Jawan bieara daJam
komunikasi lisan atau pembaea dalarn dalarn komunikasi tulisan.
Saussure dalam Chaer (2002 : 29) menyebutkan bahwa setiap tanda linguistik terdiri
dari dua unsur yaitu yang diartikan (signifie) dan yang mengartikan (signifiant). Yang
diartikan adalah konsep atau makna suatu tanda bunyi, sedangkan yang mengartikan
adalah bunyi-bunyi yang terbentuk dari fonem-fonem bahasa. Jadi setiap tanda linguistik
terdiri dari unsur-unsur bunyi dan unsur makna.
Makna berdasarkan jenisnya terbagi atas makna leksikal dan makna gramatikal.
Chaer (2002: 59) niengatakan makna leksikal adalah makna -sesuai dengan refereimya
yaitu makna yang sesuai dengan hasil penglihatan atau makna yang sungguh-sungguh
nyata dalarn kehidupan kita. Contoh: Buah padi banyak dimakan burung. Kata burung
adalah merujuk pada binatang yang menyebabkan hasil tanarnan padi berkurang atau
rusak akibat dimakannya.
Makna gramatikal adalah makna yan muneul sebagai akibat proses gramatikal
yaitu proses afiksasi, reduplikasi dan proses komposisi. Contoh: Ani beruang saat ini.
Kata beruang merupakan bentuk Iber-I + luang!, maka makna gramatikal ini adalah
makna yang muneul sebagai akibat adanya proses pengimbuhan prefix Iber-I pada kata
luang! sehingga melahirkan makna 'mempunyai', sehingga dapat dimaknai Ani
mempunyai uang. Kemudian makna referensial dan non referensial, yaitu makna
berdasarkan ada tidaknya pada sebuah kata. Contoh : /kursil bermakna referensial karena
/kursi/ mempunyai referen sejenis perabot rumah tangga. Kata sambung Itetapi!
merupakan makna non referensial, karena kata ini tidak memiliki referen.
Makna denotatif dan makna konotatif yaitu makna yang berdasarkan ada tidaknya

nilai rasa pada sebuah kata. Makna denotatif sarna dengan makna referensial karena
makna yang memiliki referen atau makna yang sesuai dengan hasil observasi. Contoh;
Iperempuan/ kata ini memiliki denotasi yang sarna yaitu Imanusia/ dan Ibukan laki-Iakil.
Wanita dan perempuan memiliki makna yang sarna, narnun kata Iperempuan/ memiliki
niIai rasa rendah dan Iwanita! memiJiki niIai rasa tinggi. Jadi makna suatu kata yang
memberi nilai rasa baik atau tidak baik, tinggi atau rendah disebut makna konotatif.
Berbeda dengan makna idiomatik, yaitu makna yang tidak dapat dilihat dari un sur
katanya, frasa maupun unsur-unsur kaIimatnya. Idiom merupakan satuan bahasa berupa
kata, frasa dan kalimat. Contoh : !panjang tangan! bukan bermakna memiliki tangan yang
5

Adriana Hasibuan

panjang, tetapi bermakna ·suka mencuri'. Jadi makna idiomatik adalah makna sebuah
satuan bahasa yang menyimpang dari makna leksikal atau makna gramatikal sebagai
unsur-unsur pembentuknya.

