Pengertian Anemia Tanda-tanda Anemia Klasifikasi Anemia Gizi

9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Anemia

2.1.3.1. Pengertian Anemia

Anemia adalah keadaan dimana kadar zat merah darah atau hemoglobin lebih rendah dari nilai normal Mary E Beck, 2000:196. Anemia berarti kekurangan sel darah merah, yang dapat disebabkan oleh hilangnya darah yang terlalu cepat atau karena terlalu lambatnya produksi sel darah merah Guyton dan Hall, 1997:538.

2.1.3.2. Tanda-tanda Anemia

Tanda-tanda Anemia antara lain: 1 Lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai 5L 2 Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang 3 Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.

2.1.3.3. Dampak Anemia

2.1.1.3.1 Pada Anak-anak

1 Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar 2 Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak 3 Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena daya tahan tubuh menurun 10

2.1.1.3.2 Pada Remaja Putri

1 Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar 2 Menggangggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal 3 Menurunkan kemampuan fisik olahragawati 4 Mengakibatkan muka pucat

2.1.1.3.3 Pada Ibu Hamil

1 Menimbulkan perdarahan sebelum atau sesudah persalinan 2 Meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR 2,5 Kg 3 Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya Depkes RI, 1998:16.

2.1.3.4. Klasifikasi Anemia Gizi

2.1.1.4.1 Anemia gizi besi Zat gizi besi Fe merupakan inti molekul hemoglobin yang merupakan unsur utama dalam sel darah merah, maka kekurangan pasokan zat gizi besi menyebabkan menurunnya produksi hemoglobin. Akibatnya, terjadi pengecilan ukuran microcytic, rendahnya kandungan hemoglobin hypochromic, serta berkurangnya jumlah sel darah merah. 2.1.1.4.2 Anemia gizi vitamin E Anemia defisiensi vitamin E dapat mengakibatkan integritas dinding sel darah merah menjadi lemah dan tidak normal sehingga sangat sensitif terhadap hemolisis pecahnya sel darah merah. Karena vitamin E adalah faktor esensial bagi integritas sel darah merah. 11 2.1.1.4.3 Anemia gizi asam folat Anemia gizi asam folat disebut juga anemia megaloblastik atau makrositik, dalam hal ini keadaan sel darah merah penderita tidak normal dengan ciri-ciri bentuknya lebih besar, jumlahnya seedikit dan belum matang. Padahal kedua zat itu diperlukan dalam pembentukan nucleoprotein untuk proses pematangan sel darah merah dalam sumsum tulang. 2.1.1.4.4 Anemia gizi vitamin B 12 Anemia ini disebut juga pernicious, keadaan dan gejalanya mirip dengan anemia gizi asam folat. Namun, anemia jenis ini disertai gangguan pada sistem alat pencernaan bagian dalam. Pada jenis yang kronis bisa merusak sel-sel otak dan asam lemak menjadi tidak normal serta posisinya pada dinding sel jaringan saraf berubah. Dikhawatirkan, penderita akan mengalami gangguan kejiwaan. 2.1.1.4.5 Anemia gizi vitamin B 6 Anemia ini disebut juga siderotic. Keadaanya mirip dengan anemia gizi besi, namun bila darahnya diuji secara laboratoris, serum besinya normal. Kekurangan vitamin B6 akan mengganggu sintesis pembentukan hemoglobin. 2.1.1.4.6 Anemia pica Penderita memiliki selera makan yang tidak lazim, seperti makan tanah, kotoran, adonan semen, serpihan cat, atau minum minyak tanah. Tentu saja perilaku makan ini akan memperburuk penyerapan zat gizi besi oleh tubuh Mohamad Harli, 1994:4. 12

2.1.3.5. Hemoglobin

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum Dan Setelah Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Santri Putri di Pondok Pesantren Al Hidayah Kabupaten Grobogan

5 28 91

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Status Gizi Dan Anemia dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 6 14

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN Hubungan Antara Status Gizi Dan Anemia dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Status Gizi Dan Anemia dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 4 6

HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE DENGAN ANGKA KEJADIAN PEDICULOSIS CAPITIS PADA SANTRI PUTRI PONDOK Hubungan antara Personal Hygiene dengan Angka Kejadian Pediculosis Capitis pada Santri Putri Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta.

2 6 14

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Hubungan Antara Status Gizi Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri.

1 5 15

(ABSTRAK) PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN TABLET BESI ( Fe ) PADA SANTRI PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KABUPATEN GROBOGAN.

0 0 3

(ABSTRAK) PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN TABLET BESI ( Fe ) PADA SANTRI PUTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KABUPATEN GROBOGAN.

0 0 2

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 13