GURU KAYA

  

Be A Rich Teacher

  Seiring dengan keluarnya kebijakan pemerintah tentang sertifikasi guru, stereotype guru adalah profesi yang tidak menjanjikan atau profesi yang masa depannya suram, miskin, dan yang lainnya, secara perlahan mulai sirna. Profesi guru mulai dilirik oleh orang tua yang menginginkan masa depan anaknya cerah. Gambaran yang kurang bagus tentang guru secara finansial memang merupakan sisi lain dari carut marut pendidikan kita, terutama di era sebelum reformasi. Stereotype guru dengan sosok Umar Bakri yang secara finansial miskin namun tetap jujur masih melekat di benak kita.

  Guru merupakan instrument paling penting dalam pendidikan. Karena manhaj), selengkap apapun sarana sekolah, sebagus apapun kurikulum ( secanggih apapun metode ( thariqah) yang akan dipakai, tetap kompetensi ( kafaah) gurulah yang paling menentukan proses belajar itu dianggap berhasil atau tidak.

  Namun di sisi lain, guru tetaplah manusia biasa. Di tengah tuntutan profesionalisme, guru juga harus memenuhi kebutuhan hidupnya, keluarganya. Tarik menarik dua tuntutan ini adalah manusiawi. Apalagi dalam kondisi sistem pendidikan di negeri ini yang belum sepenuhnya menempatkan guru dalam posisi yang selayaknya.

  Coba mari kita bandingkan gaji guru di negeri ini dengan negera tetangga Malaysia. Di negeri tetangga ini kesejahteraan guru ditentukan oleh —salah satunya—tingkat pendidikan. Berdasarkan keterangan dari Atase Pendidikan Kedutaan Besar Malaysia Dato' Paduka Junaidy Abu Bakar mengatakan gaji guru pemula di Malaysia berjumlah 1.405 RM ditambah tunjangan rutin 340 RM. Totalnya sekitar Rp 4.941.222,33. Total gaji ini diberikan kepada guru muda lulisan Diploma 3 yang baru mengajar. Guru grade DGA 29. Di tahap akhir grade ini, gajinya bisa muda ini berada di grade, mencapai Rp 10.682.685,36. Jika guru juga naik golongan atau

1 Guru Social Studies Program Internasional Bosowa Bina Insani

  

  Dalam kelompok guru lulusan D-3, ada tiga tingkatan, yaitu gradeDGA 29, grade DGA 32 dan grade DGA 34. Ketika guru naik pangkat di akhir grade 34, gajiinya bisa mencapai hampir Rp 12 juta. Itu baru guru lulusan D-III. Beda lagi dengan para guru dan dosen lulusan S-1 dan S-2. Dalam lima grade, rentang gajinya dari 1.695 RM plus 550 RM atau sekitar Rp 6.343.799,17 hingga 8.860 RM plus 2.200 RM dengan total hampir Rp 39

  Di Indonesia gaji guru berdasarkan PP No. 34 tahun 2014, gaji guru PNS berdasarkan golongan III A atau guru pemula lulusan S1 hanya Sungguh terlihat jauh perbedaannya.

  Sedangkan Indeks biaya hidup rata-rata nasional adalah Rp5.580.037 per bulan dan Malaysia Indeks biaya Hidup perbulan sekitar 750-1.500 RM atau Itu jika dibandingankan dengan guru PNS,

  menurut

  bagaimana dengan rekan-rekan guru yang non PNS, yang jumlahnya

  

data yang ada di Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) saat ini jumlah tenaga pendidik swasta di

  Menjadi Guru Kaya yang Sebenarnya Menjadi guru yang kaya itu memang menjadi harapan banyak guru.

  Terlebih ditengah kondisi ekonomi yang tuntutan biaya hidup tinggi. Bagaimana mungkin akan optimal menjadi guru yang professional kalau biaya untuk meningkatkan kompetensi kekurangan dana. Untuk melanjutkan pendidikan S2 paling sedikit memerlukan Rp 35-50 jutaan, atau S3 sekitar Rp 75-100 jutaan.