Perubahan Makna
Karena bahasa bersifat dinamis, maka perubahan makna dalam sebuah kata tidak
dapat dihindari. Perubahan makna tidak harns diikuti perubahan fonologi atau morfologi,
namun berhubungan dengan konsep dari kata-kata terebut. Campbell (2006: 253)
menyatakan perubahan semantik berurusan dengan perubahan dalam makna.
Ada 5 jenis perubahan makna menurut Chaer (2002: 141) yaitu:
1. Perubahan makna meluas dimana sebuah kata pada awaInya hanya memiliki
sebuah makna, namun karena berbagai faktor menjadi meluas sehingga memiliki
beberapa makna lainnya. Contoh : Ibapakl awalnya bermakna orang tua ャ。ォゥMiセ@
tetapi berkembang maknanya menjadi kata sapaan untuk laki-Iaki separuh baya,
panggilan untuk guru laki-Iaki dan sebagainya.
2. Perubahan makna menyempit, yaitu makna yang pada awalnya mempunyai
makna yang luas menjadi makna yang terbatas. Contoh: Isrujanal 'orang yang
berilmu atau pandai', kemudian berubah menjadi 'orang yang lulus dari
perguruan tinggi' .
3. Perubahan makna keseluruhan, yaitu makna sebuah kata yang sarna sekaJi
berubah atau berubah total.
4. Perubahan makna penghalusan (eufemia) adalah kata-kata yang dianggap
memiliki makna yang lebih hal us atau lebih sopan daripada kata-kata yang
digantikan. Contoh: kata Itoiletllebih halus maknanya daripada /kakus/.
5. Perubahan makna pengasaran (disfemia) adaIah kebalikan dari Eufemia yaitu
mengganti kata-kata yang maknanya balus mertiadi kasar.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif
yang biasa dilakukan dalam kajian struktur internal bahasa. Kajian deskriptif ini
dilakukan dengan mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, lalu merumuskan
keteraturan kaidah-kaidah yang terdapat pada data itu. Data yang dikumpulkan berupa
kosa kata Wasei Eigo yang terdapat daIam majalah Fashion Myojo edisi bulan Maret dan
November tahun 2009.
Sudjianto dan Dahidi (2004: 107) juga menambahkan bahwa Gairaigo mertiadi
kosa kata bahasa Jepang disebabkan atas 4 hal yaitu;
1. Ketiadaan kosa kata bahasa Jepang untuk mendeskripsikan sesuatu, seperti
bidang budaya, i1mu pengetahuan, teknologi dan sebagainya.
2. Tidak adanya padanan kata pada bahasa Jepang
3. Gairaigo dianggap efektif dan efisien
4. Gairaigo mempunyai nilai rasa baik dan tinggi

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Wasei Eigo Dalam Majalah Myojo Edisi Maret dan November 2009
Majalah Myojo adalah majalah fashion yang memuat tentang pakaian, tas, sepatu,
dompet, kosmetik yang terkenal. Dalam majaJah Myojo ini terdapat 19 kosa kata Wasei
Eigo, yaitu: limetorel, lkurankuinl, Isarariimanl, Ichaamupointol, Idekomel, Ifansaabisul,
6

Kajian Linguistik, Tahun Ke-12, No 2, Agustus 2014

/raburabul, /baajin roodo!, /imeejikyarakutaa/, /imeejibideo!, /sutaffuroorul,
/serekutoshoppul, /naitaa/, Ipearukku/, Ibeebikaa/, /maibuumul, /maipeesul, Iwaidoshoo/
dan Ijasutosaizul.
Gairaigo dalam bahasa Jepang secara garis besar terdiri atas 5 jenis yaitu;
1. Representational; Gairaigo yang tidak memiliki padanan kata dalam bahasa
Jepang, contoh: Ibananal 'pisang'
2. Replacement; Gairaigo yang memiliki padanan kata dalam bahasa Jepang,
namun selalu digunakan karena sudah familiar pada masyarakat Jepang, contoh:
/puroguramul 'program' bahasa Jepang lkeikakul
3. Truncated; Gairaigo yang bunyinya dipendekkan dari bahasa aslinya, sehingga
membentuk sebuah kata bam, contoh: Ipasokonl berasal dari kata /personal
computerl dipendekkan dari kata Ipersonal! menjadi /paso/ dan Icomputerl
menjadi Ikon/ akhimya menjadi Ipasokonlartinya 'komputer pribadi'.
4. Altered; Gairaigo yang maknanya berubah setelah masuk kedalam bahasa
Jepang. Contoh: lhaikaral dari kata /high collarl 'kerah tinggi', setelah masuk
kedalam bahasa Jepang bermakna 'modis'
5. Pseudo term; Gairaigo yang berasal dari akronim, contoh : /oeru/ 'office lady'
berasal dari kata bahasa Inggris fold maid!
Sudjianto dan Dahidi (2004: 105) menambahkan bahwa yang menjadi karakteristik
Gairai go adalah sebagai berikut:
I. Pemendekan Gairai go
Silabel bahasa Jepang merupakan silabel terbuka yaitu setiap kata diakhiri
dengan bunyi vokal. Oleh karena itu, kalau pada kata bahasa asing merupakan
bunyi dengan silabel tertutup ataU konsonan, maka hams menambahkan bunyi
vokal pada kata dari bahasa asing tersebut. Contoh : Istrikel menjadi Isutoraikul.
Namun apabilakosa kata bahasa asing tersebut terlalu panjang,banyak Gairaigo
menjadi dipendekkan.
Contoh: Imiss communication! menjadi Imasukomyunikeesyon!dopendekkan
menjadi Imasukomif
2. Perubahan kelas kata pada Gairai go.
Kelas kata yang paling banyak pada Gairai go adalah kalas kata nomina. Namun
setelah masuk ke dalam bahasa Jepang berubah menjadi kelas kata verba.
Contoh; I demo/ menjadi Idemorul 'melakukan demo'. Idemo/ berasal dari
bahasa Inggeris Idemonstrationl. Dalam bahasa Jepang teIjadi pemendekan
menjadi Idemol kemudian ditambah bunyi 1- rul sehingga menjadi Idemoru/
3. Penambahan suftks 1- naf pada Gairai go, sehingga menjadi kelas kata adjektiva.
Adjektiva dalam bahasa Jepang memiliki dua bentuk, yaitu adjektiva I-il dan
adjectiva I-naf. Artinya kata pada kelas kata adjectiva I-if selalu diakhiri dengan
bunyi I-if dan pada adjektiva I-naf diakhiri dengan bunyi I-naf. Contoh; loishiif
'enak' dan Ishinsetsu naf 'ramah'
Pada Gairai go /hansamu nal berasal dari bahasa Inggeris !handsomel 'ganteng '.
4. Pergeseran makna Gairai go
Ada banyak Gairai go bahasa Jepang yang mengalami pergeseran makna dari
bahasa aslinya. Dalam bahasa Jepang lkikail dan daJam bahasa Inggeris Imacine/
'mesin'. Setelah masuk ke dalam bahasa Jepang, /masinl berarti 'mesin jahit'
bukan mesin secara umum. Untuk menyatakan mesin secara umum dipakai kata
Ildkail

