Laporan Kimia Uji Protein

  Nama : Zatniko Satrio Mayangkoro Kelas/No. : XII.IPA.3/40

  I. Judul : Uji Protein

  II. Landasan Teori

  Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan fungsi. Sifat-sifat dan fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel, jaringan pengikat, pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin) dan sebagai zat antibodi.

  Di dalam kehidupan, protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator.Kita dapat memperoleh protein dari bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya pada hewan terkandung protein hewani, sedangkan pada tumbuhan terkandung protein nabati.

  Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi yang terdapat secara alami. Polipeptida yang memiliki hanya asam amino saja digolongkan sebagai protein sederhana. Protein terkonjugasi mengandung komponen bukan asam amino yang dikenal sebagai gugus prostetik di samping kerangka utama asam amino.

  Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa dengan senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein (albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu sama dengan pereaksi uji lainnya.

  Protein terbentuk dari asam-asam amino.Molekul-molekul asam amino ini saling terkait melalui ikatan peptida.Ikatan peptida tersebut dapat ditunjukkan dengan uji Biuret.Protein yang mengandung asam amino yang mempunyai cincin benzena dapat ditunjukkan dengan uji Xanthoproteat.Jika protein mengandung belerang,dapat ditunjukkan dengan kertas Timbel(II)Asetat.

  III. Tujuan :

  1. Menguji 5 bahan makanan dengan 3 jenis uji protein.

  a. Tes Biuret

  b. Tes Xantoproteat

  c. Tes Timbal (II) Asetat 2. Mengetahui adanya ikatan peptida.

  3. Mengetahui adanya inti benzena.

  4. Mengetahui adanya ikatan belerang.

  IV. Alat dan Bahan :

  1. Telur

  2. Gelatin

  3. Kapas

  4. Susu

  5. Agar-agar

  6. Kertas Saring yang telah ditetesi Timbal(II)Asetat

  7. Larutan Cu(SO4)2 1%

  8. Larutan NaOH 0,1 M

  9. Larutan HNO3 pekat

  10. Larutan NaOH 6 M

  11. Larutan CH3COOH 3 M

  12. Tabung reaksi 10 ml (15 buah)

  13. Spiritus

  14. Penangas air

  

V. Langkah Kerja-Hasil Pengamatan-Analisis Data

  A. Langkah Kerja

  1. Tes Biuret a. 1 ml larutan putih telur dimasukkan pada tabung reaksi,lalu ditambahkan 3 tetes larutan Cu(SO 4 ) 2 1%.

  b. Tambahkan 1 ml larutan NaOH 0,1 M.

  c. Amati perubahan yang terjadi !

  d. Ulangi Langkah-langkah tersebut dengan menggunakan bahan yang berbeda (Susu,agar-agar,gelatin,kapas).Bila ada bahan yang tidak mudah larut,panaskan beberapa menit,lalu dinginkan.

  2. Tes Xantoproteat

  a. 1 ml larutan putih telur dimasukkan pada tabung reaksi,lalu ditambahkan 3 tetes HNO 3 pekat dan panaskan selama 2 menit pada penangas.Amati perubahannya.

  b. Setelah dingin,ditambahkan larutan NaOH

  1 M setetes demi setetes hingga terjadi perubahan.

  c. Ulangi Langkah-langkah tersebut dengan menggunakan bahan yang berbeda (Susu,agar-agar,gelatin,kapas).Bila sampel berupa padatan,tambahkan air terlebih dahulu 5-10 tetes sebelum direaksikan.

  3. Tes Timbal (II) Asetat

  a. Dimasukkan larutan NaOH 6M ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 ml,lalu masukkan larutan putih telur 1 ml.Panaskan selama 2 menit,setelah dingin tambah (asamkan) dengan 2 ml CH 3 COOH 3 M.

  b. Tabung ditutupi dengan Kertas Saring yang telah ditetesi Timbal(II)Asetat.Panaskan tabung tersebut,amati perubahan yang terjadi.

  c. Ulangi Langkah-langkah tersebut dengan menggunakan bahan yang berbeda bahan tersebut tidak perlu dilarutkan dahulu.Jika sampel berupa padatan,tambahkan air 1 ml.