  Namun m enjadi guru kaya yang sebenarnya tidak selalu diukur dari

  materi atau pendapatan yang dia terima atau tidak melulu harus diukur dari jenjang pendidikan formal. Menjadi guru kaya juga bisa diukur dari peningkatan citra diri atau konsep diri. Konsep diri (self concept) adalah gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri. Walaupun di lain pihak

3 Ibid

  

  4

  5

  6 konsep diri pasti punya subjektivitas yang tinggi, tetapi hal itu merupakan salah satu unsur penting dalam proses pengembangan pribadi. Konsep diri yang positif akan mewarnai pola sikap, cara pikir, corak penghayatan dan ragam perbuatan yang positif pula, demikian pula sebaliknya. Harry Stack Sullivan seorang psikiater menyatakan bahwa ada dua ragam konsep diri, yaitu konsep diri positif dan konsep diri yang negatif. Konsep diri yang positif terbentuk karena seseorang secara terus menerus sejak lama menerima umpan balik yang berupa pujian dan penghargaan, sedangkan konsep diri yang negatif dikaitkan dengan umpan balik yang negatif, seperti ejekan dan perendahan. Kedua umpan balik itu selalu diterima dari orang-orang sekitarnya, terutama dari mereka yang besar pengaruhnya bagi si penerima maupun sebaliknya (the significant others) yang pada akhirnya akan menumbuhkan penghayatan dan konsep diri diri sebagai “orang baik” dan “orang buruk” yang disebut oleh Sullivan sebagai “the good-me and the bad-

  Membangun konsep diri positif bagi seorang guru adalah hal yang harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan serta berorientasi jangka panjang, guru yang memiliki konsep diri positif inilah yang disebut sebagai guru kaya. Guru kaya adalah kosa kata maknawiyah bagi guru-guru yang menjadikan profesinya sebagai kebanggaan fungsi dan nilai-nilai strategis dalam proses belajar mengajar baik di rumah maupun di sekolah. Guru kaya juga dapat diartikan sebagai simbol dan predikat bagi guru yang menjalankan profesinya tidak hanya dalam konteks pekerjaan saja

  Berkeinginan menjadi guru yang mempunyai konsep diri bukanlah hal yang susah, namun karena membutuhkan konsistensi diri, maka tidak semua guru sukses mencapainya. Apalagi di tengah kondisi sosial yang cepat berubah, teknologi yang cepat berkembang, nilai sosaial yang cepat berubah, termasuk kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat berubah sesuai dengan tuntutuan perkembangan dunia.

  Selain itu, ada juga guru yang gagal mengembangkan konsep dirinya karena belum tahu cara yang efektif menjadi guru “berkonsep diri”. Saya katakan “cara yang efektif”, karena bisa jadi cara yang efektif untuk guru A belum tentu efektif untuk guru B. Di sinilah perlu pengembangan dan evaluasi diri secara terus menerus.

  

  7

  Berdasarkan semua itu, ada baiknya yang harus dilakukan guru agar menjadi guru kaya menurut livestrong.com adalah: Pertama, mendeteksi diri Apakah kita sudah siap dengan perubahan? kalo sudah berubah apakah perubahan itu signifikan menuju arah yang sesuai atau malah mengalami penurunan. Perubahan adalah sesuatu yang pasti dalam hidup ini. Dengan deteksi dini kita akan mampu berdaptasi dengan perubahan, baik perubahan yang berkaitan langsung dengan dunia pendidikan, maupun perubahan yang tidak langsung namun akan mempengaruhi pendidikan.

  Kedua, set up ulang Setelah terdeteksi apakah mind set kita sudah siap berubah atau tidak maka kita mulai menata diri dengan mengikuti perubahan dari luar dengan cara perlahan-lahan mengubah kebiasaan dan segala sesuatu yang diperlukan. Mulailah dengan mencicilnya sedikit demi sedikit perubahan itu, hingga pada akhirnya kita sepenuhnya berubah mengikuti alur irama yang baru.

  Agar kemampuan mendeteksi diri kita tajam , maka sebaiknya cobalah ikuti nasehatnya Jamil Azzaini Motivator Sukses Mulia dengan empat ON, yai

  1. Visi-ON, guru kaya adalah guru yang bervisi. Visi kadang menjadi sesuatu yang absurd dalam kehidupan seseorang tak terkecuali guru. Tak ada salahnya kalo kita perjelas kembali vision itu apa. Sederhanyanya begini, di langit itu banyak bintang. Di antara bintang yang ada yang paling terang, itulah vision. Di dalam hidup, kita banyak keinginan. Di antara banyak keinginan itu ada yang paling besar yang ingin anda wujudkan, itulah vision. Temukanlah vision hidup kita, maka ia akan menjadi bahan bakar dan energy dalam hidup. Dalam mendidikan siswa banyak yang ingin kita capai, namun diantara semua keinginan itu ada yang paling besar untuk diwujudkan, misalnya ingin mempunyai siswa yang sholeh dan cerdas. Visi hidup seorang guru muslim biasanya mempengaruhi visi mendidiknya. Karena kalo tidak sama maka biasanya guru itu sudah tidak betah dengan profesi sebagai pendidik. Bagaimana mungkin seorang guru mendidik tapi bertentangan dengan visi hidupnya, kalo pun ada guru itu tidak akan menikmati profesinya.