7

Adriana Hasibuan

Pembentukan Wasei Eigo dalam Majalah Myojo menunjukkan 19 kosa kata. Wasei ini
berasal dari peminjaman kosa kata bahasa Inggris sebagai berikut:
1. /chaamupointo/ berasal dari bahasa Inggris Icharm point/
2. /fansaabisu/ berasal dari bahasa Inggris /fan service/
3. /imetore/berasal dari bahasa Inggris /image training/. Bentuk Wasei Eigo ini adalah
truncated yaitu Gairaigo yang bunyinya dipendekkan. /image/ dipendekkan menjadi
/ime/ dan Itraining/ menjadi /tore/
4. /raburabul berasal dari bahasa Inggris /love-love/
5. /sararimanl berasal dari bahasa Inggris /salary man!
6. lkurankuinl berasal dari bahasa Inggris / crank in!
7. /baajinroodol berasal dari bahasa Inggris / virgin road!
8. /dekome/ berasal dari bahasa Inggris /decoration maill, bentuk Wasei Eigo ini adalah
truncated yaitu Gairaigo yang bunyinya dipendekkan. /decoration! dipendekkan
menjadi Idekol dan /mail/ menjadi /me/
9. limeejikyarakutaalberasal dari bahasa Inggeris !image character/
10. limeej ibideolberasal dari bahasa Inggeris limage video/
11. /jasutusaizul berasal dari bahasa Inggeris Ijust sizel
12. Isu!affuroorul berasal dari bahasa Inggeris Istaff rolll
13. /serekutoshoppu/ berasal dari bahasa Inggeris /select shop/
14. Inaitaal berasal dari bahasa Inggeris lnaighterl
15. /pearukkU/ berasal dari bahasa Inggeris Ipair look!
16. /beebikaal berasal dari bahasa Inggeris /baby carl
17. tmaibuumul berasal dari bahasa Inggeris tmy boom!
18. Imaipeesu/ berasal dari bahasa Inggeris /my face/
19. /waidoshoo/ berasal dari bahasa Inggeris /wide show/
Peminjaman kosa kata dari bahasa asing terutama bahasa-bahasa dari Eropah
banyak digunakan dengan tujuan memberikan kesan glarnour terhadap suatu ekspresi,
misalnya untuk kata-kata yang berhubungan dengan fashion, merek tas, sepatu dan
sebagainya. Gairaigo berbeda dengan Gaikokugo. Meskipun sarna-sarna berarti bahasa
asing, namun ada perbedaan. Gaikokugo adalah bahasa asing yang tidak termasuk ke
dalam bahasa nasional Jepang, sedangkan Gairaigo merupakan kosa kata asing yang
dipinjam dan sudah masuk kedalam kosa kata bahasa nasional Jepang. Contoh; ladores/
dari bahasa Inggeris /address! 'alamat', setelah menjadi bagian kosa kata mahasa Jepang
maknanya berubah menjadi 'a1amat email'
Selain memberi kesan glamour, penggunaan Gairaigo dalam bahasa Jepang adalah
kata yang diimpor tidak ada dalam bahasa Jepang. Ada Gairaigo yang berasal dari bahasa
Inggris yang dihasHkan dan dipakai hanya di Jepang. Gairaigo ini disebut Wasei Eigo.
Wasei Eigo kadang kala memilih padanan kata dalarn bahasa Jepang, narnun memiliki
nuansa makna dan penggunaan yang berbeda dengan bahasa aslinya (bahasa Inggris)
maupun padanan kata dalam bahasa Jepang, sehingga Wasei Eigo menjadi sebuah kosa
kata dan makna yang baru.

