Nama program Tujuan Manfaat Kualifikasi peserta Durasi kursus dan pelatihan

Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL kursus dan pelatihan disusun berbasis KKNI untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri. Berkenaan dengan penyusunan SKL Kursus dan Pelatihan Bidang Membatik secara umum, dilatarbelakangi pula oleh berbagai peristiwa dan momentum yang menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan yang mendesak untuk mendokumentasikan, menyelamatkan, serta menegaskan bahwa batik merupakan ranah kebudayaan Indonesia yang mendasari bahwa batik beserta produk dan kompetensinya perlu ditransformasikan ke dalam suatu sistem yang terstandardisasi. Berbagai fakta peristiwa dan momentum tersebut, di antaranya: 1. Sejarah panjang batik di Indonesia merupakan fakta bahwa batik merupakan artefak budaya sebagai warisan budaya Indonesia asli; 2. Simbol-simbol, nilai-nilai, beserta aspek estetik dan etik yang terdapat pada karya batik sebagai presentasi dari kekayaan dan kreatifitas bangsa dalam artefak budaya Indonesia; 3. Batik telah menjadi jati diri dan identitas bangsa Indonesia; 4. Persebaran dan perkembangan sentra-sentra batik lama dan baru di Indonesia; 5. UNESCO pada tahun 2009 memberikan penghargaan terhadap Batik Indonesia sebagai warisan kekayaan bangsa tak benda sekaligus menjadi simbol Indonesia di dunia; 6. Diversifikasi batik melalui motif, corak, dan ragam hiasnya dalam berbagai media, mix media, dan multi media; 7. Peran PAUD dan DIKMAS bidang membatik di berbagai belahan dunia. B. Tujuan Penyusunan SKL SKL disusun untuk digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan serta bagi yang belajar mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, atau memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun implementasinya. C. Uraian Program Dunia perbatikan berkembang secara berkelanjutan di semua sektor kehidupan manusia, oleh karena itu program pendidikan membatik pada lembaga kursus dan pelatihan harus dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Program kursus dan pelatihan membatik salah satunya adalah pembuatan malam batik jenjang 3. Program kursus dan pelatihan membatik, merupakan program kursus dan pelatihan untuk menghasilkan seorang pembatik yang bersertifikasi. Program kursus dan pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki penguasaan pengetahuan operasional lengkap, kemampuan kerja, serta memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam pembuatan malam batik jenjang 3.

1. Nama program

Kursus dan Pelatihan Pembuatan Malam Batik Berbasis KKNI Jenjang 3

2. Tujuan

a. Umum Secara umum program Kursus dan Pelatihan Pembuatan Malam Batik jenjang 3 ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan operasional lengkap, kemampuan kerja, serta kewenangan dan tanggung jawab dalam bidang pembuatan malam batik sesuai dengan standar spesifikasinya. b. Khusus Secara khusus program ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang pembuatan malam batik jenjang 3 yang meliputi kemampuan dalam hal: 1 Mengidentifikasi, menggunakan, merawat, dan menyimpan peralatan dalam pembuatan malam batik; 2 Mengidentifikasi, mengolah, dan menyimpan malam batik; 3 Membuat malam batik sesuai standar SNI; 4 Melaksanakan proses produksi sesuai dengan SOP Kursus Batik Ditjen PAUD DIKMAS; 5 Mengemas, menyimpan, dan merawat malam batik; 6 Menjual malam batik dan keahlian dalam pembuatan malam batik.

3. Manfaat

Program Kursus dan Pelatihan pembuatan malam batik jenjang 3 ini bermanfaat bagi: a. Peserta didik kursus dan pelatihan : memiliki kemampuan kerja, pengetahuan, dan manajerial dalam membatik, yang bisa digunakan sebagai bekal bekerja atau berwirausaha. b. Lembaga pengguna stakeholder bidang batik dapat merekrut calon pembatik dan desainer batik yang siap beradaptasi dengan pekerjaannya. c. Lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan membatik dapat menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan yang terstandarkan.

4. Kualifikasi peserta

Seorang yang berminat dan bersedia dididik serta dilatih dalam bidang membatik khususnya pembuat malam batik.

5. Durasi kursus dan pelatihan

Waktu kursus dan pelatihan yang diperlukan untuk mengikuti kursus dan pelatihan membatik adalah 240 jam pelajaran, dengan proporsi waktu 30 teori 72 jam pelajaran dan 70 praktik 168 jam pelajaran. Waktu 240 jam pelajaran ini dimungkinkan dapat dipercepat dengan metode yang lebih efektif, sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan teknologi yang lebih modern.

6. Metode kursus dan pelatihan