3 .Selain itu untuk kebutuhan rumah tangga misalnya keperluan memasak
menggunakan tungku dan mencari kayu bakar untuk memasak atau terkadang diberikan oleh tetangga. Beliau belum mendapat bantuan beras miskin raskin
begitu pula untuk air dan listrik. Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga bapak Wayan Temu adalah sebagai
berikut:
a. Pengeluaran dapur setiap bulan
- Beras 1 kg : Rp. 150.000.00bulan
- Lauk pauk : Rp. 200.000,00bulan
Total pengeluaran Rp. 350.000,00bulan
b. Pengeluaran lainnya setiap bulan
- Listrik
: Rp. 50.000.00
- Sarana sembahyang
: Rp. 50.000,00
Rp 50.000,00bulan Total pengeluaran satu bulan
: Rp. 350.000,00 + Rp. 100.000,00 = Rp. 450.000,00
. 1.2.2.2
Kesehatan
Keluarga Bapak I Wayan Temu sendiri belum memiliki kartu sehat untuk keperluan berobat ke puskesmas. Sehingga sangat jarang sekali keluarga bapak
Wayan Temu untuk berobat ke puskesmas dan hanya mengandalkan obat-obatan tradisional. Bahkan ketika istri beliau yaitu almh. Ni Nengah Ada meninggal karena
terserang penyakit kanker otak baru diketahui sehari setelah masuk rumah sakit namun akhirnya meninggal.
1.2.2.3 Sosial budaya
Untuk biaya sosial, keluarga Bapak Wayan Temu tidak menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan sosial, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang
memiliki duka sakit, kematian, ngaben, uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang punya hajatan, dan sebagainya, karena biaya-biaya tersebut sifatnya tidak rutin
dikeluarkan setiap bulannya. Perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan adat di banjarnya yaitu:
4 -
Untuk keperluan odalan di sanggah bapak Wayan Temu yang datangnya setengah tahun sekali, butuh biaya Rp 150.000,00.
- Untuk keperluan odalan di pura, iuran banjar, maupun sumbangan jika ada
orang meninggal yang ada di tempat tinggal bapak Wayan Temu, butuh biaya sekitar Rp 50.000,00 setiap bulannya.
5
3 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Wayan Temu, dilakukan beberapa kunjungan di kediaman keluarga dampingan.
Selama kunjungan tersebut dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota keluarga beliau mengenai program KKN
terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-lihat suasana tempat tinggal Bapak I Wayan Temu.
2.1 Permasalahan Keluarga