Wasei Eigo diperkenalkan ke Jepang melalui media massa, majalah fashion, dan
sebagainya. Contoh: /baikingul berasal dari bahasa Inggris /viking/ yaitu suku bangsa dari
daerah utara di Eropah, namun dalam bahasa Jepang berubah makna total menjadi
'makan sepuasnya'. Wasei Eigo bukan hanya berubah makna, karena ada penyesuaian
dengan bahasa Jepang akan menyebabkan perubahan fonologi maupun morfologi.
Terjadinya pergeseran makna dan penyesuaian kaidah-kaidah bahasa Jepang yang
ada membuat pembelajar bahasa Jepang bermasalah untuk menggunakan kosa kata Wasei
Eigo yang sesuai padanan katanya dalam bahasa Jepang.

8

Kajian Linguistik, rahun Ke-12, No 2, Agustus 2014
Makna Wasei Eigo Dalam Majalab Myojo
Cuplikan I (hal-29, edisi Maret 2009)
"kimi no chaamupoinlo wa ooldi koe desu"
'pesonamu adalah suaramu yang besar'
Data menunjukkan bahwa Ichaamupointol berasal dari kata Icharm! 'pesona' dan lpoint!
'hal atau titik' Icharm point! tidak lazim dipakai dalam bahasa Inggeris. Awalnya
Ichaamupointol dipakai untuk melakukan sesuatu ketika berpakaian, bennake up atau
herhias untuk tujuan agar menarik pesona bagi orang yang melihatnya, namun pada akhirakhir ini kata Ichaamupointol juga dipakai untuk menunjukkan apa saja yang menjadi
pesona bagi seseorang Ichaamupointol tennasuk kelas kata nomina.
Cuplikan 2 (hal-60, edisi Maret 2009)
"Nageru mae no boom 'chuu' to kisu wo sum no wa, Koyama no okiniirifansaabisu na
noda" 'mencium bola sebelum dilemparkan adalah apresiasi bagi penggemar di
Koyama' Ifansaabisul berasal dari kata Ifanl 'pengemar' dan Iservicel 'layanan' sehingga
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah 'layanan bagi penggemar'. Data
Ifansaabisul memiliki makna suatu kegiatan pada dunia hiburan dan olah raga yang
dilaksanakan untuk bertemu penggemar atau untuk tujuan improvisasi, seperti berjabatan
tangan, memberi ciuman pada saat konser Ifan servicel tidak digunakan dalam bahasa
Inggris, tennasuk kelas kata nomina.
Cuplikan 3 (hal-99, edisi Maret 2009)
" jitaku de renshuu dekiru you na gakki ga nain de, mai niche imetore wo shiteton ya
kedo, sore ga yaku ni latta you na ki ga suru" 'karena tidak ada alat musik untuk bisa
latihan di mmah., setiap hari saya hanya latiban bayangan, ini bennaofaat'
ャゥュ・エッイOL。ィセョ⦅「ケァG@
セ・イ。ウャ、@
limagel Gjャ。ケョセ@
セャi⦅@
iャAG。ョゥセァH⦅@
Gセ。ョ@
tennasuk kelas kata nomina. Sebenarnya limage training! digunakan untuk latihan pada
olah raga, dimana seorang atlet berlatih dengan membayangkan gerakan yang benar.
Dalam bahasa Inggris limage training! tidak lazim digunakan, namun setelah menjadi
kosa kata bahasa Jepang limetorel hembah makna menjadi 'Iatihan musik tanpa alat
musik'
Cuplikan 4 (hal-127, edisi Maret 2009)
"moshimo soko ni kanojo ga itara, "shourai, a-yu- kawaU leo ga hoshiine-"nanka
raburabuna kaiwa wo shichattari, tanoshisou" 'jika ada pacar, sepertinya dapat
melakukan percakapan yang mesra (masa mendatang ingin anak yang lucu), sepertinya
menyenangkan" Iraburabul berasal dari kata Ilove lovel bennakna jatuh cinta. Pada
kalimat diatas Irabu rabul bennakna mesra, tennasuk kelas kata adjektiva Ilove love! tidak
lazim dipakai dalam bahasa Inggeris.
Cuplikan 5 (hal-136, edisi Maret 2009)
"dousedai no hitotachi de tsukuru dorama wa hajimete dakara, kurankuin shite kara
zutto tanoshii desu yo" 'karena ini adalah pertama kali saya membuat drama bersama
orang-orang yang sebaya, sejak shooting dimulai selalu menyenangkan' Ikuraokuinl
berasal dari bahasa Inggris Icrank inl merupakan lawan kata Icrank up/. Kata ini tidak
lazim digunakan dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Jepang lkurankuinl tennasuk kelas
kata nomina bermakna 'shooting' yang merupakan makna buatan sendiri da]am bahasa
Jepang.