9 Jammil Azzaini, ON (Mizzania, Bandung:2013), h. 12

  Semakin jelas vision semakin mudah untuk meraihnya. Vision itu ibarat cermin semakin jelas, maka akan memudahkan kita untuk berkaca, apa yang belum dan apa yang akan kita lakukan untuk meraihnya, akan mendetailkan target-target yang akan diraihnya.

  

2. Acti-ON, vision saja tidak cukup. Kejelasan vision akan

  action. Namun sadarilah waktu terbatas untuk memudahkan untuk action, maka harus ada skala prioritas mengenai hal mana yang ber harus kita lakukan terlebih dahulu dan mana yang harus dikerjakan kemudian. Mana yang harus kita lakukan dan mana yang tidak boleh kita lakukan. Mana action yang harus dilakukan oleh seorang pendidik, mana yang menunjang untuk untuk mewujudkan vision dan mana yang tidak ada hubunganya dengan vision. Kita harus berani mengatakan “tidak” pada acti-on yang menjauhkan diri dari terwujudnya vision.

  Di sinilah pentinya focus pada action. Jadi pendidik ada secara formil di sekolah ada waktu pensiunnya. Berdiri di kelas ada batas action waktunya, paling lama 3 jam pelajaran, maka focus pada yang dipandu oleh vision yang jelas akan membuat berharga bagi siswa seumur hidupnya.

  

3. Passi-ON, action yang berlandaskan vision akan lebih nikmat

  ketika semua itu sesuai dengan passion. Gabungan ketiganya akan menghasilakan karya yang berkualitas dan akan membuat kita bangga. Dalam menjalani profesi sebagai pendidik akan lebih berenergi, dinamis dan kreatif. Inovasi-inovasi pembelajaran akan muncul, semakin direspon positif oleh siswa dan teman kerja, maka feedbacknya akan menimbulkan sisklus nyaman dengan passion kita. passion, jadikanlah guru sebagai passion

  Setiap orang pasti punya Passion itu sesuatu yang membuat kita nyaman menjalaninya, kita. asyik banget dibuatnya, sehingga kita rela mengorbankan waktu, tenaga, dan dana untuk melatihnya.

  

4. Collaborati-ON, untuk mempercepat terwujudnya guru yang kaya

  akan ide dan aksi, tidak bisa diraih sendiri. Collaboration adalah solusi yang pasti. Kita butuh partner sukses, tidak bisa suskes sendiri. Bergurulah kepada orang yang bisa membantu tercapainya expert untuk mengasah passion kita. vision, berguru juga pada Bergabunglah dengan komunitas-komunitas yang seirama dengan vision, dan passion kita. Tanpa kolaborasi energy kita akan cepat sendiri, tapi bisa juga datang dari lingkungan pergaulan. Maka bergaulan dengan orang-orang yang mempunyai energi dan semangat yang positif, sehingga kita bisa menggabungkan energy dan semangat menjadi kekuatan yang dahsyat.

  Penutup roses menjadi guru

  Mengutip pendapat Ahmad Khuzai Faruq, bahwa p

  

kaya adalah dengan mensinergikan kepribadian sejati dengan kecakapan profesi

dan kemampuan membuka, menata dan memfungsikan hati nurani dalam pola

(cashflow), proses pengajaran dan interaksi guru yang tidak dilihat dari pekerjaan cara memperoleh ilmu pengetahuan.

  Asosiasi guru kaya adalah himpunan semua orang kaya dengan ilmu, kaya

dengan kebaikan dan kaya “hati” untuk senantiasa menjalin hubungan sinergis

dengan peserta didik guna mewujudkan dunia pendidikan dan mencapai

kesuksesan serta kebahagiaan. Yang termasuk dalam asosiasi guru kaya adalah

guru yang memiliki pola interaksi positif kolaboratif.

  Move-ON dari guru biasa Mari kita tambahkan ON yang terakhir, dengan

menjadi guru yang kaya dengan mewujudkan visi, melalui aksi dan kolaborasi serta

passion yang pasti.