Tatacara / prosedur Pengadaan Barang / Jasa Pemborongan

C.2 Tatacara / prosedur Pengadaan Barang / Jasa Pemborongan

C.1.1. Pelelangan Umum

Pelelangan yaitu serangkaian kegiatan untuk menyediakan kebutuhan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait secara taat azas sehingga terpilih penyedia jasa terbaik.

Yang dimaksud pelalangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa lainnya yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas sekurang-kurangnya disatu surat kabar nasional, dan / atau surat kabar provinsi.

Didalam Pasal 20A Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2006 tentang perubahan keempat terhadap Kepres Nomor 80 tahun 2003 disebutkan bahwa :

a. untuk pengadaan dengan metode pelelangan umum yang bernilai sampai dengan Rp. 1.000.000.000,- ( satu miliar rupiah ) diumumkan sekurang-kurangnya di :

1) Satu surat kabar provinsi dilokasi kegiatan bersangkutan.

2) Satu surat kabar nasional, dalam hal jumlah penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan kegiatan tersebut yang berdomisili di provinsi setempat kurang dari 3 (tiga) penyedia barang/jasa.

b. Untuk pengadaan yang bernilai diatas Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah ) diumumkan sekurang-kurangnya disatu surat kabar nasional dan satu surat kabar provinsi dilokasi kegiatan bersangkutan.

1. Adapun surat kabar nasional adalah surat kabar yang telah ditetapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, sedangkan untuk menetapkan surat kabar provinsi masing-masing ditetapkan oleh Gubernur di masing-masing provinsi. Ketentuan surat kabar tersebur bersifat mutlak sebagai sarana pengumuman lelang. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006 disebutkan pelelangan umum dilakukan dengan pasca kualifikasi, yaitu proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa setelah memasukan penawaran.

Adapun tata cara pelelangan umum sebagai berikut:

a. Pengumuman Pelelangan Pengumuman pelelangan antara lain memuat:

1. Nama instansi yang akan mengadakan pelelangan

2. Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan dibeli.

3. Tempat, dan waktu mendaftar diri sebagai peserta. Dan pengambilan dokumen lelang

4. Tempat, hari dan waktu untuk pemberian penjelasan mengenai dokumen lelang dan keterangan lainnya.

5. Tempat, hari dan waktu pemasukan penawaran.

6. Tempat, hari dan waktu pembukaan penawaran Agar para peserta pelelangan cukup waktu untuk mempelajari sesuatu yang ada pada dokumen lelang, maka panitia jadual pelaksanaan dengan ketentuan waktu sebagai berikut :

1) Penayangan pengumuman lelang sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja.

2) Pendaftaran dan pengambilan dokumen 1 (satu) hari

setelah pengumuman sampai dengan 1 (satu) hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran.

3) Penjelasan (aanwijzing) paling cepat 4 (empat) hari kerja sejak tanggal pengumuman.

4) Pemasukan dokumen penawaran dimulai 1 (satu) hari setelah penjelasan (aanwijzing), dan batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang-kurangnya 2 (dua) hari kerja setelah penjelasan.

Adapun pelaksanaan waktu untuk pembukaan penawaran dan evaluasi penawaran diserahkan sepenuhnya kepada panitia. Dengan pengalokasian waktu yang cukup singkat diharpakan para penyedia barang/jasa sangat dituntut profesionalismenya, untuk mempelajari dokumen lelang yang diterimanya.

C.1.2. Pelelangan Terbatas

Pelelangan terbatas adalah pemilihan penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas untuk pekerjaan yang komplek. Pemilihan ini biasanya diikuti oleh sekurang- kurangnya 5 (lima) rekanan diantara rekanan yang tercantum dalam daftar rekanan mampu (DRM) sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya, dengan pengumuman secara luas melalui media masa sekurang- kurangnya disatu surat kabar nasional dan/atau satu surat kabar provinsi, media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerapan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha dapat mengetahuinya, dengan maksud untuk memberikan kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi. Adapun tenggang waktu prosedur seleksinya sebagai berikut :

1) Penayangan pengumuman lelang bagi penyedia barang /jasa

yang mampu / yang memenuhi kualifikasi sekurang- kurangnya 7 (tujuh) hari kerja

2). pengambilan dokumen penawaran 1 (satu) hari setelah

pengumuman sampai dengan 1 (satu) hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran

3) Penjelasan (aanwijzing) paling cepat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal pengumuman. 4). Pemasukan dokumen penawaran dimulai 1 (satu) hari setelah

penjelasan (aanwijzing), dan batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja setelah penjelasan.

Pengalokasian waktu diluar proses tersebut diserahkan sepenunya kepada panitia dengan perhitungan waktu yang dialokasikan cukup.

C.1.3. Pemilihan Langsung

Pemilihan langsung adalah pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak- banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 ( tiga ) penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi.

1. Pengumuman pemilihan langsung cukup dipapan penerangan umum dan internet sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kerja.

2. Pengambilan dokumen prakualifikasi, pemasukan dokumen prakualifikasi dan pengambilan dokumen pengadaan, penetapan hasil prakualifikasi, penetapan hasil prakualifikasi, pemberitahuan hasil prakualifikasi dan penjelasan, pemasukan penawaran, pembukaan penawaran, evaluasi penawaran, penetapan pemenang, pemberitahuan penetapan pemenang, masa sanggah dan penandatangan kontrak pengalokasian waktu sepenuhnya diserahkan kepada pengguna barang/jasa.

C.1.4. Penunjukan Langsung

Penunjukan langsung adalah pemilihan penyedia barang/jasa dengan menunjuk salah satu penyedia barang / jasa yang memenuhi kualifikasi pekerjaan dengan mengundang kepada penyedia barang/jasa melalui proses prakualifikasi sampai dengan penandatangan kontrak pengalokasian waktu sepenuhnya diserahkan kepada pengguna barang/jasa.

b. Pemberian Penjelasan

Pemberian penjelasan dilakukan terhadap rencana kerja dan syarat (RKS) pengadaan barang dan jasa, yang merupakan dokumen lelang, dokumen lelang adalah merupakan dokumen Pemberian penjelasan dilakukan terhadap rencana kerja dan syarat (RKS) pengadaan barang dan jasa, yang merupakan dokumen lelang, dokumen lelang adalah merupakan dokumen

Penjelasan mengenai dokumen lelang harus diberikan kepada para rekanan secara jelas dan lengkap sehingga dapat dimengerti. Dalam penjelasan tersebut harus diberitahukan juga mengenai kebutuhan keterangan-keterangan lain yang perlu disampaikan oleh para peserta.

Dengan telah diberikannya penjelasan, harus dihindarkan adanya tambahan ketentuan yang timbul dikemudian hari. Jika diperlukan penjelasan tambahan maka penjelasan tambahan tersebut harus disampaikan kepada semua peserta.

Pemberian penjelasan mengenai dokumen lelang dan keterangan lainnya, termasuk perubahannya dibuatkan berita acara. Berita Acara penjelasan ditandatangani oleh panitia pelelangan dan sekurang-kurangnya 2 (dua) wakil dari peserta/rekanan. Dengan ditandatanganinya berita acara tersebut maka ketentuan-ketentuan yang ada didalam dokumen lelang berlaku mengikat kedua belah pihak antara pengguna anggaran/panitia dengan para penyedia barang/jasa