9

Adriana Hasibuan

Cuplikan 6 (hal-135, edisi Maret 2009)
"Konkai wa hajimete no sarariman yaku, mainichi suutsu kite kaisha e itte, sarariman
Ite taihen da to omou ne" 'kali ini adalah pertama kali saya sebagai pegawai kantor,
setiap hari memakai jas, pergi ke perusahaan, dan saya ftkir pegawai kantor itu capek'
Dalam bahasa Inggris lsalary man! berasal dar kata Isalary/'upah', Imanl 'laki-Iaki',
sehingga bennakna orang yang mengambil upah atau gaji untuk kehidupannya. Oi dalam
bahasa Jepang Isararimanl tennasuk kelas kata nomina bennakna 'pegawai kantor', orang
yang bekerja sebagai buruh meskipun mendapat gaji atau upah tidak disebut Isararimanl
Cuplikan 7 (hal-I7l, edisi Maret 2009)
"Girisha no kojima de mama to kurasu Soft no yume wa" kekkonshiki de papa to isshouni
baajinroodo wo aruku koto" 'impian Soft yang tinggal bersama ibunya di pulau Kojima
Girisha adalah berjalan bersama ayabnya di altar pemikahan' Ibaajinroodol 'jalan
perawan' berasal dari !virgin! 'perawan' dan !road! 'jalan', tennasuk kelas kata nomina.
Dalam bahasa Inggris Ivirgin roadl bersinonim dengan laislel bennakna lorong, jalan
yang sempit. Ivirgin road I tidak lazim dipakai dalam bahasa Inggeris. Setelah menjadi
kosa kata bahasa Jepang /baajinroodol berubah makna menjadi 'altar pemikahan' yaitu
jalan dari pintu masuk gereja yang ditutupi karpet merab pada saat upacara perkawinan
dalam agama Kristen di Jepang. Pada kebudayaan Jepang, sebelum menikah, wanita
Jepang dianggap masih perawan.
Cuplikan 8 (hal-I80, edisi Maret 2009)
"sarani, ore wa keitai wo 2 dai motte iru (dokomo &uirkomu) denwa shinagara mo,
kossori omedetou meeru wo sakuse; suru (gattsuri dekome de)" 'karena saya memiliki
dua telepon genggam (docomo & willcom), sambil menelpon pun, saya bisa membuat
ucapan selamat yang dipenuhi dengan gambar untuk pesan singkat "!dekome!
bennakna 'pesan singkat (SMS) yang dikirim melaJui telepon genggam yang dilengkapi
dengan fttur gambar atau tulisan-tulisan yang bergerak'. Kata Idekomel merupakan merek
dagang dari perusahaan NIT Decomo, Kata Idecoration mail! tidak digunakan dalam
bahasa Inggeris Idekomol merupakan kelas kata nomina.
Cuplikan 9 (ha1-2, edisi November 2009)
"DS hontai mo hairu jasutosaizu" 'ukuran yang pas, sehingga dapat dimasukkan ke
semua mesin OS'. Kata !jasutusaizul berasal dari bahasa Inggeris !just I dan Isizel. Dalam
bahasa Jepang memiliki makna 'ukuran yang pas' terutama untuk pakaian yang
ukurannya pas di badan. Kata ini tidak lazim digunakan dalam bahasa Inggeris, namun
banyak terdapat dalam bahasa Jepang, terutama pada majalah-majalah fashion.
Cuplikan 10 (hal-53, edisi November 2009)
"hitori de benchi ni suwattetara, beebikaa dzure no otoosan ga dokusho wo shitetari,
kyatchibooru shiteru oyako ga ite, mada kooiu keshiki tte arunda natte" 'pada saat saya
duduk sendiri di bangku taman, saya melihat seorang ayah membawa kereta bayi sambit
membaca, dan ada juga seorang ayah dan anaknya sedang bennain lempar bola, saya
berfikir ada juga ya pemandangan yang seperti ini ya.
Kata /beebikaal berasal dari bahasa Inggeris /babyl 'bayi' dan Icarl 'mobil'. Kata
Ibeebikaal dalam bahasa Jepang bermakna 'kereta bayi'. Oalam bahasa Inggeris kata ini
tidak digunakan. Untuk menyebutkan kereta bayi dalam bahasa inggeris adalah /baby
carriage!
Cuplikan 11 (hal- 65, edisi November 2009)
"kono aki, 2 do hodo koushien kyuujoo e naitaa wo mi ni ittan yakedo,kyuujoo no funiki
ga metcha atsukatta na" 'musim gugur ini, saya pergi menonton pertandingan di
malam hari sekitar 2 kali di lapangan koushien, suasananya sanagat meriah'. Kata
10

