5
BAB II PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Intoleransi Aktivitas
Menurut Lyanda 2009,
Intoleransi Aktivitas
adalah penilaian diagnostik yang menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang. Induvidu
bersangkutan dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.
Intoleransi Aktivitas
berbeda dengan keletihan, yang dapat berkurang dengan istrahat . Pada
Intoleransi Aktivitas,
lebih dari itu, tujuannya adalah meningkatkan toleransi aktivitas; yang bertolak belakang dengan tujuan
keletihan, yaitu membantu seseorang untuk beradaptasi dengan keletihan tersebut, bukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Intoleransi Aktivitas kondisi di mana seseorang mengalami penurunan energi fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti
berdiri, bejalan, dan bekerja Tarnoto dan Wartonah, 2006. Menurut Kushariyadi 2009, Intoleransi Aktivitas ditandai dengan :
a. Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan atau kelemahan.
b. Frekuensi nadi dan tekanan dari abnormal sebagai respons terhadap
aktivitas. c.
Rasa tidak nyaman saat beraktivitas atau dispneu. d.
Perubahan EKG mencerminkan iskemia dan aritmia.
1. Fisiologi Pergerakan
Menurut Wartonah 2009, Pergerakan merupakan rangkaian yang terintergrasi sistem musculoskeletal dan sistem persarafan.
Sistem skletak berfungsi : a.
Mendukung dan memberi bentuk dan jaringan tubuh. b.
Melindungi bagian tubuh tertentu seperti paru, hati, ginjal ,otak, paru-paru. c.
Tempat melekatnya otot dan tendon. d.
Sumber mineral seperti garam dan fosfat. e.
Tempat produksi sel darah.
6
1. Menurut Tarnoto Wartonah 2010, Jenis Kontraksi Otot
Kontraksi otot lurik dapat dikelompokan menjadi kontraksi isometric dan kontraksi istonik.
a Kontraksi ismetrik
Jenis kontraksi ini tidak terjadi pemendekan otot selama kontraksi,karena tidak memerlukan sliding myofibril,tetapi terjadi
secara paksa.Misalnya saat kita mengangkat barang sangat berat, mendorong meja dengan tangan lurus sehingga terjadi tegang.
b Kontraksi isotonik
Kontraksi istonik Kontraksi istonik adalah jenis kontraksi di mana terjadi
pemendekan otot tetapi tegangan pada otot tetap konstan. Kontraksi ini memerlukan otot tetapi tegangan pada otot otot tetap
konstan. Kontraksi ini memerlukan energi yang besar. Contoh jenis kontraksi ini adalah saat menggakat beban menggunakan otot
bisep, brachii, kegiatan makan, menyisir, dan lainnya. Ada 206 tulang dalam struktur tubuh manusia yang kemudian
dikelompokkan menjadi tulang pajang seperti ekstremitas atas dan bawah, tulang pendek seperti jari-jari tangan dan kaki, tulang keras seperti
tengkorak, tulang ekstremitas, tulang tak beraturan serti
spiunal cord.
Antara tulang satu dengan tulang lain dihubungkan dengan sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang dan sendi membentuk
rangka, sedangkan sistem otot berfungsi sebagai : 1.
Pergerakan. 2.
Membentuk postur. 3.
Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi. 4.
Sistem persarafan berfungsi. 5.
Saraf afferent menerima rangsangan dari luar kemudian diteruskan ke susunan saraf pusat.
6. Sel saraf atau neuron membawa impuls dari bagian tubuh satu ke
lainya.
7 7.
Saraf pusat memproses impuls dan kemudian memberikan respons melalui saraf-saraf efferent.
8. Saraf efferent menerima respons dan diteruskan ke otot rangka.
2. Menurut Wartonah 2009, Faktor-faktor yang Memengaruhi