  B. Hasil Pengamatan

  1. Tes Biuret Bahan Putih

  Telur Susu Gelatin Agar- agar kapas

  Hasil Pengamat an

  Ungu Ungu Ungu Ungu Biru

  2. Tes Xantoproteat Bahan Putih

  Telur Susu Gelatin Agar- agar kapas

  Hasil Pengamat an oranye Oranye kuning oranye Putih bening

  3. Tes Timbal (II) Asetat Bahan Putih

  Telur Susu Gelatin Agar- agar kapas

  Hasil Pengamat an hitam Bercak hitam

  Tidak ada bercak hitam

  Tidak ada bercak hitam

  Tidak ada bercak hitam

  C. Analisis Data

  Pada bahan uji protein telur,perubahan warna terjadi pada tes biuret.Warna pada tabung berubah menjadi warna biru-ungu.Karena hal ini terjadi apabila protein bereaksi dengan tembaga dalam suasana basa alkali. Reaksi ini dilakukan pada suasana basa alkali, dalam hal ini digunakan NaOH, basa kuat memiliki ion OH- yang tinggi dalam larutan sehingga mampu mengikat ion H+ pada larutan tersebut. Ion H+ yang lebih reaktif tersebut dapat diikat dan tak akan bereaksi dengan gugus amino, sehingga ion Cu+2 dapat bereaksi dengan 4 gugus amino dari ikatan peptida protein. Pada tes xantoproteat,terdapat seperti lingkaran oranye.Lingkaran oranye ini merupakan cincin benzena yang terbentuk dari reaksi tersebut.Adanya lingkaran oranye,mengindikasikan inti benzena pada bahan makanan tersebut. Uji timbal (II) asetat digunakan untuk menguji adanya belerang pada makanan berprotein. Adnya belerang diindikasikan dengan adanya endapan hitam pada kertas saring yang sudah ditetesi oleh Pb(CH 3 COO) 2 . Pada bahan uji susu dan gelatin,perubahan warna menjadi warna ungu pada tes biuret.Berarti,terdapat ikatan peptida pada 2 bahan uji tersebut.Sama seperti telur, reaksi ini dilakukan pada suasana basa alkali, dalam hal ini digunakan NaOH, basa kuat memiliki ion OH- yang tinggi dalam larutan sehingga mampu mengikat ion H+ pada larutan tersebut. Ion H+ yang lebih reaktif tersebut dapat diikat dan tak akan bereaksi dengan gugus amino, sehingga ion Cu+2 dapat bereaksi dengan 4 gugus amino dari ikatan peptida protein.Sementara pada tes xantoproteat,susu memiliki warna oranye yang ini berarti bahwa susu memiliki inti benzena.Tes timbal (II) asetat pada 2 bahan ini bahwa susu mengandung kandungan sulfur,karena pada kertas saring memiliki bercak hitam.Sementara gelatin,tidak memiliki bercak yang artinya tidak memiliki kandungan sulfur.

  Pada bahan uji agar-agar ,sama seperti telur.Semua agar-agar memiliki ikatan peptida,memiliki inti benzena dan juga memiliki kandungan sulfur di dalamnya.

  Bahan uji kapas menunjukkan hasil yang pada 3 percobaan tersebut negatif.Pada tes biuret,tidak terjadi perubahan warna.Pada tes xantoproteat,tidak ada warna oranye didalamnya,berarti tidak memiliki inti benzena.Pada tes timbal (II) asetat juga,tidak ada bercak hitam yang berarti tidak ada kandungan sulfur didalamnya.

  VI. Kesimpulan

  1. Pada bahan uji Putih telur,susu,gelatin dan agar-agar terdapat ikatan peptida di bahan tersebut.Kapas tidak memiliki ikatan peptida.

  2. Pada bahan uji putih telur,susu dan agar- agar,memiliki inti benzena (warna oranye).Kapas tidak memiliki inti benzena.

  3. Pada bahan uji putih telur,susu dan memiliki kandungan sulfur di dalamnya.Sementara agar-agar, gelatin dan kapas tidak memiliki kandungan sulfur.

  VII. Daftar Pustaka