Kajian Linguistik, Tahun Ke-I2, No 2, Agustus 2014

Inaitaal bennakna pertandingan yang dilaksanakan di malam hari, berasal dari bahasa
Inggeris Inightl 'malam' dan diberi imbuhan I-er/. Dalam bahasa Inggeris kata ini tidak
digunakan dan tidak memiliki makna.
Cuplikan 12 (hal-72, edisi November 2009)
"puyopuyo 7 no imeejikyarakutaa ni erande itadald, kono aida Sega san kara sofuto wo
itadaita node, ikkini kazu gafuemashita" 'saya dipilih sebagai mascot untuk Puyopuyo 7,
dan brena barn bam ini saya menerima soft ware dari tuan Sega, maka jumlahnya
semakin meningkat'. Kata limeejikyarakutaa/ berasal dari bahasa Inggeris limagel
'gambaran' dan Icharacterl 'karakter'. Pada kalimat diatas limeejikyarakuta/ memiliki
makna orang yang dianggap pantas atau cocok untuk ditampilkan untuk suatu produk
sebuah perusahaan, atau atau yang disebut mascot. limeejikyarakutaal memiliki makna
barn setelah diserap ke dalam bahasa Jepang.
Cuplikan 13 (hal-92, edisi November 2009)
"sannin sorezore no nanigenai seikatsu kan to ren ai wo kanji saseru imeejibideo ga
nagasareta" 'ditayangkan dalam rekaman video, dapat membuat anda merasakan
kehidupan kasual dan cinta dari ketiga orang tersebut'. Kata limeejibideol berasal dari
bahasa lnggeris limagel 'gambaran atau bayangan'. limeejibideol memiliki makna
pUblisitas secara langsung. Misalnya sebuah perusahaan memperkenalkan artis atau
penyanyi melalui rekaman video untuk tujuan memberikan kesan baik bagi penontonnya.
Kata limagel tidak umum dipakai dalam bahasa Inggeris, namun kata ini dipakai dalam
bahasa Jepang yang memiliki makna barn.
Cuplikan 14 (hal 93, edisi November 2009)
'saya pribadi selalu melewati masa
."ore jishin. wa, itsumo mqipeesu ョゥNセオァッウィエ・イB@
dengan cara saya sendiri'. Kata Imaipeesul berasal dari bahasa Inggeris Imyl dan /facel
'wajah'. lmaipeesul dalam bahasa Jepang bennakna 'earn saya sendiri', misalnya dalam
melewati waktu atau mengetjakan sesuatu peketjaan tidak bergantung atau terpengaruh
pada orang lain. Karena tidak ada makna yang diambil dari unsur-unsur katanya, maka
makna kata ini berubah total dari makna kata aslinya.
Cuplikan 15 (hal-l 01, edisi November 2009)
"kyoo tsukutta 2 ma; no shatsu no pointo wa, honnosukoshidake pearukku na tokoro"
'poin dari dua helai baju yang saya buat hari ini adalah memiliki sedikit tampilan yang
berpasangan'. Kata Ipearukkul berasal dari bahasa Inggeris Ipairl 'pasangan' dan Ilook!
'melihat'. Dalam bahasa Jepang kata ini bennakna pasangan suami istri atau kekasih yang
memakai pakaian yang sarna. Dalam bahasa Inggeris kata ini tidak digunakan. Untuk
menyebutkan pakaian yang sarna untuk pasangan dalam bahasa Inggeris adalah I couple
clothingl
Cuplikan 16 (hal-116, edisi November 2009)
"lddzuita told ni wa, saigo no sutaffurooru ga nagarete shimaimashita" 'saya barn sadar
temyata nama-nama orang yang berhubungan dengan film itu ditayangkan diakhir
film tersebut'. Kata Isutaffuroorul berasal dari bahasa lnggeris IstaJll dan Irolll
'gulungan'. Dalam bahasa Jepang Isutaffuroorul bermakna 'orang-orang yang
berhubungan dengan suatu produk yang ditayangkan di televisi atau pada layar lebar,
seperti produk film.Ini merupakan makna barn setelah diserap ke dalam bahasa Jepang.

