BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Fluida
Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir dan bentuknya selalu berubah dengan perubahan volume, yang termasuk dalam kategori fluida adalah zat
cair dan gas. Fluida mempunyai kerapatan yang harganya tertentu pada temperatur dan tekanan tertentu. Harga kerapatannya tergantung pada temperatur dan tekanan,
apabila temperatur dan tekanan suatu fluida berubah maka kerapatannya akan berubah. Bagi zat cair kerapatannya tidak akan terpengaruh oleh perubahan
temperatur dan tekanan, hal ini juga dinamakan fluida tidak dapat mampat incompresible sedangkan gas sangat dipengaruh oleh perubahan temperatur dan
tekanan dan dikenal juga sebagai fluida dapat mampat compresible. Jadi berdasarkan kerapatannya maka fluida dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Fluida tak mampu mampat incompressible, yaitu : densitas fluida hanya sedikit terpengaruh oleh perubahan yang besar terhadap tekanan dan suhu.
Contoh : Air
2.
Fluida mampu mampat compressible, yaitu : fluida yang apabila diberi gaya tekanan, maka volume dan suhunya akan mengalami perubahan.
Contoh : Gas dan berdasarkan mekanika fluida, fluida dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
a. Fluida tidak bergerak dalam keadaan diam statika fluida b. Fluida bergerak dalam keadaan bergerak dinamika fluida
Konsep mekanika fluida berada dalam dua keadaan, yaitu sebagai zat padat dan cair fluida. Sebuah zat padat umumnya mempunyai bentuk yang tertentu,
sedangkan zat cair dan gas mempunyai bentuk yang ditetapkan oleh wadahnya sendiri masing-masing. Perbedaan dasar antara zat cair dan gas keduanya digolongkan
sebagai fluida adalah bahwa gas akan menyebar dan mengisi seluruh wadah yang
Universitas Sumatera Utara
ditempatinya. Defenisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah dari krateristik deformasi bahan tersebut. Zat padat dianggap sebagai bahan
yang menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika menerima suatu gaya geser shear. Fluida dapat didefenisikan sebagai suatu zat yang terus menerus berubah
bentuk apabila mengalami tegangan geser, fluida tidak mampu menahan tegangan geser tanpa berubah bentuk. Kendatipun demikian ada bahan-bahan seperti oli, cat,
ter dan larutan polimer yang menunjukkan karakteristik zat padat atau fluida tergantung dari tegangan geser yang dialami. Umumnya makin besar laju deformasi
fluida, makin besar pula tegangan geser untuk fluida tersebut. Defenisi tentang fluida ini mengingatkan bahwa tegangan geser ada bila
sebuah fluida sedang mengalami deformasi. Air dalam sebuah wadah yang digerakkan atau dirotasikan dengan kecepatan atau percepatan konstan tidak akan
menunjukkan deformasi sehingga tidak mengalami tegangan geser. Namun agar tegangan geser itu ada, fluida harus viskos sebagai mana karateristik yang
ditunjukkan oleh semua fluida sejati. Fluida ideal boleh didefenisikan sebagai fluida yang tidak viskos. Jadi tegangan geser pada fluida ideal tidak ada, bahkan meskipun
fluida itu mengalami deformasi. Walaupun fluida yang tidak viskos tidak pernah ada studi tentang fluida seperti ini penting sekali untuk rekayasa karena perilaku fluida
viskos sering ideal dapat dijabarkan analisis terhadap gerak fluida yang ideal tersebut.
2.1.1 Aliran Fluida
Salah satu ciri khas dari fluida adalah bahwa fluida dapat mengalir. Adapun bentuk dan jenis aliran fluida tersebut adalah sebagai berikut :
a. Aliran laminar dan aliran turbulen