11

Adriana Hasibuan

Cuplikan 17 (hal- 142, edisi November 2009)
"maibuumu booshi atsume" 'yang saya gemari sekarang adalah mengumpulkan topi'.
Kata Imaibuumu/ berasal dari bahasa Inggeris /myl dan /boom/. Dalam bahasa Jepang
/maibuurnul bennakna 'sesuatu yang digemari oIeh diri sendiri' tidak ada hubungan
dengan sesuatu yang sedang populer.kata ini tidak lazim digunakan dalam bahasa
Inggeris. Kata ini memiliki makna barn setelah diserap ke dalam bahasa Jepang.
Cuplikan 18 (hal- 144, edisi November 2009)
"taiyoo to urni no kyooshitsu no saishuukai no ban sen de, asa kara waidoshoo ni deta"
'untuk mengurnumkan tayangan [taiyoo to urni no kyooshitsu] dari pagi saya muneul di
aeara televisi'. Kata Iwaidoshoo/ berasal dari bahasa Inggeris /widel 'lebar' dan /show/
'pertunjukan'. Kata Iwaidoshool memiliki makna bentuk acara atau tayangan di televisi.
Kata /wide show/ tidak lazim digunakan dalam bahasa Inggeris, namun dalam bahasa
Jepang kata ini sering dipakai sehingga memiliki makna barn.
Cuplikan 19 (hal-164, edisi November 2009)
"aru serekutoshoppu ni kaimono e itta toki, mila shunkan [uwa, kono kulsu] to omotte,
shoudou teki ni katchaimashita" 'ketika saya berbelaja di seduah butik, begitu melihat
[jas, sepatu ini], mendadak ingin beli'. Kata Iserekutoshoppul berasal dari bahasa Inggeris
/select/ 'pilih' dan /shopl 'toko'. Kata-kata ini tidak dipakai dalam bahasa Inggeris,
namun dalam bahasa Jepang kata Iserekutoshoppu/ dipakai untuk took yang menjual
produk-produk pilihan, seperti tas, baju, sepatu, tali pinggang, dompet dan sebagainya.
/serekutoshoppu/ jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki makna 'butik'
atau /boutiquel dalam bahasa Inggeris.
Dari analisis data-data di atas dapat memperlihatkan adanya perubahan makna
suatu kata terjadi karena berbagai faktor, seperti perkembangan peradaban manusia,
pemakaian bahasa tersebut, perkembangan Hmu pengetahuan dan teknologi atau
pengaruh bahasa asing Sutedi (2003: 108). Beberapa jenis perubahan makna· dalam
bahasa Jepang yaitu;

l. Dari yang konkrit ke yang abstrak /atama/ 'kepala' merupakan bentuk konkrit
berubah menjadi abstrak pada kalimat "atama ga ji''' 'pintar'.
2. Dan ruang ke waktu lmael 'depan' yang menyatakan ruang berubah menjadi
waktu pada frasa "sannen mae" artinya 'tiga tabun yang lalu' .
3. Perubahan penggunaan indera /ookii/ 'besar' semula diamati dengan mata
berubah ke indera pendengaran (telinga). Contoh: "ookii koe" artinya 'suara
keras'
4. Dari yang khusus ke yang urnurn (generalisasi) !kimono/ 'pakaian tradisional
Jepang', pada saat ini bermakna 'pakaian seeara urnum' .
5. Dari yang umum ke yang khusus /hana/ 'bunga', pada frasa "hanami" bermakna
'melihat bunga sakura' .
6. Perubahan nilai positif /boku/ 'saya' dulu digunakan untuk budak atau pelayan,
tetapi sekarang selalu digunakan oleh laki-Iaki dalam kehidupan sehari-hari. Ini
menunjukkan perubahan nilai dari yang kurang baik menjadi baik.
7. Perubahan nilai negative /kanai/ 'istri', dianggap perempuan yang hanya tinggal
di rumah, mengurus suami dan anak saja, mengurus rumah tangga
Perubahan makna dalam data yang ditemukan dapat disebabkan oleh faktor
linguistik dan faktor non linguistik. Chaer (2002: 132) membagi perubahan makna atas
beberapa faktor yaitu:
) . Perkembangan teknologi
2. Perkembangan sosial budaya
3. Perbedaan asosiasi
12

Kajian Linguistik, Tahun Ke-12, No 2, Agustus 2014
4. Pengembangan istilah
5. Adanya bidang pemakaian
6. Pertukaran tanggapan indera
7. Perbedaan tanggapan
8. Adanya penyingkatan
9. Proses gramatikal
Selanjutnya merujuk pada Ullman (2001: 251) menyatakan bahwa ada beberapa
faktor yang mengakibatkan perubahan makna yaitu;

1. Sebab-sebab yang bersifat kebahasaan
2. Sebab-sebab historis
3. Sebab-sebab sosial
4. Faktor psikologis
5. Pengaruh asing
6. Kebutuhan akan makna barn

KESIMPULAN
Dalam bahasa Jepang, kosa kata pinjaman disebut Gairaigo. Gairaigo yang masuk
kedalam bahasa Jepang telah mengalami penyesuaian, baik dari segi fonologi, morfologi
maupun semantik, sehingga setelah proses penyesuaian membuat pengguna bahasa
aslinya tidak dapat mengerti maknanya. Pada umumnya Gairaigo di Jepang berasal dari
bahasa Cina dan bahasa Inggeris. Gairaigo yang berasal dari bahasa Inggris yang
dihasilkan di Jepang dan hanya dipakai di!epang disebut_ Wasei Eigo.

Wasei Eigo diperkenalkan di Jepang melalui media massa seperti televisi, majalah
yang memuat fashion yang terkenal di dunia seperti produk sepatu, pakaian, tas, dompet
dan sebagainya. Wasei Eigo memiliki makna barn atau perubahan makna total, makna
yang tidak sarna dengan makna bahasa aslinya. Dalam majalah Myojo edisi Bulan Maret
dan November 2009 terdapat 19 Wasei Eigo. 18 bentuk Wasei Eigo kelas kata nomina
dan 1 Wasei Eigo kelas kata adjektiva. Wasei Eigo yang terdapat dalam Myojo umumnya
termasuk Gairaigo bentuk truncated yaitu bentuk pemendekan bunyi dan altered yaitu
bentuk yang maknanya berubah setelah masuk ke dalam bahasa Jepang. ]9 bentuk Wasei
Myojo adalah; Ichamupointol, Ifansaabisu!,
Eigo yang terdapat dalam majalah
limetoru!,
Iraburabu!,
Isarariman/,
lkurannkuinl,
Ibaajinroodol,
Idekome!,
limeejikyarakutaa/, limeejibideol, Ijasutosaizul. Isuta.f/Urooru!, Iserekutoshoppu!, Inaitaa/,
Ipearukku!, Ibeebikaal, lmaibuumul, lmaipeesul dan Iwaidoshoo!.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Lyle. (2006). Historical Linguistics: An Introduction. Edinburgh University
Press.
Chaer, Abdul. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
_ _ _ _. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Gottlieb, Nanette.

HRPUセ@

Language and Society In Japan. Cambridge University Press.

13

Adriana Hasibuan

Hartley, Antony, F. (1982). Linguistics for Language Learners. London: Macmillan
Press.
Ishiwata, Toshio. (1979). Gairaigo No Gogen. Tokyo: Kadokawa Shoten.
Lyons, John. (2002). Language and Linguistics an Introduction. Cambridge University
Press.
Kridalaksana, H. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mc. Arthur, Thomas, B. (2003). The English Language.
University .

New York. Cambridge

Shibatani, Masayoshi. (2001). The Language of Japan. Cambridge. Cambridge
University.
Sudjianto &Ahmad Dahidi. (2004). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta:
Kesaint Blanc.
Sutedi, Dedi. (2010). Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Bandung.
Humaniora Press.
Ullman, Stephen. (2007). Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Verhaar, J, W, M. (2008).
University Press.

Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada

14